DISUSUN OLEH:
2019
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
Rangkaian Alat
1 Keterangan:
1. Propipet
2
2. Pipet volume
3 3. Labuukur
1
Keterangan:
1. Gelas beker
2
2. Corong
3
3. Kertas saring
4 4. Erlenmeyer
3.3.3 Penyaringan
Akuades 40 mL
Hasil
CuSO4 0,5 M
3.4.3 Penyaringan
Hasil
3
Menimbang cawan porselin Diperoleh massa cawan porselin
menggunakan neraca analitik 55, 1 gram
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Para praktikan dituntut untuk dapat mengenal dan memahami fungsi alat,
cara penggunaan dan perbedaan berbagai macam alat laboratorium. Keselamatan
dalam bekerja juga perlu diperhatikan praktikan saat di dalam laboratorium harus
menggunakan jas laboratorium, kaca maa pelindung, sarung tangan, dan masker.
Kebersihan dan kesterilan alat perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil
maksimal. Alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat
pemanas, alat gelas, dan alat – alat lain seperti pengaduk gelas, corong, botol
semprot, dan desikator.
Saat percobaan ada beberapa alat – alat laboratorium yang perlu
diperhatikan, seorang praktikan harus memastikan alat – alat yang digunakan untuk
percobaan dalam keadaan bebas dari kontaminan yang dapat menyebabkan gagalnya
percobaan. Sebelum dan sesudah digunakan alat – alat terebut hatus dicuci untuk
membersihkan kotoran – kototan yang tertinggal dari percobaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Pencucian setelah penggunaa juga dapat menghindari dari kotoran yang
mengeras. Saat membersihkan sebaiknya menggunakan sabun atau detergen sintetik,
sedangkan peralatan seperti pipet dan buret dapat dibersihkan dengan larutan
detergen panas.
Pengenalan fungsi alat dalam laboratorium sangat diperlukan untuk
melakukan percobaan.. mengenal setiap alat – alat laboratorium untuk memudahkan
melakukan percobaan dibandingkan denan tanpa menggunakan alat. Contohnya,
erlenmeyer digunakan sebagai tempat mentitrasi zat juga bisa digunakan sebagai
tempat menyimpan zat sementara.
4.2.3 Penyaringan
Melakukan penyaringan berarti menyaring partikel – partikel yang
ukurannya lebih besar dari zat cair yang melarutkannya melalui sebuah media yaitu
kertas saring ditempelkan pada corong penempelan kertas saring bertujuan untuk
penyaringna agar tidak goyang dan penyaringan lebih sempurna. Reaksi yang terjadi
antara pencampuran CuSO4 dan Pb Asetat adalah :
4.2.4 Penyaringan
Endapan murni merupakan endapan yang bersihm artinya tidak
mengandung molekul – molekul lain yang biasanya disebut pengotor atau
kontaminan. Untuk mendapatkan berat murni, endaoan dapat dikeringkan
menggunakan oven. Pada percobaan ini menggunakan oven untuk mendapatkan berat
murni endapan PbSO4 dengan memanaskan pada suhu 800 selama 15 menit.
Selanjutnya bahan atau endapan dimasukkan atau didinginkan ke dalam desikator
selama 10 menit agar suhunya turun.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1. Alat – alat laboratorium terdiri dari alat pemanas, alat – alat gelas, alat pengukur
volume, dan lain – lain.
2. Penggunaan seperti cara penggunaan, peletakan dan pencucian alat.
3. Prinsip penimbangan memanfaatkan neraca analitik dan gaya gravitasi untuk
mengetahui massa benda.
4. Proses penyaringan bertujuan untuk menyaring endapan atau zat hasil dan
pencampuran larutan. Sedangkan pada proses titrasi, apabila larutan berwarna
gelap maka yang dibaca miniskus atasnya. Apabila larutannya berwarna bening
maka yang dibaca adalah miniskus bawahnya.
5. Miniskus cekung apabila larutan memiliki adhesi yang lebih besar dari kohesi,
sedangkan miniskus cembung apabila larutan memiliki kohesi lebih dari adhesi.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk percobaan ini adalah agar
memperbanyak percobaan dengan mengguanakan berbagai macam zat seperti
AgNO3 (perak nitrat) dan HCL (asam klorida) yang akan terbentuk produk berupa
endapan berwarna putih dari perak klorida (AgCl). Sehingga diperoleh berbagai
macam sampel percobaan yang berbeda, agar praktikan lebih memahami percobaan
yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. dkk . 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Buku
kedokteran EGC : Jakarta
Brady, Jemes E. 1995. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara :
Jakarta
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep – Konsep Inti (jilid 1). Erlangga
:Jakarta
Day, R.A & Underwood, A.L. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga : Jakarta.
Fauzi, T.M. 2008. Pengaruh Pemberian Timbal Asetat dan Vitamin (Terhadap
Kadar Melondial Dehyde dan Kualitas Spermatozoa Didalam Sekresi
Epidimis Mencit Albino. Universitas sumatera Utara : Medan
Fitrony. dkk. 2013. Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat (CuSO4 .5H2O)
dari Tembaga Bekas Kumparan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember :
Surabaya
Widhy, Purwanti. 2009. Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium IPA.
Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Perhitungan Larutan
Massa CuSO4
Diketahui : BM CuSO4 = 249,68 gram/mol
M CuSO4 = 0,5 M
V CuSO4 = 100 mL
Ditanya : massa CuSO4
(𝑀.𝑉)𝐵𝑀
Jawab massa = 1000
(0,5.100).249,68
= = 12,484 gram
1000
Massa Pb Asetat
Diketahui: BM Pb Asetat = 379,34 gram/ mol
M Pb Asetat = 0,5 M
V Pb Asetat = 100 mL
Ditanya : massa Pb Asetat
(𝑀.𝑉)𝐵𝑀
Jawab : massa = 1000
(0,5.100).379,34
= = 18,967 gram
1000
2. Perhitungan endapan
Diketahui : m kertas saring = 1,4 gram
m cawan porselin = 55,1 gram
m kertas saring + cawan setelah di oven = 59,1 gram
m total akhir = 59,1 gram
m total awal = 56,5 gram
Ditanya : massa endapan
Jawab :
Massa endapan = massa total akhir – massa total awal
= 59,1 – 56,5
= 2,6 gram
jadi, pada percobaan ini massa endapan yang dihasilkan adalah 2,6 gram