Anda di halaman 1dari 4

1

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA I

I. NOMOR PERCOBAAN : II (DUA)


II. NAMA PERCOBAAN : Pemisahan Pigmen-pigmen Rumput Dengan kalsium
Karbonat
III.TUJUAN PERCOBAAN :
3.1. Dari percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi pigmen-
pigmen yang ada dalam tanaman dengan kromatografi kalsium karbonat.
IV.TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipegaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor-faktor eksternal utamanya adalah tanah,
kelembabpan, cahaya, dan air. Faktor-faktor internalnya dapat mencakup gen,
hormon, stuktur anatomi dan morfologi organ pada tumbuhan tersebut sehingga
kandungan yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat berupa klorofil dan pigmen-
pigmen lainnya yang terkandung didalam sebuah tumbuhan.
Klorofil adalah suatu pigmen yang berwarna hijau yang terdapat didalam
kloroplas. Pada tumbuhan yang tingkat tinggi, kloroplas terutama terdapat pada suatu
jaringan parenkim palisade dan parenkim spons daun. Didalam kloroplas terdapat
suatu pigmen utama klorofil serta karatenoid dan suatu pigmen xantofil yang terdapat
klorofil a dan klorofil b dapat berupa pigmen utama fotodintetik, yang dapat berperan
untuk menyerap cahaya violet, biru, merah, dan dapat memantulkan cahaya yang
berwarna hjau. Molekul klorofil polimetoksi dari suatu garam flavium klorofil a dan
klorofil b dapat merupakan suatu pigmen utama yang terdapat didalam membran
tilakoid. Kandungan klorofil terdapat 1% berat kering, klorofil adalah kelompok
pigmen fotosintesis yang terdapat didalam tumbuhan. Klorofil dapat menyerap
cahaya merah, biru, dan ungu, serta dapat mereflesikan cahaya hijau yang dapat
menyebabkan tummbuhan memperoleh suatu cirri pada warnnaya. Pada semua jenis
plastid termasuk pada klorofil dapat berasal dari plastida termasuk pada klorofil dapat
berasal dari protoplastida (maulid dan laily, 2015).

Universitas Sriwijaya
2

Total pigmen pada tumbuhan termasuk klorofil a dan klorofil b dan


karetenoid yang merupakan proses fotosintesis. Variasi dari pigmen daun 9klorofil
dan karetenoid) dan merupakan relasi yang bisa menjadi faktor internal dan kondisi
lingkungan. Klorofil dan karetenoid mempunyai variasi konten dengan kondisi iklim
mikro pada spesies. Rasio atau ukuran dari klorofil a dan klorofil b pada tanaman
terrestrial digunakan sebagai indikator dari respon adanya bayangan proporsi terkecil
dari klorofil a dan klorofil b dipertimbangkan sebagai biomarker yang peka terhadap
polusi dan kerusakan lingkungan. Aseton memberi bayak penyerapan klorofil dan
bagus sebagai pelarut untuk pengujian kadar logam dari klorofil. Klorofil merupakan
pigmen yang mempunyai dampak bagus terhadap spektral respon pada tumbuhan,
umumnya diporsi dari spektrum yang terlihat. Nitrogen adalah elemen kunci di
klorofil dan ada hubungan diantara mereka.
Banyaknya jumlah klorofil yang dihasilkan pada kehidupan di liputi oleh
metode standar. Lima ratus miligram dari daun yang mempunyai jaringan dalam
tanah yang digunakan sebagai mortar dan penumbuk dengan sepuluh mililiter dari
delapan puluh persen aseton dari homogeny yang persennya pada tiga ribu rpm untuk
lima belas menit dan digunakan untuk analisis pigmen. Pigmen pada air dan sedimen
yang contohnya dari sampelnya diekstrak dengan menambahkan sepuluh mililiter dari
Sembilan puluh persen aseton untuk sampel dan dicampurkan dan disimpan
semalaman pada suhu yang rendah dibawah kondisi yang gelap. Setelah itu persennya
di supernan pada dua ribu sampai tiga ribu rpm untuk mendapatkan solusi atau hasil
yang baik dari hasil yang digunakan untuk analisis. Absorpsi dari sampel diukur
pada enam ratus empat lima nm. Telah diamati bahwa pigmen klorofil mengandung
klorofilin yang bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas sel-sel
kekebalan yang dominan seperti Bcell, sel T dan makrofag penting bagi manusia.
Pigmen fotoaktif dapat menyebabkan perubahan warna air yang berbeda menyerap
dan menyebarkan cahaya didalam air. Klorofil adalah suatu pigmen yang memiliki
dampak yang jelas terhadap respon suatu tanaman, oleh karena itu biasanya klorofil
mempunyai korelasi yang sangat tinggi. Klorofil mempunyai pigmen antioksidan,
anti radang, dan sifat penyembuhan luka (Sofia dan Taresa, 2016).

Universitas Sriwijaya
3

Kromatografi adalah metode pemisahan yang berkaitan dengan perbedaan


dalam keseimbangan distribusi dari komponen-komponen sampel diantara dua fase
yang berbeda yaitu fase yang bergerak dan fase diam. Komponen contoh hanya dapat
berpindah tempat didalam fase gerak. Tingkat migrasi adalah suatu fungsi dari
distribusi seimbang. Keseimbangan distribusi sampel diantara kedua fase ditunjukan
oleh nilai koefisien distribusi (K). Dimana rumusnya yaitu K sama dengan jumlah
bahan terlarut fase unit diam per jumlah bahan terlarut volume fase gerak. Pemisahan
dapat terjadi apabila koefisien distribusi komponen sampel berlainan. Komponen
dengan nilai K lebih besar akan terpisah lebih lambat dari pada komponen dengan
nilai K lebih kecil. Berdasarkan jenis fase gerak yang digunakan ada dua klasifikasi
dalam kromatografi yaitu kromatografi gas dan kromatografi cairan. Pada
kromatografi gas geraknya akan berupa gas sedangkan pada kromatografi cairan
geraknya akan berbentuk cairan. Dari berbagai kemajuan besar, yang memberikan
mekanisme tambahan terhadap suatu absorpsi untuk penyebaran zat terlarut antara fase-
fase diam dan bergerak, ada juga modifikasi dari dalam geometri pada system
kromatografi, seperti didalam kromatografi kertas dan lapisan tipis. Metode
kromatografi sangat jarang digunakan
Kromatografi gas, fase diam ditempatkan didalam sebuah kolom, fase diam
ini dapat berupa suatu padatan atau suatu cairan yang di dukung oleh butir-butir halus
zat pendukung. Berdasarkan fase diam yang berbeda, teknik ini dikenal sebagai
kromatografi gas padat (GSC) dan kromatografi gas-cair (GLG). Pada kromatografi
cairan fase diam dapat ditempatkan dalam sebuah kolom, maupun dibuat sebagai
lapisan tipis diatas plat dari gelas atau alumunium. Teknik ini disebut sebagai
kromatografi lapisam tipis (TLC). Pada kromatografi cairan, sepotong kertas dapat
digunakan sebagai fase diam. Teknik ini dikenal sebagai kromatografi kertas.
Kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas diklasifikasikan sebagai
kromatografi planar (dortar) untuk membedakanya dari kromatografi yang
menggunakan fase diam didalam sebuah kolom. Teknik kromatografi cairan dengan
fase diam didalam kolom dikenal sebagai kromatografi cair-padat atau LGC dan
kromatografi cair-cair atau LLC (Wiryawan dkk, 2008).

Universitas Sriwijaya
4

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai