NIP/NIDN : Q1A119046
FAKULTAS : PERTANIAN
TUGAS UAS
DAFTAR ISI
Halaman
Makalah
Jurnal 1
Jurnal 2
1
OLEH :
MUHAMMAD IKRAMUDIN
(Q1A119046)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2021
`
2
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “ ZAT PEWARNA BUATAN / PEWARNA SINTESIS” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berisikan tentang informasi PEWARNA BUATAN /
PEWARNA SINTESIS. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan .
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
agar kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
SAMPU
L........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................6
C. TUJUAN................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
1. Kromatografi...................................................................................................10
3. Spektrofotometri.............................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................22
B. SARAN................................................................................................................22
4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat yang sama, dapat menyebabkan gangguan perhatian defisit hiperaktif
(ADHD), adalah sekelompok gejala perilaku yang meliputi kurangnya perhatian,
hiperaktif dan impulsif, kanker dan beberapa efek kesehatan lainnya dengan
konsumsi berlebihan. Karena timbulnya masalah kesehatan bagi umat manusia,
peneliti harus lebih memprioritaskan untuk mengembangkan teknik lanjutan
untuk penentuan Sunset Yellow dalam produk makanan dan minuman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pewarna sintesis ?
2. Apa-apa saja yang tergolong pewarna sintesis ?
3. Bagaimana teknik atau metode analisis dalam menentukan pewarna sintesis
(Sunset Yellow E) ?
4. Darimana sumber pewarna buatan / pewarna sintesis ?
5. Apa-apa saja yang termasuk kelebihan pewarna buatan / pewarna sintesis ?
6. Apa-apa saja efek negative dari mengonsumsi pewarna buatan / pewarna
sintesis ?
7. Bagaimana cara menghindari untuk mengonsumsi pewarna buatan / pewarna
sintesis yang berlebihan ?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian pewarna sintesis
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis pewarna sintesis
3. Untuk menjelaskan teknik atau metode analisis dalam menentukan pewarna
sintesis (Sunset Yellow E)
4. Untuk menjelaskan sumber pewarna buatan / pewarna sintesis ?
5. Untuk menjelaskan kelebihan pewarna buatan / pewarna sintesis
6. Untuk menjelaskan efek negative dari mengonsumsi pewarna buatan /
pewarna sintesis
7. Untuk menjelaskan cara menghindari untuk mengonsumsi pewarna buatan /
pewarna sintesis yang berlebihan
7
BAB II
PEMBAHASAN
Pewarna sintetis adalah zat warna yang mengandung bahan kimia yang
biasanya digunakan didalam makanan untuk mewarnai makanan.Pewarna
sintetis ini mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami,
yaitu mempunyai kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih
stabil, dan biasanya lebih murah.
untuk memeperoleh efek yag diinginkan, jadi rata – rata kurang dari 300
ppm. Tetapi, dalam prakteknya ternyata digunakan konsentrasi antara 5 –
500 ppm. FD (Food Drag) dan C (Cosmetic Act) Dye terbagi atas 4
kelompok, yaitu:
a) Azo dye, terdiri dari :
FD & C Red No. 2 (Amaranth)
Amaranth termasuk golongan manazo yang mempunyai satu
ikatan N = N. Amaranth berupa tepung berwarna merah kecoklatan
yang mudah larut dalam air menghasilkan larutan berwarna merah
lembayung atau merah kebiruan.
FD & C Yellow No. 5 (Tertrazine)
Merupakan tepung berwarna kuning jingga yang mudah larut
dalam air, dengan larutannya berwarna kuning keemasan.
FD & C yellow No. 6
sunset yellow termasuk golongan manazo, berupa tepung
berwarna jingga, sangat mudah larut dalam air, dan menghasilkan
larutan jingga kekuning – kuningan
FD & Red No 4 ( panceau sx )
Panceau sx berupa tepung merah, mudah larut dalam air , dan
memberikan larutan berwarna merah jingga.
1. Kromatografi
Kromatografi merupakan salah satu metode yang efektif dan tepat
untuk menentukan pewarna sintetis dalam sampel makanan dan minuman.
