1. Tema : Kesehatan
Judul : Bahaya Merokok
Di bawah ini adalah contoh paragraf eksposisi tentang bahaya merokok hasil dari
pengembangan kerangka paragraf di atas.
Bahaya Merokok
Saat ini rokok telah menjadi bagain hidup sebagian orang. Bahkan mereka menjadikan rokok
sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Padahal, tanpa kita sadari merokok sangat
berbahaya bagi kesehatan. Bahaya -bahaya yang ditimbulkan tidak hanya bagi si perokok itu
sendiri tetapi orang – orang yang bukan perokok pun ikut terancam. Mereka bisa
menghancurkan tubuh kita secar perlahan – lahan bahkan rokok juga bisa menyebabkan
kematian.
Merokok sangat berbahaya karena kandungan zat - zat berbahaya di dalamnya. Ada banyak
sekali bahan atau zat – zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok dan tanpa kita sadari
masuk ke dalam tubuh baik itu secara sengaja maupun tidak. Zat – zat tersebut diantaranya
adalah nikotin. Zat ini merupakan zat yang ada di dalam daun tembakau dan penyebab
kecanduan. Zat berbahaya selanjutnya adalah gas CO. Gas CO atau disebut juga dengan
karbon monoksida adalah asap rokok yang masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan zat yang
paling berbahaya terakhir adalah Tar. Zat ini merupakan abu dari asap rokok yang akan
menyebabkan penyakit kanker, jika masuk ke dalam tubuh kita.
Zat – zat yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan menyabakan banyak penyakit mematikan,
beberapa diantaranya adalah kanker paru – paru dan bronchitis. Paru – Paru yang tidak sehat
akibat rokok akan tumbuh sel kanker yang secara perlahan – lahan menyerang paru – paru itu
sendiri. Akibatnya paru – paru akan membusuk. Selain itu, paru – paru yang terus menerus
diisi oleh asap rokok akan menyebabkan penyakit bronchitis. Penyakit ini membuat
penderitanya sulit untuk bernafas sehingga mereka harus dioperasi.
Merokok membuat orang menjadi candu. Orang yang telah terjerat olehnya akan sulit untuk
melepaskannya. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa terlepas dari
kegiatan berbahaya ini.
Cara yang pertama adalah tanamakan niat yang mendalam untuk bisa terlepas dari rokok. Jika
kita sudah benar – benar bertekad untuk tidak merokok, maka pasti kita bisa melwan rasa
atau dorongan untuk merokok.
Cara selanjutnya adalah olahraga. Dengan berolahraga kita akan menjadi sibuk sehingga kita
tidak ada waktu lagi untuk merokok. Lagipula kegiatan berolahraga lebih bermanfaat
dibandingkan dengan kegiatan laiinya.
Cara yang terakhir adalah mengkonsumsi apel hijau. Menurut study yang dilakukan di
Amerika Serikat, mengkonsumsi apel hijau setiap pagi bisa mengurangi dorongan untuk
merokok. Hal ini bisa terjadi karena apel hijau mengandung sebuah zat yang bisa menekan
keinginan untuk menghisap rokok.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal
ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas
seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok,
seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai
peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba
untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang beredar
di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola
hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging
dalam diri mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja
mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah
banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang
terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang
menderita penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah
yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola
makan dan kesehatan remaja?
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
· Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan
BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),
7) agen pengembang untuk roti dan bolu,
8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya
bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan
oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan
swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu
rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
· Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget),
PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk).
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan dan
pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan
dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai sumber.
Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-
data yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari
observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk
rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca
akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. Makanan Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi berpengaruh pada
pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat
kimia yang terkadung dalam makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di
dalam makanan ini secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu
dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah
penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal,
pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih banyak
kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan bagian
yang sangat merusak kesehatan kita.
Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the American Society
for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang
leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang
cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan dampak
ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang
batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan
menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan
tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal,
mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta
diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di dalam
amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada
lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri kemasan yang
dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana, hanya 10% makanan cepat saji yang
sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat
testosterone (Flack, 1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl
chloride monomer). (Meida Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan
sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang
prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
a) Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi
yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:
a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama
b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut
memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b) Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi
seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat. Segar memang di
perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya, tetapi jika kesegaran yang
tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain yang merupakan perlakuan khusus pada bahan
makanan tersebut. Misalnya bahan makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena
pertumbuhannya di bantu oleh pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan
olahan yang tampak segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu
sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna, penyedap
rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat,
propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah formalin dan boraks.
Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan makanan sehingga
bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada
yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat hijau
daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna orange.
Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia.
Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth,
Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan
mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara
berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk
makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti
cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping.
Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap
sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food maupun
makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat
mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat
( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
C. Pengaruh terhadap pola makan
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi
makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan
pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam
satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar
10 tahun mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian.
Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat yang seharusnya
mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa
anaknya untuk makan, anak ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang
makan di luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu,
peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat
penting untuk perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor iritasi
dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia
yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus
kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol,
muntah yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak
Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang
merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung.
Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain
memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
1) Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak, banyak
makan makanan berserat)
2) Hindari minuman yang mengandung alkohol
3) Berolahraga secara teratur
4) Berhenti merokok
5) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula
darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh
seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau
penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda
awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
Ø Faktor keturunan
Ø Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
Ø Tekanan darah tinggi
Ø Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
Ø Level kolesterol yang tinggi
Ø Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
Ø Merokok dan Stress
Ø Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
Ø Kerusakan pada sel pankreas
A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap
sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola
makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya bahan makanan instan yang sangat
banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang seharusnya
tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti secara perlahan
dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari
sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan
akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang
bergizi.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat
aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan
yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah)
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong
peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global
yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen.