Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Lima Model Kesetimbangan Adsorpsi Isoterm pada

Adsorpsi Ion Logam Chrom VI oleh Zeolit

Syarifah Aini dan Supratikno


Jurusan Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten
Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten 57438 Telp. 0272-322363 Fax. 0272-323288
Email: aini07931@gmail.com

ABSTRAK
Ion logam chrom VI termasuk limbah logam berat yang perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan
menggunakan adsorben. Zeolit adalah adsorben yang cocok untuk menyerap ion logam chrom VI karena zeolit
merupakan mineral alam yang mempunyai luas permukaan aktif per satuan massa yang besar dan daya afinitas
yang cukup kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model yang cocok untuk kesetimbangan adsorpsi
ion logam chrom VI oleh zeolit beserta nilai parameternya, dan mengetahui daya serap zeolit optimal terhadap
ion logam chrom VI. Data Sekunder diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Sulistyono
(2009), data yang didapat adalah konsentrasi ion logam chrom VI pada saat setimbang ( C e ¿ dan konsentrasi ion
logam chrom VI yang teradsorpsi oleh zeolit pada saat setimbang (q ¿¿ e)¿ pada berbagai konsentrasi ion logam
chrom VI dalam sampel mula-mula (C 0) yaitu konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. Penelitian ini
mengunakan metode penerapan model kesetimbangan adsorpsi isoterm yang meliputi 5 persamaan yaitu
Adsorpsi Linier (Henry’s Law), Adsorpsi Isoterm Freundlich, Adsorpsi Isoterm Langmuir, Isoterm Brunauer-
Emmett-Teller (BET), Persamaan Sigmoidal Chapman. Dari kelima model ini dilakukan fitting data untuk
mencari model yang lebih mendekati data. Pencocokan data dilakukan dengan minimasi yang dilakukan oleh
program Matlab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang cocok yaitu model Adsorpsi Isoterm BET
dengan nilai parameter yaitu nilai konstanta adsorpsi isoterm BET (C BET) sebesar 0,5183 l/mg, kapasitas
maksimal adsorben saat setimbang secara teoritis (qs) adalah 149,9977 mg/g dan konsentrasi adsorbat jenuh
pada lapisan monolayer (Cs) adalah 184,1691 mg/l.

