Anda di halaman 1dari 11

PERANAN ILMU KIMIA DIDALAM KEHIDUPAN

KOMPETENSI DASAR :

3.1 Memahami peran kimia dalam kehidupan


4.2 Menunjukkan perbedaan perubahan materi dan pemisahan campuran melalui
praktikum

Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Coba kita sebutkan bahan-bahan kimia yang kita gunakan. Sebutkan 10 contoh bahan
kimia yang ada di sekitar kita. Sabun mandi, sabun colek, deterjen, shampo, pasta gigi, parfum,
pembersih muka, pembersih lantai, pembasmi hama dan pemutih. Kali ini kita hanya akan
membahas 5 contoh bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Dan akan
memperlihatkan bahan kimia dalam rumah tangga beserta gambarnya.

 Pembersih

Ketika kalian melakukan aktifitas di luar ruangan, kalian merasa tidak kalau wajah kalian
terasa kotor? Walau nampak bersih namun sebenarnya wajah kita tidak luput dari debu. Debu
inilah yang kemudian menyatu dengan minyak pada wajah kita. Membersihkan menggunakan
air saja tidak cukup. Karena air tidak dapat melarutkan minyak. Maka untuk membersihkannya
menggunakan sabun pembersih wajah. Yang akan kita bahan disini yaitu sabun.

Sabun merupakan salah satu produk kimia karena bahan pembuatannya berasal dari bahan
kimia. Bahan kimia pembuat sabun yaitu natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Cara
pembuatannya melalui reaksi saponifikasi dan membentuk padatan lunak. Sabun yang
mengandung natrium hidroksida disebut sabun keras sedangkan sabun yang mengandung
kalium hidroksida disebut sabun lunak. Molekul sabun ada dua rantai, rantai satu larut dalam
minyak dan rantai lainnya larut dalam air. Inilah yang menyebabkan sabun bisa membersihkan
kotoran berminyak bila menyatu dengan air.

1
 Pemutih Pakaian

Pemutih pakaian tak luput kita gunakan. Bahan pemutih pakaian mengandung 5,2 %
natrium perborat atau natrium hipoklorit. Bahan ini berfungsi untuk mengangkat kotoran pada
pakaian dan sebagai disinfektan. Namun jangan terlalu banyak menggunakan bahan pemutih
karena akan memudarkan warna asli pakaian.

 Pewangi

Siapa disini yang tidak pernah sama sekali menggunakan pewangi? Hampir semua pasti
menggunakan pewangi kan ya. Pewangi ini tidak hanya parfum tapi pewangi ruangan ataupun
pewangi pakaian. Dan pewangi ini dalam proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan
kimia dan ada juga menggunakan bahan alami. Zat yang sering dicampurkan di pewangi yaitu
alcohol dalam bentuk cair atau tawas dalam bentuk padat.

 Pestisida

Sudah tidak asing dong ya dengan pestisida. Ya, pestisida merupakan cairan yang sering
digunakan petani untuk membasmi hama ataupun gulma. Bahan pembuatan pestisida ini
mengandung bahan-bahan kimia dan tergantung jenis pestisida yang digunakan. Jenis
pestisida ini ada fungisida untuk membasmi jamur, insektisida untuk membasmi serangga,
redontisida untuk membasmi hewan pengerat.

2
 Zat Aditif dalam Bahan Makanan

Dalam makanan kemasan sering kita temui bahan-bahan kimia didalamnya. Bahan
kimia ini merupakan zat aditif yang fungsinya untuk meningkatkan kualitas makanan,
menambah kelezatan makanan dan mengawetkan makanan. Tapi tenang meski mengandung
zat aditif tapi aman untuk dikonsumsi. Perusahan makanan kemasan sudah melakukan riset
dan pemakaian zat aditif makanan sesuai standar yang sudah ditentukan.

Namun meski begitu tetap saja kita tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi makanan
kemasan karena akan mengganggu kesehatan. Boleh tapi jangan terlalu sering. Di era ini kita
tak bisa lepas dari pemakain produk kimia karena proses dan bahan pembuatan menggunakan
bahan kimia. Dari rangkuman di atas kita bisa sebutkan contoh bahan kimia yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahan kimia mempunyai manfaat
bagi kehidupan kita. Meski terkesan berbahaya namun jika kita mengatur batas penggunaannya
maka kita akan mendapat manfaatnya. Contoh, ketika menggunakan deterjen jangan terlalu
berlebihan karena deterjen sulit diuraikan dan akan menyebabkan pencemaran air. Sehingga
kita harus bisa mengatur pemakaiannya.

Ketika mengatakan kimia masih banyak orang yang mengaitkan hanya dengan bom dan
hal yang berbahaya. Pada kenyataannya kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kimia
dan perannya sangat penting dari kita membuka mata sampai menutup mata. Ketergantungan
pada zat kimia sangatlah tinggi.

Segala sesuatu baik makhluk hidup atau bukan makhluk hidup, kepadatan, cairan atau
gas terbuat dari susunan yang paling dasar dan disebut unsur kimia. Bahkan tubuh manusia
terbuat dari bahan kimia, dimana reaksi kimia terjadi saat bernafas, makan, bahkan saat duduk
maupun membaca.

Oleh karena itu, seseorang yang memahami ilmu kimia, pemahaman menjadi lebih baik
terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung didalamnya serta mempunyai
kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia.
Secara khusus ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam berbagai bidang
diantaranya bidang kesehatan, pertanian, industri, biologi, arkeologi, maupun hukum.

3
1. Bidang Pertanian

Ilmu kimia di dalam bidang pertanian dimanfaatkan untuk membuat pupuk guna
meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi yang diperlukan tanaman. Hal ini dilakukan
agar para petani bisa memanen tanaman mereka dengan lebih baik.

2. Bidang industri

Ilmu kimia juga bisa dimanfaatkan dalam bidang industri, salah satunya dalam industri
pangan. Dimana, ilmu kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan persediaan pangan dan
penggunaan. Disamping itu, bisa dimanfaatkan untuk membuat mesin-mesin besar yang
membutuhkan logam baik.

3. Bidang biologi

Ilmu kimia dan biologi saling bergantung. Hal ini lantaran proses kimia berlangsung dalam
tubuh makhluk hidup membutuhkan penjelasan biologi. Contohnya, proses pencernaan
merupakan proses kimia yang dipelajari dalam biologi dan diperlukan pengetahuan tentang
struktur maupun sifat senyawa seperti karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan vitamin.

4. Bidang arkeologi

Dalam bidang arkeologi, ilmu kimia dibutuhkan untuk menentukan umur fosil. Fosil yang
ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotope karbon-14.

5. Bidang hukum

Untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang maka dibutuhkan pemeriksaan DNA.


Pasalnya, struktur DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi seseorang.

6. Bidang rumah tangga

Dalam kehidupan sehari-hari tidak jauh dari kimia seperti sabun yang digunakan untuk
mandi, detergen yang digunakan untuk mencuci, atau garam dapur yang digunakan untuk
memasak itu semua adalah bahan-bahan kimia.

7. Bidang farmasi
Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan dasar dalam pembuatan obat.
8. Bidang kriminologi
Ilmu Kimia juga berperan di bidang kriminologiContoh kegunaan Kimia di bidang kriminologi
adalah untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan sebagainya.

9. Bidang pertanian
Di bidang pertanian, Kimia berfungsi sebagai dasar pembuatan pupuk, pestisida, dan
pemulihan tanaman.

4
10. Bidang biologi

Kimia ternyata juga berperan di bidang Biologi, lho. Contohnya untuk mempelajari reaksi-

reaksi dalam tubuh makhluk hidup.

11. Bidang seni


Siapa bilang seni itu anti ilmu pengetahuan. Untuk menentukan keaslian suatu lukisan
ternyata dibutuhkan ilmu Kimia.

12. Bidang arkeologi

Peranan Kimia di bidang arkeologi adalah untuk menentukan umur fosil melalui peluruhan
inti radioaktif.

Jangan menganggap bahwa ilmu Kimia hanya digunakan sebagai sarana untuk
mendapatkan nilai di sekolah. Lebih dari itu, banyak manfaat yang bisa Quipperian dapatkan
dengan mempelajari Kimia. Apa saja manfaatnya?
1. Memahami alam beserta prosesnya, sebagai contoh saat bernapas oksigen akan masuk
ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, oksigen akan mengalami proses pembakaran agar
dihasilkan energi.
2. Memahami produk-produk yang berguna dalam kebutuhan sehari-hari, contohnya
detergen, sabun, obat-obatan, dan sebagainya.
3. Memahami berbagai jenis produk teknologi, contohnya pesawat terbang, mobil, kulkas,
dan sebagainya.
4. Memahami produk Kimia yang dapat menimbulkan masalah, contohnya DDT, CFC,
unsur-unsur radioaktif, dan merkuri.
5. Memahami bahan-bahan Kimia beracun, contohnya formalin.
Keselamatan Kerja

Sebagai seorang yang bekerja di bagian laboratorium, penting kiranya untuk


memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium. Adapun tata tertib dan peringatan lainnya
adalah sebagai berikut.

1. Tata tertib di laboratorium :


Tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu tertutup.
2. Membaca petunjuk praktikum dengan cermat.
3. Tidak makan dan minum di laboratorium.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah praktikum.
5. Tidak menggaruk kulit yang terkena bahan kimia.

5
2. Penggunaan bahan kimia
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia adalah sebagai
berikut.
1. Jangan menggunakan bahan kimia yang tidak jelas labelnya.
2. Jangan menyentuh bahan kimia dengan tangan.
3. Gunakan pipet untuk mengambil larutan.
4. Dilarang memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka.
5. Dilarang mencium aroma zat kimia secara langsung.

3. Penanganan alat dan bahan kimia


1. Jika bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, segera lakukan evakuasi.
2. Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum
dibersihkan.
3. Untuk membaca tinggi larutan pada buret, posisi mata harus sejajar.
4. Mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya harus dikerjakan di lemari
asam.
5. Bahan kimia yang diambil, tidak boleh dikembalikan ke wadah penyimpanan.

4. Alat-alat laboratorium
Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut.
1. Gelas kimia, untuk menyiapkan larutan.
2. Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi.
3. Gelas ukur, untuk mengukur volume larutan.
4. Bunsen, untuk memanaskan larutan.
5. Buret, digunakan untuk titrasi.
6. Pipet tetes, untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
8. Statif, untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya.

5. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia


Inilah arti simbol yang biasa Quipperian lihat di bahan kimia.
1. Simbol eksplosif (mudah meledak)

2. Simbol mudah terbakar

3. Simbol toksik atau beracun

6
4. Simbol korosif (mudah berkarat)

5. Simbol iritatif (mudah menyebabkan iritasi)

KONSEP KIMIA DALAM MENGATASI GEJALA ALAM

A. Penjernihan Air
Kelangkaan air saat ini telah jadi fenomena yang terjadi di banyak tempat, termasuk pula
di beberapa wilayah Indonesia. Mereka yang berada di pelosok harus berjalan berkilometer
untuk bisa mendapatkan air. Itu juga belum tentu bersih dan aman dikonsumsi. Sementara itu..

Di kota-kota besar, dengan dibangunnya banyak gedung tinggi, jumlah air yang dapat
dikonsumsi masyarakat juga ikut berkurang. Agar bisa menikmati air bersih baik itu mencuci,
minum, dan keperluan harian lainnya.. Banyak dari mereka yang harus membeli air per jerigen.
Bila hal ini dilakukan setiap hari, tentu akan membuat pengeluaran rumah tangga jadi boros.
Apakah ada pilihan lain? Tentu ada! Salah satunya ialah dengan melakukan penjernihan air
secara mandiri.

Bahan dan alat :


1. Air sumur/sungai yang tidak tercemar bahan kimia.
2. Biji Kelor (Moringa oleifera) atau Moringa stenopetala, Hibiscus sabdarifa, asam
(Tamarindus indica) dan Cajanus cajan, untuk mengendapkan lumpur dan partikel air
sebagai ganti tawas.
3. Batu kerikil, sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen
4. Pasir, untuk menahan endapan lumpur. Arang, sebagai penyerap partikel yang halus,
penyerap bau dan warna yang terdapat di air.
5. Ijuk, untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air
yang mengalir.
6. Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt.
7. Gentong besar atau bak penampung dari semen

7
8. Pompa air Penyangga kayu (bila perlu)
9. Pipa bambu/paralon atau selang plastic
10. Kran air
11. Kasa nyamuk dari plastic
12. Solasi paralon dan lem paralon
Cara Kerja :

1. Mempersiapkan bak penampung air. Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian
dasar, untuk masing-masing drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm
yang diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut
terdapat pada bagian dalam drum/gentong.
2. Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga benar-
benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas
berturut-turut ijuk (ketebalan 15 cm); pasir (10 cm); batu kerikil (10 cm); ijuk (5 cm);
arang (15 cm); pasir (10 cm); kerikil (10 cm); ijuk ( 5 cm); pasir (10 cm); dan batu kerikil
(10 cm).
3. Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata,jangan sampai ada rongga antar
lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm dan udak
kedua 170 cm ( disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua drum/gentong
secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak pertama (untuk
penyaring).
4. Drum/gentong kedua diletakkan di undak kedua (untuk penampung air bersih). Cari
dan kumpulkan biji kelor yang sudah tua, ditumbuk sampai menjadi bubuk. Untuk 200
liter air diperlukan 200 gram biji kelor. Masukkan air yang akan dijernihkan dalam bak
penampung. Taburkanlah biji kelor halus dan diaduk rata, tunggu hingga mengendap.
5. Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke
gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat
akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum diminum
air harus direbus atau sterilkan dengan SODIS. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3
bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci
lagi (khatulistiwa/rif).

B. Korosi

Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya reaksi kimia antara logam
dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Contoh peristiwa korosi
antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan
pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi
logam membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.

Cara Mencegah Terjadinya Perkaratan :

Cara 1 : Mengecat Besi dengan Cat Khusus


Melapisi besi menggunakan cat terbukti secara efektif dapat menghindarkannya dari
karat. Ada baiknya pilih cat yang memang diformulasikan khusus untuk besi agar tidak berkarat.
Cat tersebut biasanya telah mengandung zat anti-karat sehingga mampu memberikan
perlindungan yang tinggi. Setelah itu, kuaskan cat anti-karat tersebut ke seluruh permukaan
besi secara merata. Niscaya besi ini pun tak akan terserang karat karena sudah terlindungi.
Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, direkomendasikan untuk melakukan pengecatan
pada perabotan rumah tangga tersebut paling tidak 2-3 kali lapisan.

Cara 2 : Mengolesi Besi dengan Oli/Gemuk

8
Seperti kita ketahui jika minyak oli itu bersifat anti-air. Artinya cairan ini bisa juga kita
manfaatkan untuk mencegah suatu benda berbahan besi terkena air. Cara menerapkannya
cukup dengan mengoleskan oli pelumas tersebut secara merata pada permukaan benda-benda
yang terbuat dari besi. Tapi karena bisa menimbulkan kesan yang tidak bersih, pengolesan
oli/gemuk ini sebaiknya hanya diaplikasikan kepada benda-benda yang letaknya cukup
tersembunyi. Selain memakai produk pelumas khusus, Anda bahkan juga bisa memanfaatkan
minyak sayur untuk keperluan ini loh.

Cara 3 : Membungkus Besi dengan Plastik


Memamng mustahil apabila plastik bisa mengalami karatan. Dengan memanfaatkan
sifat tersebut, Anda bisa melindungi besi agar tidak terkena serangan korosi. Caranya yakni
membungkus seluruh bagian besi ke dalam plastik yang sangat rapat. Pastikan tidak ada celah
secuil pun yang dapat menjadi jalan masuk udara dan air. Metode ini terbilang sangat efektif
untuk diterapkan oleh Anda yang memang berprofesi sebagai produsen barang-barang yang
terbuat dari besi. Anda bisa melakukan inovasi untuk menghemat biaya produksi dengan
memanfaatkan plastik sebagai pelindung produk besi yang diciptakan.

Cara 4 : Melapisi Besi dengan Timah


Karena termasuk logam yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap karat, melapisi besi
menggunakan timah akan mengurangi risiko terjadinya peristiwa korosi. Kebanyakan proses
pelapisan timah ke seluruh permukaan besi ini dilakukan memakai teknologi electroplanting.
Sayangnya jika lapisan timah tergores sedikit saja, maka besi yang dilapisinya justru akan cepat
sekali mengalami karat. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai metode ini, Anda bisa
mempelajari tentang teknologi electroplanting. Pada dasarnya, teknologi ini banyak digunakan
pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan besi.

Cara 5 : Melapisi Besi dengan Seng

Proses pelapisan besi menggunakan seng dinamakan galvanisasi. Berbeda dengan


timah, seng sanggup melindungi besi walaupun hasil lapisannya sudah tidak utuh lagi. Hal ini
dikarenakan adanya mekanisme perlindungan terhadap katoda besi yang mengakibatkan
potensial reduksinya lebih positif dibandingkan dengan seng. Hasilnya besi pun bakal
senantiasa terhindar dari seng yang mengalami oksidasi. Metode perlindungan ini memang
sengaja dilakukan untuk mengumpankan seng. Seng yang diletakkan di sekitar besi tersebut
akan cepat berkarat, sedangkan struktur besinya bakal tetap aman.

Cara 6 : Melapisi Besi dengan Kromium


Material logam selanjutya yang juga dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya perkaratan pada besi adalah kromium. Proses pelapisan besi
memakai bahan pelapis krom disebut cromium plating. Teknik ini dilakukan
dengan metode secara elektrolis sehingga akan menghasilkan permukaan

9
bahan yang begitu mengkilap. Sama dengan memakai seng, perlindungan
terhadap besi oleh kromium pun tetap akan terus berlangsung walaupun
kondisinya sudah mengalami kerusakan. Kromium tersebut tetap akan
mampu melindungi besi dengan baik sehingga tidak akan mengalami korosi.

Cara 7 : Memasang Besi dan Magnesium


Tahukah Anda, magnesium mempunyai potensi berkarat lebih besar
dibandingkan dengan besi karena sifatnya yang jauh lebih aktif. Oleh karena
itu, magnesium ini dapat dijadikan sebagai pancingan supaya besi tidak
berkarat, sedangkan hanya magnesium yang akan bekarat. Anda cukup
memasang batang dari magnesium ini di dekat batang besi. Maka cepat atau
lambat, batang magnesium tadi pun akan terkena karat. Sedangkan batang
besi di dekatnya sama sekali tidak akan berkarat. Tetapi, Anda wajib
mengganti batang magnesium tersebut secara berkala supaya
perlindungannya tetap optimal.

Cara 8 : Membungkus Besi dengan Beton


Dalam dunia arsitektur, besi banyak sekali dimanfaatkan sebagai
material untuk membentuk bangunan. Besi merupakan salah satu material
yang begitu penting bagi pembangunan sebuah konstruksi. Material ini
dikenal mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menahan beban
tarik. Namun apabila tidak dilindungi, besi tersebut akan berkarat hingga
mengakibatkanya strukturnya mengalami keropos, lemah, dan akhirnya
rusak. Biasanya tulangan-tulangan besi ini dibungkus menggunakan beton
untuk mencegah terjadinya karat. Kombinasi antara besi dan beton juga
menghasilkan material baru yang bernama beton bertulang.

TUGAS

1. Tuliskanlah 6 macam produk kimia beserta manfaatnya didalam kehidupan sehari-hari

10
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari bahan kimia (masing-masing 2)
3. Jelaskan peranan ilmu kimia dalam bidang :
A. Kedokteran
B. Seni
C. Pertanian
D. Hukum
E. Arkeolog
4. Jelaskan konsep kimia dalam mengatasi gejala alam

11

Anda mungkin juga menyukai