Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA

KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
1. FAKTAFA FELAN CAROKO
2. ARDA SETYA UTAMA
3. DILA AYU NURAENI
4. FIKA RAHMAWATI
5. RONA PELANGI
6. WINA RODIANA
KELAS : X RPL 3

SMK NEGERI 1 REMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA
A. Ruang Lingkup Ilmu Kimia
Definisi :
- Secara singkat, ilmu kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu
materi menjadi materi lain.
- Secara lengkap, ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
a. Susunan materi : mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan
perbandingan tiap komponen tersebut.
b. Struktur materi : mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu
materi/menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut
saling berkaitan.
c. Sifat materi : mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia.
Sifat suatu meteri dipengaruhi oleh susunan dan struktur dari materi
tersebut.
d. Perubahan materi
e. Energi yang menyertai perubahan materi : menyangkut banyaknya energi
yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.

B. Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia


a. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses
yang berlangsung di dalamnya.
b. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang
lebih berguna bagi manusia.
c. Membantu kita dalam rangka pembentukan sifat
Ilmu kimia juga berperan cukup besar terhadap perkembangan ilmu-ilmu
terapan, misalnya komputer, kedokteran, perikanan, bahkan dalam bidang ilmu
sosial, misalnya hukum, fotografi, seni dan lingkungan hidup.
Contoh :
1. Ilmu kimia telah membantu diciptakannya alat pencuci darah (hemodialisis)
yang sangat berguna bagi pengobatan pasien.
2. Penemuan foto berwarna tidak terlepas dari peranan ahli kimia dalam
membuat zat warna yang peka cahaya.
3. Ilmu peranan kiia berperan dalam menemukan efek visual pada pertunjukan
hiburan, misalnya dalam pembuatan kabut, kembang api dan efek khusus
yang melibatkan bahan peledak.

C. Perkembangan Ilmu Kimia


1. Sekitar tahun 3500 sm, di Mesir kuno sudah mempraktekan reaksi kimia
(misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat).
2. Pada abad ke-4 sm, para filosofi yunani yaitu Democritus dan Aristoteles
mencoba memahami hakekat materi.
- Menurut Democritus : setiap materi terdiri dari partikel kecil
- Menurut Aristoteles : materi terbentuk dari 4 jenis unsur yaitu tanah, air,
udara dan api.
3. Abad pertengahan (tahun 500-1600) yang dipelopori oleh para ahli kimia arab
dan persia.
- Kimia lebih mengarah ke segi praktis, dihasilkan dari berbagai zat seperti
alkohol, arsen, zink asam rodida, asam sulfat dan asam nitrat
- Namun ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (Al-Kimiya :
perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir bin Hayyan (tahun 700-770).
4. Abad ke-18, muncul istilah kimia modern, dipelopori oleh ahli kimia Prancis
Antonie Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan
hukum kekekalan masa.
5. Tahun 1803 seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-
19844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya, sejak itu ilmu kimia
terus berkembang pesat hingga saat ini.

D. Contoh Manfaat Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia,
penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan. Contoh pembuatan
kecap, tempe dan yoghurt.
2. Bidang pertanian, untuk mengembalikan kesuburan tanah dengan dilakukan
penambahan pupuk dan juga untuk mengusir hama dan dibuatnya pestisida.
3. Bidang industri/pabrik, menerapkan ilmu kimia dibidang industri ilmu kimia
sering kali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam
yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan konolisi dan bahan-bahan
yang digunakan seperti semen, kayu, cat, beton dsb. Dihasilkan melalui liset
yang berdasarkan ilmu kimia.
4. Dibidang hukum, manfaat dibidang hukum yaitu kejahatan-kejahatan ataupun
pembunuhan dengan begitu dibutuhkan sampai hasil tes DNA, yang
menggunakan ilmu kimia.
5. Dibidang pertanian, ambil contoh ketika tumbuhan membuthkan air serta
tanah yang subur. Namun dibidang pertanian modern, telah menggunakan
pupuk dan pestisida.
6. Dibidang geologi, manfaat ilmu kimia dalam bidang ini yaitu untuk membatu
para peneliti mengetahui unsur-unsur bebatu (mineral).
7. Dibidang teknik sipil, dibidang teknik sipil bahan-bahan yang sering
digunakan dalam bidang ini seperti semen, kayu, cat dan sebagainya
dihasilkan melalui riset berdasarkan ilmu kimia.
8. Dibidang mesin, mempelajari sifat komposisi bahan bakar dan minyak
pelumas mesin.
9. Dibidang fisika, untuk membantu penemuan material-material baru dalam
bidang listrik (semi konduktor) magnet.
10. Dibidang seni, industri kimia menghasilkan cat yang dapat dimanfaatkan
dibidang seni yakni seni lukis.

