Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Ilmu Kimia

Nama kelompok:
1. Aditya Rio R.
2. Alvien Antonio P.B.S
3. Cindra Rukmana S.R
4. Devi Rizqiah M.
5. Emilia Cynthia C.W
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami bisa menyusun tugas Kimia ini dengan baik serta tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk membahas tentang Ilmu Kimia. Mudah-mudahan makalah yang
kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih.

Latar Belakang
Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali
dengan the art of synthetic “wet” chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah
menggunakan tehnologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang
ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan
anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari
tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat
paduan logam seperti perunggu.
Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan
serta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan
percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.
Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai pemikiran bahwa materi tersusun dari
partikel-partikel yang jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun
konsep tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga belum
pantas disebut sebagai teori kimia.
Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan
muslim bangsa Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang
terkemuka adalah Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama
Latinnya, Geber. Ilmu yang baru itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang berarti
“perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka bumi ini meminjam
istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie (Jerman), chimica
(Italia) dan kimia (Indonesia).
Rumusan Masalah:
-Apa itu ilmu kimia?
-Apa saja cabang-cabang dari ilmu kimia?
-Apa saja permasalah atau dampak dari ilmu kimia dan bagaimana penyelesaiannya?

Tujuan:
-Menjelaskan pengertian ilmu kimia
-Memaparkan cabang-cabang ilmu kimia
-Memaparkan contoh permasalahan atau dampak dari ilmu kimia dan cara penyelesaiannya

Pengertian Ilmu Kimia


Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan
perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom
membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat
melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena menjembatani ilmu-
ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi, dan biologi.
Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah kimia dapat
ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan selama beberapa milenia di
berbagai belahan dunia.

Cabang-Cabang Ilmu Kimia

1. Kimia organik
Dilansir dari American Chemical Society, kimia organik adalah studi tentang struktur,
komposisi, reaksi, dan persiapan senyawa organik. Kimia organik merupakan cabang ilmu
kimia yang mempelajari senyawa organik berbasis karbon yang dikombinasikan dengan
hidrogen, dan elemen lainnya. Awalnya, kimia organik adalah studi untuk mengeksplorasi
dan membuat senyawa dari organisme hidup saja. Namun, dewasa ini kimia organik terlah
merambah kepada zat sintetis buatan manusia seperti plastik. Kimia organik berperan
penting dalam perkembangan bioteknologi, farmasi, pengolahan minyak bumi dan batu
bara, dan juga industri organik.
2. Kimia anorganik
Adapun kimia anorganik yaitu kebalikan dari kimia organik, yaitu studi tentang senyawa
berbasis non-karbon. Berdasarkan situs Chemistry LibreTexts, kimia anorganik adalah studi
tentang sintesis, reaksi, struktur, dan sifat senyawa anorganik. Senyawa anorganik
merupakan senyawa berbasis non-karbon yang biasanya ditemukan pada benda tak hidup.
Contohnya adalah logam, mineral, dan juga senyawa organologam. Kimia anorganik
menyumoang besar pada perkembangan elektronik, konvensi energi, dan jugateknologi
praktis lainnya.
3. Kimia analitik
Disadur dari situs resmi Institute Teknologi Bandung, kimia analitik adalah disiplin ilmu yang
mengembangkan dan menerapkan metode, instrumentasi, dan stratego untuk memperoleh
informasi mengenai komposisi dan kondisi material dalam suatu ruang dan waktu tertentu.
Seperti namanya, kimia analitik berisikan studi analisis suatu material seperti spektroskopi,
ekstrasim, analisis kuantifatif, dan analisis kualitatif. Kimia analitik berperan dalam diagnosa
penyakit, forensik, penjaminan mutu makanan, dan juga keamanan obat-obatan.
4. Kimia fisik
Kimia fisik adalah cabang ilmu kimia yang menggunakan ilmu fisika sebagai dasar studinya.
Dilansir dari University of Wincousin, kimia fisik adalah studi tentang prinsip-prinsip fisika
dasar yang mengatur cara atom, molekul, dan sistem kimia lainnya berperilaku. Kimia fisik
menyajikan penjelasan bagaimana suatu reaksi kimia dapat terjadi dalam tingkat atom.
Kimia fisik dapat memprediksi bagaimana senyawa bereaksi dari wkatu ke waktu
berdasarkan hitungan fisika dan matematika. Kimia fisik merupakan dasar dari kimia analitik,
ilmu material, kimia biofisik, dan juga pemodelan molekul.
5. Biokimia
Dikutip dari Biochemical Society, biokimia adalah cabang ilmu yang mempelajri proses kimia
pada tingkat molekul dan terkait dengan organisme hidup. Biokimia merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mengabungkan ilmu biologi dan kimia untuk mempelajari apa yang
terjadi dalam sel makhluk hidup. Biokimia mempelajari bagaimana tubuh makhluk hidup
bereaksi dengan menganalisis makromolekul, enzim, hormon, materi genetik, lemak, dan
juga protein. Biokimia berperan penting dalam perkembangan ilmu genetika, bioteknologi,
mikrobiologi, kedokteran, obat-obatan, hingga ilmu forensik.
Permasalahan/Dampak dari Ilmu Kimia
1. Pemanasan Global
Pemanasan Global dapat dipicu juga dengan kelebihan penggunaan pupuk kimia. Pupuk
kimia mengandung nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan. Namun, tidak semua nitrogen
tersebut diserap oleh tumbuhan.
Sebagian nitrogen dari pupuk dipecah oleh mikroorganisme ataupun mengalir bersama air.
Nitrogen kemudian berikatan dengan oksigen dan membentuk gas dinitrogen oksida (N2O).
Nitrogen dioksida adalah gas rumah kaca yang memicu terjadinya peningkatan suhu bumi.
Dilansir dari BBC, gas dinitrogen oksida (N2O) 300 kali lebih kuat dari karbon dioksida (CO2)
dalam memanaskan atmosfer. Sehingga, peningkatan kadar dinitrogen oksida di atmosfer
memicu terjadinya pemanasan global.
Cara mengatasinya adalah melakukan reboisasi dan memperluas area tumbuhan hijau.
Sebab, mereka dapat menyerap karbon dioksida dalam proses fotosintesis, Memakai energi
listrik secukupnya, Membatasi kegiatan merokok, Tidak membakar sampah, Tidak
melakukan penebangan liar dan melakukan deforestasi atau penggundulan hutan.
2. Pencemaran Udara
Polusi udara adalah pencemaran pada udara dengan hadirnya berbagai bahan pencemar di
luar ambang batas. Sebuah jurnal yang ditebitkan LAPAN menyebutkan, beberapa bahan
pencemar tersebut memiliki unsur kimia CO, NO, SO, SPM (suspended particulate matter, O
dan berbagai logam berat seperti timbal. Secara global, penyumbang pencemaran udara
berasal dari sektor transportasi.
Polusi udara adalah masalah lingkungan yang nyata. Banyak negara telah menyatakan
perang untuk melawan polusi ini dan menekan peningkatan pemanasan global.
Misalnya, kendaraan atau alat transportasi berbasis bahan bakar fosil perlahan mulai
digantikan dengan yang bertenaga listrik. Di samping itu, peningkatan kesadaran
menghijaukan kembali Bumi dengan menanam pohon telah dilakukan sebagai “paru-paru
dunia”.
Dan, saat ini muai diteliti kemungkinan penggunaan nulir sebagai salah satu cara menangani
pencemaran udara. Laman Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menuliskan, teknologi
nuklir dapat menjadi energi bersih selain dari sumber energi terbarukan. Teknik nuklir dapat
dipakai dalam mengidentifikasi karakter dan sumber pencemaran udara.

Anda mungkin juga menyukai