Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Delfi Apriliyes Pemunda

NIM : D10123147

MK : Ilmu Kealaman Dasar

1. BIOSFER DAN MAHLUK HIDUP

Mahluk hidup meliputi pemahaman tentang pentingnya hubungan antara mahluk hidup dan
lingkungannya dalam biosfer.hal ini termasuk pemahaman tentang interaksi antara
organisme,ekosistem,dan faktor lingkungan seperti iklim,tanah,air,dan faktor abiotik lainnya.

Biosfer adalah lapisan dipermukaan bumi yang mencakup semua lingkungan hidup,termasuk udara,
air, dan daratan dimana mahluk hidup ada dan berinteraksi dengan lingkungannya. Ini merupakan bagian
dari planet di mana kehidupan ditemukan mulai dari kedalaman laut hingga atmosfer atas sementara itu
makhluk hidup atau organisme merujuk pada segala bentuk kehidupan yang ada di biosfer. Ini termasuk
berbagai jenis organisme mulai dari mikroba tumbuhan hewan hingga manusia makhluk hidup memiliki
sifat-sifat seperti reproduksi pertumbuhan pernapasan dan adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya.

 Habitat Mahluk Hidup

Habitat makhluk hidup adalah lingkungan tempat spesial tertentu dapat hidup berkembang biak dan
mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Habitat ini mencakup
berbagai faktor seperti iklim topografi tanah vegetasi dan interaksi, dengan makhluk hidup lainnya
contohnya habitat kura-kura air tawar bisa berupa sungai atau danau dengan air yang tenang sedangkan
habitat beruang kutub adalah es dan perairan di Kutub Utara habitat memberikan kondisi yang
memungkinkan makhluk hidup untuk beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungannya.

 Mahluk Hidup dan Ciri-Cirinya

Mahluk hidup memiliki beberapa ciri utama yang membedakannya dari benda mati, berikut adalah
beberapa ciri-ciri makhluk hidup:

Organisasi, pertumbuhan, reproduksi, respon terhadap rangsangan,metabolism, homeostasis,


adaptasi, gerakan.

Ciri-ciri ini bersama-sama membedakan makhluk hidup dari benda mati dan menjelaskan bagaimana
mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan dan mempertahankan kehidupan mereka.

 Persebaran

Biosfer sebagai tempat dimana kehidupan ada memiliki persebaran yang luas di seluruh permukaan
bumi berikut adalah beberapa contoh persebaran biosfer dan makhluk hidup yaitu persebaran
Global,persebaran berdasarkan iklim, persebaran berdasarkan ekosistem, persebaran berdasarkan
ketinggian, persebaran berdasarkan habitat. Persebaran biosfer dan makhluk hidup di seluruh bumi
mencerminkan keragaman dan adaptasi yang luar biasa dari kehidupan di planet kita.
Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan dalam biosfer memiliki dampak yang di signifikan
pada keberlangsungan ekosistem makhluk hidup secara aktif berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Melalui aktivitas seperti memperoleh makanan, bereproduksi dan mempengaruhi siklus biogeokimia,
contohnya tumbuhan memanfaatkan sinar matahari dan karbondioksida untuk fotosintesis sementara
hewan memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber makanan interaksi ini membentuk jaring-jaring
makanan dan rantai makanan dalam ekosistem. Selain itu aktivitas makhluk hidup juga mempengaruhi
kualitas air udara dan tanah di sekitarnya ketidakseimbangan dalam interaksi ini seperti perubahan suhu
yang drastis atau peningkatan polusi dapat menyebabkan gangguan ekosistem dan bahkan kehilangan
keanekaragaman hayati. Biosfer memainkan peran penting dalam menyediakan berbagai sumber daya
alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, beberapa peran biosfer dalam menyediakan sumber
daya alam bagi kehidupan manusia antara lain sebagai sumber makanan obat-obatan air bersih udara
bersih bahan baku rekreasi dan wisata peran biosfer dalam menyediakan sumber daya alam bagi
kehidupan manusia sangat penting dan keberlangsungannya harus dijaga dan dikelola dengan bijaksana
untuk kepentingan generasi masa depan.

2. RUANG LINGKUP IPA

Perkembangan ilmu pengetahuan alam merupakan bahan ajar penting sebelum mempelajari IPA,
penting untuk mengetahui asal mula perkembangannya dari zaman prasejarah hingga modern. IPA
adalah ilmu yang mengkaji alam dan gejala-gejala alam melalui penelitian dan eksperimen menurut
Sumarna IPA memiliki peran vital dalam kehidupan manusia dan lingkungannya saat ini. Perkembangan
IPA sangat berbeda dahulu ramuan obat diracik secara tradisional kini dengan bahan modern dan
kunjungan ke dokter mas'ud dan paryono 2008 menjelaskan bahwa IPA modern lebih menekankan pada
teori daripada eksperimen, konsep-konsepnya diturunkan dari sistem mikroskopis fokus pada skala kecil
seperti radiasi benda hitam dan spektrum atom IPA modern memungkinkan manusia memahami hukum
alam hingga tingkat atom. Perkembangan yang makin cepat menyebabkan IPA diklasifikasikan menjadi
berbagai disiplin ilmu ke subdisiplin Ilmu kemudian spesialisasi di sini IPA dibedakan menjadi dua yaitu
IPA klasik dan IPA modern konsep klasik dan modern lebih mengacu pada konsepsi cara berpikir cara
memandang dan cara menganalisis suatu fenomena alam bukan pada waktu penemuannya.

 Perbedaan IPA klasik dan IPA modern

Harmoni menyatakan bahwa IPA klasik bersifat tradisional berdasarkan pengalaman atau naluri
dengan kreasi terinspirasi dari alam sekitar proses teori dan eksperimen memiliki peran kuat dengan
fokus pada kajian makroskopik seperti mekanika termodinamika listrik dan magnetisme pengetahuan
diperoleh melalui penelitian tradisional dan eksperimen sederhana dan hasil yang belum rinci ciri-ciri IPA
klasik termasuk mendahulukan eksperimen. Meskipun sederhana dan dapat mendeskripsikan gejala
alam contoh seperti proses pembuatan tempe dengan ragi tempe merupakan ilustrasi IPA klasik IPA
modern diperoleh melalui penelitian berulang menggunakan metode ilmiah menghasilkan ilmu yang
mantap untuk aplikasi praktis maupun murni sebagai contoh pengolahan jerami dan sampah organik
menjadi biogas dengan bantuan bakteri menghasilkan CO2,CH4, dan gas H2S sebagai pengganti bahan
bakar.
 Ruang Lingkup IPA Dan Pengembangannya

Ruang lingkup IPA dan pengembangannya IPA membahas konsep dasar dan prinsip-prinsip
fenomena alam berkembang seiring evolusi pengetahuan manusia dari struktur atom hingga
pergerakan galaksi IPA, menjelajahi keteraturan dan keragaman alam semesta pengembangan IPA
diharapkan tidak hanya memperkaya pemahaman kita tetapi juga memberikan kontribusi pada
tantangan Global seperti perubahan iklim dan kesehatan manusia upaya terus-menerus dalam
pengembangan IPA diharapkan dapat membawa dampak positif bagi peradaban manusia dan
keberlanjutan planet ini.

Perjalanan perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman kuno hingga modern mencerminkan
evolusi pemikiran manusia seiring dengan kemajuan teknologi zaman kuno ditandai oleh
pemahaman yang didasarkan pada pengalaman dan pemikiran terbatas di mana manusia
memperoleh pengetahuan dari pengamatan sehari-hari tanpa usaha untuk mengetahui kebenaran
dan asal-usulnya secara mendalam

1. MAHLUK HIDUP DAN PENYEBARANNYA

Adapun beberapa teori-teori yang muncul berdasarkan pemikiran berdasarkan ilmuwan yaitu

 Teori Abiogenesis, teori ini dipelopori oleh ilmuwan filsafat Yunani yang bernama Aristoteles
Teori ini yang awal berkembang dan mempunyai pendapat bahwasanya makhluk hidup itu
timbul dari benda mati
 Teori Biogenesis sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya orang berpikir secara
ilmiah para ilmuwan tidak percaya begitu saja terhadap teori tanpa pembuktian yang sifatnya
ilmiah Oleh sebab itu beberapa ilmuwan berusaha membuktikan kebenaran teori biogenesis
yang sudah sangat lama bertahan
 Teori Evolusi Kimia Kompleks penyusun makhluk hidup dengan tidak mudah dan memerlukan
jutaan tahun agar terjadi evolusi kimia sehingga membentuk makhluk hidup sederhana. Jadi,
terbentuknya makhluk hidup tidak semudah yang dianut abiogenesis (generatio spontanea),
melainkan melalui evolusi kimia yang banyak memakan waktu jutaan tahun. teori evolusi kimia
atau neoabiogenesis yang merupakan reinkarnasi dari teori biogenesis karena memercayai
makhluk hidup berasaldari benda tak hidup melalui evolusi kimia. makhlukhidup mengandung
jutaan molekul yang sangat kompleks dengan pembentukan yang tidak sederhana.
 Teori Panspermia ini bertentangan dengan teori abiogenesis yang mengemukakan bahwa benih
kehidupan sudah adadan tersebar di seluruh jagat raya. Benih kehidupan tersebut berkembang
di mana saja yang lingkungannya memungkinkan. Jadi, asal mula kehidupan menurut teoriini
bersumber dari benih-benih kehidupan yang ada di luar angkasa. Teori ini berhipotesis bahwa
organisme mikroskopis datang dari luar angkasa, kemudian berkembang dan berevolusi di bumi.
 Teori Penciptanya, berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh para ilmuan tersebut.
Akhirnya, beberapa ilmuan memilikikembali pada teori penciptaan, yang bersumber dariajaran
agama dan kitab-kitab yang dianutnya. Memang teori ciptaan ini sukar dibuktikan dengan akal
manusia karena datangnya bukan dari hasil percobaan, melainkanhasil telaah ilmu agama dan
keyakinan.

A. Pengelompokkan Mahluk Hidup

Sistem klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu cara untuk mengkategorikan organisme-
organisme berdasarkankarakteristik yang dimiliki oleh masing-masing jenis. Ada beberapa sistem
klasifikasi yang telah digunakan sepanjangsejarah, namun salah satu yang paling dikenal dan
seringdigunakan adalah sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Carolus Linnaeus pada abad
ke-18. Sistem ini berdasarkanpada hirarki yang memiliki Tingkat berikut:

 Kerajaan (kingdom), Tingkat tertinggi dalam sistem klasifikasi, seperti tumbuhan, hewan, dan
fungi.
 Filum (phylum), Organisme di dalam kerajaan dibagi menjadi filum berdasarkan karakteristik
umum.
 Kelas (class), Filum kemudian dibagi menjadi kelas berdasarkan kesamaan lebih lanjut.
 Orde (ordo) Kelas dibagi menjadi order, yang mencakup organisme yang lebih mirip satu sama
lain.
 Famili (family), Order dibagi menjadi famili, yang menggabungkan organisme yang memiliki
kesamaan lebih spesifik.
 Genus (genus), Famili kemudian dibagi menjadi genus, yang mengacu pada kelompok organisme
yang memiliki kemiripan yang lebih besar.
 Spesies (species), Genus terbagi menjadi spesies, yang merupakan tingkatan terendah dalam
sistem klasifikasi. Organisme yang termasuk dalam spesies ini memiliki kemampuan untuk saling
berinteraksi dan berkembang biak satu sama lain.