E. Cabang-Cabang Ilmu Kimia


1. Kimia Analisis
Mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu
produk.
2. Kimia Fisik
Fokus kajiannya berupa penentuan energi yang menyertai terjadinya reaksi
kimia, sifat fisis zat serta perubahan senyawa kimia.
3. Kimia Organik
Mempelajari bahan-bahan kimia yang terdapat dalam makhluk hidup
4. Kimia Anorganik
Kebalikan dari kimia organik, mempelajari benda mati
5. Kimia Lingkungan
Mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi dilingkungan, terutama yang
berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
6. Kimia Inti (Radio Kimia)
Mempelajari zat-zat radioaktif
7. Biokimia
Cabang ilmu kimia yang sangat erat kaitannya dengan ilmu biologi
8. Kimia Pangan
Mempelajari bagaimana cara meningkatkan mutu bahan pangan
9. Kimia Farmasi
Fokus kajiannya berupa penelitian dan pengembangan bahan-bahan yang
mengandung obat.

F. Pengenalan Laboratorium
Laboratorium : suatu tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan
Praktikan : orang yang melakukan percobaan/praktikum
a. Persiapan di laboratorium
1. Mempersiapkan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai
praktikum.
2. Menggunakan peralatan kerja (kacamata, jas praktikum, sarung tangan
dan sepatu tertutup)
3. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya
4. Dilarang makan, minum, dan merokok
5. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium
6. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama
sehabis praktikum.
7. Bila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar
8. Memastikan bahwa kran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan
bunsen
9. Pastikan bahwa kran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan
sesudah melakukan praktikum.
b. Penanganan terhadap bahan kimia
1. Menghindari kontak langsung dengan bahan kimia
2. Menghindari untuk mencium langsung uap bahan kimia
3. Menggunakan sarung tangan
c. Jika ingin memindahkan bahan kimia
1. Membaca label bahan kimia (minimal 2 kali)
2. Memindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan
3. Tidak menggunakan secara berlebihan
4. Jika ada sisa, jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semua
untuk mencegah kontaminasi
5. Untuk bahan kimia cair, pindahkan secara hati-hati agar tidak tertumpah
d. Jika terkena bahan kimia
1. Bersikap tenang jangan panik
2. Meminta bantuan teman yang ada di dekat anda
3. Membersihkan bagian yang mengalami kontak langsung (dicuci dengan
air bersih)
4. Jangan menggaruk kulit yang terkena bahan kimia
5. Menuju ke tempat yang cukup oksigen
6. Menghubungi para medis secepatnya
e. Masalah penanganan limbah bahan kimia
1. Limbah berupa zat organik harus dibuah terpisah agar dapat didaur ulang
2. Limbah cair tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus
diencerkan dulu dengan menggunakan air secukupnya.
3. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus
dikumpulkan dalam botol penampungan dan diberi label.
4. Limbah padat harus dibuang terpisah karena dapat menyumbat saluran air
5. Sabun, deterjen dan cairan yang tidak berbahaya dalam air dapat langsung
dibuang melalui saluran air kotor dan dibilas.
6. Gunakan zat/bahan kimia secukupnya
f. Bahan kimia
Jenis bahan kimia berdasarkan sifatnya :
1. Mudah meledak (explosire)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan
disekelilingnya. Contoh : amonium nitrate, amonium perchlorate,
amonium picrate, detonator untuk ammunisi diazodinitrophenol,
dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid (TNT, nitro glycerine,
amunisi, bubuk untuk blasting).
2. Pengoksidasi (ozidizing)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya. Contoh : benzol peroxides, methylethyl ketone peroxide,
directyl perdicarbonate, peractic acio aseton dan asam sulfat.
3. Karsinogenik (caranogenic : memicu timbulnya sel kanker)
Adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru
karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi
berlubang dan menyebabkan kanker. Contoh : benzena dan asbes.
4. Berbahaya bagi lingkungan (dangerouf to the environment)
Adalah bahaya yang ditimbulkan oleh suatu bahan seperti merusak lapisan
ozon (misalnya CFC), persisten dilingkungan (misalnya PCBS) atau
bahan tersebut dapat merusak lingkungan. Contoh : tetrak loronetan,
tributil timah korida dan petiolium bensin, frase-R untuk bahan berbahaya
bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52, dan R53
5. Mudah menyala (flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah beraksi dengan iksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan. Contohnya setil eter dan propana.
6. Beracun (toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia tau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh
karena tertelan, lewat pernafasan/kontak lewat kulit. Contoh : asam sitrat
dan alumunium klorida.
7. Krosif (comosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh/bahan lain. Contoh :
asam sulfat, asam asteta, asam klorida.
8. Menyebabkan iritasi (irritant)
Adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak
dengan kulit atau selaput lendir. Contoh : amonia dan belerang dioksida.
Penggolongan Materi
Skema Klasifikasi Materi (Berdasarkan Komposisi Kimia)

