Anda di halaman 1dari 10

PENYALAHGUNAAN BAHAN KIMIA PADA

MAKANAN
(ZAT ADIKTIF)
DI
S
U
S
U
N

OLEH: CHALISTA RAHMA NURTANTI


KELAS: VIII.7
GURU PEMBINGBING: YENNI FITRI
SMP N 1 TUALANG
TP 2019/2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................
DAFTAR ISI………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN………………………….
A.LATAR BELAKANG……………………...
B. RUMUSAN MASALAH………………….
BAB II. PEMBAHASAN…………………………..
A.PENYALAHGUNAAN BAHAN KIMIA
PADA MAKANAN
B.CIRI-CIRI MAKANAN YANG TELAH
MEMAKAI BAHAN KIMIA
BAB III PENUTUP………………………………..
A.KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA……………………………..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat allah
SWT,sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta,karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah IPA ini dengan
berjudul “Penyalahgunaan Boraks Pada Makanan Bakso” yang
dimaksudkan agar pembaca dan kami sendiri menjadi lebih mengenali
dan memahami bahaya boraks pada bakso.Uraian dlam makalah ini kami
susun berdasarkan buku dan sumber website yang relevan dengan topic
tersebut.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila pada makalah ini terdapat


pada tulisan yang tidak berkenan dan terdapat kekurangan-kekurangan
lainnya karena kami sadar bahwa manusia tidak akan pernah luput dari
kesalahan.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang


telah berperan serta dalam pembuatan makalah ini serta guru IPA kami
ibu Yenni Fitri yang telah membimbing kami.Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna.Oleh karena itu,kami dengan senang hati akan
menerima segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Sekian dari kami.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita


semua.Teruslah berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan berfikir baik,logis,dan sistematis.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya,penggunaan bahan tambahan pangan


(BTP) sudah diatur dalam peraturan pemerintah no. 28 tahun
2004 tentang keamanan,mutu,dan gizi pangan.Pada pasl 12
ayat (1),peraturan tersebut berbunyi,”Setiap orang
memproduksi pangan dengan menggunakan bahan
tambahan pangan untuk diedarkan wajib menggunakan
bahan tambahan yang diizinkan.”
Para produsen makanan sebenarnya bisa saja
menggunakan bahan tambahan pangan yang alami.Namun,
rupanya mereka tidak percaya diri.Boleh-boleh saja
menggunakan BTP tersebut, tentu saja harus memperhatikan
takaran yang seharusnya digunakan.Misalnya saja, 1 g
natrium benzoat yang berperan sebagai pengawet, bisa
digunakan untuk 1 kg bahan pangan.
Kenyataannya, kadang-kadang yang digunakan para
produsen melebihi takaran. Bahkan, menggunakan bahan
kimia yang tidak diperuntukkan bagi bahan pangan. Nah,
bahan kimia yang sebenarnya tidak diperuntukkan untuk
makanan dan minuman inilah,bila dikonsumsi dalam jangka
panjang,bisa membahayakan kesehatan kita.

#FORMALIN
Formalin adalah larutan yang tidak bewarna dan
baunya sangat menusuk.Formalin biasanya digunakan
sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan
untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

Contoh pangan yang mengandung formalin adalah


mie basah pada bakso, ikan asin, ikan segar ,dan daging
segar berformalin.

#Boraks

Boraks adalah senyawa berbentuk Kristal putih tidak


berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Boraks
merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat
(NaB40710H20). Jika larut dalam air akan menjadi
hidroksida dan asam borat (H3B03).Salah satu bentuk
turunan boraks yang sering di salah gunakan untuk pangan
adalah bleng. Borak atau asam boraks biasanya digunakan
untuk bahan pembuat deterjen, untuk mengurangi
kesadarahan air dan antiseptik.

Pangan yang mengandung boraks antara lain mie


basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak, kerupuk rambak
dari tepung, dan kerupuk gendar.

#Pewarna Tekstil, rhodamin B, dan methanyl yellow

Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk


serbuk Kristal merah keunguan dalam larutan akan bewarna
merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk
indistri tekstil dan kertas.

Sementara methanyl yellow atau kuning metanil


adalah zat warna sintetis bewarna kuning kecoklatan dan
berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna
tekstil (kain) dan cat.

Contoh pangan yang mengandung pewarna tekstil ini


misalnya sirop, kerupuk, gulali dengan warna kuning
mencolok (methanyl yellow) atau merah mencolok
(rhodamin B) dan berpendar, serta banyak memberikan titik-
titik warna tidak homogen/pewarna tidak merata.

Suatu saat ketika anda pergi ke pasar, supermarket,


atau tempat jajanan, lalu menemukan panganan yang di
curugai menggunakan bahan kimia berbahaya, jangan ragu
untuk mencatat apa yang anda temukan tersebut. Segera
laporkan ke badan POM RI untuk dapat ditindaklanjuti.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan campuran bahan kimia pada
makanan?
2. Apa faktor pendorong penyalahgunaan bahan kimia pada
makanan di kalangan masyarakat?
3. Apa ciri-ciri makanan yang telah dicampurkan dengan
bahan kimia?
4. Bagaimana dampak penyalahgunaan bahan kimia untuk
makanan bagi masyarakat yang mengonsumsinya?
5. Apa jenis-jenis bahan kimia yang disalahgunakan oleh
masyarakat?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penyalahgunaan Bahan Kimia Pada makanan


Bahan tambahan pangan adalah bahan campuran yang bukan
termasuk dalam bahan baku pangan. BTP dicampurkan untuk
memengaruhi sifat atau bentuk pangan tertentu.BTP diantaranya, bahan
pengawet, penyedap rasa, pewarna, dan pengental.

BTP yang sering digunakan adalah jenis zat pewarna dan zat
pengawet.Zat pewarna digunakan agar pangan terlihat lebih
segar.Sedangkan zat pengawet digunakan untuk membuat pangan tahan
lama,tidak rusak, atau busuk.

Penggunaan BTP merupakan hal yang wajar dan diperbolehkan,


namun pada praktiknya bahan tambahan pangan ini bisa menjadi ajang
pelanggaran produsen pangan. Produsen pangan yang nakal sering kali
menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaanya untuk
makanan, atau menggunakan bahan tambahan pangan dalam dosis yang
berlebihan.

2.2 Ciri-Ciri Makanan yang Telah Memakai Bahan Kimia


a. Mie basah(mengandung boraks dan formalin) : Tidak
lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari
pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari
dalam kulkas.
b. Ikan asin (mengandung formalin) : Bersih cerah dan
tidak berbau khas ikan asin.Tidak dihinggapi lalat di
area berlalat, tidak rusak sampai 1 bulan pada suhu 25
derajat Celsius.
c. Bakso (mengandung boraks) :teksturnya sangat
kenyal,tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari paparan atau penjelasan di atas, maka


penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan
makalah “Penyalahgunaan Bahan Kimia Pada
Makanan” penulis menyimpulkan bahwa makanan
tidak harus menggunakan bahan
kimia.Namun,makanan yang tidak menggunakan zat
kimia sangat lah berbeda dengan makanan yang
mengandung zat kimia,makanan lebih dikonsumsi
jika tidak menggunakan zat kimia,jika menggunakan
zat kimia maka akibatnya akan fatal.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami


sampaikan,kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam hal penulisan maupun isi makalah.Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya
yang lebih baik.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Amin…
Daftar Pustaka

Badan pengawas obat dan makanan RI (Badan


POM RI)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya
Jln. Pencetakan Negara no 23 Jakarta Pusat
10560
Telp (021) 428 03516, 425 9624 , fax 428
78701
Email: surveilanpangan@pom.go.id

Anda mungkin juga menyukai