Nim: 1708109010005
Rangkuman Disfungsi Ereksi
Efek Samping: Sakit kepala, muka merah, Dispepsia, Hidung tersumbat, Pening,
Penglihatan tidak normal, Nyeri punggung, dan mialgia.
2. Terapi Lini Kedua
A. Intraurethral
Penggunaan : Dengan memasukkan obat ke dalam uretra
a. Supositoria Alprostadil
Mekanisme: Alprostadil (prostaglandin E1) meemediasi efeknya dengan α1-blokade
yang melemaskan otot polos kavernosal dan arteriolar yang kemudian menyebabkan
relaksasi otot polos dalam pembuluh darah corpus cavernosum yang mengakibatkan
peningkatan kekerasan ereksi dan durasi pada pria dengan disfungsi ereksi yang
memiliki cukup pembuluh darah.
Efek Samping: eritema penis, pembakaran penis, nyeri lokal yang biasanya sembuh
dalam dua jam aplikasi, dan hipotesi
B. Injeksi Intrakarvenosa
a. Injeksi Alprostadil
Mulai Kerja 5-15 menit sesuai dosis yang diberikan dengan durasi kerja 1 jam
Mekanisme Kerja ; Menghambat adrenoreseptor dan prostaglandin, menyebabkan
relakasasi otot polos pembuluh darah dan karvenosa yang dapat menyebabkan ereksi.
Efek Samping : Nyeri, Fibrosis Karvenosal, dan Hipotensi
C. Terapi Kombinasi
Terapi kombinasi dapat mengurangi efek samping dengan menggunakan dosis yang
lebih rendah dari masing-masing obat.
a. Pemberian Injeksi Papaverine (7,5-45 mg) ditambah Phentolamine (0,25-1,5 mg),
telah digunakan dengan tingkat efikasi yang lebih baik.
b. Pemberian Injeksi Papaverine (8-16 mg) ditambah Phentolamine (0,2-0,4 mg)
ditambah Alprostadil (10-20 μg), Regimen tiga kombinasi ini memiliki efek
samping yang serupa dengan monoterapi alprostadil, tetapi insidensi nyeri penis
yang lebih rendah karena dosis alprostadil yang lebih rendah. Namun, fibrosis lebih
umum (5-10%) ketika papaverine digunakan (tergantung pada dosis total).
3. Terapi Lini Ketiga
Implantasi bedah prostesis penis dapat dipertimbangkan pada pasien yang tidak
menanggapi terapi pengobatan atau pasien yang lebih suka solusi permanen.
A. Implantasi prosthesis pada penis terdapat dua prosthesis yaitu:
a. Prosthesis Semirigid
Prosthesis semirigid memberikan eksposur yang sangat baik, memberikan paparan
crural proksimal, dapat menghindari cedera saraf dorsal dan memungkinkan
visualisasi langsung penempatan pompa. Akan tetapi terdapat masalah pada pasien
dalam penempatan reservoir(wadah cairan dibawah dinding perut).
b. Prosthesis Inflatable.
Prosthesis inflatable memiliki keunggulan dalam penempatan reservoir, tetapi
pasien memiliki risiko cedera saraf punggung penis yang sedikit meningkat.
Pertanyaan :
Apakah jika seseorang didiagnosa disfungsi ereksi dapat langsung melakukan implantasi
prosthesis atau harus diberikan obat oral terlebih dahulu ?