Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

“PEWARNAAN JASAD RENIK”

GRUP F/PARALEL A

Niken Nathania 18031010036

Feni Dwi Indahsari 18031010036

Tanggal Percobaan : 23 November 2020

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
PEWARNAAN JASAD RENIK
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Jasad renik mempunyai morfologi, struktur, dan sifat-sifat yang khas. Ukuran
mikroorganisme ini sangat kecil dan berwarna bening. Karena yang ukurannya sangat kecil dan
tak berwarna, maka ddilakukannya teknik pewarnaan sel bakteri. Hal ini dapat mempermudah
proses identifikasi bakteri. Bakteri dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Pewarnaan gram
adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dalam mengidentifikasi suatu
mikroorganisme.
Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya yaitu Denmark hans cristan gram yang
mengembangkan teknik ini untuk membedakan pneumokokus dan bakteri klebsiella pneumonniae.
Dalam metode pewarnaan dibagi dua kelompok diantaranya pewarnaan gram positif dan
pewarnaan gram negative. Pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk karena
menggunakan lebih dari satu zat warna dan pewarnaan diferensial karena pewarnaan ini mampu
mendefrensialkan atau membedakan bakteri. Dalam teknik pewarnaan gram harus sesuai prosedur,
jika tidak akan mengakibatkan kesalahan identifikasi dan data akan tidak sesuai. Sehingga
diperlukannya praktikum ini untuk mengetahui mekanisme dari pewarnaan gram.

I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan gram positif dan negarif
2. Untuk mengetahui jenis pengecatan bakteri
3. Untuk mengetahui teknik pengecatan yang baik dan benar

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan mengetahui hal apa yang harus diperhatikan dalam pewarnaan jasad renik
2. Agar praktikan mengetahui factor apa yang mempengaruhi pewarnaan jasad renik
3. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi pewarnaan jasad renik dalam skala
laboratorium dan dunia industry

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
PEWARNAAN JASAD RENIK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


II.1.1 Pewarnaan Jasad Renik
Pengecatan atau pewarnaan merupakan salah cara untuk mengamati sel-sel bakteri. Untuk
membedakan berbagai macam tipemorfologi bakteri. Pewarnaan sederhana merupkan teknik
pewarnaan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi pengamatan sel dapat dilihat jelas dan
mudah diamati. (Putri,2017)
II.1.2 Tujuan Pewarnaan
Untuk mengidentifikasi bakteri dengam mudah. Pewarnaan gram untuk membedakan
spesies bakteri menjadi gram positif dan gram negative. Prinsip dasar pewarnaan adalah adanya
ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan disebut
kromogen. (Yusmaniar, 2017)
II.1.3 Macam-macam Pewarnaan
1. Pewarnaan Sederhana

Pewarnaan yang menggunakan pewarnaan tunggal. Pewarnaan tunggal adalah methylene


blue, fuchsin, dan crystal violet. Semua pewarnaan dapat bekerja dengan baik karena bersifat
basa dan alkalin. Tujuannya untuk mengetahui bentuk danularan sel bakteri.
Pewarnaan positif disebutnya juga pewarnaan basa, zat yang dipakai adalah methylene blue,
crystal violet, dll.
Pewarnaan negative adalah pewarnaan yang memakai pewarna asam seperti negrosin, eosin
sebagai warna utama. Pewarna ini dilalaikan pada bakteri yang sukar diwarnai oleh pewarna
sederhana . tujuannya untuk memberi warna gelap pada latar belakang bakteri.
2. Pewarnaan diferensial

Pewarnaan yang mampu mendiferensial bakteri, sehingga dapat dibedakan menjadi gram
negative dan gram positif.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
PEWARNAAN JASAD RENIK

3. Pewarnaan Tahan Asam

Pewarnaan ini menggunakan karbol fuchsin yang dipanaskan. Sekali bakteri tahan asam
menyerap karbol fuchsin maka akan sangat sulit dilunturkan dengan asam-alkohol. Metode yang
digunakan adalah ziehl-neelsen. Warna yang dihasilkan adalah merah.
4. Pewarnaan Khusus

Pewarnaan Spora
Ada 2 genus bakteri yang membentuk spora , genus bacillus dan genus clostridium, struktur
spora dalam tubuh negatif disebut endospora. Contoh warna yang digunakan dalam pewarnaan
spora adalah hijau malakit, safranin dalam metode schaeffer-fulton, sedangkan metode dorner
menggunakan pewarna carbol fuchsin dan negrosin
5. Pewarnaan Kapsul

Pewarnaan ini dilakukan dengan menggabungkan prosedur dari pewarnaan sederhana dan
negagif. Pewarnaan kapsul menggunakan pewarna kristal violet dan pelunturnya copper sulfate.
(Putri, 2017)
II.1.4 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pewarnaan
1. Preparat bakteri harus benar-benar kering sebelum diwarnai
2. Dalam pewarnaan bakteri harus memperhatikan cat yang digunakan dengan jenis
pewarnaan yang dilakukan
3. Untuk menghindari hilangnya sediaan pada preparat cucilah sediaan dengan air mengalir
secara perlahan-lahan. (Rohmi, 2016)

II.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pewarnaan


Factor yang mempengaruhi adalah fiksasi, peluntur warna, substrat, intensifikasi
pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. (Putri, 2017)

II.1.6 Fiksasi
Fiksasi adalah untuk membunuh mikroorganisme pembekukan protoplasma sel dan
menyebabkan menempel pada objek kaca. (Bisen, 2014)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 4
PEWARNAAN JASAD RENIK
II.1.7 Perbadaan Bakteri Gram Positif Dan Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna methyl ungu
pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif mempertahankan warna ungu gelap setelah
dicuci dengan alkohol. Sementara bakteri gram negatif tidak. (Elvan, 2015)

II.1.8 Zat Yang Digunakan Pewarnaan


Larutan staining yang digunakan dibuat dari cat aniline yanh dilarutkan dalam air atau
alkohol, misal basic fuchsin, methylene blue, safranin, kristal violet, dll. Cataniline yang bersifat
asam, basa, netral atau indiferen tergantung pada objek yang akan diwarnai. (Timdosen, 2020)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 5
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2 Sifat Bahan


II.2.1 Aquadest
A. Sifat Fisika
1. Wujud : cair
2. Warna : tidak berwarna
3. Titik Didih : 100ᵒC
4. Specific gravity :1
5. Titik leleh : 0ᵒC
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : H₂O
2. Berat molekul : 18,02 gr/mol
(Perry,1999 “ Water”)
C. Fungsi
Sebagai bahan pelarut

II.2.2 Crystal Violet


A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : hijau
3. Bau : tidak berbau
4. Titik beku : 189,194ᵒC
5. Densitas : 1,19 gr/ml
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : C₂₅H₃₀ClN₃
2. Berat molekul : 407,99 gr/mol
(Perry,1999 “ Crystal Violet”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan hucher’s crystal violet solution dan crystal
violet solution untuk pengecatan sederhana dan pengecatan gram

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 6
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2.3 Fenol
A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : tidak berwarna
3. Bau : menyengat
4. Kelarutan : 8,3 gram/100 ml air
5. Rasa : cenderung asam
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : C₆H₅OH
2. Berat molekul : 94 gr/mol
(Perry,1999 “ Fenol”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan carbol fuchsin solution untuk pengecatan gram,
ziehl nielsen, dan spora

II.2.4 Fuchsin
A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : hijau gelap
3. Bau : tidak berbau
4. Titik lebur : 200ᵒC
5. Kelarutan : larut dalam alkohol
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : C₂₀H₁₉H₃Cl
2. Berat molekul : 337,86 gr/mol
(Perry,1999 “ Fuchsin”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan pembuatan carbol fuchsin solution untuk pengecatan gram, ziehl
nielsen, dan spora

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 7
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2.5 Methylene Blue


A. Sifat Fisika
1. Wujud : cair
2. Warna : biru tua
3. Densitas : 0,07 gr/ml
4. Titik nyala : 40ᵒC
5. Kelarutan : larut dalam air
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : C₁₆H₁₈N₃SCl
2. Berat molekul : 319,85 gr/mol
(Perry,1999 “ Methylene Blie”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan methylene blue solution dan loeffert’s untuk
pengecata ziehl nielsen

II.2.6 kalium Iodida


A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : putih
3. Bau : tidak berbau
4. Titik lebur : 681ᵒC
5. Kelarutan : mudah larut dalam air dingin
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : KI
2. Berat molekul :166 gr/mol
(Perry,1999 “ Potassium Iodide”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan pembuatan lugol’s iodine untuk pengecatan gram

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 8
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2.7 Iodine
A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : biru
3. Specivic gravity : 4,93
4. Titik didih : 184,35ᵒC
5. Titik leleh : 113,5ᵒC
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : I₂
2. Berat molekul : 253,84 gr/mol
(Perry,1999 “ Iodine”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan lugol’s iodine untuk pengecatan gram

II.2.8 Asam Klorida


A. Sifat Fisika
1. Wujud : cair
2. Warna : tidak berwarna
3. Specivic gravity : 1,48
4. Titik leleh : -15,25ᵒC
5. Kelarutan dalam air dingin : tak terhingga
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : HCl
2. Berat molekul : 36,47gr/mol
(Perry,1999 “Hydrochloric Acid”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan acid alcohol untuk pengecatan gram, ziehl
nielsen, dan spora

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 9
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2.9 Formalin
A. Sifat Fisika
1. Titik didih : -19,5ᵒC
2. Titik leleh : -92ᵒC
3. Titik nyala : 300ᵒC
4. Batas bau : 0,05-0,5 ppm
5. Kelarutan : larut dalam pelarut air
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : CH₂O
2. Berat molekul : 30,03 gr/mol
(Perry,1999“ Formalin”)
C. Fungsi
Sebagai bahan dalam pembuatan negrosin untuk pengecatan negatif

II.2.10 Negrosin
A. Sifat Fisika
1. Wujud : padat
2. Warna : hitam
3. Bau : tidak berbau
4. Kelarutan : larut dalam air
B. Sifat Kimia
1. Terbakar pada suhu tinggi
2. Toksisitas : beracun
3. Korosifitas : korosif
(Perry,1999 “ Negrosin”)
C. Fungsi
Sebagai salah satu bahan pembuatan negrosin untuk pengecatan negative

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 10
PEWARNAAN JASAD RENIK

II.2.11 Alkohol
A. Sifat Fisika
1. Fase : cair
2. Warna : tidak berwarna
3. Titik didih : 72,4℃
4. Specific gravity : 0,78
5. Titik beku : -112℃
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : C₂H₅OH
2. Berat molekul : 46,07 gr/mol
(Perry,1999 “ Alcohol”)
C. Fungsi
Sebagai pelarut dalam pembuatan alcohol asam untuk pengecatan ziehl nielsen.

II.2.12 Asam Sulfat


A. Sifat Fisika
1. Fase : cair
2. Warna : tidak berwarna
3. Bau : bau menyengat
4. Densitas : 1,84 gr/cm³
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : H₂SO₄
2. Berat molekul : 98,08 gr/mol
(Perry,1999 “ Sulfuric Acid”)
C. Fungsi
Sebagai bahan untuk pengecatan spora

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 11
PEWARNAAN JASAD RENIK

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III . 1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari senin, tanggal 23 November 2020 pukul 10.30
bertempat di laboratorium mikrobiologi. Tetapi karena pandemic, praktikum dilaksanakan secara
daring.

III . 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquadest, fuchsin, crystal violet,
alkohol, methylene blue, iodine (I), kalium iodide (kl), asam sulfat, asam klorida, fenol, nigrosin,
dan formalin.

III. 3 Alat
Alat yang digunakan adalah ose, petridish, gelas ukur, spatula, pipet, beaker glass, bunsen,
mikroskop, deck glass, objeck glass

III.4 Gambar Alat

Gelas ukur Spatula Beaker glass

Petridis Pipet Ose

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 12
PEWARNAAN JASAD RENIK

Deck glass Objeck glass Bunsen

Mikroskop

III.4.1 Rangkaian Alat


(tidak ada)

III.5 Prosedur dan Diagram Alir


III.5.1 Prosedur Percobaan
A. Pengecatan Sederhana
1. Teteskan satu ose suspensi yang mengandung bakteri diatas glass benda yang bersih.
2. Suspensi ini diratakan sampai tipis, dengan diameter 1 cm.
3. Keringkan dalam udara, sehingga lapisan tipis tac. menjadi noda yang kering.
4. Kemudian difixer, dengan memegang diatas nyala lampu spiritus.
5. Tetesilah dengan larutan staining mercuro chroom dengan kristal violet.
6. Tunggulah 2 – 3 menit, kemudian dilihat di mikroskop dengan menggunakan minyak
imersi.
7. Amatilah dengan seksama gambar-gambar dalam mikroskop

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 13
PEWARNAAN JASAD RENIK
B. Pengecatan Khusus
1. Pengecatan Gram
a. Dari suspensi yang mengandung bakteri, diambil satu tetes dengan ose diratakan
dalam glass benda yang bersih.
b. Tunggulah sampai menjadi noda yang kering, kemudian difizer diatas nyala api.
c. Tetesilah dengan gram A : huchers crystal violet, tunggulah selama 1 – 2 menit.
d. Cucilah dengan air, kemudian dikeringkan diudara.
e. Setelah kering diberi gram B : lugols iodine, tunggulah 1 – 2 menit lalu cuci lagi
dengan air yang mengalir.
f. Setelah bersih, dialiri gram C alkohol yang mengalir sehingga alkohol tampak
jernih.
g. Cucilah dengan air, kemudian setelah kering dibubuhi dengan gram D : safranin /
carbol fuchsin, tunggu sampai 1 – 2 menit.
h. Cuci lagi dengan air yang mengalir, lalu keringkan di udara.
i. Lihatlah preparat dalam mikroskop dengan minyak imersi.
j. Amatilah dengan seksama gambar-gambar dalam mikroskop
2. Pengecatan Ziehl Nielsen
a. Ambil bakteri dengan ose, ratakan pada glass benda kemudian biarkan kering
diudara.
b. Kemudian difixer dalam nyala api spiritus.
c. Bubuhilah dengan larutan Ziehl Nielsen’s carbol fuchsin.
d. Pangganglah dalam nyala api sehingga timbul uap diatas larutan cat tadi, selama
kira-kira 5 menit.
e. Setelah dingin dicuci dengan air.
f. Kemudian cuci dengan alcohol asam ( campuran 3 % HCl dalam alcohol 95 %),
sampai alcohol tampak jernih, kemudian dibilas dengan air.
g. Tetesi dengan larutan loeffer’s methylene blue, tunggulah 1-2 menit kemudian
dicuci dengan air yang mengalir.
h. Setelah dibiarkan kering diudara, amatilah dengan seksama didalam mikroskop
dengan minyak imersi.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 14
PEWARNAAN JASAD RENIK
3. Pengecatan Spora
a. Ambillah kultur bakteri dan media agar-agar, suspensikan dalam 0,5 cc larutan HCl
0,5 % , tambahkan juga 0,5 cc carbol fuchsin.
b. Suspensi ini lalu diinkubasikan selama 10 – 30 menit, pada suhu 37oC.
c. Ambillah satu ose dan suspensi, keringkan dalam glass benda dan difixer.
d. Cucilah dengan H2SO4 2% selama 1-2 detik, lalu dicuci dengan air yang mengalir.
e. Bubuhilah larutan methylene blue selama 1-2 menit, lalu dicuci lagi dengan air
yang mengalir.
f. Amatilah dengan minyak imersi dalam mikroskop.
g. Maka akan tampak sel – sel bakteri berwarna biru, sedang sporanya berwarna
merah.
4. Pengecatan Negatif
a. Dengan tinta cina :
1. Dibuat campuran yang terdiri dan satu ose suspensi bakteri dengan dua ose tinta
cina diatas glass benda, lalu ratakan.
2. Setelah kering, langsung bisa dilihat dalam mikroskop dengan memakai minyak
imersi.
b. Dengan Negrosin : Ambil dua ose suspensi bakteri, ditaruh diatas glass benda dan
dibubuhi satu tetes larutan negrosin. Canpurlah hingga homogen, dan ratakan
dengan ose. Setelah kering, langsung bisa diamati dalam mikroskop dengan
menggunakan minyak imersi.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 15
PEWARNAAN JASAD RENIK

III.5.2 Diagram Alir


A. Pengecatan Sederhana

Object glass 1 ose suspensi bakteri

Diratakan dan dikeringkan di


udara

Noda kering

Fiksasi Nyala api bunsen

Tetesi dengan Kristal Violet Tunggu 2-3 menit

Noda kering

Amati

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 16
PEWARNAAN JASAD RENIK
B. Pengecatan Khusus
1. Pengecatan Gram

Object glass 1 ose suspensi bakteri

Diratakan dan dikeringkan di


udara

Noda kering

Fiksasi Nyala api bunsen

Tetesi dengan Zat Gram A Tunggu 1-2 menit

Cuci dengan Aquadest dan


keringkan di udara

Tetesi dengan Zat Gram B Tunggu 1-2 menit

Cuci dengan Aquadest dan


keringkan di udara

Tetesi dengan Zat Gram C Tunggu 1-2 menit

Cuci dengan Aquadest dan


keringkan di udara

Tetesi dengan Zat Gram D Tunggu 1-2 menit

Cuci dengan Aquadest dan


keringkan di udara

Amati

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 17
PEWARNAAN JASAD RENIK

2. Pengecatan Ziehl Nielsen

Object glass 1 ose suspensi bakteri

Diratakan dan dikeringkan di


udara

Fiksasi Nyala api bunsen

Tetesi dengan larutan Ziehl


Nielsen carbol fuchsin

Panggang Nyala api bunsen 5 menit

Dinginkan

Cuci dengan Aquadest

Cuci dengan Alkohol asam Tunggu 1-2 menit

Cuci dengan Aquadest dan


keringkan di udara

Bilas dengan aquadest

Tetesi dengan larutan Loeffert’s


Tunggu 1-2 menit
Methylene blue

Cuci dengan aquadest dan


keringkan di udara

Amati

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 18
PEWARNAAN JASAD RENIK

3. Pengecatan Spora

Media Agar-Agar Bakteri

0,5 cc HCl 0,5% dan 0,5 cc


Suspensikan
carbol fuchsin

Inkubasi 10-30 menit pada suhu


37 oC

Object glass 1 ose suspensi

Fiksasi Nyala api bunsen

Cuci dengan asam sulfat selama


1-2 menit

Cuci dengan aquadest

Bubuhi larutan methylene blue


selama 1-2 menit

Cuci dengan aquadest dan


keringkan di udara

Amati

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 19
PEWARNAAN JASAD RENIK
4. Pengecatan Negatif
a. Dengan Tinta Cina

1 ose suspensi bakteri 2 ose tinta cina

Letakkan di object glass

Diratakan dan dikeringkan di


udara

Noda kering

Amati

b. Dengan Negrosin

Object glass 1 ose suspensi bakteri

Bubuhi 1 tetes larutan negrosin

Campur sampai homogen

Keringkan di udara

Noda kering

Amati

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 20
PEWARNAAN JASAD RENIK

DAFTAR PUSTAKA

Bisen, Prakash,2014, ‘Microbes In Practice’, Ik Internasional , New Delhi


Elvan, Eighbest Ampok, Iis Triyulianti, dan Suciadi C. Nugroho, 2015, ‘Bakteri Asosiasi Pada
Karang scelaractina Kaitannya Dengan Fenomena La-Nina Di Pulau Bunaken, ‘Jurnal
Kelautan Nasional, Vol.10, No.2, hh 55-63
Putri, Megamada, Sukini, dan Yadong, 2017, ‘Mikrobiologi Keperawatan Gigi’, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Rohmi, Yunan J., dan I Dewa Putu Martha Prayuda,2016, 'Buah Naga Sebagai Pewarna Alami
Untuk Pewarnaan Bakteri', Jurnal Kesehatan Prima, Vol.10, No.2, hh 1726-1734
Timdisen,2020, 'Pewarnaan Jasad Renik', Universitas UPN "Vetran" Jawa Timur, Surabaya
Yusmaniar, Wardiyah, Khainin Nida,2017, 'Mikrobiologi dan Parasitologi'Tim P2M2, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 21

Anda mungkin juga menyukai