Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH KIMIA

SENYAWA KIMIA DI BERBAGAI BIDANG

Kelompok 3
Nama Anggota : 1. Firman Ferdiansyah .P. ( 2014221010 )
2. Rahna Rendhra .H.W. ( 2014221011 )
3. Andika Aurellio .H. ( 2014221012 )
4. Wahyu Nur .P. ( 2014221013 )
5. Raisa Berliana ( 2014221021 )
1. SENYAWA KIMIA DI BIDANG KESEHATAN DAN PENGOBATAN

Bahan kimia dalam suatu produk obat


Ada dua jenis obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit yaitu obat
alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan obat buatan. Kedua jenis obat ini
mengandung bahan kimia tertentu. Bahan kimia dalam obat berfungsi untuk
mengobati penyakit atau mengurangi rasa sakit. Dua buah obat berikut adalah obat
yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
a. Obat flu
Bahan kimia yang terdapat dalam obat flu dan merupakan obat analgesik –
antipiretik adalah :

- Parasetamol ( asetaminophen )
Berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, mengurangi rasa sakit. Tetapi obat
ini dapat menekan sistem syaraf sehingga setelah mengkomsinya kita biasanya
merasa mengantuk.
Parasetamol memilki rumus kimia C5H9NO2 dan digunakan secara luas dalam
resep obat analgesik, salesma dan flu. Parasetamol tidak memiliki sifat anti radang
sehingga dalam dosis normal aman dikonsumsi. Dosis konsumsi normal
parasetamol untuk orang dewasa adalah sekitar 500 – 1000 mg dan diminum 4 kali
sehari. Parasetamol merupakan obat yang paling aman bagi penderitaflu.
Mengkonsumsi parasetamol secara berlebihan, misalnya 7,5 gram/hari dapat
menyebabkan kerusakan hati, 10 gram/hari kita akan keracunan dan jika lebih
besar dari itu dapat menyebabkan kematian.
Untuk itu mengkonsumsi parasetamol harus sesuai dosis yang dianjurkan dokter.

b. Obat batuk
Ada dua jenis obat batuk yang dijual diapotek – apotek yaitu obat batuk tablet dan
obat batuk cair. Bahan kimia yang terdapat didalamnya :
- Dekstrometorfan
-Fenil efedrin
Kedua zat diatas berfungsi untuk menghentikan batuk atau disebut juga dengan zat
antitusif. Kemudian zat diatas juga berfungsi sebagai dekongestan yaitu untuk
meningkatkan produksi histamin yang merupakan senyawa hasil respon imun
terhadap patogen yang menyebabkan batuk.

- Guafenisin, amonium klorida dan dietilen glikol


Berfungsi sebagai ekpektoran yang mengencerkan dahak agar lebih mudah
dikeluarkan. Kemudian zat tersebut juga berfungsi untuk menyembuhkan isritasi di
tenggorokan. Diantara semua bahan diatas yangpaling aman bagi tubuh adalah
amonium klorida karena ia akan mengion dalam tubuh dan mudah dikeluarkan dari
urine. Sejak tahun 2007, indonesia sudah melarang penggunaan dietilen glikol
karena dapat menyebabkan keracunan didalam tubuh. Dietilen glikol ternyata
dimetabolisme didalam tubuh menjadi asam glikosilat yang tidak dapat dicerna
tubuh. Akibatnya jumlahnya akan terakumulasi terus menerus. Guafesin juga
sudah dialarang karena dapat menyebabkan penyakit batu ginjal, alergi dan mulut
kering. Dengan ini, tentunya kita harus menjadi waspada memilih obat batuk yang
aman dikonsumsi.

2. Zat Radioaktif

Zat radioaktif, walaupun banyak dari mereka yang berbahaya, namun dirumah
sakit banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Zat radioaktif ini
memancarkan partikel radioaktif yang disebut radiasi. Ada tiga pertikel yang
dipancarkan yaitu partikel alfa yang bermuatan positif, partikel beta yang
bermuatan negatif dan partikel gamma yang bermuatan netral/tidak bermuatan.
Berikut beberapa zat radioaktif yang digunakan dalam pengobatan

1. I-131 berfungsi untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi


kelenjar tiroid dan mendeteksi jaringan kanker otak.
2. Na-24 berguna untuk mendeteksi gangguan peredaran darah.
3. Xe-133 berguna untuk mendeteksi penyakit paru-paru
4. Fe-59 berfungsi untuk mempelajari pembentukan sel darah merah.
5. Co-60 berguna untuk terapi kanker atau tumor dan kanker darah.
6. P-32 berfungsi untuk mendeteksi penyakit mata, tumor dan hati.
7. Tc-99 berfungsi untuk membunuh sel sel kanker.
8. Ti-201 berfungsi untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan pembuluh
darah.

