Anda di halaman 1dari 30

BUKU AJAR

KIMIA DASAR I

0
TUJUAN INSTRUKTIONAL UMUM (TIU)

 Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan metode dan
satuan pengukuran, materi dan perubahan, struktur atom, massa atom dan molekul,
sistem periodik, ikatan kimia, orbital molekul, stokiometri, padatan, cairan,
kestimbangan kimia, dan gas.

TUJUAN INSTRUKTIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah menyelesaikan kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan


konsep-konsep ilmu kimia, satuan pengukuran, konversi satuan, mengukur beberapa sifat
ekstensif dan intensif materi, serta massa atom.

SUB POKOK BAHASAN

1. Ilmu Kimia
2. System International (SI)
3. Satuan Metrik
4. Konversi Satuan
5. Pengukuran yang Tidak Pasti
6. Angka Signifikan
7. Pengukuran Volume
8. Pengukuran Massa
9. Densiti
10. Konversi Temperatur
11. Pengukuran Waktu
12. Massa Atom

1
PENDAHULUAN

1. Ilmu Kimia

Kimia (dari bahasa Arab , transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat


atau bahasa yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi
atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik.

Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat
atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antar atom dan ikatan kimia. Kimia
mengkaji sifat zat dan secara khusus, reaksi yang memntrasformasi satu zat menjadi zat
lain. Kimia menyediakan pedoman untuk menyesuaikan sifat-sifat zat yang ada agar dapat
memenuhi beberapa kebutuhan atau penerapan khusus dan menciptakan bahan yang benar-
benar baru yang dirancang sejak awal agar memiliki sifat tertentu yang diinginkan. Melalui
semua keberhasilan itu, kimia telah memberi andil yang luar biasa dalam perbaikan produk
pertanian, pengendalian penyebaran penyakit, peningkatan efesiensi produksi energy dan
penurunan pencemaran lingkungan.Sebagian besar hal yang menarik dalam kimia modern
berkaitan dengan kajian tentang perubahan, tentang dinamika dari transformasi-
transformasi menjadi zat baru tersebut. Dinamika perubahan kimia begitu merasuk,
meliputi gejala yang sangat beragam seperti evolusi molekul yang mengandung karbon
berukuran kecil di dalam ruang antarbintang, perubahan pola atmosfer dan pola iklim darat
yang diakibatkan oleh pencemaran dan pengungkapan proses kehidupan makhluk hidup.
Seperangkat asas ilmiah dasar menyatukan deskripsi dari gejala-gejala yang begitu
beragam tersebut

Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu
lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,bioinformatika,
dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-
konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan
prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

2
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau
antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hokum pertama
termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia
yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini
digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti
hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah.
Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia
lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam
sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi
elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat
kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.

Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom, proton, elektron dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal.
Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita
ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka.

Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar
pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia. Akar ilmu
kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang
mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat
manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas.
Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik
menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan
suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan
sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains

Selama berabad-abad, para ahli alkimia sia-sia berusaha mengubah logam “ dasar”
menjadi emas. Mereka bekerja atas asumsi yang salah , bahwa sifat suatu materi dengan
cara tertentu dapat diekstrak (diambil) dari materi tersebut dan ditransfer ke materi
lain.Jika sifat-sifat penting, seperti warna kuning, lembut dan keuletan (liat) dapat dirakit
dari berbagai materi yang harganya lebih murah, maka emas dapat diciptakan dan
menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Para alkimiawan tersebut terus berusaha

3
selama lebih dari seribu tahun. Mereka berhasil mengumpulkan banyak hasil empiris
bermanfaat yang nantinya menjadi bagian dari ilmu kimia modern, tetapi mereka tidak
pernah berhasil mengubah logam dasar menjadi emas..

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan


kimia modern. Memasuki pertengahan abad ke-17Seiring berjalannya sejarah,
alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan
pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap
menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia
adalah Robert Boyle (1627–1691) dengan bukunya The Sceptical Chymist. Walaupun
demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antonie
Lavoisier dengan hokum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan
unsurkimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan
diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyef pada tahun 1869.

Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari
metode alkimia terdahulu.

Bagi pengamat abad ke-20, kesalahan para ahli alkimia tersebut langsung terlihat jelas.
Mereka tidak mengikuti metode ilmiah. Dalam metode ilmiah, gagasan baru hanya
diterima sementara saja, yaitu dalam bentuk hipotesis. Hipotesis ini kemudian diuji habis-
habisan di bawah kondisi yang ketat dan terkendali dalam serangkaian eksperimen. Hanya
sedikit uji hipotesis yang layak mendapat cukup kepercayaan karena keshahihannya dan

4
akhirnya mendapat status hukum ilmiah. Konsep atau gagasan yang telah mendapat status
hukum ilmiah lewat uji langsung dan berulang tersebut kemudian dapat diterapkan
dilingkungan baru dengan penuh keyakinan. Seandainya saja seperangkat uji tersebut
dibuat secara terpisah, lewat eksperimen yang bebas dan dengan cara yang tepat, para ahli
kimia ini mungkin akan mengenali bahwa sifat materi pada dasarnya adalah intrinsic, yaitu
ciri melekat yang dibawa oleh materi itu dan tidak dapat dipisahkan darinya.

Kisah ahli alkimia tadi menunjukkan asal muasal dualitas tertentu dalam sifat kimia
modern, yang bertahan sampai sekarang. Di satu sisi, seseorang melihat perlunya
menerapkan pengetahuan kimia yang sudah mapan untuk meraih keuntungan, sebab kimia
memiliki andil atas berdirinya banyak profesi dan industry. Di sisi lain, seseorang melihat
perlunya menciptakan pengetahuan kimia baru, didorong oleh keingintahuan intelektual
dan keinginan untuk memiliki informasi yang terpercaya untuk diterapkan. Kedua segi itu
membutuhkan keterlibatan banyak ilmuan dan insinyur, selain kimiawan professional.
Apapun kepentingan khususnya, segi yang kedua menuntut ketaatan penuh pada metode
ilmiah, yaitu pengetahuan baru harus diperiksa sebelum keyakinan dari kalangan ilmiah
diperoleh.

Di sisi lain, kebanyakan mahasiswa kimia akan lebih tertarik pada penerapan kimia
dibandingkan pada pengembangan pengetahuan kimia baru. Meskipun demikian, siasat
yang berguna untuk mempelajari ilmu kimia adalah dengan menganggap bahwa mereka
sendirilah yang membuat dasar-dasar ilmiah kimia yang pertama kali. Sewaktu
menghadapi satu topic, banyangkan bahwa anda merupakan orang pertama yang melihat
hasil mengenai dasar ilmiah tadi. Bayangkan bahwa anda harus membangun konsep dan
penjelasan baru untuk menafsirkan hasil yang diperoleh itu dan bahwa anda harus
menyajikan dan mempertahankan kesimpulan anda dihadapan kalangan ilmuwan. Anda
harus waspada, memeriksa segala sesuatunya dan melakukan berbagai konformasi secara
mandiri. Dengan cara ini kita akan membuat ilmu kimia sendiri dan dengan sendirinya
akan meningkatkan kemampuan dan kepuasan intelektual dari temuan dan penafsiran
kita.Sehingga menjadi bukti, bahawa ilmu kimia bukanlah sekedar seperangkat fakta dan
rumus yang tertutup, namun kimia adalah metode yang hidup dan terus berkembang untuk
menyelidiki semua segi pengalaman manusia yang bergantung pada perubahan komposisi
zat.

5
Penghargaan Nobel dalam KimiaPenghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan
pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100
tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan
ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad
ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-
aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia. Kenyataan juga menunjukkan bahwa
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada abad 20-21, produsen
bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan
margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total
penjualan.

2. Satuan Sistem Internasional (SI).

Penelitian ilmiah memerlukan pengukuran kuantitas atau sifat yang diamati


dilaboratorium. Hasilnya dinyatakan bukan sebagai bilangan murni melainkan lebih
sebagai dimensi yang mencerminkan sifat dasar dari sifat yang sedang dikaji. Sebagai
contoh, massa, waktu, panjang, luas, volume, energi dan suhu pada dasarnya merupakan
kuantitas khusus, masing-masing dibri dimensi yang khusus. Magnitudo dari setiap
kuantitas dimensi dapat dinyatakan dengan berbagai satuan (sebagai contoh, kaki atau
sentimeter untuk panjang).Ada beberapa system satuan yang dapat digunakan dan
kemudahan untuk melakukan konversi antara system-sistem ini sangat diperlukan dalam
penelitian ilmiah. Sepanjang sejarah, berbagai Negara mengembangkan perangkat satuan
yang berbeda-beda untuk menyatakan panjang, massa dan berbagai dimensi fisik lainnya.
Secara berangsur-angsur, semua kelompok satuan yang bermacam-macam tersebut
digantikan dengan standar internasional yang mempermudah perbandingan antara
pengukuran-pengukuran yang dibuat ditempat-tempat berbeda dan hal ini membantu
mencegah terjadinya kesulitan dan kebingungan. Sistem gabungan yang satuan
direkomendasikan oleh perjanjian internasional dinamakan SI.

Sistem Internasional (SI) yang dipakai secara internasional sesuai hasil dari
General Conference of Weight and Measures thn. 1960 terdiri atas sistem MKS yang
menggunakan satuan dasar meter, kg dan secon serta sistem CGS, yang menggunakan
satuan dasar sentimeter, gram dan secon.

6
Sistem satuan internasional (SI) ialah sistem satuan yang berlaku untuk seluruh
dunia, mempunyai nilai yang tetap dan mudah diubah (dikonversi) ke dalam sistem satuan
sejenis lainnya. Satuan yang sudah diakui secara internasional disebut satuan baku, yaitu
satuan yang bila digunakan untuk mengukur maka hasil ukurannya sama antara orang
yang satu dengan orang yang lain.

Syarat Sistem Satuan Internasional, ialah :

a. Satuan itu tetap

b. Tidak mengalami perubahan oleh apapun

c. Mudah ditiru dan diadakan kembali

d. Dapat digunakan di seluruh dunia

Jika kita menemukan satuan tidak baku dan hanya digunakan di negara-negara
tertentu, sebagai contoh : kaki,inci, mil, yard,dan lain-lain, maka kita dapat mengunakan
konversi satuan ke SI di bawah ini :

1 feet = 1 kaki = 30,5 cm

1 yard = 3 kaki, 1 kaki = 12 inci, 1 inci = 2,54 cm

1 mil = 1610 m

1cc = 1 cm3

3. Satuan Matriks

3.1. Pengertian Besaran dan Satuan.

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran.Besaran yang dapat
diukur dengan pasti dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran fisika,
sedangkan segala sesuatu yang tidak dapat diukur dengan pasti dan tidak dapat
dinyatakan dengan nilai atau angka disebut besaran non fisika. Besaran ini tidak memiliki
satuan.

7
Contoh :

a. Besaran Fisika : panjang meja belajarmu 100 cm, dimana: Panjang menyatakan
besaran, 100 menyatakan nilai, cm menyatakan satuan
b. Besaran Non Fisika : warna bajumu merah.

3.2. Macam-macam Satuan

1. Satuan Dasar adalah : besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada 7
satuan dasar dalam fisika, yaitu

Tabel 1. Satuan-satuan dasar dalam system internasional

Kuantitas Satuan Simbol


Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Suhu Kelvin K
Jumlah kimia (zat) Mol mol
Arus listrik Ampere A
Intensitas cahaya Candela cd

Beberapa penjelasan terkait dengan satuan internasional : (Satuan Panjang)

Satuan panjang dalam SI adalah meter (m). Dalam konferensi umum tentang berat dan
pengukuran tahun 1983 ditetapkan bahwa satu meter sama dengan1.650.76373 kali
panjang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton 86 di dalam ruang
hampa udara pada suatu lucutan listrik.

Satuan panjang lainnya yang diturunkan dari satu meter adalah:

1 desimeter (dm) = 0,1 m 1 dekameter (dam) = 10 m

1 centimeter (cm) = 0,01 m 1 hektometer (hm) = 100 m

1 milimeter (mm) = 0,001 m 1 kilometer (km) = 1000m

8
2. Satuan Turunan adalah besaran yang satuanya diturunkan dari satuan dasar. Beberapa
contoh satuan turunan yaitu :

Tabel 2.Satuan-satuan Turunan dalam SI

Kuantitas Satuan Simbol Definisi


Energi joule J kg m2 s-2
Gaya newton N kg m s-2 = J m-1
Daya watt W kg m2 s-3 = J s-1
Tekanan pascal Pa kg m-1 s-2 = N m-2
Muatan listrik coulomb C As
Beda potensial volt V kg m2 s-3 A-1 = J C-1

3.3. Lambang Matriks

Para Ilmuwan bekerja dalam skala mikroskopis sampai astronomis, ada rentang
yang sangat besar dalam kuantitas yang harus diukur. Sebagai akibatnya, sekelompok
awalan telah digabungkan ke dalam system satuan internasional untuk menyederhanakan
deskripsi dari kuantitas kecil dan besar (Tabel 3). Awalan-awalan ini menunjukkan
berbagai pangkat dari 10 kali satuan dasar dan satuan turunannya. Beberapa dari mereka
sudah lazim digunakan sehari-hari, sebagai contoh kilometer adalah 103 m. Ada juga yang
lainnya mungkin terdengar sedikit asing, seperti femtosekon ( 1 fs = 10-15 s) atau
gigapascal (1 GPa = 109 Pa)

Tabel 3. Awalan dalam SI

Pecahan Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol


10-1 desi d 10 deka da
10-2 senti c 102 hekto h
10-3 mili m 103 kilo k
10-6 mikro µ 106 mega M
10-9 nano n 109 giga G
10-12 piko p 1012 tera T
10-15 femto f
10-18 atto a

9
4. Konversi Satuan

Keuntungan dari sebuah system satuan yang sama adalah jika semua kuantitas
dalam sebuah perhitungan dinyatakan dalam satuan SI, hasil akhirnya harus dalam satuan
SI. Meskipun demikian, kita harus terbiasa dengan cara mengkonversi satuan karena
satuan-satuan selain satuan dasar SI sering muncul dalam perhitungan. Metode konversi
satuan menyediakan sebuah pendekatan sistematik terhadap masalah ini

Sebagai contoh sederhana, andaikan massa dari sebuah sampel yang diukur adalah 64,3 g.
Jika harus digunakan dalam rumus yang mencakup satuan-satuan SI, maka satuan gram
harus dikonversika ke kilogram (satuan dasar SI untuk massa). Untuk melakukan ini, kita
menggunakan fakta bahwa 1 kg = 1000 gdan menuliskan

64,3
= 0,0643
1000

Perhatikan bahwa ini, sebagai akibatnya, merupakan pembagian dengan 1, karena 1000 g =
1 g/kg = 1 dan kita dapat menghilangkan satuan-satuan antara pembilang dan penyebutnya
untuk mendapatkan hasil akhir.

Konversi satuan ini juga dapat dituliskan sebagai :

64,3 = 0,0643

Dalam buku ini kita menggunakan versi pertama karena lebih singkat, daripada membagi
dengan 1000 g/kg, sehingga kita dapat mengalikan dengan 1 = 10-3 kg/g

Yaitu : (64,3 g) (10-3 kg/g) = 0,0643 kg

Konversi satuan lainnya bias saja melibatkan lebih dari sekedar pangkat 10, tetapi mereka
sama mudahnya untuk dilaksanakan. Sebagai contoh, untuk menyatakan 16,4 inci dalam
meter, kita menggunakan fakta bahwa 1 inci = 0,0254 m, sehingga :

(16,4 inci) (0,0254 m / inci) = 0,417 m

Kombinasi yang lebih rumit biasa saja terjadi, sebagai contoh untuk mengkonversikan dari
liter atmosfer ke joule (satuan SI untuk energy), digunakan dua konversi satuan terpisah.

10
(1 L atm) (10-3 m3 L-1) (101,325 Pa atm-1) = 101,325 kg m2 s-2 = 101,325 Pa m3

= 101,325 J

Ketika melakukan perhitungan kimia, kita harus menuliskan satuan secara tegas dan
menghilangkan satuan-satuan antara untuk mendapatkan satuan-satuan yang benar pada
hasil akhir.Cara ini digunakan untuk memastikan bahwa satuan-satuan tidak tercampur
secara salah tanpa konversi satuan atau bahwa sebuah rumus yang salah digunakan. Jika
sebuah hasil yang seharusnya sebuah suhu ternyata keluar dalam satuan m 3 s-2, berarti telah
terjadi sebuah kesalahan.

Metode Faktor

 Harus menjaga satuan-satuan yang digunakan adalah benar

 Harus menggunakan faktor konversi dan hilangkan satuan dengan cara mengecek
perhitungan

Faktor konversi yang Umum

Inggris Faktor

1 galon= 4 kuart 4 qt/gal

1 mil = 5280 kaki 5280 ft/mil

1 ton = 2000 pond 2000 lb/ton

Konversi Inggris ke Metrik

1 liter = 1,057 kuart 1,057 qt/L

1 kilogram = 2,2 pond 2,2 lb/kg

1 meter = 1,094 yar 1,094 yd/m

1 inci = 2,54 cm 2,54 cm/inh

11
Contoh:

Detak jantung manusia adalah 400 kaki/detik Berapakah kecepatannya dalam


m/menit?

Contoh:

Kreatinin adalah senyawa yang terdapat dalam darah. Dari suatu analisis didapatkan
bahwa kandungan kreatinin dalam serum darah sebanyak 0.58 mg, berapa mikrogramkah
itu? (diketahui)

Jawab:

5. Pengukuran yang tidak pasti (galat)

Kimia adalah ilmu pengetahuan eksperimental di mana setiap pengukuran


kuantitatif biasanya memiliki sejumlah galat hingga tingkat tertentu. Kita dapat mencoba
mengurangi galat dengan melakukan pengkuran-pengukuran tambahan atau dengan
mengganti alat eksperimen, tetapi kita tidak akan pernah bias menghilangkannya sama
sekali. Oleh karena itu, kita harus dapat menyimpulkan hasil dari sebuah eksperimen
secara kuantitatif untuk menentukan batas validitas eksperimen. Ada dua tipe galat : Acak
(kurang presisi) dan Sistematis (kurang akurat).

Semua pengukuran yang tidak pasti

 Akan terjadi kesalahan

 Alat terbatas

12
Dilakukan dengan:

 Presisi : Seberapa dekat nilai dengan sesama


 Akurat : seberapa dekat dengan nilai sebenarnya

Galat Presisi

Presisi adalah tingkat kesesuaian di dalam sebuah kumpulan hasil eksperimental


dan diperkirakan dengan mengulang-ulang pengukuran di bawah kondisi yang hamper
seserupa mungkin. Jika kondisinya benar-benar serupa, maka perbedaan di antara
percobaan-percobaan disebabkan oleh galat acak. Sebagai sebuah contoh khusus,
perhatikan beberapa hasil actual dari sebuah eksperimen permulaan penting yang
dilakukan oleh ahli fisika Amerika Robert Millikan pada tahun 1909, untuk mengukur
muatan e pada elektron. Eksperimennya mencakup studi dari gerakan tetesan minyak
bermuatan yang digantungkan di udara dalam sebuah medan listrik. Millikan melakukan
ratusan pengukuran dalam banyak tetesan minyak yang berbeda, tetapi kita hanya
meninjau satu kumpulan hasil e yang ditemukan untuk satu tetesan khusus (Tabel.1).

Nilai-nilai yang ditemukannya berkisar dari 4,894 sampai 4,941 x 10 -10 esu. Nilai mana
yang kita pilih sebagai perkiraan terbaik untuk e ? Prosedur yang tepat adalah memeriksa
data terlebih dulu untuk melihat apakah ada hasil yang meleset jauh dari yang lainnya
(nilai di atas 5 x 10-10 esu akan masuk dalam kategori ini). Nilai-nilai yang demikian
biasanya terjadi akibat beberapa kesalahan dalam melakukan atau mencatat suatu
pengukuran dan oleh karena itu tidak digunakan (meskipun pernah ada kasus dalam sains
di mana hasil-hasil perkecualian tersebut ternyata menghasilkan terobosan penting). Pada
data Millikan angka-angka semacam itu tidak ditemukan. Untuk memperoleh, nilai
perkiraan terbaik untuk e, kita menghitung purata (mean), atau nilai rerata (average-rata-
rata), dengan menambahkan nilai-nilai yang ditemukan tersebut dan membaginya dengan
jumlah pengukuran, dirumuskan sebagai berikut :

χ¯ = ( + + )= ∑

Pada kasus ini rerata untuk e adalah 4,917 x 10-10 esu. Rerata ini sendiri tidak
menyampaikan ketidakpastian, jika semua pengukuran memberikan hasil antara 4,91 dan

13
4,92 x 10-10 esu, ketidakpastian akan tidak sebanyak daripada jika hasilnya berkisar 4 x 10 -
10
sampai 6 x 10-10 esu. Lebih jauh lagi, rerata dari seratus pengukuran harus mempunyai
lebih sedikit ketidakpastian daripada rerata dari 5 pengukuran, jika dituangkan dalam
rumusan penyimpangan baku σ.

Galat Akurasi

Muatan e pada elektron telah diukur dengan berbagai teknik yang berbeda sejak
penemuan Millikan. Perkiraan e terbaik untuk sekarang ini adalah :

e = (4,8032068 + 0,0000015) x 10-10 esu

= (1,60217733 + 0,00000049) x 10-19 C

Nilai ini terletak di luar jangkauan ketidakpastian yang telah kita ukur dari data asli
Millikan. Pada kenyataannya, nilai ini terletak jauh di bawah nilai terkecil dari ketiga kelas
hasil pengukuran nilai e, Mengapa?

Untuk memahami ketidaksesuaian ini, kita perlu mengingat bahwa ada sumber
galat kedua dalam eksperimen: galat sistematis yang menyebabkan bergesernya suatu nilai
yang diukur dari nilai yang benar dan mengurangi keakuratan sebuah hasil. Dengan
melakukan lebih banyak pengukuran, kita dapat mengurangi ketidakpastian yang
disebabkan oleh galat acak dan mendapatkan hasil yang lebih presisi, tetapi jika terdapat
galat sistematis, nilai reratanya akan terus menyimpang dari nilai yang benar. Galat
sistematis seperti ini dapat terjadi karena miskalibrasi alat eksperimen atau kekurangan
mendasar dari teknik pengukuran satuan. Dalam kasus eksperimen Millikan, nilai yang
diterima untuk viskositas udara ( digunakan dalam menghitung muatan e) kemudian
menjadi salah. Hal ini menyebabkan hasilnya secara sistematis menjadi terlalu tinggi.

Jadi, galat berasal dari dua sumber. Kekurangan presisi (galat acak) dapat
diperkirakan dengan melakukan analisis statistik untuk serangkaian pengukuran.
Kekurangan akurasi (galat sistematis) akan menimbulkan kesulitan yang lebih besar lagi.
Jika galat sistematis terjadi, kita harus melakukan yang terbaik untuk mengorekainya
sebelum melaporkan hasilnya. (Sebagai contoh, jika alat milik kita belum dikalibrasi
dengan benar, maka kalibrasi ulang harus dilakukan). Masalahnya adalah bisa saja terjadi
galat sistematis yang tidak kita ketahui sebelumnya.

14
Dalam kasus ini, harus dilakukan eksperimen ulang dengan alat yang berbeda dengan
tujuan menghilangkan galat sistematis yang ditimbulkan oleh satu bagian tertentu dari
suatu perlengkapan, yang lebih baik adalah melakukan cara lain yang berbeda dan
independen untuk mengukur satuan tersebut. Hanya setelah data eksperimental
indenpenden yang tersedia cukup banyak, barulah kita dapat menyakini keakuratan dari
sebuah hasil – artinya, seberapa dekatnya hasil tersebut dengan hasil sebenarnya.

6. Angka Signifikan

Bilangan angka signifikan adalah banyaknya digit yang digunakan untuk menyatakan
sebuah kuantitas yang diukur atau dihitung, mengabaikan nol-nol yang dapat mendahului
digit tak-nol pertama. Andaikan massa dari sebuah sampel natrium klorida diukur 8,241 g
dan ketidakpastian diperkirakan + 0,001 g. Massa tersebut dikatakan dinyatakan sampai
empat angka signifikan karena kita pasti akan tiga digit pertama (8, 2, 4) dan
ketidakpastiannya muncul pada digit keempat (1), yang walaupun demikian masih
signifikan. Namun demikian, menulis digit tambahan melebihi 1 tidak dibenarkan
terkecuali kalau keakuratan dari penimbangan dapat diperbaiki. Ketika kita mencatat suatu
volume sebagai 22,4 L, kita menyatakan secara tidak lanagsung bahwa ketidakpastian
pengukuran ada pada digit terakhir yang dituliskan (sebagai contoh V = 22,4 + 0,3 L).
Suatu volume yang dituliskan sebagai 22,43 L, di lain pihak, secara tidak langsung
menyatakan bahwa ketidakpastiannya jauh lebih sedikit dan muncul hanya pada angka
signifikan keempat.

Demikian pula halnya, menulis 20,000 m sungguh berbeda dari menulis 20,0 m.
Pengukuran kedua (dengan tiga angka signifikan) dapat dilakukan dengan mudah
menggunakan meteran biasa. Yang pertama (dengan lima angka signifikan) membutuhkan
metode yang lebih presisi. Bagaimanapun juga, kita harus menghindari melaporkan hasil
sebagai ‘700 m’ karena dua nol yang tertinggal mungkin penting atau mungkin tidak.
Ketidakpastian dalam pengukuran ini berkisar + 1 m atau + 10 m atau mungkin + 100 m.
Kita tidak mungkin tahu yang mana yang tidak memiliki informasi lebih lanjut. Untuk
menghindari ambiguitas ini, kita dapat menulis pengukuran tersebut dengan menggunakan
notasi ilmiah.

15
Pengukuran “700 m” diterjemahkan menjadi bentuk-bentuk berikut :

7,00 x 102 m Tiga angka signifikan

7,0 x 102 m Dua angka signifikan

7,0 x 102 m Satu angka signifikan

Seringkali kita perlu mengkombinasikan beberapa pengukuran eksperimental yang


berbeda untuk mendapatkan hasil akhir. Beberapa operasi mencakup penambahan dan
pengurangan dan perkalian atau pembagian. Operasi ini mempengaruhi banyaknya angka
signifikan yang harus disimpan dalam hasil perhitungan. Sebagai contoh, seandainya
sampel 8,241 g natrium klorida dilarutkan dalam 160,1 g air. Berapakah massa larutan
yang dihasilkan? Kita mungkin tergoda untuk menulis 160,1 + 8,241 = 168,341 g, tetapi
ini tidak benar. Untuk mengatakan bahwa massa air adalah 160,1 g, kita secara tidak
langsung menyatakan bahwa ada ketidakpastian mengenai banyaknya persepuluhan dari
satu gram yang diukur. Ketidakpastian in juga harus diterapkan dalam jumlah massa-
massanya, sehingga dua digit terakhir dalam jumlah adalah tidak penting dan harus
dibulatkan menjadi 168,3 sebagai hasil akhir.

Sesudah penambahan atau pengurangan, bulatkan hasilnya ke tempat decimal paling


kiri yang berisi sebuah digit tidak pasti dari bilangan-bilangan asli.

Pembulatan adalah operasi sederhana. Operasi ini diawali dengan pembuangan digit-digit
yang tidak penting dan kemudian menyesuaikan digit sisa terakhir. Jika digit pertama yang
dibuang kurang dari 5, digit-digit sisanya ditinggalkan sebagaimana adanya (sebagai
contoh, 168,341 dibulatkan ke bawah menjadi 168,3 karena digit pertama yang dibuang, 4,
lebih kecil dari 5). Jika digit yang dibuang pertama kali lebih besar dari 5, atau sama
dengan 5 dan setelah itu diikuti dengan sebuah bilangan tak-nol atau lebih, maka digit
terakhirnya bertambah 1 (sebagai contoh 168,364 dan 168,3503 kedua-duanya akan
menjadi 168,4 apabila dibulatkan menjadi empat digit). Akhirnya jika digit pertama yang
dibuang adalah 5 dan semua digit yang berikutnya adalah nol, digit terakhir yang tersisa
dibulatkan ke digit genap terdekat.

Dalam perkalian atau pembagian, bukan jumlah dari tempat decimal yang menjadi
masalah (seperti dalam penambahan dan pengurangan) tetapi jumlah angka signifikan pada

16
kuantitas paling rendah tingkat presisinya.Sebagai contoh, seandainya pengukuran volume
dari suatu sampel adalah 4,34 cm3 dan massanya adalah 8,241 g. Berat jenisnya
didapatkan dengan membagi massa dengan volume pada kalkulator, sebagai contoh,
adalah..

8,241 g / 4,34 cm3 = 1,89884…g cm-3

Berapa banyak angka signifikan yang harus kita laporkan? Karena volume adalah kuantitas
yang lebih rendah tingkat presisinya (tiga angka signifikan dibandingkan terhadap empat
angka signifikan untuk massa), maka volume mengontrol seberapa presisi nilai yang harus
dicantumkan pada jawaban. Hanya tiga angka signifikan yang dibenarkan, sehingga
hasilnya dibulatkan menjadi 1,90 g cm-3.

Banyaknya angka signifikan pada hasil dari suatu perkalian atau pembagian adalah
yang terkecil dari jumlah angka signifikan yang digunakan sebagai masukan.

Yang terbaik adalah melakukan operasi aritmetika baru kemudian membulatkan hasil
akhirnya ke jumlah angka signifikan yang benar dan bukan membulatkan data masukan
terlebih dahulu. Perbedaannya seringkali kecil, tetapi rekomendasi ini walaupun demikian
tetap layak diikuti. Sebagai contoh, cara yang benar untuk menambahkan ke tiga jarak 15
m, 6,6 m dan 12,6 m adalah :

15 m 15 m ……… 15 m

+ 6,6 m 6,6 m ……… 7m

+ 12,6 m dan bukan dengan 12,6 m ……… 13 m


34,2 m atau 34 35 m

Untuk alasan yang sama, kita seringkali membawa digit tambahan pada pengerjaan
langkah-langkah dari suatu contoh dan melakukan pembulatan hanya untuk jawaban
akhirnya. Jika perhitungan dilakukan dengan menggunakan kalkulator ilmiah atau
computer, beberapa digit tambahan sering terbawa secara otomatis. Sebelum jawaban akhir
dilaporkan, penting untuk membulatkan sampai ke angka signifikan yang tepat.

17
Kadangkala konstanta murni muncul dalam persamaan. Dalam kasus ini,
keakuratan dari hasil ditentukan dari keakuratan dari factor lainnya. Ketidakpastian pada
volume bola, 4/3πr3, tergantung hanya pada ketidakpastian dalam radius r; 4 dan 3 adalah
konstanta murni (artinya 4,000 … dan 3,000 …), dan π dapat diberikan sebanyak mungkin
angka signifikan ( 3,14159265…) seperti yang dijamin oleh radius.

7. Pengukuran Volume

Selain satuan-satuan SI dasar dan turunannya, beberapa satuan lain yang tidak
disetujui secara resmi juga digunakan dalam buku ini. Seperti Liter adalah unit
pengukuran volume. Liter bukan salah satu dari unit SI, namun disenaraikan sebagai salah
satu dari "unit di luar SI yang diterima penggunaanya dengan SI". Unit SI untuk volume
adalah meter kubik (m³).

1 l = 1 dm3 = 1.000 cm3 = 1.000 cc

1 ml = 1 cm3 = 1 cc

Simbol liter adalah huruf l kecil atau huruf besarnya, L. Huruf l kecil yang lebih
melengkung (ℓ) juga digunakan, namun tidak diterima oleh BIPM.

Satu liter sama dengan:

 0.001 meter kubik,


 1 desimeter kubik,
 1000 sentimeter kubik
 volume sebuah kubus dengan sisi masing-masing 10 sentimeter.

Ada 1.000 liter dalam satu meter kubik (m³).

Liter dapat dibagi lagi kepada satuan yang lebih kecil lagi. 1 liter sama dengan:

 1.000.000 mikroliter (µL)


 1.000 mililiter (mL) = 1.000 sentimeter kubik (cm³),
 100 sentiliter (cL),
 10 desiliter (dL), atau 0,01 hektoliter (hL).

18
Volume yang lebih besar dapat dihitung dengan kiloliter (1 kL = 1.000 liter) atau megaliter
(1 ML = 1.000.000 liter).

mikroliter <<mililiter <sentiliter < desiliter < liter

Tidak ada standar internasional mengenai kapan menggunakan liter dan kapan
menggunakan meter kubik. Biasanya liter digunakan dengan barang-barang yang diukur
menurut kapasitas atau ukuran wadahnya (misalnya cairan), sementara meter kubik
biasanya digunakan dengan barang-barang yang diukur menurut dimensi mereka. Liter
juga sering digunakan dalam beberapa pengukuran yang telah diperhitungkan, seperti
kepadatan (kg/L), sehingga mudah untuk dibandingkan dengan kepadatan air.

8. Pengukuran Massa

Massa (berasal dari bahasa yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda
yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam
kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut
pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa
dengan medan gravitasi.

Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat


mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk
benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka
berat benda itu akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetap sama.

Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang membuat kita dapat
merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa. Seseorang
dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya, mengangkatnya untuk
merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan gaya gesek inersia benda
tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman kita mengenai massa,
namun tiada satupun yang secara penuh dapat mewakili konsep abstrak massa. Konsep
abstrak bukanlah berasal dari penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai
pengalaman manusia.

Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam
penjelasan gravitasi dan inersia yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena

19
gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan tidak berhubungan.
Namun, Isaac Newton menggabungkan fenomena-fenomena ini dan berargumen bahwa
kesemuaan fenomena ini disebabkan oleh adanya keberadaan massa.

8.1. Satuan Massa (Mengukur Massa)

Satuan massa dalam SI adalah kilogram. Satu kilogram standar adalah massa
sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Sevres dekat Paris. Massa
satu kilogram standar mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4oC

Satuan massa lainya adalah sebagai berikut :

1 ton (t) = 1000 kg 1 gram (g) = 0,001 kg

1 kuintal (kw) = 100 kg 1 desigram (dg) = 0,0001 kg

1 hektogram (hg) = 0,1 kg 1 centigram (cg) = 0,00001 kg

1 dekagram (dag) = 0,01 kg 1 miligram (mg) = 0,000001 kg

Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya.
Namun perbedaan antara massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi
tinggi. Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan energi, adalah mungkin
untuk menggunakan satuan energi untuk mewakili massa. Sebagai contoh, eV normalnya
digunakan sebagai satuan massa (kira-kira 1,783×10−36 kg) dalam fisika partikel.

9. Densiti / Massa Jenis

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah
benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)

20
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang
berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa
jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

dengan

ρ adalah massa jenis,


m adalah massa,
V adalah volume.

Satuan massa jenis CGS [centi-gram-sekon] adalah : (g/cm3) gram per sentimeter kubik

1 g/cm3=1000 kg/m3 Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis.

Tabel 4. Beberapa jenis density zat.

Nama zat ρ dalam kg/m3 ρ dalam gr/cm3

Air (4 derajat Celcius) 1.000 kg/m3 1 gr/cm3

Alkohol 800 kg/m3 0,8 gr/cm3

Air raksa 13.600 kg/m3 13,6 gr/cm3

Aluminium 2.700 kg/m3 2,7 gr/cm3

Besi 7.874 kg/m3 7,87 gr/cm3

Emas 19.300 kg/m3 19,3 gr/cm3

Kuningan 8.400 kg/m3 8,4 gr/cm3

Perak 10.500 kg/m3 10,5 gr/cm3

Platina 21.450 kg/m3 21,45 gr/cm3

Seng 7.140 kg/m3 7,14 gr/cm3

Udara (27 derajat Celcius) 1,2 kg/m3 0,0012 gr/cm3

Es 920 kg/m3 0,92 gr/cm3

21
10. Konversi Temperatur

Temperatur menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu


suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan
energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing
bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer . Empat macam
termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:

C:R:(F-32) = 5:4:9 dan


K = C + 273.(derajat)

Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273
derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya
dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu
yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu,
karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang
lain. Contoh: K=R 4/5X[300-273] daripada: C=R 4/5X27 Sebagai contoh:

dan .

10.1. Alat Ukur suhu

Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita
dapat mengetahuinya dengan menggunakan thermometer. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil
dari dua kata yaitu thermoyang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to
measure).

Tabel 5. Satuan Suhu

22
Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik didih 100 80 212 373

Titik beku 0 0 32 273

Selisih kedua titik 100 80 180 100

5 (tdk sama dgn


perbandingan 5 4 9
celcius)

10.2. Mengubah Skala Temperatur

Tabel 6. Daftar Perhitungan Skala Suhu

ke
Dari
Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin

Celsius 4C/5 9C/5 + 32 C + 273

Reamur 5R/4 9R/4 + 32 5R/4 + 273

Fahrenheit 4 (F – 32)/9 4 (F – 32)/9

Kelvin K - 273 4 (K – 273)/5

Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan
mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala
awal)xSuhu.

23
Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan

 77 °F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25

Suhu paling dingin di bumi pernah dicatat di Stasiun Vostok, Antarktika pada 21
Juli 1983 dengan suhu -89,2 °C.

Contoh :

Jika 20 oF, berapakah dalam oC?

Jawab:

o
C = 5oC (oF – 32oF)/9oF

= 5oC (20oF – 32oF)/9oF = -6,7 oC (Dua angka signifikan)

11. Pengukuran Waktu


Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar
adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji
(dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).

Pengukuran Waktu. Sebelum melakukan pengukuran waktu ada baiknya terlebih dahulu
mengenal istilah-istilah yang ada dalam satuan waktu. Banyak sekali istilah yang
digunakan untuk satuan waktu, diantaranya adalah sebagai berikut :

24
 Milenium, Milenium adalah bilangan untuk tiap jangka waktu seribu tahun dalam
kalender. Tahun 2000 disebut sebagai awal dari abad baru dalam memasuki abad ketiga
(tahun 2000 sampai tahun 2999).
 Abad, Abad adalah sebutan untuk jangka waktu seratus tahun. Satu abad bersamaan
dengan sepuluh dekade. Abad ini, abad ke-21, bermula pada tahun 2001 hingga tahun
2100.
 Dasawarsa ( dasa artinya sepuluh (jawa) warsa artinya tahun), Dasawarsa atau dekade
adalah unit waktu yang terdiri dari 10 tahun. Umumnya, satu dasawarsa dimulai pada
tahun yang berakhir dengan angka 0, dan berakhir pada tahun yang berakhir dengan
angka 9. Contoh: dasawarsa 80-an, dimulai dari tahun 1980 sampai 1989
 Windu = 8 tahun, Windu adalah istilah untuk selang waktu selama 8 tahun
 Lustrum adalah istilah untuk selang waktu 5 tahun
 1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365 hari
 1 bulan = 28 – 31 hari
 1 minggu = 7 hari
 1 hari = 24 jam
 1 tahun = 4 triwulan
 1 tahun = 3 caturwulan
 Tahun kabisat, Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun
Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366
hari. Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam
48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap 4 tahun akan
kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).Maka untuk
mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari
ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka
tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa
dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).

25
Mengubah ke satuan yang lebih kecil
1. 5 milinium = 5 × 10 abad = 50 abad
2. 7 dasawarsa = 7 × 10 tahun = 70 tahun
3. 10 lustrum = (10 × 5) tahun = 50 × 12 bulan = 600 bulan
4. 5.000 tahun =5 000/100 = 50 abad
5. 48 tahun =48/8 windu = 6 windu
6. 64 minggu =64/4 bulan = 16 bulan

Operasi Hitung Satuan Waktu


a. 3 milenium + 5 abad – 100 windu = ... tahun.
3 milenium = 3 × 1.000 = 3.000 tahun
5 abad = 5 × 100 = 500 tahun
100 windu = 100 × 8 = 800 tahun
Jadi, 3 milenium + 5 abad – 100 windu = 3.000 + 500 – 800 tahun = 2.700 tahun
b. 10 windu – 48 bulan – 104 minggu = ... tahun
10 windu = 10 × 8 = 80 tahun
48 bulan = 48/12 = 4 tahun
104 minggu =104/52 = 2 tahun
Jadi, 10 windu – 48 bulan – 104 minggu = 80 – 4 – 2 tahun = 74 tahun.

Hubungan jam, menit, dan detik

 1 hari = 24 jam
 1 jam = 60 menit = 3.600 detik
 ¼ Jam = 15 menit = 900 detik
 ½ Jam = 30 menit = 1.800 detik
 ¾ Jam = 45 menit = 2.700 detik
 1 menit = 60 detik

Contoh:
a. 2 hari = 2 × 24 jam = 48 jam
b. 120 detik =120/60 menit = 2 menit
c. 240 menit = 240/60 jam = 4 jam

26
Operasi hitung jam, menit, dan detik
Operasi hitung jam menit dan detik harus memperhatikan bahwa 1 jam =60 menit, 1 menit
= 60 detik. Artinya apabila meminjam satu menit berarti menjadi ditambah 60 detik. Misal
72 detik berarti 60 detik + 12 detik atau 1 menit 12 detik.
Contoh:
1) 10 jam 46 menit 41 detik
08 jam 32 menit 15 detik
–––––––––––––––––––––– +
.... jam .... menit .... detik
10 jam 46 menit 41 detik
08 jam 32 menit 15 detik
–––––––––––––––––––––– +
18 jam 78 menit 56 detik
Bentuk terakhir dapat kita tulis:
18 jam 78 menit 56 detik = 18 jam + (1 jam + 18 menit) + 56 detik
= 19 jam + 18 menit + 56 detik

12. Massa Atom

Bobot atom atau Berat atom (bahasa Inggris: Atomic Weight, simbol: Ar) adalah
suatu kuantitas fisik tak berdimensi yang merupakan perbandingan massa rata-rata atom
suatu unsure terhadap 1/12 massa satu atom karbon-12. Istilah ini biasanya digunakan juga
untuk merujuk pada bobot atom relatif yang dipublikasikan secara berkala
oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Daftar bobot atom
standar dapat ditemukan secara meluas dalam buku-buku kimia, katalog-katalog komersial,
dan papan informasi di laboratorium kimia. Penggunaan kata "berat atom" telah
mengundang banyak kontroversi, paling tidak sejak tahun 1960-an.

Definisi IUPAC bobot atom adalah: Suatu bobot atom (massa atom relatif) suatu
unsur dari suatu sumber tertentu adalah perbandingan rata-rata massa per atom unsur
terhadap 1/12 massa satu atom 12C.

27
Definisi ini dengan sengaja menggunakan kata "Suatu bobot atom…" oleh karena
suatu unsur dapat memiliki bobot atom yang berbeda-beda tergantung pada sumber.
Sebagai contoh,boron yang berasal dari Turki memiliki bobot atom lebih rendah daripada
bobot atom boron California. Hal ini disebabkan oleh komposisi isotop sampel. Walaupun
demikian, oleh karena ketidakpraktisan dan sulitnya melakukan analisis isotop, adalah
umumnya digunakan nilai bobot atom standar yang ditabulasi oleh IUPAC. Bobot atom,
berbeda dengan massa atom (massa atom individu), bukanlah tetapan fisika dan dapat
berbeda-beda dari sampel yang satu ke sampel yang lain. Walau demikian, bobot atom
cukuplah konstan dalam sampel "normal" untuk digunakan dalam bidang kimia.

Penggunaan nama "bobot atom" telah mengundang banyak kontroversi di antara


para ilmuwan. Pihak-pihak yang berkeberatan biasanya akan menggunakan istilah massa
atom relatif ataupun hanya massa atom. Dasar dari keberatan ini adalah bobot/berat atom
bukanlah benar-benar berat, yakni gaya yang diberikan pada suatu benda dalam medan
gravitasi.

Perhitungan bobot atom


Kelimpahan dapat dilihat pada silikon.
Isotop Massa atom relatif
Standar Kisaran Secara alami, silikon yang
terdapat di alam bebas
28
Si 27,976 926 532 46(194) 92,2297(7)% 92,21–92,25%
terdiri dari campuran tiga
29
Si 28,976 494 700(22) 4,6832(5)% 4,69–4,67% isotop: 28Si, 29Si dan 30Si.

30
Si 29,973 770 171(32) 3,0872(5)% 3,10–3.08%
Massa atom relatif ketiga
nuklida ini diketahui dengan presisi satu dari 14 triliun untuk 28Si dan satu dari satu triliun
untuk yang lainnya. Perhitungan bobot atom silikon oleh karena itu:

Ar(Si) = (27,97693 × 0,922297) + (28,97649 × 0,046832) + (29,97377 × 0,030872)


= 28,0854

Perkiraaan ketidapastian untuk nilai di atas cukup rumit, utamanya dikarenakan oleh
distribusi sampel yang tidak simetris. Nilai bobot atom beserta ketidakpastiannya untuk
silikon adalah 28,0855(3). Ketidakpastian standar relatif pada nilai ini ialah 1×10–5 atau
10 ppm.

28
12.1 Massa Atom dan Massa Rumus

 Massa Atom Relatif (Ar)


merupakan perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12
 Massa Molekul Relatif (Mr)
merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 massa 1 atom
karbon 12.
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom
unsur-unsur penyusunnya.

Contoh:

Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?

Jawab:

Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220

29

Anda mungkin juga menyukai