Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR KIMIA

KELAS X
KURIKULUM MERDEKA

OLEH

EVA DEWI YULIANTI,S.Pd

SMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG


KOTA TANJUNGPINANG
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
2023
BAHAN AJAR KIMIA
PENDAHULUAN
A. Identitas Bahan Ajar
Mata Pelajaran : Kimia
Fase/Kelas : E/X
Alokasi waktu : 6 JP/2 Pertemuan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan hakikat ilmu kimia.
2. Menjelaskan konsep kimia dan aplikasi dalam kehidupan sehari-
hari.

C. Deskripsi Bahan Ajar


Materi pada Bahan ajar ini akan memberikan pengetahuan pada
peserta didik tentang hakikat ilmu kimia yang bertujuan menyiapkan
peserta didik pada pembelajaran ilmu kimia selanjutnya dengan
konsep lebih spesifik dan mendalam. Konsep Kimia dalam modul ini
diarahkan pada penguatan dan keterkaitan terhadap konten
kehidupan sehari-hari, mulai dari identifikasi manfaat positif dan
dampak negatif dari bahan dan senyawa kimia pada produk.

D. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


Bahan ajar ini digunakan sebagai prasarat dalam pembelajaran kimia
selanjutnya. Untuk menggunakan bahan ajar ini ikutilah langkah –
langkah di bawah ini :
1. Bacalah dan pahami tentang Pengenalan Ilmu Kimia
2. Perdalam pemahamanmu tentang konsep Pengenalan Ilmu Kimia
dengan memahami rangkuman pembelajaran, kemudian kerjakan
penugasan mandiri dan latihan soal
3. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur.
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
HAKIKAT ILMU KIMIA
A. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan hakikat ilmu kimia.

B. Uraian Materi
Kimia sangat dekat dengan kehidupan kita. Banyak bahan kimia dan
proses kimia terjadi di sekitar kita bahkan dalam tubuh kita juga terjadi
proses kimia. Belajar kimia kita dapat lebih memahami fenomena alam
terkait dengan kimia sehingga kita dapat mengontrol perubahan yang
terjadi demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Didalam kehidupan kita tidak terlepas dari ilmu kimia. Setiap saat kita
bernafas dengan mengambil gas oksigen (O2) dari udara dan melepaskan
gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Di dapur kita menemukan banyak
bahan kimia, seperti minyak goreng, mentega, garam dapur, gula pasir,
kopi, teh, penyedap rasa, pewarna makanan, pengawet makanan, kunyit,
jahe, nasi/ tepung yang mengandung karbohidrat, telur yang
mengandung protein, cuka 25% mengandung asam asetat, minyak tanah,
dan gas elpiji/ LPG (liquified petroleum gas). Proses atau reaksi kimia
banyak terjadi di sekitar kita, bahkan dalam tubuh kita juga terjadi
proses kimia. Makanan yang kita makan dicerna dalam tubuh melalui
proses kimia berubah jadi energi yang kita gunakan untuk berbagai
aktifitas.

Radarcirebon.com okezone
Gambar1 Bahan kimia dalam kehidupan
1. Hakikat Ilmu kimia
Kimia (dari bahasa Arab, kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani khemeia). Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat serta perubahan. Materi adalah
segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki volume, atau
menempati ruang.
a. Susunan materi Susunan materi yang dimaksud adalah tentang
unsur, senyawa, dan campuran.
• Unsur adalah zat paling sederhana yang sudah tidak bisa
dibagi lagi, contohnya Na, H, O, Fe, dan C.
• Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa
unsur dengan perbandingan tertentu. Contoh senyawa
adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
• Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih di
mana sifat penyusunnya tidak berubah. Contoh campuran
adalah larutan gula, susu, air kanji, dan sebagainya.
b. Struktur materi Struktur materi menjelaskan tentang ikatan yang
terjadi antaratom sampai terbentuk molekul unsur, molekul
senyawa, atau ion.
Contoh molekul unsur adalah O2, N2, H2, dan P4.
Contoh molekul senyawa adalah CO2, H2O, dan CaCO3.
Contoh ion adalah Na+, Cl–, dan Ca2+.
c. Sifat materi Sifat materi yang dimaksud lebih mengarah ke sifat-
sifat kimia suatu zat, misalnya mudah terbakar, mudah mengalami
korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sebagainya.
d. Perubahan materi Perubahan materi dibedakan menjadi dua, yaitu
perubahan fisik dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah
perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, contohnya lilin yang
dibakar, es mencair, dan sebagainya. Perubahan kimia adalah
perubahan yang menghasilkan zat baru akibat adanya reaksi
kimia, contohnya besi berkarat, kayu dibakar menjadi abu, dan
nasi menjadi basi. Penggolongan materi secara garis besarnya bisa
kalian lihat pada skema dibawah ini :
Modul kimia kemendikbud
Gambar 2. Skema Penggolongan Materi

Hakikat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan
bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain
sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini
mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.

