Kelompok 1
Annisa Gusfany - 1708109010022
Asri Maulida - 1708109010047
Masna Sari - 1708109010004
Miftah Hasan - Sekiansekiansekian
Munawar Satria - 1508109010020
Nabilah Shafwat – 1708109010011
Nila Hasrializa - 1708109010012
Nurdila Azana - 1708109010014
Zuhra Zarita Putri - 1708109010015
Table of Contents
01 Epidemiology
02 Sign and Symptom
03 Etiology
04 Pathophysiology
05 Therapy
06 Monitoring
Epidemiologi
demiologi
ologi -
(Grandy, 2004)
Sign and Symptom
Xanthoma ( penimbunan lemak)
Xanthelesma (penimbunan lemak dibawah lipid mata)
Angina
Rasa sakit pada bagian abdominal
Pembengkakan limpa
Pembengkakan hati
(IJNTPS, 2014)
Sign and Symptoms
Arcus Senilis
Hanthelasma of eyelid
Usia (Age)
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan
penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat
dan menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relative tidak
berubah. Pada usia 10 tahun bercak perlemakan sudah dapat ditemukan di pembuluh darah.
Prevalensi hiperkolesterolemia pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat
sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun.
Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu faktor terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu genetika
menyebutkan bahwa gen diturunkan secara berpasangan memerlukan satu gen dari ibu dan
satu gen dari ayah, sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dan diakibatkan oleh factor dislipidemia
primer karena faktor genetic.
(Djauzi, 2005)
E Kegemukan
Salah satu penyebab kolesterol naik adalah karena kelebihan berat badan atau juga bisa disebut
T dengan penyakit obesitas. Kelebihan berat badan ini juga bisa disebabkan oleh makanan yang
I terlalu banyak yang mengandung lemak jahat tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan trigliserida dan dapat menurunkan HDL
O
L Olahraga
Manfaat berolahraga secara teratur dapat membantu untuk meningkatkan kadar kolesterol baik
O atau HDL dalam tubuh. Selain itu berolahraga mampu meproduksi enzim yang berperan untuk
membantu proses memindahkan kolesterol LDL dalam darah terutama pada pembuluh arteri
G kemudian dikembalikan menuju ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Asam empedu ini
Y Obesitas diperlukan melancarkan proses pencernaan kadar lemak dalam darah. Semakin rutin
berolahraga dengan teratur maka kadar kolesterol LDL dalam tubuh akan semakin berkurang
sampai menuju ke titik normal (Arisman, 2008).
Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan menurunkan
kolesterol HDL. Ketika pengguna rokok menghisap rokok maka secara otomatis akan
memasukkan karbon monoksida ke dalam paru-paru dan akan merusak dinding pembuluh darah.
Nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormone adrenalin, sehingga akan
Merokok mengubah metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah
(Anwar, 2004).
Makanan
Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan arterosklerosis. Asupan tinggi
kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolestertol total dan LDL sehingga mempunyai
resiko terjadinya dislipidemia (Anwar, 2004).
Lipid dalam Darah
Kolesterol Trigliserida Fosfolipid
Asam Lemak LIPO
Bebas PROTEIN
Lipoprotein :
Ikatan Lipid dengan Protein
Jenis Lipoprotein
Chylomicron
Kilomikron ini akan terbawa ke dalam aliran darah. Trigliserida lipase sehingga
terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnant
LDL dihidrolisis oleh lipoprotein lipase dan sisanya disebut dengan LDL
2 tumpukan plak
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup
setidaknya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang 4 sampai 6
kali seminggu. Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda
statis, ataupun berenang. Selain aerobik, aktivitas penguatan otot
dianjurkan dilakukan minimal 2 hari seminggu
Terapi Nutrisi Medis
Bagi orang dewasa, disarankan untuk mengkonsumsi diet rendah kalori
yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran (≥ 5 porsi /hari), biji-bijian (≥ 6
porsi / hari), ikan, dan daging tanpa lemak. Asupan lemak jenuh, lemak
trans, dan kolesterol harus dibatasi, sedangkan makronutrien yang
menurunkan kadar LDL-C harus mencakup tanaman stanol/sterol (2
g/hari) dan serat larut air (10-25 g /hari).
Berhenti Merokok
Merokok dapat mempercepat pembentukan plak pada koroner dan dapat
menyebabkan ruptur plak, sehingga sangat berbahaya bagi orang dengan
aterosklerosis koroner yang luas. Sejumlah penelitian menunjukkan
bahwa merokok memiliki efek negatif yang besar pada kadar KHDL dan
rasio K-LDL/K-HDL. Merokok juga memiliki efek negatif pada lipid
postprandial, termasuk trigliserida. Berhenti merokok minimal dalam 30
hari dapat meningkatkan K-HDL secara signifikan.
Terapi Farmakologi: Fibrat
Gem Feno Beza Cipro
fibrozil fibrat fibrat fibrat Terdapat empat jenis yaitu gemfibrozil, bezafibrat,
ciprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini menurunkan
trigliserid plasma, selain menurunkan sintesis
trigliserida di hati.
Efek Samping
dispepsia, miopati, leucopen
Terapi Farmakologi: Niasin
Niaspan Obat ini bekerja dengan menghambat enzim hormone
sensitive lipase di jaringan adiposa, dengan demikian akan
mengurangi jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas
dalam darah sebagian akan ditangkap oleh hati dan akan
menjadi sumber pembentukkan VLD, sehingga dengan
menurunnya sintesis VLDL di hati, akan mengakibatkan
penurunan kadar trigliserid, dan juga kolesterol-LDL di
plasma.
Efek Samping
Kemerahan pada kulit, mual, dan nyeri pada abdomen
Terapi Farmakologi: Statin
Kole Kole
Stiramin Stipol Obat golongan ini mengikat asam empedu
(bukan kolesterol) di usus sehingga
menghambat sirkulasi enterohepatik dari
asam empedu dan meningkatkan
perubahan kolesterol menjadi asam Efek Samping
empedu di hati, dengan demikian kadar
LDL plasma menurun. Efek gastrointestinal (saluran cerna) :
konstipasi, mual, dan kembung (flatus)
Pemberian resin pengikat asam empedu
mengurangi absorpsi kolesterol dari Gangguan absorbsi : mengganggu
makanan, mengurangi jumlah kolesterol absorpsi vitamin larut lemak (A, D, E,
dalam darah dan jantung, serta akan K) pada resin dosis tinggi,
mengurangi absorpsi dari vitamin dan obat- berkurangnya absorbsi asam folat dan
obat lipofilik. asam askorbat.
Terapi Farmakologi: Inhibitor Terapi Farmakologi:
Absorpsi Kolesterol Inhibitor CETP
Ezeti Obat golongan ini bekerja dengan Cholesteryl Ester Transfer Protein (CETP) berfungsi
menghambat absorbsi kolesterol dalam membantu transfer cholesteryl ester dari kolesterol
mibe usus halus serta efektif menurunkan LDL HDL kepada VLDL dan LDL yang selanjutnya akan
dan kolesterol total. Obat ini digunakan dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL di
bersama dengan statin atau pada pasien hepar. Inhibitor CETP bekerja dengan meningkatkan
yang intoleran terhadap statin. konsentrasi kolesterol HDL dan menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL.
Efek Samping
Konstipasi, sakit perut, mual
Dalcetrapib
Anacetrapib
Evidence Based Medicine
ATP III
Evidence Based Medicine
Evidence Based Medicine
Evidence Based Medicine
Algorithm of Dyslipidemia Based on AHA
Target Terapi
Jenis Pasien Target LDL`
Risiko KV Sangat Tinggi < 70 mg/dL (penurunan >= 50%)
Risiko KV Tinggi < 100 mg/dL (penurunan >= 30%)
Risiko KV Menengah < 115 mg/dL
Risiko KV Rendah harus mempertimbangkan keuntungan dan
kerugian terapi obat penurun lipid
Target penurunan dari konsentrasi awal sebesar ≥50% bagi pasien dengan
Risiko KV Sangat Tinggi hendaknya hanya diberlakukan jika konsentrasi
kolesterol LDL awal sangat tinggi sehingga target ˂70 mg/dL tidak dapat
dicapai dengan terapi farmakologis.
Hal yang sama juga berlaku bagi pasien dengan tingkat Risiko KV Tinggi
Target Terapi
Jenis Pasien Target non-HDL
Risiko KV Sangat Tinggi < 100 mg/dL
Risiko KV Tinggi < 130 mg/dL
Target ini sesuai dengan konsentrasi kolesterol VLDL pada pasien yang
mempunyai konsentrasi TG >150 mg/dL. Konsentrasi kolesterol VLDL normal
yang besarnya ˂30 mg/dL adalah konsentrasi kolesterol VLDL ketika
konsentrasi TG normal yaitu ˂150 mg/dL.
Kombinasi ezetimibe dan simvastatin telah diujikan pada subyek dengan sten
osis aorta dan pasien gagal ginjal kronik. Sampai saat ini belum ada laporan e
fek samping yang berarti dari pemakaian ezetimibe.
Untuk Obat penurun kolesterol LDL line kedua digunakan kombinasi ezetimibe
dan simvastatin jika target tidak tercapai menggunakan dosis maksmal statin
Bile acid sequestrant
Terdapat 3 jenis bile acid sequestrant yaitu kolestiramin, kolesevelam, dan
kolestipol. Bile acid sequestrant mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di
usus sehingga menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan
meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati. Dosis haria
n kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam berturutan adalah 4-24 gram, 5-30
gram, dan 3,8-4,5 gram.
Bile acid sequestrant direkomendasikan bagi pasien yang tidak toleran terhad
ap statin.Efek sampingnya terutama berkenaan dengan sistem pencernaan se
perti rasa kenyang, terbentuknya gas, dan konstipasi.
Fibrat
Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibrat menurunkan
regulasi gen apoC-III serta meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II.
Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan peningkatan katabolisme TG
oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan
meningkatnya pembersihankilomikron. Peningkatan regulasi apoA-I dan apoA
-II menyebabkan meningkatnya konsentrasi kolesterol HDL.
Terapi kombinasi fibrat (fenofibrat) dengan statin pada pasien DM tidak lebih
baik dari terapi statin saja dalam menurunkan laju kejadian kardiovaskular k
ecuali jika konsentrasi TG lebih dari 200 mg/dL, konsentrasi kolesterol LDL ≤8
4 mg/dL, dan konsentrasi kolesterol HDL ≤34 mg/dL.
Dosis fenofibrat adalah 200 mg/hari, dengan dosis maksimal 200 mg/hari. Dos
is gemfibrozil adalah 600 mg diberikan 2 kali sehari, dengan dosis maksimal 1
200 mg/hari.
Asam nikotinat (niasin)
Asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak
perifer ke hepar sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL di hepar
berkurang. Dosis awal yang direkomendasikan adalah 500 mg/hari selama 4
minggu dan dinaikkan setiap 4 minggu berikutnya sebesar 500 mg selama
masih dapat ditoleransi sampai konsentrasi lipid yang dikehendaki tercapai.
Dosis maksimum 2000 mg/hari menurunkan TG 20-40%, kolesterol LDL 15-18
%, dan meningkatkan konsentrasi HDL 15-35%.