DISUSUN OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus.
Saya sebagai penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan
laporan yang menjadi tugas dalam salah satu mata kuliah Keamanan Pangan.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen Keamanan
Pangan Ibu dan Instruktur Praktikum Keamanan Pangan Ibu Rif’atul Amini,S.Gz
serta semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan laporan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikannya laporan ini.
Demikian laporan saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan yang akan
saya terima dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM.................................................................................6
A. Waktu dan Tempat..............................................................................................6
B. Alat dan Bahan.....................................................................................................6
C. Prosedur Kerja.....................................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................8
A. Hasil.......................................................................................................................8
BAB V PENUTUP..........................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13
ii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 ............................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara luas aditif pangan telah ada lebih dari 2.500 jenis yang
digunakan untuk preservative (pengawet) dan pewarna (dye). Zat-zat aditif
ini digunakan untuk mempertinggi nilai pangan (Mautinho et al, 2007)
sebagai konsekuensi dari industrialisasi dan perkembangan proses
teknologi pangan.
1
dikonsumsi masyarakat. Analisis pewarna sintetis pada makanan dan
minuman dapat dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan
menggunakan metode kromatografi kertas dan spektrofotometri
UVVisibel (Aurand, 2003).
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui bahan pewarna yang ada pada uji zat
makanan
2. Mahasiswa mengetahui bahan berbahaya pada uji zat makanan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja
ke dalam makanan dalam jumlah sedikit, yaitu untuk memperbaiki warna, bentuk,
cita rasa, tekstur atau memperpanjang daya simpan. Tujuan menggunakan Bahan
Tambahan Makanan (BTM) adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan
nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan lebih mudah dihidangkan
serta memperbaiki preparasi bahan pangan. Diantara beberapa bahan tambahan
makanan yang sering digunakan adalah pemanis dan pewarna sintetis. Zat
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna
makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk
memberi warna pada makanan agar kelihatan lebih menarik (Winarno,1995).
Berdasarkan sumbernya zat pewarna dibagi dalam dua golongan utama yaitu
pewarna alami dan pewarna buatan (Cahyadi, 2006).
1. Pewarna alami
3
Pada pewarna alami zat warna yang diperoleh berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan seperti : caramel, coklat, daun suji, daun pandan, dan kunyit. Jenis-jenis
pewarna alami tersebut antara lain :
a. Klorofil, yaitu zat warna alami hijau yang umumnya terdapat pada daun,
sehingga sering disebut zat warna hijau daun.
2. Pewarna Buatan
Saat ini, zat warna sintetik untuk makanan semakin banyak diproduksi,
dijual, dan digunakan dalam masyarakat. Hal itu disebabkan karena keunggulan-
keunggulan zat warna sintetik dibandingkan zat warna alami. Akan tetapi,
ternyata tidak semua zat warna sintetik untuk makanan yang dijual di pasaran
benar-benar merupakan zat warna sintetik yang ditujukan untuk penggunaan
dalam makanan (Azizahwati, 2007).
Penggunaan pewarna yang aman pada pangan telah diatur melalui Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per IX/88, yang mengatur mengenai
pewarna yang dilarang digunakan dalam makanan. Pewarna yang diizinkan serta
4
batas penggunannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami.
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Keamanan Pangan untuk praktikum Uji Zat Warna Pada
Makanan di laksanakan tanggal 28 Oktober 2020, pukul 07.40 sampai
12.00 WITA di Dapur Rumah masing-masing.
B. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
- Mortar dan alu
- Daun pandan
- Benang wol
- Nutri sari
- Gelas ukur
- Air
- Korek api
- Air sabun
- Spirtus
- Pengaduk
- Alat pembakar
- Kaki tiga
C. Prosedur Kerja
Zat pewarna alami (daun pandan) : Masukkan daun pandan ke dalam mortar
tumbuk sampai halus, setelah itu ambil ekstraknya
Zat pewarna buatan (nutrisari) : larutkan nutri sari dengan air
Kemudian siapkan kaki 3, alas pembakar dan spirtus. Nyalakan spirtus, lalu
panaskan larutan daun pandan hingga mendidih
Potong benang wol lalu masukkan ke dalam larutan air pandan yang telah
mendidih. Cuci benang yang sudah dimasukkan pada larutan air pandan
menggunakan air sabun
6
Kemudian rebus larutan nutrisari hingga mendidih. Potong benang wol dan
masukkan ke dalam larutan. Angkat benang dan cuci menggunakan air sabun
Hasilnya benang yang direndam ke larutan pandan (zat pewarna alami) dan
dicuci menggunakan air sabun warna benangnya kembali putih. Sedangkan
benang yang di rendam pada larutan nutrisari (zat pewarna buatan) kemudian
dicuci dengan air sabun warnanya tetap orange
7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Pada pembahasan kali ini membahas tentang praktikum keamanan
pangan yaitu uji coba pewarna makanan. Pada praktikum ini menggunakan
2 sampel yaitu ekstrak daun pandan sebagai uji coba pewarna alami dan
8
nutrisari sebagai uji coba pewarna buatan.
Bahan pewarna merupakan zat yang digunakan untuk memberi dan
memperbaiki warna, dan atau suatu pigmen yang berasal dari sayuran,
hewan, mineral atau sumber lain yang bila ditambahkan padamakanan
obat dan kosmetik dapat memberikan warna tertentu (Depkes RI, 1985).
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis zat pewarna yaitu zat pewarna alami
dan zat pewarna buatan. Yang dimaksud dengan pewarna alami
merupakan pewarna yang diperoleh dari bahanbahan alami baik nabati,
hewani, ataupun mineral (Ika Kurniawati, 2009:27). Beberapa pewarna
alami yang banyak dikenal dan digunakan masyarakat seperti kunyit
membuat warna kuning, daun suji dan pandan untuk warna hijau, gula
merah untuk warna coklat, daun jati atau cabai untuk menghasilkan warna
merah. Sedangkan bahan pewarna sintetik merupakan bahan pewarna
buatan yang dapat memberikan warna sehingga dapat memberi efek yang
lebih menarik. Berikut adalah beberapa jenis pewarna sintetis atau buatan
antara lain tartrazin.
Pada uji coba pada pewarna makanan ini sangan mudah dengan
menyiapkan benang wol, daun pandan, nutrisari dan larutan sabun. Untuk
uji coba pada ekstrak pandan yaitu benang wol dimasukkan kedalam
ekstak daun pandan dan celupkan kedalam larutan sabun. Hasil yang
diperoleh yaitu benang wol menjadi putih kembali.
Prosedur kerja untuk nutrisari juga sama dengan ekstak daun
pandan yaitu dengan mencelupkan benang wol pada nutrisari dan celupkan
lagi pada air sabun. Hasil yang didapat yaitu benang wol tidak
berubah/tetap bewarna kuning.
Pada nutrisari terdapat pewarna buatan yaitu tartazine. Tartrazin
merupakan pewarna makanan sistesis yang berwarna kuning. Menurut
Retno Lestari (2012), yang dimaksud tartrazin merupakan pewarna kuning
lemon sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna makanan. Untuk
menghasilkan warna lain selain kuning lemon. Menurut PERMENKER RI
Batas penggunaan yang tidak menimbulkan bahaya jika dikonsumsi
9
manusia yaitu 30 – 300 mg batas per kg makanan, dan 0 – 7,5 mg batas
ADI per kg berat badan. Efek samping dari penggunaan tartazin berpotensi
meningkatkan hiperaktivitas anak, pada 1 - 10 dari sepuluh ribu orang.
Selain itu tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria
(ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan
anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada
penderita asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin
(http://www.balipost.co.id).
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa sebelum praktikum lebih mempelajari
prosedur dan metode yang akan diuji untuk mempermudah proses praktikum.
11
DAFTAR PUSTAKA
Azizahwati, Maryati Kurniadi, dan Heidi Hidayati. 2007. Analisis Zat Warna
Sintetik Terlarang untuk Makanan yang Beredar Di Pasaran. Depok:
Universitas Indonesia.
Karunia, Finisa Bustani. (2013). Kajian Penggunaan Zat Adiktif Makanan (Pemanis dan
Pewarna) pada Kudapan Bahan Pangan Lokal di Pasar Kota. Semarang : Food
Science and Culinary Education Journal. Volume 2 nomor 2.
12
LAMPIRAN
13