Kelompok 3
Nama Anggota : 1. Firman Ferdiansyah .P. ( 2014221010 )
2. Rahna Rendhra .H.W. ( 2014221011 )
3. Andika Aurellio .H. ( 2014221012 )
4. Wahyu Nur .P. ( 2014221013 )
5. Raisa Berliana ( 2014221021 )
1. SENYAWA KIMIA DI BIDANG KESEHATAN DAN PENGOBATAN
- Parasetamol ( asetaminophen )
Berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, mengurangi rasa sakit. Tetapi obat
ini dapat menekan sistem syaraf sehingga setelah mengkomsinya kita biasanya
merasa mengantuk.
Parasetamol memilki rumus kimia C5H9NO2 dan digunakan secara luas dalam
resep obat analgesik, salesma dan flu. Parasetamol tidak memiliki sifat anti radang
sehingga dalam dosis normal aman dikonsumsi. Dosis konsumsi normal
parasetamol untuk orang dewasa adalah sekitar 500 – 1000 mg dan diminum 4 kali
sehari. Parasetamol merupakan obat yang paling aman bagi penderitaflu.
Mengkonsumsi parasetamol secara berlebihan, misalnya 7,5 gram/hari dapat
menyebabkan kerusakan hati, 10 gram/hari kita akan keracunan dan jika lebih
besar dari itu dapat menyebabkan kematian.
Untuk itu mengkonsumsi parasetamol harus sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
b. Obat batuk
Ada dua jenis obat batuk yang dijual diapotek – apotek yaitu obat batuk tablet dan
obat batuk cair. Bahan kimia yang terdapat didalamnya :
- Dekstrometorfan
-Fenil efedrin
Kedua zat diatas berfungsi untuk menghentikan batuk atau disebut juga dengan zat
antitusif. Kemudian zat diatas juga berfungsi sebagai dekongestan yaitu untuk
meningkatkan produksi histamin yang merupakan senyawa hasil respon imun
terhadap patogen yang menyebabkan batuk.
2. Zat Radioaktif
Zat radioaktif, walaupun banyak dari mereka yang berbahaya, namun dirumah
sakit banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Zat radioaktif ini
memancarkan partikel radioaktif yang disebut radiasi. Ada tiga pertikel yang
dipancarkan yaitu partikel alfa yang bermuatan positif, partikel beta yang
bermuatan negatif dan partikel gamma yang bermuatan netral/tidak bermuatan.
Berikut beberapa zat radioaktif yang digunakan dalam pengobatan
- Makanan
1. Zat pewarna sintetik
Selain zat-zat tersebut, ada juga zat pengawet lain, yaitu natrium nitrat
atau sendawa (NaNO3) yang berfungsi untuk menjaga agar tampilan daging
tetap merah. Asam fosfat yang biasa ditambahkan pada beberapa minuman
penyegar juga termasuk zat pengawet. Selain pengawet yang aman untuk
dikonsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk
mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud, di antaranya formalin
yang biasa dipakai untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat atau
binatang yang sudah mati.
oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika
dicampur dengan zat penyedap ini;
etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah nanas pada
makanan;
amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah pisang;
amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap ini maka akan terasa dan
beraroma seperti buah apel.
Selain zat penyedap rasa dan aroma, seperti yang sudah disebutkan di atas,
terdapat pula zat penyedap rasa yang penggunaannya meluas dalam berbagai
jenis masakan, yaitu penyedap rasa monosodium glutamat (MSG). Zat ini tidak
berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan
rasa yang sedap. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan
“Chinese restaurant syndrome” yaitu suatu gangguan kesehatan di mana kepala
terasa pusing dan berdenyut.
- Pertanian
1. Pupuk buatan
Yaitu pupuk yang dibuat dari hasil olahan industri pupuk. Contoh Pupuk
buatan diantaranya :
2. Pembuatan Pestisida
Pestisida yaitu bahan bahan racun yang dugunakan untuk membunuh
makhluk hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak, serta apa saja yang telah
diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
Adapun menurut asal dan sifat kimianya, pestisida dapat digolongkan sebagai
berikut :
Pestisida sintetik
Pestisida anorganik
Pestisida anorganik terdiri dari garam-garam beracun, seperti arsenat,
fluorida, tembaga sulfat, serta garam merkuri. Adapun pestisida organik
misalnya; dinitrofenol, het erosiklik, karbamat, organoklorin, organofosfat,
sulfonat dan thiosianat