Anda di halaman 1dari 6

Modul 6

Pengenalan Ilmu Kimia


Tujuan instruksional dari modul ini adalah anda dapat: 1. 2. 3. 4. 5. Menjelaskan pengertian ilmu kimia Menjelaskan peran ilmu kimia dalam kehidupan manusia dan perkembangan IPTEK Menjelaskan contoh bahan kimia yang terdapat di lingkungan sekitar Menjelaskan pengertian materi dan sifatnya Menjelaskan perbedaan perubahan fisika dan kimia pada suatu contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari 6. Menjelaskan atau menggolongkan suatu zat yang termasuk campuran, unsure, dan senyawa 7. Menjelaskan contoh dan pengertian larutan dan kelarutan dalam kehidupan sehari-hari Untuk mencapai tujuan tersebut, kita akan dihantarkan melalui dua kegiatan belajar, yaitu: Kegiatan belajar 1: membahas tentang pengenalan ilmu kimia, meliputi: a) Pengertian ilmu kimia, b) peran ilmu kimia dlam kehidupan manusia dan perkembangan IPTEK, c) contoh bahan kimia yang terdapat di lingkungan sekitar, serta d) bahan kimia yang terdapat dlaam makanan. Kegiatan belajar 2: membahas tentang materi dan perubahannya, meliputi: a) pengertian materi dan sifat serta perubahannya (padat, cair, dan gas), b) penggolongan mater, serta c) Larutan dan kelarutan

Kegiatan Belajar 1 Pengenalan Ilmu Kimia


A. Pengertian Ilmu Kimia Secara sederhana, kimia adalah ilmu tentang perubahan. Sedangkan ilmu kimia sebagai bidang ilmu yang memiliki karakteristik khusus didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat perubahan serta energi yang menyertai perubahan materi. B. Peran Kimia Dalam Kehidupan Manusia dan Perkembangan IPTEK Ilmu kimia penting pada abad ini, karena dapat menjelaskan tentang proses pembentukan satu materi baru . dengan kemampuan ilmu kimia manusia dapat mencari materi alternative. Temuan-temuan melalui proses dan pendekatan kimia akan banyak membantu memecahkan masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. 1. Peran ilmu kimia dalam kehidupan. Melalui pengetahuan kimia, manusia dimanapun berada mampu membuat bahan-bahan baru dan sintesis seperti plastic, paralon, aspal, karet, tekstil, detergen, pewarna, aroma, dsb. Beberapa contoh hasil kinerja ilmu kimia yang terkait masalah global bidang lingkungan hidup dan krisis energi: a. Bahan bakar. Bahan bakar fosil yang ada sekarang lambat laun akan habis dan manusia haru mencari alternatif untuk mengatasi krisis energi tersebut. Dalam hal ini, ilmu kimia berperan penting, contohnya: alcohol, energy nuklir, geoternal. b. Tekhnologi biogas. Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Kotoran tersebut, dengan bantuan ilmu kimia, dapat diolah hingga bermanfaat untuk manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan ternak dapat digunakan sebagai sumber energi. c. Program langit biru. Program ini bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat pemanfaatan energi. Dengan bantuan ilmu kimia, kita dapat memilih jenis bahan bakar yang ramah bagi lingkungan karena bahan bakan sekarang cenderung mengandung zat pencemar. Di dalam kehidupan sehari-hari, bahan kimia banyak sekali manfaatnya untuk mempermudah pekerjaan rumah tangga. Sebagai contoh adalah: pembersih, pewangi, pemutih, pembasmi serangga. Pada profesi tertentu, kimia juga telah memberikan perannya, misalnya dalam pembuatan bahan kecantikan dan obat-obatan, bahanoptik fil, cat, jertas, kain, logam, semen. Selain membawa efek postif, perkembangan ilmu kimia dan tekhnologinya juga membawa efek negati. Salah satunya adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh CFC yaitu senyawa yang terdapat dalam hairspray, pendingin es dan semprotan insektisida. Beberapa

contoh bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah adalah: pembasmi serangga, minuman keras, narkotika, rokok, alcohol, pewarna makanan sintetis, dsb. 2. Peran Ilmu Kimia dalam perkembangan IPTEK Pemanfaatan ilmu kimia dalam perkembangan iptek serta penerapannya adalah sebagai berikut: a. Bidang kedoktera, farmasi, dan kesehatan. Ilmu kimi diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan lab, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi, pembuatan obat-obatan, mengetahui golongan darah, tes urine, dll. b. Bidang geologi. Untuk penelitian jenis dan komposisi materi dalam batuan dan mineral. c. Bidang pertanian. Untuk pembuatan berbagai macam pupuk dan pestisida agar produksi pangan meningkat. d. Bidang industri. Berperan dalam pembuatan serat sintetis. e. Tekhnologi biogas. f. Menuntaskan kasus kriminalitas. Ahli forensic memerlukan bahan kimia untuk menemukan sidik jari pelaku kejahatan. C. Bahan Kimia yang Terdapat di Sekitar Manusia 1. Di sekitar rumah: hairspray, obat nyamuk, obat nyamuk, obat nyamuk bakar, pemutih untuk cat tembok, Freon, gas pada kompor gas, korek api, kosmetik, pewangi ruangan, jok mobil, Koran/majalah, obat-obatan, deterjen, sabun, margarine, garam, alcohol, gula, agar-agar, kanji, gelatin, kaporit, cuka, dsb. 2. Di sekitar sekolah: buku, papan tulis, meja yang dilapisi vernis, kapur tulis, pulpen, bola, krayon, spidol, cat warna, penghapus, cat mainan, malam/plastisin. 3. Di lingkungan: air, udara, gas, plastic, kaleng, botol, logam, aspal, pupuk urea, pestisida. D. Bahan Kimia yang Terdapat dalam Makanan 1. Penggunaan zat pengawet. Contoh zat pengawet alami serta penggunaannya adalah: a. Garam, digunakan untuk mengawetkan telur dan ikan b. Cuka, digunakan untuk mengawetkan sayuran dan pembuatan acar c. Gula, digunakan sebagai pengawet pada selai dan manisan buah-buahan Sedangkan contoh zat pengawet sintetis serta penggunaannya: a. Asam benzoat, digunakan sebagai pengawet pada saus, kecap, selai, jeli, sirop, minuman ringan, acar kalengan, margarine, buah kalengan, dan sari buah. b. Asam sorbet, pengawet pada keju, margarine, acar kalengan, dan sari buah.

c. Garam nitrat atau nitrit berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri pada daging. d. Asam propionat digunakan sebagai zat pengawet pada roti dan keju 2. Penggunaan penyedap Penyedap rasa terbagi 2 yaitu: penyedap rasa buatan dan alami. Penyedap rasa buatan antara lain: monosodium Glutamat (MSG), Hidrolised Vegetable Protein (HVP), Garam inosinat dan Garam Guaniat, yeast extract. 3. Penggunaan pewarna. Berikut adalah beberapa contoh pewarna alami: Kunyit, Daun pandan dan daun suji, Cabe merah, Bit, Gula, Paprika.

Kegiatan Belajar 2 Materi dan Perubahannya A. Pengertian materi dan sifat serta perubahannya 1. Pengertian sifat materi Secara umum, materi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat yang dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Berdasarkan sifat utamanya, materi secara umum dikenali melalui dua sifat, yaitu dari sifat fisis dan kimia. a. Sifat fisis adalah sifat materi yang berhubungan dengan gejala-gejala fisika. Mencakup: wujud, bentuk, rasa, warna, bau, daya hantar panas, daya hantar lisrik, kelarutan dan beberapa tetapan fisis. b. Sifat kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan gejala-gejala kimia. Mencakup: kereaktifan, rumus kimia, susunan ikatan, bentuk molekul, lain-lain. 2. Perubahan materi Perubahan melibatkan perubahan sifat dari materi itu. Perubahan sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisisnya saja, dan ada juga yang melibatkan perubahan sifat kimia. Biasanya perubahan sifat kimia suatumateri selalu melibatkan juga perubahan sifat fisisnya. Secara umum, perubahan materi terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Perubahan Fisis Salah satu bentuk energi penyebab perubahan materi adalah energi. Dapat dinyatakan bahwa ciri umum dari perubahan sifat fisis adalah tidak menghasilkan zat baru dan perubahannya bersifat sementara. Jika diidentifikasi lebih tepat, perubahan fisis biasanya mengarah pada perubahan wujud, bentuk serta pengubahan rasa. b) Perubahan juga menyebabkan terbentuknya materi baru, atau perubahan materi yang melibatkan perubahan sifat materi secara kekal. Perubahan itu dikenal dengan sebutan Perubahan kimia. B. Penggolongan Materi Berdasarkan keadaan fisisnya, metri dapat digolongkan menjadi 3 macam wujud yaitu padat, cair, dan gas. 1. Keadaan gas. Sifat yang sangat mengesankan dari gas adalah kemampuan pemampatannya yang tinggi. Di samping itu wujuda yang khas dari wujud gas sangat dipengaruhi oleh tekanan, sehingga secara spontan akan menguni ruang yang kerapatan udaranya lebih rendah dari kerapatan gas itu sendiri. Secara sderhana, sifat gas dapat digambarkan sebagai berikut: a. Bentuk. Gas mengikuti bentuk wadahnya b. Volume. Volume gas tergantung pada tempatnya c. Kompresibilatas. Gas mudah dimampatkan d. Massa Jenis. Gas mempunyai massa jenis lebih kecil disbanding zat cair atau zat padat e. Kemampuan mengalir. Gas dapat mengalir. 2. Pada cairan, gaya antaraksi diantara molekulnya cukup kuat untuk mempertahankan pelepasan diri dari kerumunannya, tetapi tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan padatan. Sifat cairan dapat digambarkan sebagai berikut: a. Bentuk. Zat cair mengikuti wadahnya b. Volume. Zat cair memiliki volume tetap c. Kompresibilitas. Zat cair sulit dimampatkan d. Massa jeni. Zat cair memiliki massa jenis sedang e. Kemampuan mengalir. Zat cair dapa mengalir 3. Partikel-partikel penyusun benda padat tersusun rapat dan berdekatan satu sama lain. Ini berarti benda padat memiliki sedikit ruang kosong disbanding zat lain. Cirri dan sifat benda padat: a. Bentuk. zat padat mempunyai bentuk tetap b. Volume. Zat padat mempunyai volume tetap c. Kompresibilitas. Zat padat tidak dapat dimampatkan d. Massa jenis. Zat padat emmpunyai massa jenis besar e. Kemampuan mengalir. Zat padat tidak mengalir

C. Larutan dan Kelarutan 1. Larutan Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masingmasing zat penyusunnya tidakdapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdidi dari 2 komponen, yaitu zat terlarut (solute) dan pelarut (solven). Zat dalam larutan yang berada dalam jumlah terbesar berkedudukan sebagai pelarut, sedangkan zat zat lainnya sebagai zat terlarut. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan ke dalam cairan, seperti gula dilarutkan dalam air. 2. Kelarutan Kelarutan dapat diartikan sebagai jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu.secara umum kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu. Factor lain yang mempengaruhi kecepatan proses kelarutan suatu zat adalah: suhu, pengadukan, ukuran partikel zat terlarut dan volum pelarut.

Anda mungkin juga menyukai