TOKSIKOLOGI
DOSEN PEMBIMBING
NUR ADI,S.Si.,M.Kes
DISUSUN OLEH:
NURFAINNAH (PO713203221034)
SUKRIANI (PO713203221046)
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah dengan judul “Bahan Pewarna Yang Berbahaya” ini dibuat dengan
tujuan melengkapi tugas mata kuliah Toksikologi. Saya mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yakni Bapak Nuradi,S.Si.,M.Kes
yang telah memberi arahan kepada saya. Dan juga kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini, dengan tulus saya ucapkan terima kasih.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. “Bahan Pewarna Yang Berbahaya”
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Bahan Pewarna Yang
Berbahaya” manfaatnya untuk mahasiswa dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi
Penulis
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Kesimpulan.....................................................................................17
B. Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2012 menurut Permenkes Nomor 033 Tahun 2012, ada 15 zat
pewarna alami dan 11 zat pewarna sintetis yang diizinkan untuk digunakan di
dalam makanan (Permenkes RI No. 033 Tahun 2012). Pada tahun 2013 berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tentang
batas maksimum penggunaan Bahan Tambah Pangan (BTP) pewarna yang
penggunaannya telah dibuktikan dengan sertifikat analisis kuantitatif. Batas
maksimum penggunaan BTP pewarna yang hanya diizinkan oleh Permenkes
Nomor 033 tahun 2012 (Peraturan Kepala BPOM No. 37 Tahun 2013).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu zat pewarna?
2. Apa saja macam-macam zat pewarna?
3. Apa saja jenis zat pewarna berbahaya?
4. Apa dampak dari zat pewarna berbahaya?
5. Bagaimana upaya pencegahan untuk menghindari penggunaan zat pewarna
berbahaya?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, didapatkan tujuan pembahasan yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu zat pewarna
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam zat pewarna
3. Untuk mengetahui apa saja jenis zat pewarna berbahaya
4. Untuk mengetahui apa dampak dari zat pewarna berbahaya
5. Untuk mengetahui Bagaimana saja upaya pencegahan untuk menghindari
penggunaan zat pewarna berbahaya
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pewarna Alami
Zat warna alami adalah zat warna yang diperoleh dari alam atau
tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tradisional
zat warna alami diperoleh dengan ekstraksi atau perebusan tanaman. Dapat
menurunkan risiko terjadinya kanker prostat dan kanker payudara. Selain
itu juga dapat menurunkan oksidasi LDL dan menurunkan penyakit hati
dan juga katarak.
Selain itu ada juga bahan pewarna sintetis yang tidak diizinkan.
Jenis pewarna makanan yang sering dilarang digunakan dan dilarang oleh
BPOM berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan
Pangan Nomor : 00386/C/SK/II/90 tentang perubahan lampiran Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor : 239/Menkes/Per/V/85 tentang zat warna
tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya ditetapkan beberapa
bahan pewarna sintetis yang dilarang untuk ditambahkan pada pangan,
yaitu Auramin, Ponceau 3R dan Rhodamin B untuk pewarna merah atau
orange dan Methanyl Yellow untuk pewarna Kuning (Pamungkas and
Nopiyanti, 2016). Bahan pewarna sintetis yang tidak diizinkan di Indonesia
terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
239/MenKes/Per/V/85 yang ditunjukkan pada Tabel 2.3.
C. Zat Pewarna Berbahaya
8. Zat warna Metanil Yellow biasa digunakan pada industri tekstil, cat,
kertas dan kulit binatang, indikator reaksi netralisasi (asam-basa).
Metanil yellow dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare,
panas, rasa tidak enak dan tekanan darah. Jangka panjang dapat
menyebabkan kanker kandung kemih.
9. Zat warna Oil Orange SS berbahaya bila tertelan atau diabsorbsi kulit.
Bersifat karsinogen terhadap hewan. Diduga bersifat karsinogen pada
manusia.
10. Zat warna Orange G berbahaya bila tertelan, terhisap atau diabsorbsi
melalui kulit. Kemungkinan menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan
saluran cerna. Bersifat tumorigen dan mutagen.
11. Zat warna Ponceau SX dapat menyebabkan kerusakan pada sistem urin.
12. Zat warna Rhodamin B bersifat karsinogenik. Digunakan sebagai zat
warna untuk kertas, tekstil (sutra, wool, kapas), sabun, kayu, plastik dan
kulit, sebagai reagensia di laboratorium untuk pengujian antimoni, kobal,
niobium, emas, mangan, air raksa, tantalum dan tungsten, dan digunakan
untuk pewarna biologik. Rhodamin B bisa menumpuk di lemak sehingga
lama-kelamaan jumlahnya akan terus bertambah. Rhodamin B diserap
lebih banyak pada saluran pencernaan dan menunjukkan ikatan protein
yang kuat. Kerusakan pada hati tikus terjadi akibat makanan yang
mengandung rhodamin B dalam konsentrasi tinggi. Paparan rhodamin B
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan
kanker hati.
13. Magenta I, Magenta II, Magenta III, Ponceau 3R, Sudan I serta Benzyl
violet 6B merupakan zat warna yang memiliki sifat karsinogenik,
penyebab kanker pada manusia.
E. Upaya Pencegahan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pewarna makanan dan minuman dapat berasaldari zat warna alami atau
zat warna sintetis, di mana untuk pemakaiannya memerlukan persyaratan
tertentu. Zat warna alami lebih aman digunakan dibandingkan zat warna
sintetis. Penggunaan zat warna sintetis harus mengikuti peraturan yang
berlaku sebab penggunaan yang salah dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada manusia.
B. Saran
Adriani, Azmalina dan Irma Zarwinda. 2019. “Pendidikan untuk Masyarakat Tentang
Bahaya Pewarna Melalui Publikasi Hasil Analisis Kualitatif Pewarna Sintetis dalam Saus”
Budimarwanti, Cornelia. 1992. “Zat Warna Berbahaya pada Produk Makanan dan
Minuman” dalam Cakrawala Pendidlkan Nomor 2
Subhan, Febrina Arfi, dan Aminul Ummah. 2019. “Uji Kualitatif Zat Pewarna Sintetis
pada Jajanan Makanan Daerah Ketapang Kota Banda Aceh” dalam Jurnal AMINA
Volume 1 Nomor 2
Suwerni, Luh Amla, I Gusti Putu Sudita Puryana, Badrut Tamam. 2015.
“Identifikasi Zat Pewarna Sintetis Rhodamin B Pada Jajanan Anak Sekolah di Desa
Peguyangan Kangin Denpasar” dalam Jurnal Ilmu Gizi: Journal of Nutrition