2. Peranan Ilmu Kimia


Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, baik dalam
bidang informasi, komunikasi dan IPTEK. Ilmu kimia juga semakin
berkembang secara siknifikan, ini ditandai dengan digunakannya ilmu
kimia dalam produk-produk yang dihasilkan manusia, seperti: sabun,
detergen, pasta gigi, sampo, kosmetik, obat, dan produk-produk yang
dibutuhkan lainnya. Ilmu kimia juga sangat berpengaruh dan
memiliki peran yang penting dalam perkembangan ilmu lain, seperti :
geologi, pertanian, kesehatan dan dalam menyelesaikan masalah
global. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu
lainnya seperti;
a. pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi
dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam
mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak
bumi.
b. Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi
tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah,
dengan data tersebut para petani dapat menetapkan
tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang
dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan,
demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat
menggunakan pestisida dan Insektisida.
c. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan
kontribusi, contohnya penemuan jalur perombakan makanan
seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para
ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit.
Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan,
pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan
sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang
farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
d. Dalam bidang hukum ilmu kimia dibutuhkan ketika terjadi
kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan, dengan begitu
dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.
C. Rangkuman
1. Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai
perubahan suatu zat atau materi.
2. Hakikat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami
perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk
yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak susunan, ini
mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.
3. Ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam berbagai bidang
diantaranya bidang kesehatan, pertanian, industri, biologi, arkeologi,
maupun hukum.
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
HAKIKAT ILMU KIMIA

A. Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan konsep kimia dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Uraian Materi
Sebelumnya kita telah mempelajari hakikat dari ilmu kimia, bahwa benda
itu bisa mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya
menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan letak
susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang
semula. Sehingga kita mengetahui ilmu kimia memiliki banyak peranan
dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat dekat dengan ilmu kimia.
Bahan-bahan yang kita gunakan, di dapur seperti gas LPG, garam, gula,
sirup, cuka dan lain-lain adalah bahan kimia.
Selain bahan kimia di dapur, masih banyak bahan kimia lainnya yang
digunakan di rumah tangga dan lingkungan. Dalam kehidupan sehari-
hari, bahan kimia dapat kita temukan dalam semua bidang kehidupan,
seperti: bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia dalam bidang
industri, bahan kimia dalam bidang pertanian, dan bahan kimia dalam
bidang kesehatan. Berikut ini diuraikan bahan kimia yang umum
digunakan dalam rumah tangga. Secara umum bahan kimia rumah
tangga dapat dikelompokkan sebagai bahan pembersih, bahan pemutih,
bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga.
Secara umum bahan kimia rumah tangga dapat dikelompokkan sebagai
bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi
serangga.
1. Bahan Pembersih
Pembersih dalam rumah tangga dapat berupa sabun dan detergen
untuk membersihkan pakaian; sabun mandi, pasta gigi, dan sampo
untuk membersihkan rambut, pembersihkan lantai, dan pembersih
kendaraan.
a. Sabun
Pada umumnya sabun digunakan untuk mencuci dan mandi.
Banyak jenis sabun yang ber edar di masyarakat baik bentuk
maupun mereknya. Sabun dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Sabun cuci dan detergen Setiap hari kita menggunakan sabun
untuk mencuci. Pernahkah kita berpikir, apa bahan baku untuk
membuat sabun cuci? Bahan baku utama dalam pembuatan
sabun cuci adalah minyak kelapa atau minyak sawit, lemak
hewan, dan natrium hidroksida (NaOH). Kemudian,
ditambahkan dengan bahan pewarna dan pewangi, seperti
minyak sereh, parfum lavender, dan jeruk nipis.