2. SENYAWA KIMIA DI BIDANG ENERGI DAN LINGKUNGAN


Pengertian ilmu kimia dalam bidang lingkungan adalah cabang ilmu kimia
yang mempelajari tentang interaksi yang melibatkan zat dan reaksi kimia di alam,
serta polusi di alam.
Manfaat ilmu kimia yang pastinya sangat terbukti nyata untuk kita yaitu,

 Manfaat dalam bidang teknik sipil dan energi.

Berkaitan dengan Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah


semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua
bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat
ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat
diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir
kecelakaan dikemudian hari.

 Manfaat dalam bidang lingkungan.

Hubungan antara ilmu kimia dan bidang pertanian adalah untuk


mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk,
sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan
bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan
pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.

3. SENYAWA KIMIA DI BIDANG TEKNOLOGI DAN MATERIAL

Perkembangan ilmu teknologi tidak lepas dengan perkembangan ilmu kimia.


Ilmu kimia memiliki peranan yang yang sangat penting dalam mengembangkan
teknologi modern. Beberapa contoh peranan ilmu kimia dalam bidang teknologi
antara lain:
- Ditemukannya alat tes DNA
Alat tes DNA merupakan alat yang sangat penting untuk pengecekan forensik
pada masa modern ini, seperti pencocokan DNA orang tua dan sebagai alat untuk
mengenali mayat. Nah alat tes DNA ini dibuat dengan bantua ilmu kimia. Tanpa
ilmu kimia, alat ini mungkin tidak pernah ditemukan.
- Memilih bahan yang tepat untuk membuat alat elektronik
Agar alat elektronik dapat bekerja dengan baik dan efisien, dibutuhkan bahan
yang tepat. Pemilihan bahan ini sangat bergantung kepada ilmu kimia.
Contohnya pada pemilihan bahan untuk layar monitor yang menggunakan neon
dan kristal cair. Dalam ilmu kimia, neon dapat berpijar dalam waktu yang lama
dan lebih hemat daya daripada bahan lainnya.
- Ditemukannya alat pendeteksi smartdust
Alat pendeteksi smartdust merupakan alat yang terbuat dari sensor chip
silikon yang berukuran sangat kecil yang serbaguna. Alat ini dapat mendeteksi
kedalaman laut, mendeteksi seseorang, mendeteksi zat zat disekitarnya, dll. Alat
ini menggunakan pecahan silikon yang dapat mendeteksi zat zat disekitarnya.
- Pembuatan telepon genggam dan komputer
Salah satu peralatan yang paling besar mengubah cara hidup manusia di
abad ini adalah telpon genggam dan komputer. Kedua peralatan ini
menggunakan mikroprosesor sebagai otaknya yang bisa melakukan proses
perhitungan rumit dalam waktu super cepat. Bahan utama dari mikroprosesor
addalah kepingan silikon (silicon chips) yang mempunyai sifat semikonduktor
dan dikembangkan melalui teknologi nano oleh para ahli kimia bersama ahli
fisika. Pembuatan keping silicon ini memerlukan pengetahuan dasar tentang
struktur atom.

4. SENYAWA KIMIA DI BIDANG MAKANAN DAN PERTANIAN

- Makanan
1. Zat pewarna sintetik

dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna alami,


pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna
yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama.
Beberapa zat pewarna sintetik bisa saja memberikan warna yang sama,
namun belum tentu semua zat pewarna tersebut cocok dipakai sebagai zat
aditif pada makanan dan minuman. Perlu diketahui bahwa zat pewarna
sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat
membahayakan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh karena bersifat
karsinogen (penyebab penyakit kanker). Oleh karena itu, kamu harus berhati-
hati ketika membeli makanan atau minuman yang memakai zat warna. Kamu
harus yakin dahulu bahwa zat pewarna yang dipakai sebagai zat aditif pada
makanan atau minuman tersebut adalah memang benar-benar pewarna
makanan dan minuman.

2. Zat pemanis buatan atau sintetik.

Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga


tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang orang yang
memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya
mengonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami. Contoh
pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat,
kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Pemanis buatan memiliki tingkat
kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam garam
siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi dibandingkan kemanisan
sukrosa.

Namun, kemanisan garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki


kemanisan 800 kali dibandingkan dengan kemanisan sukrosa 10%.
Walaupun pemanis buatan memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami,
kita perlu menghindari konsumsi yang berlebihan karena dapat memberikan
efek samping bagi kesehatan. Misalnya, penggunaan sakarin yang berlebihan
selain akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit juga merangsang
terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.

Contoh lain, garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubuh


dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik
(senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga
dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan
terutama pada pembentukan zat dalam sel.
3. Zat pengawet sintetik

Merupakan hasil sintesis dari bahan-bahan kimia. Contohnya, asam


cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar dan natrium propionat atau kalsium
propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering. Garam natrium
benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat juga biasa dipakai untuk mengawetkan
makanan.

Selain zat-zat tersebut, ada juga zat pengawet lain, yaitu natrium nitrat
atau sendawa (NaNO3) yang berfungsi untuk menjaga agar tampilan daging
tetap merah. Asam fosfat yang biasa ditambahkan pada beberapa minuman
penyegar juga termasuk zat pengawet. Selain pengawet yang aman untuk
dikonsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk
mengawetkan makanan. Zat pengawet yang dimaksud, di antaranya formalin
yang biasa dipakai untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat atau
binatang yang sudah mati.

Pemakaian pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, seperti


bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainnya dapat menimbulkan risiko
kesehatan. Selain formalin, ada juga pengawet yang tidak boleh dipergunakan
untuk mengawetkan makanan. Pengawet yang dimaksud adalah pengawet
boraks. Pengawet ini bersifat desinfektan atau efektif dalam menghambat
pertumbuhan mikroba penyebab membusuknya makanan serta dapat
memperbaiki tekstur makanan sehingga lebih kenyal.

Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industri nonpangan, seperti


dalam pembuatan gelas, industri kertas, pengawet kayu, dan keramik. Jika
boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek
samping bagi kesehatan, di antaranya:

1. gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit;


2. gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat;
3. terjadinya komplikasi pada otak dan hati; dan
4. menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6
gram.

Walaupun tersedia zat pengawet sintetik yang digunakan sebagai zat


aditif makanan, di negara maju banyak orang enggan mengonsumsi makanan
yang memakai pengawet sintetik. Hal ini telah mendorong perkembangan
ilmu dan teknologi pengawetan makanan dan minuman tanpa penambahan
zat-zat kimia, misalnya dengan menggunakan sinar ultra violet (UV), ozon,
atau pemanasan pada suhu yang sangat tinggi dalam waktu singkat sehingga
makanan dapat disterilkan tanpa merusak kualitas makanan.

4. Zat Penyedap Cita Rasa

 oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika
dicampur dengan zat penyedap ini;
 etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah nanas pada
makanan;
 amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah pisang;
 amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap ini maka akan terasa dan
beraroma seperti buah apel.

Selain zat penyedap rasa dan aroma, seperti yang sudah disebutkan di atas,
terdapat pula zat penyedap rasa yang penggunaannya meluas dalam berbagai
jenis masakan, yaitu penyedap rasa monosodium glutamat (MSG). Zat ini tidak
berasa, tetapi jika sudah ditambahkan pada makanan maka akan menghasilkan
rasa yang sedap. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan
“Chinese restaurant syndrome” yaitu suatu gangguan kesehatan di mana kepala
terasa pusing dan berdenyut.

- Pertanian

1. Pupuk buatan
Yaitu pupuk yang dibuat dari hasil olahan industri pupuk. Contoh Pupuk
buatan diantaranya :

 Pupuk yang mengandung nitrogen (N)


misalnya :
– Urea / (NH2)2CO
– ZA (zwavelsure ammonia) / (NH4)2SO
Manfaat unsur hara nitrogen untuk tanaman diantaranya :

a. Membuat bagian pada tanaman menjadi lebih hijau segar karena


mempunyai banyak kandungan butir hijau daun yang penting dalam
proses fotosintesa.
b. Mempercepat pertumbuhan tanaman .
c. Menambah kandungan protein pada hasil panen.

 Pupuk yang mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca)


misalnya :
– TSP (Triple Superphosphat) / Ca3(PO4)2
– SP (Superphosphat) / Ca(H2PO4)

Fosfor berguna dalam pertumbuhan akar dan pemasakan buah.


Kekurangan unsur fosfor dapat menyebabkan tanaman kerdil.

 Pupuk yang mengandung kalium (K)


Misalnya :
- KCl (kalium klorida)

Fungsi kalium yaitu untuk membantu proses pembentukan jaringan


tubuh tanaman sehingga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
penyakit.
Selain itu, Kalium juga membantu tanaman untuk bertahan pada saat
cuaca panas dan hujan. Selain dari unsur-unsur di atas, tanaman juga
membutuhkan unsur-unsur lain meskipun dalam jumlah yang sedikit,
seperti; mangan (Mn), zink (Zn), dan kobalt (Co).

2. Pembuatan Pestisida
Pestisida yaitu bahan bahan racun yang dugunakan untuk membunuh
makhluk hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak, serta apa saja yang telah
diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
Adapun menurut asal dan sifat kimianya, pestisida dapat digolongkan sebagai
berikut :
Pestisida sintetik

 Pestisida anorganik
Pestisida anorganik terdiri dari garam-garam beracun, seperti arsenat,
fluorida, tembaga sulfat, serta garam merkuri. Adapun pestisida organik
misalnya; dinitrofenol, het erosiklik, karbamat, organoklorin, organofosfat,
sulfonat dan thiosianat

 Pestisida hasil alam, contohnya ; nikotinoida, piretroida, dan rotenoida.

Anda mungkin juga menyukai