Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi
dan Gas Bumi ”.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan,


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui


secara garis besar tentang Minyak Bumi dan gas bumi. Terimakasih kami ucapkan
atas waktunya untuk membaca makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Migas atau sering disebut juga dengan Minyak dan Gas Bumi mempunyai
suatu Lembaga / institusi yang bernama Perusahaan Migas, yang bergerak di bidang
kegiatan pertambangan, pengolahan, pembuatan, dan pengeboran bahan bakar
minyak yang berasal dan diolah dari bumi. Dimana pengertian Minyak Bumi
Menurut UndangUndang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi
Pasal 1 angka 1 Menyebutkan bahwa Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa
hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperature atmosfer berupa fasa cair
atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh
dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan hidrokarbon
lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan
kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon
yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan
tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu
sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan
dari pengolahan minyak tersebut.Sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan
batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa
organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal
dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan
bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan
atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru
ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik,
serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis
obat.
Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi berbeda dengan industri
lainnya. Usaha pencarian (exploration) minyak dan gas bumi merupakan kegiatan
untung-untungan (gambling), karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat
dengan biaya yang besar (high cost), tidak ada jaminan bahwa kegiatan tersebut akan
berakhir dengan penemuan cadangan minyak. Hal ini disebabkan bahwa lokasi
reservoir dimana terkandung cadangan minyak dan gas bumi yang secara komersial
memungkinkan untuk diproduksi berada jauh di bawah permukaan bumi. Oleh karena
itu, minyak dan gas bumi memerlukan teknologi tinggi (high technology), sumber
daya manusia yang berkualitas, padat modal dan sarat risiko (high risk), sehingga
diperlukan pengelolaan yang benar-benar profesional.    
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak
dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita
sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau
menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam
digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa
organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.Oleh karena itu sebagai generasi
penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat
digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan
bakar ini habis.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan tersebut, masalah yang dibahas
adalah sebagai berikut:
1. Apa saja bahan baku dalam industri Migas?
2. Bagaimana unit proses dalam industri Migas?
3. Bagaimana unit operasi dalam industri Migas?
4. Produk apa yang dihasilkan dalam industri Migas?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unit proses dan
operasi dalam industri Migas

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian bagi penulis yaitu untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang unit proses dan operasi dalam indusri minyak dan gas.
BAB II
PEMBAHASAN

Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari


hidrokarbon cair, suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang
terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal
dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak, kata
“petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara luas,
minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk
kilang). Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi
berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai
untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak.
Terdapat berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak
mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan
bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti
solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil). Nama-nama produk kilang
pada umumnya adalah nama-nama yang dipakai di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Nama-nama tersebut biasa dipakai di perdagangan internasional, akan tetapi tidak
selalu sama dengan nama-nama yang dipakai di pasar lokal. Selain produk minyak
tersebut, terdapat juga minyak “belum jadi” yang akan diproses lebih lanjut di kilang
atau tempat lain.
Pasokan dan pemakaian minyak di negara-negara industri bersifat kompleks
dan mencakup baik pemakaian sebagai energi maupun non-energi. Sebagai akibatnya,
penjabaran pemakaian di bawah ini hanya sebagai panduan umum dan bukan
merupakan suatu aturan kaku. Minyak merupakan komoditas perdagangan terbesar,
baik miyak mentah maupun produk kilang. Sebagai konsekuensinya, sangat penting
untuk mengumpulkan data selengkap, seteliti dan setepat mungkin mengenai aliran
minyak dan produknya. Meskipun pasokan minyak terus meningkat secara tetap,
pangsanya terhadap total pasokan energi global telah menurun, dari 45% lebih di
tahun 1973 menjadi sekitar 35% di tahun-tahun terkahir ini. Bahan bakar cair dapat
diukur dari massanya atau volumenya.

Proses-proses dari pembuatan minyak bumi dan gas di industry :


1. Destilasi adalah suatu teknik pemurnian dan pemisahan suatu zat cair berasarkan
tingkat volatilitas dan titik didih dari komponen-komponennya. Pada pengolahan
minyak bumi, destilasi yang digunakan adalah destilasi bertingkat atau
fraksionisasi ini prinsipnya didasarkan pemisahan fraksi-fraksi dengan perbedaan
itik didihnya. Fraksi-fraksi tersebut dimurnikan dan dirubah struktur molekulnya,
setelah itu dibebaskan dari pengotornya dan terakhir ditambah bahan aditif untuk
menjadi produk yang dapat dimanfaatkan. Minyak mentah mula-mula dipanaskan
dalam sebuah tanur tinggi pada tekanan 1 atm pada suhu ±3500 C. Tujuan dari
pemanasan dalam pengelolahan ini untuk terpisahnya fraksi-fraksi yang
terkandung di dalam minyak bumi.
2. Proses Cracking Cracking atau yang disebut merengkah merupakan proses
pembelahan atau penguraian partikel-partikel hidrokabon yang berukuran besar
menjadi partikel-partikel hidrokarbon kecil dalam fraksi minyak bumi. Adapun
tiga cara yang digunakan dalam proses cracking ialah thermal cracking, catalyc
cracking dan hidrocracking. Contohnya ialah pengubahan solar menjadi minyak
tanah.
3. Reforming merupakan perubahan struktur molekul dari karbon yang rantainya
lurus menjadi karbon yang rantainyabercabang dengan adanya bantuan katalis
dan pemanasan. Reforming biasanya terjadi pada perubahan mutu bensin dari
yang kurang baik menjadi lebih baik walaupun strukturnya berbeda dalam
molekul yang sama
4. Alkilasi merupakan proses dimana karbon yang rantainya bertambah pada fraksi
sehingga molekulnya lebih panjang dan bercabang.Proses alkilasi dilakukan
dengan bantuan penambahan katalis seperti asam kuat. Sedangkan polimerisasi
merupakan proses dimana partikel-partikel kecil bergabung menjadi partikel-
partikel yang besar sehingga menghasilkan produk yang bagus.
5. reating merupakan proses setelah eliminasi dari pengotor-pengotornya yang
kemudian dilakukan pemurnian terhadap fraksi minyak bumi. Pengotor-pengotor
yang dieliminasi tersebut biasanya berbau tidak sedap dengan beberapa proses.
6. Blending merupakan proses akhir dari pengolahan minyak bumi pada proses ini
ditambah zat aditif untuk meningkatkan kualitas akhir dari minyak bumi,
contohnya Tetra Ethyl Lead atau TEL yang merupakan zat aditif penambah
bilangan oktan bensin.Jadi, blending adalah salah satu teknik atau proses material
dimana cara kerjanya dengan menggabungkan atau mencampurkan bahan
material dengan jumlah yang telah ditentukan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Minyak bumi berasal dari fosil yang tertimbun selama jutaan tahun. Proses
pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena
yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa
kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang
mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada
tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.

Anda mungkin juga menyukai