Anda di halaman 1dari 8

D.

ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Cawan krus porselen
2. Gelas ukur 10 ml
3. Pipet
4. Tabung reaksi
5. Sendok
6. Lampu spiritus
7. Kaki tiga dan kasa
8. Lap
9. Gelas beaker 100 ml
10. Mortal pistil
11. Plat tetes
12. Rak tabung reaksi
13. Kain saring
14. Penjepit tabung reaksi
15. Spatula

Bahan:
1. NaOH 10%
2. CuSO4
3. Urea
4. Kertas lakmus merah
5. Kertas label
6. Larutan α naftol
7. Asam sulfat pekat
8. Pepton (dari kasein)
9. HNO3 pekat
10. NaOH 40%
11. Larutan Pb asetat
12. Ammonium sulfat padat
13. Telur
14. Aquades
15. Asam asetat 1 N
16. Susu sapi
17. Susu sari kedelai

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum uji protein yang kami lakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Uji Biuret merupakan uji protein yang dilakukan dengan penambahan 1 ml
NaOH 10% dan 2-3 tetes CuSO4. Hasil positif ditandai dengan terjadinya
perubahan warna menjadi warna ungu sedangkan hasil negatif ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi biru. Dari kelima bahan diatas, hanya urin
bayi yang diketahui negatif protein karena larutan yang berwarna biru yang tidak
terdapat endapan dipermukaan bawah maupun permukaan atas.
2. Uji Molisch digunakan untuk mengidentifikasi gugus karbohidrat pada protein.
Uji Molisch bertujuan untuk mengetahui adanya sakarida dan glikosida pada
suatu senyawa protein. Hasil positif ditandai dengan adanya cincin berwarna
ungu pada larutan. Dari kelima bahan diatas hanya urin bayi dan kasein tidak
ditemukannya protein yang terkandung didalamnya dengan tidak adanya cincin
ungu pada setiap larutan urin bayi dan kasein.
3. Uji Xantoprotein
Uji Xanthoprotein mengindikasi adanya cincin fenil atau gugus benzena. Reaksi
positif ditandai dengan adanya warna orange atau kuning tua pada bidang
pembatas. Dari kelima bahan diatas hanya urin bayi dan urea yang menunjukkan
reaksi negative. Hal ini menandakan bahwa pada urin bayi dan urea tidak
terdapat protein dengan gugus fenil atau gugus benzene
4. Uji sulfur
Uji Sulfur mengindikasi adanya gugus R asam amino yang mengandung sulfur
seperti sistein dan metionin dalam asam amino. Indikator yang menunjukkan
hasil positif adalah adanya perubahan warna menjadi cokelat atau hitam karena
terbentuk PbS. Dari kelima bahan diatas hanya urin bayi dan urea yang
menunjukkan reaksi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada urin bayi dan
urea tidak mengandung gugus R asam amino yang mengandung sulfur.
5. Pengendapan protein oleh ammonium sulfat
Pengendapan yang dikarenakan penambahan ammonium sulfat pekat
menyebabkan terjadinya dehidratasi protein (kehilangan air) sehingga protein
yang mempunyai kelarutan yang rendah akan mengendap. Reaksi positif
ditunjukkan dengan adanya endapan ammonium sulfat berwarna putih. Dari
kelima bahan, yang bereaksi positif adalah albumin telur, susu sapi, dan susu
kedelai.
6. Pengendapan protein oleh asam
a) Heller test
Pada heller test, reaksi positif ditunjukkan dengan adanya endapan pada
larutan. Dari kelima bahan yang menunjukkan adanya reaksi positif adalah
albumin telur, susu sapi, susu kedelai, kasein.
b) Pengendapan oleh asam asetat
Adanya endapan pada larutan menunjukkan reaksi positif. Dari kelima
bahan, yang menunjukkan reaksi positif adalah albumin telur, susu sapi, susu
kedelai, kasein.
DAFTAR PUSTAKA
Ddbiotechnology. 2009. Isolasi dan Purifikasi Enzim. Online
http://ddbiotechnology.wordpress.com/ diakses pada 15 April 2018
Fessenden, R.J.&Fessenden, J.S. 1989. Kimia Organik Jilid II. Jakarta: Erlangga
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC:
Jakarta
Irhamma, M, dkk.2013. Laporan Praktikum Biokimia : Protein. Bogor. Institut
Pertanian Bogor
Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graham Ilmu.
Yogyakarta.
Poedjiadi Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
Redhana, I Wayan dan Siti Maryam. 2003. Penuntun Praktikum Biokimia. Singaraja:
IKIP Negeri Singaraja.
Rosita, E. 2015. Laporan Praktikum Biokimia Pangan Protein I : Uji Xanthoprotein.
Bandung. Universitas Pasundan
Sumardjo D. 1998. Kimia Kedokteran Undip edisi ke 3. Semarang : Universitas
Diponegoro
Tika, I Nyoman. 2007. Penuntun Praktikum Biokimia. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Winarno F. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia: Jakarta.
LAMPIRAN
1. Uji Biuret

Gambar 1. Susu sapi


Gambar 4. Urea dibakar

Gambar 5. Urea setelah diuji dengan


Gambar 2. Susu kedelai kertas lakmus

Gambar 6. Kasein

Gambar 3. Urin bayi


Gambar 7. Albumin telur Gambar 10. Susu kedelai

2. Uji Molisch

Gambar 11. Albumin telur

Gambar 8. Kasein

Gambar 12. Urin

Gambar 9. Susu sapi

Gambar 13. Urea


3. Uji Xantoprotein

Gambar 14. Uji Xantoprotein Gambar 17. Susu kedelai

4. Uji Sulfur

Gambar 15. Uji Sulfur

5. Pengendapan protein oleh amonium Gambar 18. Albumin telur


sulfat
6. Pengendapan protein oleh asam

Gambar 19. Heller test


Gambar 16. Susu sapi
Gambar 20. Pengendapan oleh asam asetat

Anda mungkin juga menyukai