Menurut uu no. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara


makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem
akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya. Komplek-komplek ekologi tersebut mencakup keanekaragaman dalam
spesies, antara spesies dan ekosistem. secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi menjadi
3 tingkat yaitu,

a. Keanekaragaman spesies

Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk bakteri
dan protista, serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan yang bersel
banyak atau multiseluler). Spesies bisa diartikan sebagai sekelompok individu yang menunjukkan
beberapa karakteristik penting berbeda dari kelompok-kelompok lain, baik secara morfologi,
fisiologi atau biokimia.

b. Keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetik adalah variasi genetik dalam satu spesies, baik di antara populasi-
populasi terpisah secara geografik, maupun di antar individu-individu dalam satu populasi.
Individu dalam sebuah populasi sendiri mempunyai perbedaan antara satu dengan lainnya.
Variasi genetik timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas. Contohnya yaitu
tanaman bunga mawar putih dan merah yang berbeda dari segi warna.

c. Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman ekosistem adalah komunitas biologi yang berbeda, serta asosiasinya dengan
lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing. Contoh dari keanekaragaman ekosistem adalah
pohon kelapa banyak tumbuh di pantai, pohon aren tumbuh di daerah pegunungan, dan pohon
palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Pola persebaran flora dan fauna di dunia dibagi atas 3 kawasan, yaitu kawasan barat indonesia
(asiatis), kawasan tengan atau peralihan dan kawasan timur indonesia (australiatis).

B. Persebaran jenis-jenis flora di Indonesia

 Kawasan barat (bercorak asiatis)


sebagian sebar wilayah Sumatera dan Kalimantan merupakan hutan hujan tropis (tropis basah)
atau tipe iklim af menurut sistem klasifikasi iklim Koppen. Hutan hujan tropis merupakan
vegetasi yang paling kaya baik jumlah jenis makhluk hidup, maupun dalam sumber daya lahan
yang dimilikinya. Hutan ini di dominasi pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis,
ketinggian rata-rata 45 meter, rapat dan selaluhujan sepanjang tahun. Contoh bunga Raflesia
arnoldi dan anggrek.

 Kawasan Peralihan (Wallace)


Persebarannya meliputi wilayah pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan kepulauan Maluku dengan
iklim kering dan suhu udara relatif lebih panas dibandingkan dengan kawasan Indonseia lainnya.
Contoh vegetasi di daerah ini sabana dan stepa di NTT, hutan pegunungan di Sulawesi serta
hutan campuran di Maluku seperti pala, cengkeh, kayu manis, lontar dll.

 Kawasan timur (Australiatik)


Kawasan ini meliputi pulau Papua dengan iklim Af (hutan hujan tropis). Hutan hujan tropis di
Papua memiliki kesamaan dengan hutan hujan tropis yang ada di Australia bagian utara. Contoh
floranya seperti pohon sagu, nipah, dan hutan mangrove

C. Persebaran jenis-jenis fauna di Indonesia

 Kawasan Barat (Asiatis)


Kawasan ini meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali.
Contoh fauna yang hidup dikawasan ini adalah harimau sumatera, macan tutul, harimau jawa dll.

 Kawasan Tengah/Peralihan
Kawasan ini meliputi Nusa tengara dan Sulawesi. Contoh faunya seperti anoa, komodo, burung
maleo dll.

 Kawasan Timur/Austratiatis
Fauna ini terdapat di pulau dan pulau-pulau di sekitarnya. Faunya mempunyai kesamaan dengan
fauna yang ada di benua Australia seperi kangkuru, kasuari, kuskus, burunv cengdrawasi dll.

2. MAHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM

Makhluk hidup adalah makhluk yang mempunyai ciri-ciri utama yaitu berevolusi atau mengalami
perubahan dalam bentuk hidup.
Selain itu, makhluk hidup juga merupakan makhluk yang mampu menerima rangsangan seperti
rangsangan suara, sentuhan, dan lainnya.