Teknik ini dapat diterapkan dalam berbagai jenis pewarna yang larut dalam
air untuk pemisahan komponen dalam matriks makanan. Pemisahan
dilakukan melalui fase diam sampel zat warna dan fase gerak air berdasarkan
adsorpsi atau pembatasan zat terlarut antara dua fase campuran non-
solublem. Secara umum, ada dua jenis teknik kromatografi yang umum
digunakan untuk penentuan Sunset Yellow; kromatografi lapis tipis (KLT)
dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).
a) Kromatografi lapis tipis (KLT)
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu jenis
kromatografi sederhana karena biayanya yang murah. TLC umumnya
digunakan untuk pemisahan dan penentuan pada tingkat pewarna pada
produk makanan dan minuman. Merupakan teknik penjeratan fasa
dimana fasa diam memiliki pelat kaca yang dilapisi dengan lapisan silika
gel dan fasa gerak bertindak sebagai pelarut organik. Pelarut organik
11
3. Spektrofotometri
Teknik spektrofotometri terutama diterapkan untuk identifikasi dan
kuantifikasi pewarna makanan sintetis seperti spektrofotometri UV-vis,
Spektrofotometer UV-vis dengan detektor larik diode spektrofotometri
kinetik, spektroskopi fluoresensi spektrofotometri fotoakustik, dan HLA /
GO. Metode spektrofotometri UV-vis untuk analisis zat warna sintetis pada
produk makanan dan minuman dengan cara melarutkan bahan sampel ke
dalam akuades. Larutan sampel disimpan dalam kuvet dan dipindai pada
panjang gelombang 300–800 nm. Panjang gelombang maksimum spektrum
telah mendeteksi berbagai jenis warna yang ada dalam sampel. Reza dkk.
telah membahas teknik sederhana untuk penentuan Sunset Yellow dalam
sampel air limbah dan makanan. Mereka diekstraksi warnanya dengan
ekstraksi cair-cair bantuan salting-out (SALLE). Dalam kondisi optimal, plot
kalibrasi ditemukan linier dalam kisaran 0,4-15,0 mg / L, dengan koefisien
determinasi lebih dari 0,996. LOD yang ditemukan 0,07 mg / L, dengan
LOQ adalah 0,25 mg / L. Goicoechea dan Olivieri telah mengembangkan
metode kalibrasi berdasarkan HLA yang diterapkan dalam analisis kimia
dengan hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan Al-Degs telah
menggunakan metode hybrid linear analysis (HLA / GO) untuk mengukur
pewarna azo terhadap metode HPLC standar untuk validasi. Dinc dkk. telah
membahas turunan spektrum pembagi ganda, kuadrat terkecil klasik dan
metode regresi komponen utama untuk menganalisis pewarna sintetis dalam
minuman ringan. Linear ditemukan berkisar antara 2-8 μg / mL Sunset
Yellow dalam 0,1 M HCl dengan batas deteksi rendah. Sorouraddin dan
Saadati telah menjelaskan reflektometer sederhana dan berbiaya rendah
untuk menyelesaikan campuran biner dan terner dari beberapa pewarna
makanan. Perangkat ini menggunakan array sebagai sumber cahaya dan
digabungkan dengan resistor bergantung cahaya untuk menjadi sensor.
14
hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar 0,1%) juga
mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.
Berikut adalah beberapa jenis pewarna buatan yang populer dan efek
samping yang ditimbulkan:
1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam
makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas
anak, pada sekitar 1- 10 dari sepuluh ribu orang , tartrazine menimbulkan
efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler),
asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini
tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif
terhadap aspirin.
2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam
makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda
dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi
pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas,
sakit perut, mual, dan muntah. Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini
telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian tumor pada hewan dan
kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat ini dalam studi tersebut
jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat
baik dalam jangka pendek dan jangka panjang karena konsumsi Sunset
Yellow.
3. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam
berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain
berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap
karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika
Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA)
sejak tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang
21
dan Nomor izin pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah
tangga maka harus ada nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan
nomor izin pendaftaran”
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih
makanan atau minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena
kemungkinan warna tersebut berasal dari bahan pewarna bukan makanan
(non food grade) seperti pewarna tekstil.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pemerintah hendaknya meningkatkan pengawasan kepada produsen
makanan dan minuman dan memberikan penyuluhan tentang bahan tambahn
makanan, Produsen makanan sebaiknya menggunakan pewarna yang alami
untuk mewarnai bahan makanan yang akan di perjualkan selain mudah
dijangkau dan harganuya pun relatif murah dampak yang ditimbulkannya pun
tidak terlalu berbahaya serta Konsumen hendaknya berhati – hati dalam
memilih makanan yang menngunakan bahan pewarna jangan mudah tertarik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Kobun Rovina, P. P. (2016). Methods for the analysis of Sunset Yellow FCF (E110) in
food and beverage products- a review. Trends in Analytical Chemistry, 85, 47–
56.