Gambar detergen dan sabun cuci piring


Selain itu, juga ada sabun cuci piring untuk melarutkan lemak
dan sabun cuci kendaraan untuk menghasilkan sedikit busa
dan mengandung zat yang mengilapkan kendaraan. Mengapa
detergen sangat tidak dianjurkan digunakan untuk mencuci
kendaraan? Detergen memiliki sifat yang panas dan jika
dipaksakan memakai detergen untuk mencuci kendaraan akan
mengakibatkan warna eksterior kendaraan Anda berubah
menjadi kusam dan tidak berkilau lagi. Bahan-bahan yang
diperlukan untuk membuat detergen, antara lain sebagai
berikut:
a) Surfaktan
Surfaktan merupakan bahan terpenting dalam deterjen,
berfungsi menghilangkan noda dari pakaian. Surfaktan
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kationik (ion positif, tidak
bereaksi dengan air sadah), anionik (ion negatif, bereaksi
dengan air sadah yang mengandung ion magnesium dan ion
kalsium), dan nonionik (membersihkan noda minyak).
Termasuk surfaktan anionik, yaitu:
1) ABS (Alkyl Benzene Sulfonate), senyawa ini berasal dari
olahan minyak bumi. Limbahnya menimbulkan buih
tetap di air, karena molekulnya sulit terurai oleh mikro
organisme sehingga hal ini bisa merusak lingkungan.
2) LAS (Lauril Alkyl Sulfonate), senyawa ini juga berasal dari
minyak bumi. Hanya dapat terurai dilingkungan yang
aerob dengan kadar oksigen yang cukup.
b) Builder Builder berfungsi untuk meningkatkan kualitas
pencucian deterjen dan mencegah larutan jadi terlalu
basa.
c) Natrium silikat Bahan anti korosi sehingga deterjen tak
merusak mesin cuci karena berkarat.
d) Natrium sulfat Natrium sulfat berfungsi agar bubuk
detergen tidak menggumpal.
e) Enzim Enzim berguna untuk memecahkan senyawa
kotoran kompleks yang sulit dibersihkan, seperti noda
darah.
f) CMC (Carboxymethyl Cellulosa) CMC merupakan bahan
penghasil busa. Banyaknya buih bukan menunjukkan
kualitas detergen karena buih tidak banyak berpengaruh
terhadap daya kerja detergen. Daya pembersih detergen
terletak pada kemampuannya mengemulsikan lemak ke
air.
g) Optical brightener Zat kimia ini yang mengubah cahaya
UV sehingga jadi sinar tampak, memberikan kesan
pakaian jadi lebih cerah.
h) Fragrance Pemakaian fragrance berfungsi agar deterjen
memiliki bau yang wangi dan mengusir bau tidak sedap
pada pakaian kotor.
i) Colorant Colorant berfungsi sebagai pewarna deterjen.
2) Sabun Mandi
Bahan yang digunakan untuk membuat sabun mandi sama
dengan sabun cuci, tetapi natrium hidroksida (NaOH) pada
sabun cuci diganti dengan kalium hidroksida (KOH) karena sifat
kalium hidroksida lebih lunak terhadap kulit. Bahan tersebut
ditambah de ngan zat pewarna, aroma pewangi atau terapi, dan
zat pelembab (mouisturizer). Sabun mandi dapat dibagi menjadi
sabun mandi untuk membersihkan tubuh dan sabun
pembersih muka. Sabun pembersih muka sering ditambahkan
zat anti jerawat, madu, dan zat pelembab untuk menghindari
kulit kering pada wajah. Sabun mandi dapat berwujud cair atau
padat.

Gambar sabun mandi


3) Pasta Gigi
Setiap hari kita menggunakan pasta gigi saat menggosok gigi
untuk menjaga kesehatan gigi. Bahan kimia dalam pasta gigi
yang paling dikenal adalah senyawa-senyawa fluorida, seperti
sodium fluoride yang berfungsi untuk membuat enamel gigi
lebih kuat dan mengurang risiko karies gigi. Bahan kimia
lainnya dalam pasta gigi adalah formaldehid untuk membunuh
bakteri, minyak peppermint membuat nafas segar, parafin
membuat pasta gigi menjadi halus, gliserin glikol untuk
mencegah pasta gigi menjadi terlalu kering dan antibeku,
titanium dioksida membuat dinding gigi menjadi putih bersih,
sakarin zat pemanis buatan dan menthol membuat nafas
menjadi segar.

4) Sampo
Bahan kimia sampo sama dengan bahan untuk sabun mandi
dan biasanya di tambahkan dengan bahan-bahan alami, seperti
urang aring untuk menghitamkan rambut, lidah buaya untuk
menyuburkan rambut, dan sari jeruk nipis untuk menghindari
gatal pada kulit kepala. Selain itu juga ditambahkan pengawet
berupa natrium benzoat, paraben, dan tetranatrium EDTA.
5) Pembersih Lantai
Bahan utama perbersih lantai adalah bahan yang bersifat
disinfektan atau pembasmi hama, terutama bakteri patogen,
spora jamur, dan bakteri lain yang sering terdapat di lantai
rumah kita. Bahan utama yang banyak digunakan untuk
pembersih lantai adalah karbol, isopropanol, kresol, dan
formaldehid. Bahan tersebut ditambah dengan bahan
pembersih (sabun), pewangi, dan pewarna. Zat disinfektan atau
pembunuh kuman penyakit diantaranya adalah benzalkonium
klorida. Air merupakan bahan terbanyak untuk bahan
pembersih lantai. Ketika akan dipakai, disinfektan harus
diencerkan dengan menambahkan air secukupnya.
Dampak Penggunaan Bahan Pembersih

Penggunaan bahan pembersih di rumah tangga baik langsung maupun


tidak langsung akan me nimbulkan pengaruh terhadap proses kehidupan
manusia dan lingkungannya baik secara fi sik maupun nonfi sik. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat
peng gunaan bahan kimia dalam rumah tangga dan bagaimana cara
mencegah pengaruh negatif dari bahan kimia tersebut. Pengaruh positif,
seperti membersihkan, mewangikan, mem bunuh bakteri dan jamur
terutama kuman-kuman penyakit dan bakteri yang berbahaya. Namun
ada juga pengaruh negatif yang merugikan kehidupan dan lingkungan.
Apa saja pengaruh negatif dari penggunaan bahan pembersih dalam
rumah tangga? Berikut ini dideskripsikan pengaruh negatif dari
penggunaan bahan pembersih dalam rumah tangga.

Bahan pembersih rumah tangga seperti sabun dan detergen


menghasilkan busa yang dapat menambah tegangan permukaan air.
Detergen menghasilkan busa lebih banyak dan lebih bersih ketika
digunakan untuk mencuci. Sisa buangan ini tidak dapat segera diproses
sehingga busanya tetap terapung dalam air buangan. Busa sabun dalam
bentuk misel akan mengikat kotoran. Setelah jenuh, bersama kotoran
akan mengendap sehingga air menjadi hitam. Hitamnya air dan
terapungnya busa yang tidak diolah akan menimbulkan pencemaran air
yang mengganggu kehidupan makhluk hidup dalam air. Sabun dan
bahan pencuci biasanya menimbulkan rasa tidak enak, kasar, dan ksan
terbakar pada kulit. Selain sabun dan detergen, pembersih lantai juga
menyebabkan pengaruh negatif, seperti keracunan, polusi tanah, dan
udara serta membunuh bakteri yang diperlukan untuk kehidupan
manusia.

2. Bahan Pemutih
Bahan Pemutih Berdasarkan jenis penggunaannya dalam kehidupan
sehari–hari, bahan pemutih dibedakan menjadi bahan untuk
memutihkan pakaian, makanan, dan kulit tubuh manusia.
a. Bahan Pemutih Pakaian
Pemutih (bleaching agent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat
digunakan untuk mengatasi kotoran pada pakaian. Bahan utama
pemutih pakaian adalah senyawa klorin. Senyawa ini dapat
mengoksidasi zat warna yang melekat pada pakaian sehingga
pakaian menjadi putih. Peristiwa ini disebut mengelantang. Bahan
pemutih ada yang berbentuk padat dan cair. Bahan utama pemutih
padat (bubuk putih) adalah kalsium hipoklorit dengan rumus kimia
Ca(ClO)2 yang secara umum dikenal sebagai kaporit. Bahan ini
lazim dipakai untuk mensucihamakan air PAM (Perusahaan Air
Minum) dan kolam renang. Bahan utama pemutih cair adalah
natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl. Natrium hipoklorit
(NaOCl) dan kalsium hipoklorit (Ca(ClO)2) mempunyai sifat
multifungsi. Selain sebagai pemutih, kedua senyawa ini dapat
berfungsi sebagai penghilang noda dan disinfektan (sanitizer).
Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun disinfektan
dapat menjadi peluang tersendiri dalam penjualan. Kita dapat
mengetahui kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam
pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yang
biasanya mengandung bahan kimia utama klorin dan natrium
perborat, pakaian putih yang ternoda dapat menjadi lebih putih
cemerlang. Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam
penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat adalah
bahan aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang
kurang berhati-hati akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.
Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan
kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas
cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke
sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu,
dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang
bersifat korosif yang dapat mem bunuh bakteri menguntungkan
dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu.
Penggunaan bahan pemutih harus sesuai ambang batas yang
diperkenankan agar tidak ber bahaya jika digunakan oleh manusia.
Penggunaan bahan pemutih yang berlebihan dapat mengakibatkan
racun, terbakar, dan merusak benang-benang pakaian.