 Komponen Ekosistem

1. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong makhluk hidup, misalnya
tumbuhan, hewan, hingga manusia. Berikut empat komponen biotik dalam ekosistem:

Produsen: Produsen adalah organisme yang mampu melakukan sintesis senyawa organik dari
bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi matahari. Contohnya adalah tumbuhan.
- Konsumen: Konsumen adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya adalah hewan dan manusia.
-Dekomposer: Dekomposer adalah organisme yang mampu merombak sisa produk organisme
atau organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
Contohnya adalah bakteri, jamur, dan protozoa.
-Detritivor: Detritivor adalah organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu
organisme.
Contohnya adalah kutu kayu, cacing tanah, dan bintang laut.

3. Komponen Biotik

Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotik atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan
makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa
jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan
banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem.

 Hubungan mahluk hidup dan ekosistem

Makhluk hidup dan ekosistem saling terkait secara erat. Makhluk hidup, seperti tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, mempengaruhi ekosistem tempat mereka tinggal dengan cara
berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan fisiknya. Di sisi lain, ekosistem memberikan
tempat tinggal, makanan, dan sumber daya lainnya yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup tersebut. Hubungan ini menciptakan keseimbangan alami di dalam ekosistem, di
mana perubahan pada satu komponen dapat mempengaruhi semua komponen lainnya.
4. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Sumber daya alam adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah, air, dan
dirgantara) yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia.
sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan hidup.
karena Lingkungan Hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
 Klasifikasi
1. Sumbernya
- SDA biotik/organik (kayu, ikan, batu bara, minyak bumi dan mamer)
- SDA abiotik/anorganik (timah, besi dan kwarsa)

2. Persebarannya

- SDA yang terdapat di mana-mana

- SDA yang hanya ditemukan ditempat tertentu.

3. Tujuannya

- SDA bahan industry

- SDA bahan pangan

- SDA bahan sandang


4. Cara Pengolahan dan Pemanfaatannya
- Renewable Resources
- Unrenewable Resources

 Penggolongan
a. sumber daya alam materi - apabila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam
tersebut.
b. sumber daya alam hayati - sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup. terdiri dari SDA
nabati (tumbuh-tumbuhan) dan SDA hewani (hewan). SDA hayati dapat digolongkan sebagai SDA
materi maupun energi.
c. sumber daya alam energi - apabila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang
terkandung dalam sumber daya alam tersebut.
e. sumber daya alam ruang - ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya yang
berarti ruang untuk mata pencaharian.
f. sumber daya alam waktu - waktu tidak berdiri sendiri melainkan terikat dengan pemanfaatan
sumber daya alam lainnya. seperti air sulit didapat pada musim kemarau yang mengskibatkan
mengganggu tanaman pertanian

Pengelolaan SDA berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan

 penghijauan dan reboisasi - dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air,
tanah dan udara.
 sengkedan untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah - tujuannya agar air hujan
banyak meresap ke tanah.
 pengembangan daerah aliran sungai - DAS merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan
pencemaran karena seringnya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai.
 pengelolaan air limbah - air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke tanah dan
bercampur dengan air tanah.

penertiban pembuangan sampah

Pengelolaan SDA berdasarkan prinsip mengurangi guna memenuhi kebutuhan hidupnya


manusia memerlukan berbagai sumber daya alam. Baik SDA yang bersifat hasil tambang, energi maupun
hayati. Dalam mengambil SDA jangan dihabiskan, tetapi berprinsip mengurangi saja.

Pengelolaan SDA berdasarkan prinsip daur ulang dengan teknologi maju

 sistem pengelolaan formal - pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh pemerintah
setempat.
 sistem pengelolaan informal - aktivitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan hidup dari
sebagai mansyarakat untuk hidup sebagai masyarakat.

Prinsip:

 prinsip sikap hormat terhadap alam (respect for nature)


 prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
 prinsip solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
 prinsip kasih sayang dan kepedulian terhdap alam (caring for nature)
 prinsip tidak merugikan (no harm)
 prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
 prinsip keadulan
 prinsip demokrasi
 prinsip integrasi moral

Usaha pelestarian:

 penanaman kembali hutan yang gundul


 membatasi pengambilan sumber daya alam yang berlebihan
 menjaga kebersihan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai