ABSTRAK
Bahan kimia dan bahan aditif dapat kita temukan diberbagai tempat seperti makanan, prabot rumah
tangga, dan lain sebagainya. Bahan kimia maupun bahan aditif yang kita gunakan baik yang
diproduksi secara alami maupun buatan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi saat ini penggunaan bahan-bahan
kimia dan zat aditif secara alami dapat digunakan oleh masyarakat dengan berbagai macam produk
yang diproduksi yaitu: pemutih, pewangi, pewarna makanan, detergent, penyedap rasa, dan lain
sebagainya. Kemudian akibat dari penggunaan bahan aditif dan bahan kimia yang berlebihan akan
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan.
ABSTRAC
Chemicals and additives can be found in various places such as food, household furniture, and so
on. The chemicals and additives that we use, both naturally occurring and artificially, have a huge
impact on human health and the environment. Therefore, with current technological advances, the
use of natural chemicals and additives can be used by the public with a variety of products that are
produced, namely: bleach, fragrances, food coloring, detergents, flaforings, and so on. Then the
result of the use of additives and excessive chemicals will cause health problems.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya bahan kimia dan zat aditif telah menjadi bagian dari kehidupan kita,
bahkan tanpa kita sadari bahwa makanan yang kita makan juga mengandung berbagai bentuk
bahan kimia. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bahan kimia yang berada dialam yang
diproduksi oleh manusia seperti detergent, pewangi, pemutih, pasta gigi, pembersih perselin,
hahan penyedap rasa, dan lain sebagainya.
Selain itu bahan kimia berbahaya non makanan seperti pemutih, pembersih, pengharum
dan lain-lain juga berdampak negatif apabila terkena paparan secara langsung bahkan dapat
menimbulkan iritasi ringan hingga terjadi kerusakan pada jaringan tubuh (Lutfi, 2009;
Permenkes No. 472 Tahun 1996). Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diperkenalkan
bahan berbahaya dan bahan aditif yang digunakan dalam keperluan rumah tangga serta
dampak bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian bahan tersebut sehingga kecelakaan
maupun keracunan dapat dihindari.
Penggunaan zat aditif dalam makanan perlu diperhatikan oleh ibu-ibu dalam rumah tangga
karena akan berpengaruh terhadap kesehatan anak-anak dimasa pertumbuhan tersebut. Oleh
karena itu para ibu-ibu perlu diingatkan kembali untuk mengetahui makanan apa saja yang
ditambahkan zat aditif karena efek dari pemakaian zat aditif berlebih yaitu dapat
menyebabkan keracunan, serta gangguan terhadap kesehatan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan ibu-ibu dalam rumah tangga perlu
dilakukan sosialisasi yang bertujuan agar mereka dapat mengetahui dampak dan manfaat dari
penggunaan bahan kimia yang berlebih.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa pengaruh bahan kimia dalam rumah tangga?
3. Bagaimana efek samping dari penggunaan bahan aditif dalam rumah tangga?
4. Apa manfaat dari penggunaan bahan aditif dalam makanan?
5. Bagaimana dampak dari pemakaian bahan kimia dalam rumah tangga?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan bahan kimia dalam rumah tangga.
3. Untuk mengetahui efek samping dari penggunaan bahan aditif dalam rumah tangga.
4. Untuk mengetahui manfaat penggunaan bahan aditif dalam makanan.
5. Untuk mengetahui dampak dari pemakaian bahan kimia dalam rumah tangga.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu agar masyrakat mengetahui dampak dari penggunaan bahan
kimia dan bahan aditif makanan dalam rumah tangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya muali
diproduksi dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk kebutuhan hidup
lainnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui kegunaan dan efek samping dari
penggunaan bahan kimia baik yang kita gunakan maupun yang tidak kita lihat.
Produk-produk yang mengandung bahan kimia dapat memberikan dampak negatif,
baik untuk kesehatan individu maupun lingkungan sekitar, terutama bahan kimia yang
digunakan dalam produk yang sama serta dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang.
Dampaknya dapat berupa gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit
disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat lainnya.
Bahan kimia berbahaya dapat masuk kedalam tubuh melalui dua cara anatara lain:
1. Termakan atau terminum bersama makanan dan minuman yang tercemar.
2. Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju ke paru-paru, lalu
masuk kedalam aliran darah, atau terserap melalui kulit dan menyebabkan luka pada
kulit.
Dampak dari penggunaan tersebut dapat diidentifikasi keracunan yang berasal dari
produk yang dapat menyebabkan sistem pernapasan seperti pengharum ruangan,
minyak wangi semprot, hairspray, kuteks dan lain sebagainya.
Akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan pada bagian tubuh
dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada sisitem pernafasan mulai dari
bagian hidung, faring, laring, paru-paru dan seterusnya keanggota tubuh bagian lainnya
yang disalurkan melalui sistem peredaran darah. Untuk produk yang digunakan pada
bagian luar yaitu bagian pada kulit seperti sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih
pakaian, detergen, pelembut pakaian, dan lain sebagainya.
Orang yang mengonsumsi zat aditif berlebihan dalam makanan dan minuman akan
mengalami gejala seperti asma. Sementara itu mengonsumsi pemanis buatan yang berlebih
akan menyebabkan sakit kepala. Oleh karena itu untuk menghindari berbagai penyakit kita
harus memeriksa daftar bahan dan label pada kemasan makanan dan minuman yang
mnegandung zat kimia dan zat aditif.
Pada Jajanan Anak Dari berbagai zat aditif yang ditambahkan kedalam produk makanan
yaitu pada saat ini lebih banyak dipergunakan zat aditif sintetik dari pada zat aditif alami.
Penggunaan zat aditif sintetik pada makanan dalam jangka panjang dapat berpotensi
menimbulkan berbagai penyakit, khususnya bila dikonsumsi secara berlebihan. Adapun
macam zat aditif pada makanan serta potensi penyakit yang mungkin ditimbulkan antara
lain adalah:
a. Pengawet
- Formalin: menyebabkan kanker paru-paru, gangguan berat pada alat pencernaan,
memicu sakit jantung, serta akan merusak sistem syaraf.
- Boraks: menimbulkan rasa mual yang hebat, muntah, diare, berbagai penyakit kulit,
terjadinya kerusakan ginjal, serta gangguan parah pada otak dan hati.
- Natamysin: rasa mual, muntah, menyebabkan tidak adanya nafsu makan, diare, dan
ruam kulit.
- Kalium asetat: dapat menimbulkan terjadinya kerusakan dari fungsi ginjal.
- Nitrit dan nitrat: menimbulkan keracunan, dapat mempengaruhi kemampuan
hemoglobin dalam sel darah merah dalam membawa oksigen ke berbagai organ tubuh,
kesulitan bernapas, menimbulkan rasa sakit kepala, mengakibatkan anemia, radang
ginjal, dan muntah-muntah.
- Kalsium benzoate: dapat memicu terjadinya serangan penyakit asma.
- Sulfur dioksida: tukak lambung, memperparah gejala penyakit asma, menimbulkan
mutasi genetik, kanker dan alergi.
- Kalsium dan natrium propionate: penggunaan melebihi angka maksimum yang
diizinkan dapat menyebabkan sakit kepala migren, rasa lelah, dan gangguan tidur.
- Natrium metasulfat: dapat menimbulkan alergi pada kulit.
b. Pewarna
- Rodhamin B (pewarna tekstil): menyebabkan kanker serta menimbulkan keracunan
parah pada paruparu, selaput lendir pada tenggorokan, hidung, dan usus.
- Tartazine: meningkatkan kemungkinan penyakit hiperaktif khususnya pada anak-
anak.
- Sunset yellow: dapat menyebabkan kerusakan krusakan kromosom yang permanen.
- Carmoisine: (merah) dapat memicu terjadinya kanker hati dan dapat menimbulkan
alergi.
c. Pemanis
- Iklamat: menimbulkan kanker (bersifat karsinogenik).
- Sakarin: menyebabkan terjadinya infeksi dan kanker pada organ kantong kemih.
- Aspartam: dapat menyebabkan terjadinya gangguan saraf serta tumor otak.
d. Penyedap Rasa
- Monosodium glutamat (MSG): menimbulkan adanya kelainan hati, rasa trauma,
memacu terjadinya hipertensi, stress, dan demam tinggi, terjadinya proses penuaan
dini, alergi kulit, rasa mual, muntah, sakit kepala dan migren.
BAB III
Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah dengan metode cerama dan diskusi. Yang mana peneliti akan
mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengetahui dampak dari penggunaan bahan
kimia dan bahan aditif makanan dalam rumah tangga harus disosialisasikan kepada
masyarakat karena sebagian besar bahan kimia terjadi secara alamiah, tetapi ada juga
yang diproduksi oleh mahluk hidup.
Deterjen, pewangi, pemutih, pasta gigi, pembersih porselen serta bahan aditif makanan yang
berbahaya adalah beberapa contoh bahan kimia yang telah digunakan oleh manusia untuk
berbagai keperluan. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan ilmu
pengetahuan kini telah banyak ditemukan bahan yang diproses menjadi bahan yang
lebih berguna bagi kehidupan manusia Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak
ditemukan bahan-bahan yang dipergunakan dalam rumah tangga. Bahan Kimia dalam rumah
tangga adalah seluruh benda-benda Yang pada dasarnya tersusun oleh unsur-unsur dan
senyawa kimia tersebut, yang berada dalam rumah tangga pada umumnya.
BAB IV
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu teknologi masih banyak orang yang
belum mengetahui dampak atau bahaya dari penggunaan bahan kimia dan zat aditif yang berlebih.
Oleh karena itu bahan-bahan yang dipergunakan dalam rumah tangga perlu diketahui kandungan
apa yang saja yang terkandung dalam setiap produk yang kita gunakan.
Pada umumnya bahan kimia yang kita temukan dalam rumah tangga seperti pembersih kamar
mandi, sabun, detergent, pewangi, dan disinfektan sangat membahayakan kesehatan kita yang akan
menimbulkan berbagai penyakit. Akan tetapi produk-produk tersebut sudah kita gunakan dalam
keseharian kita. Hal ini perlu kita perhatikan dengan menggunakan produk-produk ini berdasarkan
manfaat dan fungsinya masing-masing.
Efek bahan kimia yang berbahaya dapat menyebabkan beberapa hal berikut ini: Menyebabkan
Iritasi, Menyebabkan Korosif, Menimbulkan Alergi (sensitizers), Menyebabkan sulit bernapas,
Menimbulkan Keracunan Sistemik, Menyebabkan Kanker, Menyebabkan kerusakan/kelainan
janin, Menyebabkan Pnemokoniosis, Menyebabkan Efek Bius.
Didalam makanan sering ditambahkan zat aditif yang berfungsi untuk mengawetkan makanan,
menambah cita rasa makanan, menambah tekstrur dan mempercantik tampilan makanan. Oleh
sebab itu, banyak orang yang sengaja menambahkan zat aditif yang bertujuan untuk meningkatkan
atau menambah nilai gizi makanan.
Bahan kimia dalam rumah tangga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Bahan kimia makanan / bahan tidak berbahaya: Bahan makanan dan perlengkapan yang secara
langsung maupun tak langsung dikonsumsi dan tidak menimbulkan bahaya.
2. Bahan Kimia non makanan / berpotensi berbahaya: Bahan – bahan yang aman digunakan tetapi
dapat menimbulkan bahaya jika digunakan tidak secara tepat baik dalam tempat, ukuran
maupun pemakainya. (ada pengertian bahan berbahaya dalam ilmu kimia secara umum, namun
biasanya bahanbahan itu tidak berada dalam kehidupan rumah tangga pada umumnya).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat simpulkan bahwa bahaya pemakaian bahan kimia
rumah tangga dan bahan aditif pada makanan serta dampaknya bagi kesehatan manusia perlu
diperhatikan dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bagi ibu rumah tangga terhadap
dampak bahaya dari penggunaan boraks maupun formalin dalam makanan sehingga mereka
dapat lebih berhati-hati pada saat memilih bahan makanan.
3.2 Saran
Adapun saran dari artikel ini ditujukan kepada masyarakat, terkhususnya kepada ibu-ibu
rumah tangga agar lebih berhati-hati dalam menggunakan bahan kimia berbahaya dan zat
aditif yang berada dilingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
(Dwiyanti, n.d.)
(Ulfa & Setiawan, 2017)
(Surati, 2015)
Dwiyanti, G. 2009. (n.d.). Bahan Kimia di Rumah Tangga. Penelitian Kimia FPMIPA UPI.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195612061983032-
GEBI_DWIYANTI/BAHAN_KIMIA_DI_RUMAH_TANGGA_Rev..pdf
Surati. (2015). Bahaya Zat Aditif Rhodamin B Pada Makanan. Jurnal Biology Science &
Education 2015 Surati BIOLOGI SEL, 4(1), 22–28.
https://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/BS/article/view/526
Ulfa, M., & Setiawan, E. (2017). Kandungan Alkalloid dan Steroid Pada Tanaman Kolesom (
Talinumtriangulare (Jacq. )Willd.) Akibat Perbedaan Daerah Asal Tanaman. Agrovigor:
Jurnal Agroekoteknologi, 10(1), 56–63. https://doi.org/10.21107/agrovigor.v10i1.2829