Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan karakteristik bahan padat, cair dan gas yang perlu kita ketahui dalam
menentukan jenis alat dan atau rangkaian alat dalam transportasi maupun penyimpanan
bahan padatan!
Jawab :
Karakteristik bahan padat :
 Sifat fisis bahan, antara lain ketahanan bahan terhadap pengaruh cuaca, ukuran bahan,
angle of repose bahan, dan sifat flowability bahan.
 Sifat kimia bahan, antara lain tingkat korosivitas “hazardous properties” (fire ability,
explosive, and toxicity).
Karakteristik bahan cair :
Perlu diperhatikan sifat bahan:
 Daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar
 Volatilitas
 Korosifitas bahan dan jumlah bahan
 Suhu dan tekanan pengeluaran dan pengisian bahan ke tangki biasanya dikerjakan
dengan pemompaan, tetapi kadangkala karena letak dari tangki tersebut, maka
pengeluaran atau pengisian dijalankan secara gravitasi.
Karakteristik bahan gas :
 Tekanan
 Volume
 Suhu
 Densitas

2. Ukuran dan bentuk bahan padatan mempengaruhi flowability and angle of repose dalam
transportasi bahan padatan, jelaskan dan berikan contoh dalam operasinya dalam industri
kimia berdasarkan tugas yang dibuat!
Jawab :
3. Bagaimana cara mengukur tekanan untuk aliran fluida secara sederhana, sebutkan contoh
alat-alat pengukur aliran fluida yang ada dalam praktikum operasi teknik kimia yang
digunakan!
Jawab :
Pengukuran tekanan untuk aliran fluida secara sederhana yaitu dengan cara persamaan
Bernoulli:
P1 + ½ ρv12 + ρgh1 = P2 + ½ ρv22 + ρgh2
F
Dapat digunakan gaya persamaan: P =
A
Alat pengukuran fluida pada praktikum OTK 1 yaitu:
- Manometer pada percobaan Bernoulli’s Theorem, Energy Losses in Pipe dan Energy
Losses in Bends.

4. Bb

5. Assessment apa yang diperlukan dalam pemilihan alat transportasi padat, cair dan gas
berikan contoh dan prinsip kerja alat tersebut!
Jawab :
 Padat :
Hal-hal yang diperlukan dalam memilih alat transportasi zat padat yaitu bulk density,
bahan, angle of repose, ukuran, bahan dan jarak untuk pengangkutan apakah itu
horizontal atau vertikal.
- Apabila jarak pengangkutan horizontal, bahan yang diangkut berupa butir, tepung dan
gumpalan. Serta flowability-nya 18-20o maka alat yang digunakan yaitu belt
conveyor. Belt conveyor ini berbentuk panjang dan terbuka dengan prinsip
perpindahan zat padat dengan cara membentuk zat padat diatas permukaan belt
conveyor.
- Apabila pemindahan terjadi secara vertikal maka alat yang digunakan adalah elevator.
 Cair :
- Apabila alat yang murah, simpel kontruksi dan fluida dengan viskositas rendah alat
yang dipakai yaitu pompa sentrifugal. Dengan prinsip seperti jawaban no.4
 Gas :
- Kipas angin untuk transportasi udara gas dengan ρtetap dan incompressible.
- Blower untuk transportasi gas, ρ tidak tetap dan incompressible.

6. Gg

7. Uraikan prinsip kerja filtrasi, sedimentasi dan flotasi serta berikan contoh aplikasinya
pada industri kimia
Jawab :
 Prinsip Kerja Filtrasi
1. Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter-bed
(2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut dilakukan
dengan pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu dilakukan oleh operator. Karena
perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut, pengoperasian sistem ini rumit
hingga tidak praktis. Filtrasi vertikal cenderung terjadi proses secara anaerobik.
2. Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah melew ati media
filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak membutuhkan perawatan,
khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik. Filtrasi horizontal secara permanen
terendam oleh air limbah dan proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian
anaerobik.

Contoh aplikasi filtrasi pada dunia industri

 Filtrasi air injeksi


 Treatment air tawar yang akan digunakan untuk sistem pendinginan
 Filtrasi bahan kimia
 Treatment pada instalasi pengolahan limbah
 Pembuatan ekstrak oleoresin
 Prinsip Kerja Sedimentasi

Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan.
Jika kekeruhan dari influent tinggi sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary
sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan
mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang
terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur
dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dsb) dimana lumpur yang terkumpul
tersebut dipompakan ke unit pengolahan lumpur tersendiri. Kecepatan pengendapan
partikel yang terdapat di air tergantung pada berat jenis, bentuk dan ukuran partikel,
viskositas air dan kecepatan aliran dalam bak pengendap.

Contoh aplikasi sedimentasi pada dunia industri:

 Proses pemurnian air limbah,


 Pengolahan air sungai,
 Pengendapan partikel padatan pada bahan makanan cair,
 Pengendapan kristal dari larutan induk,
 Pengendapan partikel terendap pada industri minuman beralkohol,
 Pengendapan bubur kertas atau pulp pada industri kertas,

sedimentasi untuk industri secara spesifik juga digunakan, antara lain:

 Pada unit pemisahan, misalnya untuk mengambil senyawa magnesium dari air laut
 Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya pada pabrik
gula
 Pengolahan air sungai menjadi boiler feed water.
 Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan prinsip
perbedaan terminal velocity.

 Prinsip Kerja Flotasi

Prinsip kerja flotasi adalah memisahkan suatu mineral dari bijihnya dengan cara
mengapungkan mineral tersebut sehingga terpisah dari mineral-mineral lainnya yang
tetap terdapat dalam suspensi. Proses ini dilakukan dalam suatu alat yang disebut sel
flotasi. Supaya terjadi pemisahan, dalam sel flotasi harus diinjeksi udara sehingga
membentuk gelembung-gelembung udara sebagai tempat menempelnya butiran mineral
tertentu. Proses flotasi hanya dapat dilakukan untuk partikel berukuran relatif
halus. Prinsip pemisahannya adalah dengan memanfaatkan perbedaan sifat permukaan
mineral terhadap air yaitu sifat hydrophobicity.

Contoh aplikasi sedimentasi pada dunia industri:

 Digunakan pada industri pertambangan.


 Digunakan pada proses-proses mikroflotasi, seperti pada teknologi pemurnian air,
teknologi pengolahan limbah industri dan domestik, dan teknologi pengolahan lumpur
aktif dari reaktor serta teknologi pengolahan limbah minyak-air.
 Penyisihan lignin dari air dengan mempergunakan proses flotasi presipitasi.
 Pengolahan effluen primer instalasi pengolahan limbah yang dikombinasikan dengan
proses presipitasi kapur
 Penyisihan alga
 Pengolahan limbah peternakan ayam

8.

Anda mungkin juga menyukai