LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
“ LEACHING (EKSTRAKSI PADAT-CAIR) ”
Disusun Oleh :
Nama / NPM : 1.Adelia Hayyu Regita ( 1631010151)
2.M. Arfin Satrio ( 1631010157)
Paralel / Grup :D/K
Tanggal Praktikum : 06 September 2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA II
GRUP : K
1. Adelia Hayyu R 17031010142
2. M. Arfin Satrio P 17031010177
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia II Dosen Pembiming,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi Teknik
Kimia II ini dengan judul “Leaching (Ekstraksi Padat-Cair)“.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta
petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 6 September 2019 di
Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa bantuan
baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ketut Sumada, MS selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
II
2. Ibu Dr. Ir. Srie Muljani, M.T. selaku dosen pembimbing praktikum.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan
kritik dan saran, Seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam pelaksa
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap penyusun mengharapkan
semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, 16 September 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Secara Umum
Ekstraksi adalah suatu metode operasi yang digunakan dalam proses
pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah
pelarut. Prinsip metode ekstraksi adalah berdasarkan perbedaan koefisien distribusi
zat terlarut dalam dua larutan yang berbeda fasa dan tidak saling bercampur
( Hidayati,2017 )
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah proses pengambilan komponen
dalam suatu padatan dengan menggunakan pelarut yang sesuai interaksi antara solute
dengan padata, solute dengan pelarut dan pelarut dengan padatan yang sangat
berpengaruh pada proses ekstraksi. Pada proses ekstraksi ini, dengan adanya
pemanasan solute yang terperangkap di dalam padatan mulai meleleh bergerak
melalui pori-pori padatan.
(Wiyani,2016)
II.1.1. Stage Ideal
Metode leaching yang paling penting ialah merode arus lawan arah yang
menggunakan tahap-tahap.
Zat padat yang bebas zat terlarut itu diandaikan tidak dapat larut didalam pelarut,
dan laju aliran zat padat diandaikan konstan. Zat padat itu berpori dan mengandung
larutan yang kuantitasnya mungkin konstan mungkin tidak. Umpamakan L ialah
aliran zat cair yang terkandung dan V laju aliran limpah pelarut. Aliran V dan L dapat
dinyatakan dalam massa per satuan waktu atau didasarkan atas aliran tertentu zat
padat kerinng bebas zat terlarut.
a. Larutan di dalam zat padat masuk xa
b. Larutan di dalam zat padat keluar xb
c. Pelarut segar masuk sistem yb
d. Pelarut pekat keluar sistem ya
Dalam leaching, terdapat cukup banyak pelarut untuk melarutkan semua zat
terlarut yang terkandung di dalam zat padat yang masuk dan tidak ada absopsi
(penyerapan) zat terlarut di dalam zat padat, keseimbangan akan tercapai bila seluruh
zat terlarut sudah larut semuanya di dalam zat cair dan konsentrasi larutan yang
terbentuk menjadi seragam.
Persamaan untuk garis operasi didapatkan dengan neraca bahan yang terdiri dari n
untuk unit pertama :
Lartutan total : V n +1+ La=¿¿ V a + LN ..........................(1)
Zat terlarut : V n +1 Y n +1 + La x a = V a Y a + LN x N ...........(2)
Penyelesain untuk yn+1 menghasilkan persamaan garis operasi, yang tidak
berbeda dari yang diturunkan :
LN X a−¿ L x
Y n +1=( ) xn + V a a a
¿.......................(3)
V n+1 V n+1
Keterangan :
Y n +1 : fraksi zat terlarut dalam pelarut
LN : laju alir zat yang tidak terecovery (lbmol/jam)
V n +1 : laju alir pelarut yang masuk (lbmol/jam)
xN : fraksi zat yang tidak terecovery
2. Waktu ekstraksi
Semakin lama eaktu eksraksi, semakin lama juga waktu kontak antara
pelarut dengan bahan padatan. Sehingga semakin banyak zat-zat terlarut yang
terkandung di dalam padatan yang terlarut di dalam pelarut.
3. Ukuran, bentuk dan kondisi partikel
Semakin kecil ukuran partikel, berarti permukaan luas kontak antara
partikel dan pelarut semakin besar. Sehingga waktu ekstraksi akan semakin
cepat.
4. Jenis Pelarut
Pada proses ekstraksi banyak sekali pilihan pelarut yang digunakan. Beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih pelarut adalah selektivitas,
kelarutan, kerapatan, titik didih dan lain lainnya.
(Nasir,2009)
C. Kacang tanah
1. Berwujud padat
2. Lemak : 47,7 gr per 100 gr bahan
3. Bilangan asam : 0,-8-0,6
4. Bilangan penyabunan : 188-lgs
5. Bilangan iod : 84-102
6. Fungsi : sebagai bahan yang diekstrak pada percobaan
leaching
(Andaka, 2009)
D. Wijen
1. Kadar air : 0,0389 %
2. FFA : 1,0204 %
3. Angka iod : 90,1876
4. Angka peroksida : 6,6202 meq/g
5. Angka penyabunan : 186.7156
6. Berat jenis : 0,9184
7. Fungsi : sebagai bahan yang diekstrak pada percobaan
leaching
(Handayani, 2010)
II.3 Hipotesa
Semakin lama waktu ekstraksi maka semakin banyak pula minyak yang
dihasilkan, sehingga jumlah stage dapat ditentukan. Semakin kecil ukuran padatannya
maka semakin besar luas permukaannya sehingga proses ekstraksi dapat dilakukan
dengan lebih cepat.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Kemiri
2. Kacang tanah
3. Wijen
4. N-hexane
III.2 Alat
1. Neraca Analitik
2. Beaker glass
3. Piknometer
4. Kertas saring
5. Magnetic stirrer
6. Themometer
700
2. Beaker glass
III.4. Prosedur
Bahan (Kemiri
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.2 Grafik
IV.3 Pembahasan
Pada percobaan leaching ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
jumlah stage ideal pada suatu kolom atau plate. Adapun bahan yang digunakan
adalah kemiri dan n-hexane murni. Percobaan leaching kali ini dilakukan dengan
variasi waktu sebesar 80 dan 1000 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Dalam waktu 80 sampai 100 menit massa minyak yang terekstrak terus
bertambah banyak
2. Pada waktu 80 menit memperoleh persen recovery terbesar senilai 65,2%
3. Dengan massa kemiri 50 gram dan pelarut n-hexane 250 ml menghasilkan
jumlah stage ideal sebanyak 6 stage
4. Pada ukuran 60 mesh pada bahan dapat menyelesaikan percobaan
sebanyak dua variasi waktu atau lebih.
V.2 Saran
1. Pada percobaan selanjutnya dapat menggunakan variasi waktu yang lebih
banyak
2. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya bahan dikeringkan terlebih
dahulu diutamakan dijemur dibawah sinar matahari
3. Sebaiknya mencoba variasi selain waktu, missal kecepatan pengadukan
atau variasi waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Andaka, Ganjar. 2009. “Optimasi proses ekstraksi minyak kacang tanah”. Jurnal
Teknologi Vol.2.No.82.
Estrada, Ferek., dkk. 2007. ”Pengambilan minyak kemiri dengan cara
pengepresan dan dilanjutkan ekstraksi”. Jurnal Widya Teknik.Vol
6.No.2.122-124.
Handajani, Sri., dkk. 2010. “Pengaruh suhu ekstraksi terhadap karakteristik pada
minyak wijen”. Jurnal Agritech.Vol.30.No.2.119.
Hidayati, Dwi., dkk. 2017. “Leaching Kalium Dari Abu Kulit Coklat
Menggunakan Pelarut Air”. Jurnal Teknik Kimia. Vol 6.No 2.31
Leba, Marta Aloisin Uron. 2017. “Ekstraksi dan real krematografi”. Sleman :
Penerbit Deepublish.
McCabe, W.Smith., dkk. 1993. “Unit operation of chemical engineering fifth
edition”. United Stated of America : Mc Graw Hill.
Nasir. 2009. “Ekstraksi Dedak Padi Menjadi Minyak Mentah Dedak Padi (Crude
Rice Bran Oil) dengan Pelarut N-hexane dan Ethanol”. Palembang : Univers
itas Sriwijaya
Perry,Robert H. dan Don W. Green.1984. “ Perry’s Chemical Engineers
Handbook ”. New York: McGraw Hill
Wiyani, Lastri. 2016. “Pengaruh Suhu Terhadap Karakteristik Oleoresin Pada
Ekstraksi Jahe”. Jurnal Proses Teknik Kimia.Vol 1.No 2.24
LAMPIRAN 1
Tabel Hasil Pengamatan
Massa kemiri awal (gram) = 50 gr
Volume pelarut (ml) = 250 ml
Ukuran partikel (mesh) = 60 mesh
Massa minyak awal dalam bahan (gram) = 30 gr
Perhittungan
1. Perhitungan Densitas Air
w isi−w kosong 21,5809−11,4081
Ρair= = =1,01728 gr /ml
volume 10
2. Perhitungan Densitas Campuran
w isi−w kosong 18,5182−11,4081
Ρcampuran= = =1,01728 gr /ml
volume 10
3. Perhitungan Viskositas Campuran
µair . t . ρ 0,0089 .1,1 . 0,71101 gr
µcampuran= = =0,0063
tair . ρair 1,08 .1,017 cm. s
4. Perhitungan Massa Minyak
massa minyak =massa awal−massa kemiri=50−30,44=19,56 gr
5. Perhitungan Massa Campuran
massa campuran=v campuran x ρcampuran=170 x 0,71101=120,8717 gr
6. Perhitungan Massa minyak/ massa larutan
massaminyak yang terekstrak 151,407
massa= = =0,851 gr
massa larutan 177,75
LAMPIRAN 2
Gambar 3.
Gambar 1. Proses Pengadukan
Penimbangan Kemiri dan n-
Hexane
Bahan (Kemiri)
Gambar 2.
Penimbangan
Piknometer Kosong
Gambar 4.
Proses Filtrasi
untuk Memisahkan
Minyak (Filtrat) Gambar 6.
dengan Kemiri
Proses Pengeringan
(Inert)
Bahan dengan
Menggunakan
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II Oven
24