Materi

Zat tunggal
(zat murni) Campuran

Unsur Senyawa Larutan Koloid Suspensi

Homogen Heterogen

MATERI

Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang dan


mempunyai massa. Materi tersebut amat banyak ragamnya seperti benda-benda
disekitar kita antara lain : air, batu, pasir, tanah, oksigen, kayu, besi, emas, plastik dan
sebagainya.
Setiap materi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari materi
yang lain. Berdasarkan komposisi kimianya, materi dibagi menjadi 2 bagian yaitu zat
tunggal (zat murni) dan campuran.
1. Zat tunggal (zat murni)
Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan
sifat kimia yang sama.
Zat tunggal terdiri dari sejenis materi
Contoh : karbon, belerang, oksigen, air, alkohol, gula, garam, dapur, plastik,
logam, besi, emas 24 karat, cuka biang.
Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa
a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan secara kimia menjadi
zat-zat laun yang lebih sederhana. Contoh unsur : H, He, Fe, Au, Mg, S.
Lambang unsur menurut John Jacob Berzelius (Swedia)
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yaitu huruf awal dari
nama latin usnur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf kapital.
- Unsur yang mempunyai huruf awal yang sama lambangnya dibedakan
dengan menambahkan satu huruf lain dari nama latin unsur tersebut
yang ditulis dengan huruf kecil.
b. Senyawa
- Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur
- Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
- Contoh :
1) H2O (Air)
Air adalah senyawa dari hidrogen dengan oksigen pada suhu
kamar air berupa cairan sedangkan hidrogen dan oksigen berypa
gas. Gas hidrogen sangat mudah terbakar, sedangkan oksigen perlu
untuk melangsungkan pembakaran. Namun air, sebagaimana kita
ketahui tidak dapat terbakar dan tidak dapat merangsangkan
pembakaran.
2) NaCl (Garam Dapur)
NaCl (natrium klorida) adalah senyawa dari natrium dan klorin.
Natrium adalah logam yang sangat reaktif, dapat meledak jika
dicampur dengan air. Klorin adalah unsur non logam yang
berwujud gas berwarna hijau muda, berbau menusuk (seperti bau
kaporit) dan bersifat racun. Berbeda sifatnya dengan natrium dan
klorin NaCl bukanlah raun malah kita gunakan sebagai penyedap
makanan dan sangat diperlukan oleh tubuh kita.
2. Campuran
Campuran adalah materi yang terdiri atas 2 (dua) atau lebih zat dan masih
mempunyai sifat zat asalnya.
Campuran dapat berupa larutan, suspensi dan koloid
a. Larutan
Larutan adalah campuran homogen, suatu campuran dikatakan
homogen jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga
tidak berbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Selain itu,
campuran homogen mempunyai komposisi yang sama, pada setiap bagian.
Komponen larutan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan. Larutan
terdiri atas pelarut (sovlen) dan zat larut (solute). Contoh : gula pasir dan
garam.
b. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan seringkali dapat dibedakan
tanpa menggunakan mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksudkan
untuk campuran heterogen dari suatu zat pada dalam zat cair. Suspensi
tampak keruh dan tidak stabil. Zat tersuspensi lambat laun terpisah karena
gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan melakui
penyaringan. Contoh : kopi dan minyak goreng.
c. Koloid
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi secara mikroskopis koloid tampak homogen,
tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak heterogen, madih
dapat dibedakan atas komponennya. Koloid umumnya keruh tetapi stabil
(tidak memisah). Campuran koloid tidak dapat disaring koloid dapat
dibedakan dari larutan berdasarkan sifatnya terhadap cahaya. Larutan
bersifat transparan, sehingga berkas cahaya yang melalui larutan tidak
dapat diamati dari samping. Sedangkan koloid menghamburkan cahaya,
sehingga berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari samping.
Contoh : sirup, susu, santan dan kecap.

Perubahan Materi
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai terbentuknya zat
baru.
Contoh :
a. Perubahan air menajdi es atau sebaliknya es dan air merupakan materi
yang sama, tetapi mempunyai wujud yang berbeda maka meleburnya
es/membekunya air tidak mengakibatkan zat baru.
b. Pelarutan gula dalam air pada peristiwa ini gula merupakan zat yang
terlarut, tetapi masih sebagai gula yang tidak mengalami perubahan
menjadi zat baru. Hal ini dapat kita kenali dan sifat gula yang tetap terasa
manis.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang disertai terbentuknya xat baru
Terjadinya perubahan kimia dapat dikenali dari gejala yang menyertainya
antara lain :
- Terjadinya perubahan warna
- Terbentuknya gas
- Terbentuknya endapatn
- Terjadinya perubahan suhu
Contoh :
a. Pembakaran kertas menjadi abu. Abu dan kertas merupakan materi yang
berbeda. Kertas berwarna putih dan ulet, sedangkan abu berwarna abu-abu
dan rapuh.
b. Proses pembusukan makanan. Makanan yang belum membusuk rasanya
berbeda dengan makanan yang telah membusuk.

Contoh perubahan fisika dan perubahan kimia


1. Perubahan Fisika
a. Mengembun adalah perubahan zat dari wujud gas ke wujud zair
b. Menyublim adalah perubahan zat dan wujud padat ke wujud gas. Contoh :
kapur barus jika dibiarkan ditempat terbuka akan menyumbilm menjadi gas.
c. Menguap adalah perubahan zat dari wujud gas ke wujud cair. Contoh :
perubahan air yang menjadi uap saat dipanaskan di atas kompor.
d. Deposisi adalah perubahan zat dan wujud gas ke wujud padat. Contoh : gas
kapur barus yang dikristalisasi menjadi padat.
e. Membeku adalah perubahan zat dari wujud padat. Contoh : perubahan air
yang membeku menjadi es dan cairan logam yang membentuk logam padat.
2. Perubahan Kimia
a. Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu
Reaksi ekosistem yaitu reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor)
sehingga meningkatkan suhu lingkaran. Contoh : proses pembakaran petasan,
pembakaran api unggun.
b. Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan warna
Perubahan warna pada kertas lakmus, kertas lakmus biru saat dicelupkan
kelarutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah
saat dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah menjadi biru.
c. Beras yang ditumbuk menjadi tepung beras
d. Pemuaian rel kereta api di musim kemarau karena faktor suhu udara yang
panas
e. Logam seng (ZN) yang direaksikan dengan larutan asam sulfat (H 2S04) akan
terbentuk seng sulfat (ZNS04) dan sejumlah gelembung-gelembung gas
hidrogen.

Sifat Materi
1. Sifat Fisika
Sifat fisika suatu materi menunjukan kekhasan suatu materi itu sendiri tanpa harus
melihat interaksinya dengan materi lain, misalnya titik didih, titik lebur, masa
jenis, indeks bias, daya hantar listrik dan kalor jenis.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia suatu materi merupakan sifat yang dapat dikenali jika materi tersebut
berinteraksi dengan materi yang lain, misalnya sifat mudah terbakar atau tidaknya
materi dapat diketahui jika materi tersebut sudah berinteraksi dengan api. Sifat-
sifat kimia yang lain misalnya mudah tidaknya berkarat (korosif), mudah tidaknya
membusuk dan kelarutan.

Anda mungkin juga menyukai