Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH IPA

ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

DISUSUN
OLEH KELOMPOK
1. ZALFA AFIFAH
2. EVA SONIA
3. SENITA AMELIA AGUS TIARA
4. MONICA MAHARANI
5. AYU ULANDARI
6. IDA SAFITRI
7. IRPAN

TAHUN PELAJARAN 2019-2020


MAKALAH ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

A. Zak Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan


1. Definisi Zat Aditif
Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud dan
tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan pada saat proses pengolahan.
2. Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Pada sub-bab sebelumnya, saya telah membahas keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif
secara umum. Pada sub-bab ini, saya akan membahas secara khusus pengaruh penggunaan zat aditif
bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama pengaruh penggunaan zat aditif buatan.
Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah terdapat
beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk memperjelasnya,
berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
a. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh
manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin
dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan
yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik.
Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah
dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-
paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa
kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin.
b. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit
Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun,
jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan yang
dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
c. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet
mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu
memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan
pengawet sintetis secara berlebihan.
1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung
dan merusak sistem saraf.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya
tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta
gangguan pada otak dan hati.
4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
5. Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
6. Nitrit dan Nitrat
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi
genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg
bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg
bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan
kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
d. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-
natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki
dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu :
1. Kelainan hati
2. Trauma
3. Hipertensi
4. Stress
5. Demam tinggi
6. Mempercepat proses penuaan
7. Alergi kulit
8. Mual
9. Muntah
10. Migren
11. Asma
12. Ketidakmampuan belajar
13. Depresi
e. Anti-oksidan
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi
terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu
kanker.
B. Zak Adiktif Nrrkotika dan Psikotropika
1. Zat Adiktif
Zat Adiktif adalah istilah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik
yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kegunaan zat adiktif
dan psikotropika sangat diperlukan dalam bidang kesehatan sebagai obat anestesi / obat bius.
2. Macam-Macam Zat Adiktif
a. Rokok
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 komponen yang berbahaya. Setiap senyawa toksik dalam
asap rokok menimbulkan akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok yaitu
:
 karbon monoksida
 Nikotin
 Tar
b. Alkohol dan Minuman keras
Alkohol digunakan dalam pembiusan secara luas dan tertua di dunia. Salah satu penggunaan
alkohol lainnya adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.Jika
dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek seperti merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri,
tanpa ada perasaa terhambat, dan menjadi lebih emosional. Akibat dari gejala ini muncul gangguan
pada fungsi fisik hingga motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik, dan bias sampai tidak sadarkan diri.
3. Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
a. Narkotika
Narkotika (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika) adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1. Macam – Macam Narkotika
 Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukanuntuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, (Contoh
:heroin/putauw, kokain, ganja).
 Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
 Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
(Contoh : kodein).
2. Jenis-Jenis Narkotika
a. Ganja
Ganja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang rasa sakit. Kandungan zat
kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya
dapat memengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran.
b. Kokain
Tanaman coca (Erythroxylon coca) yang banyak tumbuh di Pegunungan Andes, Amerika
Selatan, menghasilkan daun yang mengandung senyawa kimia alkaloid yang bernama kokain dan
senyawa-senyawa turunan yang sejenis. Pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi
gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah.
c. Sedativa – hipnotika
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai
zat penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat
menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya
pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.
d. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin,
heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.

b. Psikotropika
1. Pengertian
Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan
atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif
pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah memiliki sifat
mempengaruhi otak dan perilaku sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku pemakainnya.
2. Macam-Macam Psikotropika
a. Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
b. Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.( Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
c. Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
d. Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh: diazepam, bromazepam, Fenobarbital,
klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,morfin, barbiturat dan
Dum, MG).
3. Jenis-Jenis Psikotropika
a. Barbiturat
Digunakan secara medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat
mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan lembab. Barbiturat dapat menyebabkan
orang jadi sembrono, merasa bahagia dan kebingungan mental.
Amphetamin merupakan stimulan yang biasanya diminum secara oral, walaupun dapat juga
dilarutkan dalam air, dihirup, atau disuntikkan. Amphetamin menyebabkan meningkatnya detak
jantung, berkurangnya nafsu makan, memperbaiki suasana hati, dan membesarnya pupil mata.
Pengguna amphetamin menyebutkan adanya "rush" rasa percaya diri. Ekstasi dan shabu adalah
hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
b. Hasil sintesis dari amfetamin
1. Ekstasi
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam
bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan
juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi.
2. Sabu-sabu
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan.
Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan selalu
bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit
jantung atau bahkan kematian.
C. Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
1. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan suatu reaksi
biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran penggunanya.Biasanya zat ini
memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti
depressan ringan.
2. Jenis Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang terkandung di dalam
kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan
berkonsentrasi dengan meningkatkan kewaspadaan pada otak.
Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam
golonganantidepressant ringan, misalnya rokok atau minuman beralkohol. Nikotin dalam rokok
dapat membuat penggunanya merasa terrelaksasi dan tenang, begitu pula dengan alkohol pada
minuman beralkohol (walaupun jika dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan kondisi tidak
sadar/mabuk).

Anda mungkin juga menyukai