b. Bahan pemutih kulit


Bahan pemutih untuk kulit manusia sangat berbeda dengan bahan
pemutih pakaian. Contoh bahan pemutih kulit adalah aluminium
sterat. Bahan pemutih kulit biasanya digunakan para wanita agar
kulitnya kelihatan lebih putih. Jika menggunakan pemutih kulit
tidak sesuai aturan dapat membuat kulit terbakar, semakin tipis,
dan mudah terinfeksi bakteri berbahaya yang mengakibatkan
timbul bercak merah atau noda hitam pada kulit.
c. Bahan pemutih makanan
Bahan pemutih untuk makanan biasanya digunakan untuk
memutihkan terigu, tepung sagu, tepung jagung, dan beras agar
makanan yang dihasilkan kelihatan bersih dan tidak kusam
warnanya. Beberapa contoh bahan pemutih makanan, yaitu
benzoil peroksida, kalium bromat, kalsium iodat, dan asam
askorbat. Bahan pemutih makanan ini akan mengoksidasi pigmen
karotenoid pada makanan sehingga makanan menjadi putih.
Pemutih ma kanan yang digunakan berlebihan akan menyebabkan
rusaknya makanan.
3. Bahan Pewangi
Bahan pewangi dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis
penggunaannya, yaitu pewangi ruangan dan pewangi pakaian. Akan
tetapi, pada dasarnya semua mempunyai bahan baku utama yang
sama, yaitu bahan pewangi yang dapat berasal dari alam dan bahan
kimia (buatan). Pewangi alam biasanya berasal dari hasil penyulingan
bunga, seperti parfum lemon, rose, dan lavender.
a. Pewangi ruangan
Untuk mewangikan ruangan digunakan pewangi ruangan. Cara
pembuatannya, yaitu men campurkan bahan pewangi (baik dari
alam maupun buatan) dengan air. Kemudian, di masukkan ke
dalam tabung tertutup yang diberi udara bertekanan tinggi. Jika
katup penutup dibuka maka udara bertekanan tinggi itu akan
keluar sambil membawa larutan pewangi tersebut.
b. Pewangi pakaian
Pada pewangi pakaian, bahan pewangi dicampur air dan bahan
pelembut pakaian sehingga membentuk larutan kental. Secara
umum tidak ada efek pemakaian pewangi, tetapi penggunaan yang
berlebihan atau tanpa mengikuti aturan yang ditentukan akan
merusak pakaian dan berbahaya jika terminum atau terkena mata
dikarenakan bersifat racun.
4. Bahan Pembasmi Serangga
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering di ganggu oleh nyamuk,
kecoa, lalat, kutu rambut, semut, atau serangga lainnya. Untuk
mengatasi gangguan serangga biasanya digunakan insektisida atau
pestisida, yaitu zat kimia yang dapat membunuh se rangga atau
insekta. Bahan utama insektisida yang banyak digunakan terutama
untuk membasmi nyamuk adalah Dichloro Diphenyl Trichloroethana
atau DDT. Zat ini bersifat racun tidak hanya bagi serangga, hewan lain
bahkan bagi manusia. Oleh karena itu, harus hati-hati menyimpan
bahan pembasmi serangga, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Insektisida tersedia dalam bentuk padatan dan cairan. Cara
menggunakan insektisida beragam, yang berupa padatan ada yang
ditaburkan sebagai bubuk atau dikemas seperti kapur tulis, ada juga
yang dibakar. Sedangkan yang berupa cairan ada yang diuapkan
dengan listrik dan ada pula yang disemprotkan. Dampak negatif
penggunaan pembasmi serangga jika digunakan secara berlebihan,
tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan, dan terus menerus dapat
menimbulkan endapan zat kimia pada ruangan tersebut dan dapat
meracuni tubuh, gangguan sistem pernapasan, pen cernaan manusia
serta dapat menyebabkan serangga menjadi kebal (imun) terhadap
pembasmi serangga tersebut.

C. Rangkuman
1. Konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari yaitu penerapan ilmu
kimia dalam membantu pemenuhan kebutuhan kehidupan
manusia sehari-hari. Ilmu kimia diterapkan dengan
memperhatikan kebutuhan dan mencegah dampak yang dapat
terjadi.
2. Aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti sebagai
bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan
pembasmi serangga.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Harris. 2017 Modul Kimia dalam Kehidupan. Jakarta:


Kemendikbud
Myranthika, Fadillah Okty. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas X.
Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai