KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
1. FAKTAFA FELAN CAROKO
2. ARDA SETYA UTAMA
3. DILA AYU NURAENI
4. FIKA RAHMAWATI
5. RONA PELANGI
6. WINA RODIANA
KELAS : X RPL 3
F. Pengenalan Laboratorium
Laboratorium : suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan
Praktikan : orang yang melakukan percobaan/praktikum
a. Persiapan di laboratorium
1. Mempersiapkan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai
praktikum.
2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan
dan sepatu tertutup)
3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya
4. Dilarang makan, minum, dan merokok
5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium
6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama
sehabis praktikum.
7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar
8. Memastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan
bunsen
9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan
sesudah melakukan praktikum.
b. Penanganan terhadap bahan kimia
1. Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia
2. Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia
3. Menggunakan sarung tangan
c. Jika ingin memindahkan bahan kimia
1. Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali)
2. Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
3. Tidak menggunakan secara berlebihan
4. Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semua
untuk mencegah kontaminasi
5. Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tertumpah
d. Jika terkena bahan kimia
1. Bersikap tenang jangan panik
2. Meminta bantuan teman yang ada di dekat anda
3. Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan
air bersih)
4. Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
5. Menuju ke tempat yang cukup oksigen
6. Menghubungi para medis secepatnya
e. Masalah penanganan limbah bahan kimia
1. Limbah berupa zat organik harus dibuah terpisah agar dapat didaur ulang
2. Limbah cair tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus
diencerkan dulu dengan menggunakan air secukupnya.
3. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus
dikumpulkan dalam botol penampungan dan diberi label.
4. Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air
5. Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung
dibuang melalui saluran air kotor dan dibilas.
6. Gunakan zat/bahan kimia secukupnya
f. Bahan kimia
Jenis bahan kimia berdasarkan sifatnya :
1. Mudah meledak (explosire)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan
disekelilingnya. Contoh : amonium nitrate, amonium perchlorate,
amonium picrate, detonator untuk ammunisi diazodinitrophenol,
dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid (TNT, nitro glycerine,
amunisi, bubuk untuk blasting).
2. Pengoksidasi (ozidizing)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya. Contoh : benzol peroxides, methylethyl ketone peroxide,
directyl perdicarbonate, peractic acio aseton dan asam sulfat.
3. Karsinogenik (caranogenic : memicu timbulnya sel kanker)
Adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru
karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi
berlubang dan menyebabkan kanker. Contoh : benzena dan asbes.
4. Berbahaya bagi lingkungan (dangerouf to the environment)
Adalah bahaya yang ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak lapisan
ozon (misalnya CFC), persisten dilingkungan (misalnya PCBS) atau
bahan tersebut dapat merusak lingkungan. Contoh : tetrak loronetan,
tributil timah korida dan petiolium bensin, frase-R untuk bahan berbahaya
bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52, dan R53
5. Mudah menyala (flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah beraksi dengan iksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan. Contohnya setil eter dan propana.
6. Beracun (toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia tau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh
karena tertelan, lewat pernafasan/kontak lewat kulit. Contoh : asam sitrat
dan alumunium klorida.
7. Krosif (comosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh/bahan lain. Contoh :
asam sulfat, asam asteta, asam klorida.
8. Menyebabkan iritasi (irritant)
Adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak
dengan kulit atau selaput lendir. Contoh : amonia dan belerang dioksida.
Penggolongan Materi
Skema Klasifikasi Materi (Berdasarkan Komposisi Kimia)
Materi
Zat tunggal
(zat murni) Campuran
Homogen Heterogen
MATERI
Perubahan Materi
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai terbentuknya zat
baru.
Contoh :
a. Perubahan air menajdi es atau sebaliknya es dan air merupakan materi
yang sama, tetapi mempunyai wujud yang berbeda maka meleburnya
es/membekunya air tidak mengakibatkan zat baru.
b. Pelarutan gula dalam air pada peristiwa ini gula merupakan zat yang
terlarut, tetapi masih sebagai gula yang tidak mengalami perubahan
menjadi zat baru. Hal ini dapat kita kenali dan sifat gula yang tetap terasa
manis.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang disertai terbentuknya xat baru
Terjadinya perubahan kimia dapat dikenali dari gejala yang menyertainya
antara lain :
- Terjadinya perubahan warna
- Terbentuknya gas
- Terbentuknya endapatn
- Terjadinya perubahan suhu
Contoh :
a. Pembakaran kertas menjadi abu. Abu dan kertas merupakan materi yang
berbeda. Kertas berwarna putih dan ulet, sedangkan abu berwarna abu-abu
dan rapuh.
b. Proses pembusukan makanan. Makanan yang belum membusuk rasanya
berbeda dengan makanan yang telah membusuk.
Sifat Materi
1. Sifat Fisika
Sifat fisika suatu materi menunjukan kekhasan suatu materi itu sendiri tanpa harus
melihat interaksinya dengan materi lain, misalnya titik didih, titik lebur, masa
jenis, indeks bias, daya hantar listrik dan kalor jenis.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia suatu materi merupakan sifat yang dapat dikenali jika materi tersebut
berinteraksi dengan materi yang lain, misalnya sifat mudah terbakar atau tidaknya
materi dapat diketahui jika materi tersebut sudah berinteraksi dengan api. Sifat-
sifat kimia yang lain misalnya mudah tidaknya berkarat (korosif), mudah tidaknya
membusuk dan kelarutan.