WUJUD ZAT
Dosen : IR.C.PUJIASTUTI,MT.
DISUSUN OLEH :
PARAREL : A
KELOMPOK : 2
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2018-2019
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah kimia .
Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan wujud zat,
perubahan wujud zat, diagram fasa, variabel gas, hukum-hukum gas, teori kinetik gas
ideal, dan gas nyata . penulis sangat berharap karya makalah ini dapat membantu kita
untuk memahami pelajaran kimia
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Peyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
1. Wujud Zat 3
A. Pengertian 3
A. Kesimpulan 33-34
DAFTAR PUSTAKA 35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mata pelajaran fisika juga menjadi momok bagi para siswa karena
hubungannya erat dengan matematika. Kemampuan matematis siswa yang lemah
secara otomatis akan mengalami kesulitan dalam memahami fisika, karena sebagian
besar penyelesaian soal-soal fisika dilakukan melalui pendekatan secara matematis.
Artinya, siswa yang memiliki kecerdasan dalam bidang angka atau logika (Logical-
MathematicalIntelligence) saja yang dapat memahami pelajaran fisika dengan baik.
Padahal tidak semua siswa memilik kemampuan yang cukup dalam bidang
matematika.
B. Tujuan
Dari latar belakang diatas, kami menarik satu kesimpulan yang dijadikan tujuan
dalam hal ini ialah diharapkan semua siswa dapat ikut ‘menikmati’ Ilmu Pengetahuan
Alam atau Sains dan atau fisika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZAT
Coba perhatikan satu benda saja yang ada disekeliling kalian. Perhatikan
lebih mendetail bentuknya, sifatnya. Zat secara umum merupakan segala sesuatu
yang memiliki massa dan menepati ruang dimana maksud dari menempati ruang
adalah memiliki volume.
B. WUJUD ZAT
Setelah mengetahui pengertian zat, pasti kalian bertanya-tanya apa saja sih
wujud zat yang ada di Bumi? Berdasarkan partikel-partikel penyusunnya, ahli fisika
dapat membedakan antara zat padat, zat cair, dan gas. Tiga wujud inilah yang ada di
Bumi. Zat padat, misalnya meja belajar, jelas memiliki massa dan di dalam ruang
belajar memerlukan ruang atau tempat tertentu. Zat cair, misalnya air, jelas memiliki
massa dan memerlukan ruang dalam gelas. Apakah gas juga memiliki massa dan
menempati ruang? Gas menempati ruang dapat dilihat pada balon yang ditiup
sehingga menggelembung. Bentuk balon yang menggelembung menunjukkan ada
udara di dalamnya. Artinya, udara menempati ruang dalam balon.
Agar sobat lebih mengerti wujud zat, berikut penjelasan wujud zat secara terpisah.
1. Zat Padat
Zat padat merupakan zat yang bentuknya, volumenya, dan massanya tetap. Ciri-ciri
zat padat adalah:
3
Partikelnya tidak dapat bergerak bebas
2. Zat Cair
Zat cair cenderung mudah bergerak karena letak partikelnya yang agak jarang. Ciri
zat cair adalah :
4
PARTIKEL ZAT CAIR
3. Gas
5
PARTIKEL GAS
Wujud zat sangat relatif. Zat padat bisa berubah menjadi cair atau gas.
Demikian pula sebaliknya. Wujud zat sangat dipengaruhi oleh susunan partikel dan
gerak partikelnya. Susunan dan gerak partikel dipengaruhi oleh suhu. Semakin
suhunya dinaikkan, gerak partikel akan semakin aktif.
Pada wujud padat, gerak partikel hanya bergetar. Tetapi apabila suhu benda
dinaikkan, partikel tidak hanya bergetar, hingga bisa berpindah tempat. Hal inilah
yang menyebabkan zat menjadi meleleh / mencair / melebur. Apabila suhu terus
dinaikkan, partikel akan semakin aktif bergerak, hingga zat berubah wujud menjadi
gas.
6
Benda dikatakan berbentuk padat, cair, atau gas hanya pada kondisi suhu
kamar / normal (kurang lebih 24oC). Air misalnya, pada suhu tersebut akan
berbentuk cair. Tetapi pada suhu 100oC air akan mendidih kemudian menguap
berbentuk gas. Demikian pula pada suhu 0oC, air akan membeku berbentuk padat
(es).
Setiap zat bisa berubah wujud. Perubahan wujud ini dapat terjadi secara
kimia maupun fisika. Perbedaan mendasar antara kedua perubahan wujud ini adalah
prosesnya. Dimana proses secara kimia lebih kompleks jika dijelaskan lebih
mendetail.
Kayu (zat awal) dibakar menjadi nyala api, asap, arang dan abu (zat baru).
7
Peragian atau Proses Fermentasi
Pelapukan
8
2. Perubahan secara Fisika
Perubahan fisika adalah kebalikan dari perubahan kimia dimana perubahan wujud zat
yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Salah satu contoh perubahan secara
fisika adalah es yang mencair, lilin yang meleleh, air yang membeku dan lainnya.
Perubahan secara fisika pun memiliki cirinya yaitu tidak menghasilkan zat baru,
dapat kembali ke wujud semula, dapat berubah wujud dan kelarutan. Ada beberapa
proses perubahan fisika :
Mencair, peristiwa dimana perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Proses
ini memerlukan kalor (energi panas). Contohnya es yang kembali menjadi air.
9
PERUBAHAN FISIKA : MENCAIR
Membeku, peristiwa dimana adanya perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Dalam peristiwa ini zat melepaskan kalor. Contohnya air menjadi es.
Mengembun, peristiwa perubahan wujud zat menjadi cair, proses ini melepaskan
energi kalor. Contohnya pengembunan.
Menguap, peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi zat dan memerlukan
energi panas. Contohnya air yang dimasak lambat laun akan menguap.
10
PERUBAHAN FISIKA PENGUAPAN
11
DIAGRAM FASA (P-T) (sumber: jejaringkimia.web.id)
1. Garis didih
Titik BC disebut garis didih. Garis didih merupakan transisi fasa cair-gas. Setiap
titik pada garis itu menyatakan suhu dan tekanan di mana air akan mendidih.
2. Garis beku
Titik BD disebut garis beku. Garis beku merupakan transisi fasa cair ke padat.
Setiap titik pada garis itu menyatakan suhu dan tekanan di mana air dapat
membeku (es mencair).
3. Garis sublimasi
Titik AB disebut garis sublimasi. Garis sublimasi merupakan transisi fasa padat-
gas. Setiap titik pada garis sublimasi menyatakan suhu dan tekanan di mana zat
padat atau uapnya dapat menyublim.
12
4. Titik triple
Perpotongan antara garis didih, garis beku, dan garis sublimasi disebut titik tripel.
Koordinat titik tripel air adalah (0,0098°C; 4,58 mmHg). Pada titik tripelnya,
ketiga bentuk fasa zat (padat, cair, dan gas), berada dalam kesetimbangan.
GAS IDEAL
Kebanyakan gas pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1 atmosfir dapat dianggap
sebagai gas ideal. Beberapa anggapan dasar model gas yang diusukan para ahli fisika
yang dibuat untuk gas ideal dalam teori kinetik adalah sebagai berikut:
1. Gas terdiri atas partikel - partikel yang biasa dinamakan molekul. Setiap
molekul bisa terdiri dari monoatomik (satu atom), diatomik (dua atom), dan
poliatomik (lebih dari dua atom).
2. Molekul-molekul bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap yang
taat pada hukum gerak Newton dan secara acak. Arti dari bergerak acak
adalah molekul memiliki kemungkinan sama untuk bergerak ke segala arah
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
3. Tumbukan antar molekul-molekul gas ataupun antara molekul dengan dinding
wadahnya bersifat elastis sempurna. Artinya, tidak ada kehilangan energi.
Setelah tumbukan tidak terjadi perubahan energi kinetik total molekul. Daam
tumbukan ini energi kinetik dan momentum adalah kekal.
4. Gaya-gaya yang bekerja diantara molekul diabaikan kecuali gaya impus
selama tumbukan berlangsung. Hal ini mengakibatkan selama tidak
bertumbukan molekul-molekul gas dapat dianggap sebagai partikel yang
bergerak bebas tanpa ada hambatan (partikel bebas).
13
5. Jumlah molekul gas sangat banyak. Ukuran molekul-molekul sangat kecil
dibandingkan dengan jarak antara dua molekul sehingga molekul dapat
dianggap sebagai benda titik
6. Ketika terjadi tumbukan, selang waktunya berlangsung sangat singkat.
a. Hukum Boyle
Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap (isotermal), volume gas berbanding terbalik
dengan tekanan yang diberikan asalkan suhu gas dipertahankan konstan.
14
b. Hukum Charles
Pada hukum Charles ketika tekanan gas dipertahankan tetap (isobarik) maka volume
gas sebanding dengan suhu absolutnya.
c. Hukum GayLusac
d. Hukum Boyle-GayLussac
1. Pengertian 1 mol gas adalah sejumlah gas yang mengandung bilangan avogadro
(NA) = 6,02 x 1023 molekul/mol atau (NA) = 6,02 x 1026 molekul/kmol
2. Massa atom relatif (Ar) adaah perbandingan massa atom suatu unsur terhadap
massa atom unsur ain.
3. Massa moekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh massa atom relatif (Ar) dari atom-
atom penyusun suatu senyawa.
4. Mol (n) adaah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa relatifnya (Ar
atau Mr).
n = m/Mr
15
m = n . Mr
NA = N/n
N = n NA
PV/T = N
PV/T = kN
PV = kNT
Apabila N = n NA dan NAk = R, maka persamaan umum gas ideal sebagai berikut:
PV = n R T
keterangan:
Catatan:
R = 8314 J kmol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n dalam kmol.
R = 8,314 J mol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n dalam mol.
16
R = 0,082 L atm mol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n berturut-turut
atm, L, K, dan mol.
1 atm = 1 x 105 Pa
Gas Monoatomik
Gas monoatomik adalah gas yang beratom tunggal. Pada molekul ini, gas hanya
melakukan gerak translasi. Energi yang digunakan untuk gerak translasi memiliki
arah sumbu X,Y dan Z (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan 1/2mvz2). Olehnya itu ada tiga derajat
kebebasan. Energi dalam (U) gas monoatomik dirumuskan sebagai berikut:
U = N Ek = 3/2 N k T = 3/2 n R T
17
Gas Diatomik
Molekul gas diatomik pada suhu rendah (kurang lebih 250 K). Molekul ini
melakukan gerak translasi dengan komponen energi kinetik (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan
1/2mvz2). Olehnya itu, molekul gas ini memiliki tiga derajat kebebasan.
Ek = 3/2 k T
U = 3/2 n R T
Molekul gas diatomik pada suhu sedang (kurang lebih 500 K). Molekul ini
melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak rotasi (Eky dan Ekz). Olehnya
itu, molekul gas pada suhu ini memiliki lima derajat kebebasan.
Ek = 5/2 k T
U = 5/2 N k T = 5/2 n R T
Molekul gas diatomik pada suhu tinggi (kurang lebih 1000 K). Molekul ini
melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak rotasi (Eky dan Ekz) dan gerak
vibrasi (Ek dan Ep). Olehnya itu, memiliki tujuh derajat kebebasan.
Ek = 7/2 k T
U = 7/2 N k T = 7/2 n R T
Contoh Soal 1
Tentukan jumlah partikel Z, Jika gas Z berada di dalam tabung dengan tekanan 3 atm
dan volume 5 liter tabung berada di suatu ruangan pada suhu 1000C.
jawab:
Diketahui:
18
P = 3 atm
V = 5 liter
R = 0,082 L atm/mol K
Ditanyakan: N.......?
Penyelesaian:
PV = n R T
n = PV / RT
= (3 x 5)/(0,082 x 373)
= 15/30,586
= 0,490 mol
N = n NA
Contoh Soal 2
Tentukan massa moleku relatif (Mr) suatu gas yang bermassa 800 gram pada suhu
500 K dengan volume 500 liter dan tekanan 3 atm.
jawab:
Diketahui:
m = 800 gram
19
V = 500 liter
T = 500 K
P = 3 atm
Ditanyakan: Mr.......?
Penyelesaian:
PV = n R T
PV = (m/Mr) (R T)
Mr = m R T / P V
= 32800 / 1500
= 21,87
Contoh Soal 3
Jika 0,4 mol gas ideal berada didalam wadah yang bervolume 10 liter dan tekanannya
1 atm Tentukan:
b. Volume gas jika suhu menjadi setengahnya dan tekanannya dikalikan dua
jawab:
Diketahui:
n = 0,4 mol
20
T = 500 K
P = 1 atm = 105 Pa
Ditanyakan:
a. T...?
Penyelesaian:
a. T = P V/ n R
= 1000 / 3,3256
= 300,7 K
b. V=nRT/P
= 500 / 2 x 105
= 2,5 x 10-3 m3
= 2,5 L
21
Tekanan Gas Ideal
Partikel bergerak dan menumbuk dinding A dan karena partikel gas ideal itu
tumbukannya lenting sempurnya maka setelah tumbukan, partikel akan bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan -vx. Adanya perubahan arah kecepatan ini
menghasilkan adanya perubahan momentum yang besarnya :
lalu, ketika partikel sudah bergerak sejauh 2L maka ia akan menumbuk dingding
kembali dengan selang waktu:
22
dengan : t = waktu (s)
L = jarak antar dinding kubus (m)
besarnya Impuls yang dialami oleh dinding selama tumbukan adalah :
23
Partikel-partikel tersebut bergerak kesegala arah tidak hanya bergerak pada sumbu x
saja namun kelajuannya tetap sama. sehingga :
dengan menurunkan persamaan gas ideal, maka formulasi hubungan antara suhu dan
energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut :
dengan ;
24
3. Kelajuan efektif gas ideal
Salah satu hal yang perlu dingat adalah bahwa partikel gas ideal selalu bergerak
dengan laju dan arah yang beragam. Apabila disuatu ruangan tertutup terdapat
N1 yang bergerak dengan kecepatanv1 , N2 dengan kecepatan v2 dan seterusnya,
maka rata-rata kuadrat partikel gas dapat dituliskan :
Dan, akar dari kuadrat rata-rata tersebut disebut dengan kecepatan efektif (vrms =
rootmeansquare) . Kecepatan efektif dapat dirumuskan sebagai berikut :
25
Atau kecepatan relatif ini juga dapat dirumuskan sebagai berikut:
PV = nRT = NkT
n = banyaknya mol
N = jumlah molekul
k = R / NA
26
NA = Avogadro nomor = 6.0221 x 1023 / mol
Hukum gas ideal dapat dipandang ketika yang muncul dari tekanan kinetik
molekul gas bertabrakan dengan dinding wadah sesuai dengan hukum Newton. Tapi
ada juga unsur statistik dalam penentuan energi kinetik rata-rata molekul-molekul.
Suhu diambil harus proporsional dengan energi kinetik rata-rata ini, ini akan
memanggil gagasan tentang temperatur kinetik. Satu mol gas ideal pada STP
menempati 22,4 liter.
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal
disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata,
tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada
temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi
tekanan gas, atau dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin
besar deviasinya.
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi
temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga
bisa diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat
kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi
antarmolekul akan muncul.
27
Keterangan :
P = tekanan
V = volume
T = temperatur (K)
a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan
disebut dengan tetapan vanderWaals (Tabel 2.1). Semakin kecil nilai a dan b
menunjukkan bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya
nilai tetapan ini juga berhbungandenagn kemudahan gas tersebut dicairkan.
Tabel 2.1 Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari.
He 0,0341 0,0237
Ne 0,2107 0,0171
H2 0,244 0,0266
28
N2 1,39 0,0391
C2 H 4,47 0,0571
CO 1,49 0,0399
Hg 8,09 0,0170
O2 1,36 0,0318
Gas nyata (real gas) bersifat menyimpang dari gas ideal, terutama pada tekanan tinggi
dan suhu rendah. Teori Kinetika gas menjelaskan Postulat 1: massa gas dapat
diabaikan jika dibandingkan dengan volume bejana. Pada tekanan tinggi, atau jika
jumlah molekul banyak, volume gas harus diperhitungkan à volume ideal sebetulnya
lebih kecil dari volume real.
à Menurut Van Der Waals, koreksi volume tergantung dari n (junlah mol gas)
b = tetapan koreksi volume
Pada tekanan tinggi à rapatan gas tinggi à molekul2 sangat berdekatan à gaya antar
molekul harus diperhitungkan à karena ada gaya tarik menarik à tekanan yang
sebenarnya lebih rendah dari tekanan ideal.
29
1. Berbanding lurus dengan jml tabrakan dgn dinding atau dengan konsentrasi gas
2. Berbanding lurus dengan gaya tabrakan à berbanding lurus dengan konsentrasi gas
CONTOH SOAL :
1. Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius akan bernilai 45.
Berapa nilai yang ditunjukkan oleh termometer Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?
Diketahui
T = 5⁰C
Ditanya
a. T⁰R . . . . ?
b. T⁰F. . . . ?
c. T K . . . . ?
Jawab :
a. T⁰C = 4/5 (T) ⁰R
= 4/5 (45) ⁰R
= 36⁰R
b. T⁰C = (9/5 x T) + 32 ⁰F
= (9/5 X 45) + 32 ⁰F
= 113 ⁰F
c. 45⁰C = 318 K
Jadi benda itu ketika diukur dengan temometerReamur akan menunjukkan 36⁰R,
diukur dengan termometer fahrenheit menunjukkan 113⁰F dan 318 ketika diukur
dengan termometer Kelvin.
2. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C
menjadi 100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?
Diketahui :
30
m = 1 kg
c = 1000 J/kg⁰C
ΔT = 100⁰C - 20⁰C = 80⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m. c ΔT
Q = 1. 1000. 80
Q = 80.000 J
Jadi kalor yang
3. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian
menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C.
Berapa kalor jenis aluminium tersebut ?
Diketahui :
m = 500 gram = 0.5 kg
Q = 1.5 kj = 1500 J
ΔT = 20⁰C - 10⁰C = 10⁰C
Ditanya :
c...?
jawab :
c = Q / m.ΔT
c = 1500 J / (0.5 kg.10⁰C)
c = 300 J/kg⁰C
Jadi kalor jenis aluminium tersebut bernilai 300J/kg⁰C
31
4. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang
bersuhu - 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis
es 0.5 kalori/gr⁰C !
Diketahui :
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Ditanya :
Q...?
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori
Ingat1 kalori = 4.2 joule maka,
2500 (4.2) = 10.500 Joule.
5. Sebuah benda bersuhu 5⁰C menyerap kalor sebesar 1500 joule sehingga suhunya
naik menjadi 32⁰C. Tentukan kapasitas kalor benda tersebut !
Diketahui :
Q = 1500 J
ΔT = 32⁰C – 5 ⁰C = 27⁰C = 300K
Ditanya :
C...?
Jawab :
C = Q / ΔT
C = 1500J / 300K
C = 5J/K
Jadi kapasitas kalor benda tersebut sebesar 5J/K.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1. Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu
umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari
wujud yang satu ke wujud yang lain.
2. Wujud Benda :
a. Benda padat, setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap.
b. Benda cair, Benda cair mengikuti bentuk wadahnya, sifat benda cair yang lain
ialah selalu memiliki permukaan datar dan Sifat air yang selanjutnya, yaitu
bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
c. Wujud benda gas, Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas.
Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu
yang dapat dilihat. Misalnya, asap pembakaran dan asap knalpot kendaraan.
Hati-hati jangan sampai kamu mengisapnya karena gas itu mengandung zat
berbahaya. Udara merupakan gas yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi, kita dapat
merasakan keberadaannya.
a. Perubahan dari Cair ke Padat dan Sebaliknya, Perubahan es, dari wujud cair
ke padat disebut membeku. Agar tetap berwujud padat, es harus disimpan di
tempat yang dingin seperti lemari es. Ketika es berada di tangan, es berada di
tempat yang lebih panas dibandingkan dengan di lemari es.
33
b. Panas yang ada di sekitar es tersebut akan menyebabkan es berubah menjadi
wujud cair. Perubahan es dari wujud padat ke wujud cair
disebut meleleh atau mencair.
c. Perubahan dari Cair ke Gas dan Sebaliknya, Perubahan air dari wujud cair ke
wujud gas disebut proses penguapan. Uap air yang panas apabila didinginkan,
akan berubah menjadi wujud cair kembali. Perubahan air dari wujud gas ke
wujud cair disebut proses pengembunan.
3.2 SARAN
34
DAFATAR PUSTAKA
Amstrong, T. (2004). Kamu itu lebih cerdas daripada yang kamu duga
(You’resmarterthanyouthink). Batam Centre : Interaksara
Dahar, Ratna Wilis, Prof. Dr. M.Sc,. (1996).Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga
http://genius.smpn1-
mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Zat%20dan%20Wujudnya/perubahan.html
35