Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang
mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak
yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan
yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam
menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, penggunaan zat aditif sudah tak asing lagi bagi masyarakat.
Hampir setiap produk makanan dalam kemasan yang dijual di supermarket
memakai zat aditif dalam proses pengolahannya. produsen berlomba-lomba
membuat produk mereka terlihat menarik dengan menambahkan berbagai jenis
zat aditif secara berlebihan, padahal sebenarnya mereka tahu bahwa penggunaan
zat aditif secara berlebihan itu dapat menyebabkan masalah yang cukup serius
bagi kesehatan konsumen. Selain itu mereka juga telah melanggar peraturan
yang di buat pemerintah. Memperhatikan permasalahan di atas, penulis merasa
berkewajiban untuk memberitahukan masyarakat mengenai zat aditif.
B. Rumusan Masalah
E. Jelaskan Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
F. Jelaskan Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
G. Jelaskan Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
H. Jelaskan Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
C. Tujuan
1. Menjelaskan Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan
2. Menjelaskan Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
3. Menjelaskan Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
4. Menjelaskan Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan
Pencegahannya
BAB II
PEMBAHASAN
b. Psikotropika
1. Pengertian
Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1997 adalah bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong
narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud
berkhasiat psikoaktif adalah memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku
sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku
pemakainnya.
2. Macam-Macam Psikotropika
a. Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
(Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
b. Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta
menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.( Contoh:
amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
c. Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh :
pentobarbital, Flunitrazepam).
d. Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan
(Contoh: diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide,
nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,morfin, barbiturat dan Dum, MG).
3. Jenis-Jenis Psikotropika
a. Barbiturat
Digunakan secara medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur.
Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab.
Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan
kebingungan mental.
Amphetamin merupakan stimulan yang biasanya diminum secara oral,
walaupun dapat juga dilarutkan dalam air, dihirup, atau disuntikkan.
Amphetamin menyebabkan meningkatnya detak jantung, berkurangnya nafsu
makan, memperbaiki suasana hati, dan membesarnya pupil mata. Pengguna
amphetamin menyebutkan adanya "rush" rasa percaya diri. Ekstasi dan shabu
adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
b. Hasil sintesis dari amfetamin
1. Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah
laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si
pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang
tinggi.
2. Sabu-sabu
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu
penyedap masakan. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan
akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian.
C. Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
1. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang
menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan
kesadaran penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja
tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti
depressan ringan.
2. Jenis Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang
terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih
tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan
kewaspadaan pada otak.
Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam
golonganantidepressant ringan, misalnya rokok atau minuman beralkohol.
Nikotin dalam rokok dapat membuat penggunanya merasa terrelaksasi dan
tenang, begitu pula dengan alkohol pada minuman beralkohol (walaupun jika
dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan kondisi tidak sadar/mabuk).
D. Dampak Negatif Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Pencegahannya
1. Dampak pada fisik & mental
Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya.
Mengakibatkan kanker.
Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
Penurunan daya ingat.
kerusakan hati/kanker hati.
menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
Menimbulkan semangat.
Merasa waktu berjalan lambat.
Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
Menimbulkan euphoria.
Mual,muntah,sulit buang air besar.
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Pingsan dan jantung berdebar-debar.
Gelisah dan berubah suasana hati.
Denyut nadi melambat.
Tekana darah menurun.
Otot-otot menjadi lemah.
Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
Banyak bicara.
Gangguan kebiasaan tidur..
Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
Tekanan darah meningkat.
2. Dampak sosial (lingkungan)
Susah dalam bersosialisasi.
Tidak percaya diri.
Sulit pengendalian diri.
Susah menyambung pembicaraan.
Berpikiran negatif pada diri sendiri.
Bergembira secara berlebihan.
Lebih banyak berdiam diri.
Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu
biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat
terlarang.
Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out.
Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba
akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta
menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa
lahir batin..
Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya
mahal dan sudah ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan
memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.
3. Dampak Ekonomi
Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan
kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
Masalah keuangan. Obat-obatan yang dikonsumsi biasanya mahal.Namun,
bila sudah kecanduan maka pengguna akan melakukan apa saja untuk
mendapatkannya. Mereka bisa menjual barang pribadi atau mengambil milik
orang lain dan keluarga.
Pemakai tidak akan dapat menabung dan memenuhi kebutuhan pokoknya
sebagai manusia biasa,karena pemakai akan lebih mementingkan obat itu
daripada kebutuhan pokoknya.
Untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, di
bawah ini ada beberapa tips:
• Tingkatkan keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman
yang kuat menjadikan mental kita sehat sehingga tidak mudah tergoda untuk
mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
• Jangan pemah mencoba. Pengguna obat terlarang biasanya memulai dari
keinginan untuk sekedar mencoba. Kemudian, ia mencoba lagi sehingga
menjadi ketagihan. Dalam hal ini. pengaruh lingkungan khususnya teman
sangat menentukan. Teman sejati tidak akan menjerumuskan kita untuk
melakukan halhal yang tidak baik, seperti memakai obat terlarang. Untuk itu,
jika kita ditawari obat-obatan terlarang, maka katakan dengan tegas: “tidak” dan
jangan pernah tergoda untuk mencobanya.
• Meningkatkan komunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis dalam
keluarga Jika kita sedang menghadapi suatu masalah. maka ungkapkan kepada
keluarga, seperti ayah, ibu. paman, bibi. atau kakak. Masalah yang kita anggap
berat sekali pun. niscaya akan dapat terpecahkan. Jika ada suatu masalah jangan
sampai kita tergiur untuk mengkonsumsi obat terlarang. Pemakaian obat
tersebut memang dapat membuat kita berhalusinasi sehingga kita bisa
melupakan masalah tersebut. Tetapi ingat, itu hanya untuk sementara waktu.
Penggunaan obat terlarang tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Namun,
itu hanya akan menambah masalah baru dan merusak diri kita.
• Ikut mengawasi peredaran obat-obatan terlarang. Bila kamu mengetahui ada
teman atau orang lain yang menggunakan obat terlarang. maka sampaikan hal
itu kepada gurumu. Selanjutnya, gurumu yang akan melaporkannya kepada
pihak yang berwajib
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan
dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam
makanan pada saat proses pengolahan.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang
menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan
kesadaran penggunanya.Biasanya zat ini memengaruhi kerja
tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti
depressan ringan.
DAFTAR PUSTAKA
https://suhartini912.wordpress.com/2013/07/03/pengertiandampaksolusi-dari-
penggunaan-zat-aditif-dan-psikotropika/
https://blog.ruangguru.com/apa-saja-yang-termasuk-zat-adiktif
https://warnetghelegar.blogspot.com/2017/12/makalah-zat-aditif-dan-
adiktif.html
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html