Kata kunci: Adsorben, Isoterm BET, Model Kesetimbangan Adsorpsi, Zeolit

I. Pendahuluan Adsorpsi dapat terjadi di permukaan


adsorben padat, di dalam makropori dan mesopori,
1.1 Latar Belakang namun luas permukaaan ( surface area) adsorben
Limbah logam berat khususnya chromium padat sangat kecil sekali bila dibandingkan luas
merupakan limbah yang sering dibuang ke perairan permukaan mikropori di mana sejumlah material
oleh industri electroplating, penyamakan kulit atau teradsorpsi (internal surface area), sehingga ini
industri kimia yang lain karena limbah ini termasuk biasanya diabaikan. Ketika laju adsorpsi sama
limbah yang proses pemisahan ion logamnya cukup dengan laju desorpsi maka kesetimbangan telah
sulit dipisahkan melalui proses pengendapan tercapai dan kapasitas adsorben dapat diketahui.
ataupun proses koagulasi. Oleh karenanya, maka Secara teori, kapasitas penjerapan suatu adsorben
limbah ini perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut terhadap kontaminan dapat dihitung dengan
yaitu dengan proses adsorpsi. Adsorben yang menerapkan adsorpsi isoterm (Metcalf dan Eddy,
digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit, karena 2003).
zeolit merupakan mineral alam yang mempunyai Keberhasilan proses adsorpsi padat – cair
luas permukaan aktif per satuan massa yang besar tergantung pada performa adsorben yang digunakan,
dan mempunyai daya afinitas yang cukup kuat. baik dalam hal kesetimbangan maupun kinetikanya.
Adsorben dengan kapasitas yang tinggi (porous)
1.2 Tujuan tetapi memiliki afinitas yang rendah akan menjerap
Tujuan penelitian ini adalah menentukan molekul cairan yang rendah, karena molekul cairan
model kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai
oleh zeolit beserta nilai nilai parameternya, dan permukaan padatan. Sementara adsorben dengan
menggunakan model kesetimbangan adsorpsi yang afinitas yang tinggi tetapi pori – pori sedikit hanya
cocok untuk meramalkan daya serap zeolit optimal mampu menjerap molekul cairan dalam jumlah
terhadap ion logam chrom VI melalui teori model sedikit, sehingga adsorpsi kurang sempurna
kesetimbangan isoterm adsorpsi. (Laksito, 2008).
Jumlah adsorbat yang dapat terjerap oleh
1.3 Tinjauan Pustaka absorben merupakan fungsi dari karakteristik &
konsentrasi adsorbat serta temperatur. Karakteristik kesetimbangan adsorpsi dengan penerapan 5 model
adsorbat seperti kelarutan, struktur molekul, berat kesetimbangan isoterm adsorpsi.
molekul, polaritas dan hydrocarbon saturation
merupakan hal yang penting. Pada umumnya, II. Metode Penelitian
jumlah bahan yang teradsorpsi dapat dihitung
sebagai fungsi dari konsentrasi pada temperatur 2.1 Metode Pengambilan Data Sekunder
konstan, dan fungsi ini dikenal sebagai Adsorption Data Sekunder diambil dari data primer
Isoterm (Metcalf dan Eddy, 2003). yaitu penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan
Sulistyono (2009), data yang didapat adalah
1.4 Landasan Teori konsentrasi ion logam chrom VI pada saat setimbang
Penelitian ini mengambil lima model (C e ¿ dan konsentrasi ion logam chrom VI yang
kesetimbangan adsorpsi isoterm yaitu adsorpsi teradsorpsi oleh zeolit pada saat setimbang(q ¿¿ e)¿
linier/Henry, Freudlich, Langmuir, Brunauer–
pada berbagai konsentrasi ion logam chrom VI
Emmett– Teller (BET) dan Chapman. Adsorpsi
linier berlaku pada sistem larutan yang sangat encer dalam sampel mula-mula (C 0) yaitu konsentrasi 5
dan dinyatakan sebagai (Noll,dkk., 1992) : ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm.
q e =K .C e (1) Dari data sekunder ini dilakukan fitting
Persamaan Freundlich berasumsi bahwa adsorpsi data dengan menggunakan program Matlab yang
terjadi secara multilayer dan permukaan adsorben sudah dibuat berdasarkan model kesetimbangan
heterogen. Persamaan isoterm Freundlich adsorpsi isoterm, kemudian model yang cocok akan
dinyatakan sebagai (Metcalf dan Eddy, 2003) : dapat diamati dari visualisasi dan minimasi SSE.
1 (2) Model yang cocok dapat digunakan untuk
x memprediksi optimalisasi daya serap zeolit
q e = =K f Ce n
m diberbagai konsentrasi ion logam chrom VI.
Persamaan Langmuir berdasarkan asumsi bahwa
adsorpsi terjadi secara monolayer, bersifat reversible 2.2 Model dan Analisis Data
dan dinyatakan sebagai (Metcalf dan Eddy, 2003) : Model yang dipakai dalam penelitian ini
x a bC e (3) adalah model kesetimbangan adsorpsi isotherm yang
q e= = meliputi 5 persamaan yaitu Adsorpsi Linier (Henry’s
m 1+b C e Law), Adsorpsi Isoterm Freundlich, Adsorpsi
Isoterm BET berlaku pada sistem adsorpsi Isoterm Langmuir, Isoterm Brunauer-Emmett-Teller
multilayer dan dirumuskan sebagai berikut (Foo dan (BET), Persamaan Sigmoidal Chapman. Dari kelima
Hameed, 2010): model ini dilakukan fitting data untuk mencari
q s C BET C e (4) model yang lebih mendekati data.
q e= Data yang didapat adalah konsentrasi ion
( Cs −C e ) [ 1+ ( C BET −1 )( C e /C s ) ] logam chrom VI pada saat setimbang (C e ¿ dan
Persamaan ini menyatakan adsorpsi sangat kecil konsentrasi ion logam chrom VI yang teradsorpsi
pada konsentrasi rendah namun adsorpsi akan
oleh zeolit pada saat setimbang(q ¿¿ e)¿ pada
meningkat dengan semakin meningkatnya
konsentrasi larutan, persamaan sigmoidal Chapman berbagai konsentrasi ion logam chrom VI dalam
dinyatakan sebagai (Chatterjee,dkk., 2010): sampel mula-mula (C 0) yaitu konsentrasi 5 ppm, 10
γ (5) ppm, 15 ppm, dan 20 ppm.
q =∝ ( 1−e−β .C e )
e Dalam penentuan nilai tetapan
Kadar chromium yang teradsorpsi oleh kesetimbangan, seperti nilai K untuk model Henry,
zeolit pada saat setimbang dihitung dengan nilai Kf & nilai n untuk model Freundlich dan
menggunakan persamaan berikut : seterusnya, maka nilai tetapan kesetimbangan
V V (6) tersebut ditebak terlebih dahulu dan kemudian
q e= ( m ) . C +q −( m ) . C
0 e0 e dilakukan proses pencocokan terhadap data q e
sampel dengan minimasi SSE. Proses minimasi
dilakukan dengan program Matlab, menggunakan
1.5 Solusi dan Manfaat
alat bantu berupa fminsearch. Selain berdasarkan
Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini
nilai SSE, penentuan model kesetimbangan yang
adalah menghasilkan model kesetimbangan adsorpsi
cocok juga berdasarkan penilaian secara visual,
isoterm yang cocok untuk proses adsorpsi ion logam
kedekatan model dengan data percobaan
chrom VI oleh zeolit melalui fitting data dengan
bantuan fminsearch dalam MATLAB.
III. Hasil dan Pembahasan
Manfaat penelitian ini adalah dapat
memberikan kontribusi kepada khasanah ilmu
3.1 Kesetimbangan Adsorpsi pada Berbagai Model
pengetahuan tentang pengelolaan limbah logam
Kesetimbangan adsorpsi merupakan
berat khususnya ion logam chrom VI melalui proses
informasi penting yang dapat menunjukkan
distribusi molekul adsorbat pada fase cair dan padat ion logam Chrom VI. Hasil pencocokan data
ketika proses adsorpsi mencapai kesetimbangan. percobaan dengan berbagai model kesetimbangan
Percobaan kesetimbangan adsorpsi pada berbagai ditampilkan pada Tabel 3.1.
jenis ukuran partikel zeolit dilakukan untuk
mengetahui kondisi optimum zeolit dalam menyerap

Tabel 3.1. Hasil Pencocokan Data Adsorpsi Ion Chrom VI oleh Zeolit pada Berbagai Model Kesetimbangan
Co Ce data qe Henry Freundlich Langmuir BET Chapman
data (ppm) data qe hitung qe hitung qe hitung qe hitung qe hitung
(ppm) (mg/g) (mg/g) (mg/g) (mg/g) (mg/g) (mg/g)
5 4,11 1,78 1,92 2,62 2,04 1,79 1,15
10 8,15 3,70 3,81 4,18 3.92 3,68 4,14
15 12,13 5,74 5,67 5,48 5,66 5,66 6,28
20 16,14 7,71 7,54 6,65 7,32 7,80 7,37

10

6
qe, m g/g

2
eksperimen
Henry
0
Freundlich
Langmuir
-2 BET
Chapman

-4
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Ce, mg/l

Gambar 3.1. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam Zeolit pada Berbagai Model

Tabel 3.2. Nilai Parameter Masing-Masing VI , maka akan semakin banyak ion logam chrom VI
Model Kesetimbangan yang teradsorpsi. Hal ini disebabkan dengan
Model Konstanta semakin tinggi konsentrasi ion logam chrom VI akan
Kesetimbangan semakin banyak ion yang berinteraksi dengan
Henry K (l/g) 0,4671 rongga-rongga zeolit sehingga ion-ion tersebut akan
SSE 0,0655 lebih banyak terserap oleh zeolit pada keseimbangan
Freundlich Kf (l/g) 0,9957 tertentu dan menyebabkan tingkat adsorpsinya
n 1,4635 semakin besar.
SSE 2,1272 Secara visual pada gambar 3.1 dapat dilihat
Langmuir a (mg/g) 63,4667 bahwa garis model yang lebih mendekati data
b (l/mg) 0,0081 percobaan adalah model Henry, Langmuir dan BET.
SSE 0,2745 Sedangkan pada tabel 3.2 nilai SSE yang paling
BET qs ( mg/g) 149,9993 kecil adalah nilai SSE pada model BET. Kedua hal
CBET (l/mg) 0,5183 ini bisa dijadikan pertimbangan untuk menentukan
Cs (mg/l) 184,1691 model mana yang paling cocok untuk proses
SSE 0,015 kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI oleh
Chapman α (mg/g) 8,2002 zeolit. Maka dalam hal ini akan kita bahas satu per
β 0,2227 satu model mana yang tepat dan dapat digunakan
γ 3,844 untuk mewakili proses kesetimbangan ini, dengan
SSE 0,9977 menampilkan berbagai grafik pada berbagai model
kesetimbangan yang telah diajukan dalam penelitian
Dari tabel dan gambar diatas dapat diamati ini.
bahwa semakin tinggi konsentrasi ion logam chrom
Model Henry Gambar 5.4. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam
Zeolit pada Model Langmuir
Dari gambar 5.4 terlihat bahwa model Langmuir
Model Henry mendekati data percobaan atau eksperimen dari
proses kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI
8
oleh zeolit, dengan nilai SSE = 0,2745 dan nilai
qe (mg/g)

Model
4 konstanta kesetimbangan Langmuir (b) sebesar
Data
0,0081 l/mg dan konsentrasi maksimal zeolit (a)
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 adalah 63,4467 mg/g.
Ce (mg/l)
Model BET

Gambar 5.2. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam Model BET


Zeolit pada Model Henry
Dari gambar 5.2 terlihat bahwa model Henry 8

qe (mg/g)
mendekati data percobaan atau eksperimen dari Model
proses kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI 4 Data
oleh zeolit, dengan nilai SSE = 0,0655 dan nilai
0
konstanta kesetimbangan isoterm Henry (K) sebesar 2 4 6 8 10 12 14 16 18
0,4671 l/g.
Ce (mg/l)
Model Freundlich
Gambar 5.5. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam
Zeolit pada Model BET
Model Freundlich Dari gambar 5.5 terlihat bahwa model BET sangat
10 mendekati data percobaan atau eksperimen dari
8 proses kesetimbangan adsorpsi ion logam chrom VI
oleh zeolit, dengan nilai SSE = 0,015, nilai konstanta
qe (mg/g)

6 Model
adsorpsi isoterm BET (CBET) sebesar 0,5183 l/mg,
4 Data
kapasitas maksimal adsorben saat setimbang secara
2 teoritis (qs) adalah 149,9977 mg/g dan konsentrasi
0 adsorbat jenuh pada lapisan monolayer (Cs) adalah
2 4 6 8 10 12 14 16 18
184,1691 mg/l.
Ce (mg/l)
Model Chapman
Gambar 5.3. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam
Zeolit pada Model Freundlich Model Chapman
Gambar 5.3 memperlihatkan bahwa model
Freundlich tidak mendekati data percobaan atau 8
qe (mg/g)

eksperimen dari proses kesetimbangan adsorpsi ion Model


logam chrom VI oleh zeolit, hal ini terlihat nilai SSE 4
Data
= 2,1272, nilai tetapan kesetimbangan Freundlich 0
(Kf) sebesar 0,9957 l/g dan nilai parameter intensitas 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Freundlich (1/n) = 0,6833. Ce (mg/l)
Model Langmuir
Gambar 5.6. Kesetimbangan Ion Chrom VI dalam
Zeolit pada Model Chapman
Model Langmuir Dari gambar 5.6 terlihat bahwa model Chapman
10 kurang mendekati data percobaan atau eksperimen
8 dari proses kesetimbangan adsorpsi ion logam
qe (mg/g)

6 Model chrom VI oleh zeolit, dengan nilai SSE = 0,9977,


4 Data nilai tetapan kesetimbangan (β) sebesar 0,2227, nilai
2 tetapan kesetimbangan (γ) adalah 3,8449 dan
0 konsentrasi maksimal adsorben (α) adalah 8,2002
2 4 6 8 10 12 14 16 18 mg/g.
Ce (mg/l)
IV. Kesimpulan
Secara visual gambar dari kelima grafik
kesetimbangan ion logam chrom VI dalam zeolit,
model yang mendekati data eksperimen ada 3 model
yaitu model Henry, model Langmuir, dan model
BET.
Model BET ditentukan sebagai model yang
cocok untuk mewakili proses kesetimbangan
adsorpsi ion logam chrom VI oleh zeolit.
Nilai parameter dari model BET adalah
nilai konstanta adsorpsi isoterm BET (C BET) sebesar
0,5183 l/mg, kapasitas maksimal adsorben saat
setimbang secara teoritis (qs) adalah 149,9977 mg/g
dan konsentrasi adsorbat jenuh pada lapisan
monolayer (Cs) adalah 184,1691 mg/l.
Maka estimasi nilai daya serap zeolit
optimal dapat ditentukan dari model BET sebesar
149,9977 mg/g.

Ucapan Terimakasih
Terima kasih penulis sampaikan kepada
Universitas Widya Dharma Klaten, sebagai
homebased dan tempat kami melakukan penelitian
ini, dan kepada Kemenristek Dikti sebagai
penyandang dana dalam penelitian ini, dan juga
semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Chatterjee, S., Dae, S., Lee, Min, W., Seung, H., dan
Woo. (2010). Enhanced Molar Sorption
Ratio for Naphthalene through the
Impregnation of Surfactant into Chitosan
Hydrogel Beads. Bioresour. Technol.
101,4315–4325.
Do, D.D. (1998). Adsorption Analysis: Equilibria
and Kinetics. London: Imperial College
Press.
Foo, K.Y., dan Hameed, B.H.(2010). Review
Insights Into the Modeling of Adsorption
Isotherm Systems. Chem. Eng. J. 156, 2-
10.
Hinz, C. (2001). Description of Sorption Data with
Isotherm Equations. Geoderma 99, 225–
243.
Laksito, D.(2008). Kesetimbangan Fasa Amonia
pada Air dan Sedimen di Sungai (Tesis).
Tersedia dari Digital Library UGM
Yogyakarta.
Metcalf dan Eddy. (2003). Wastewater Engineering
Treatment and Reuse. (Fourth edition).
New York: Mc. Graw hill.
Noll, K.E., Gounaris, V., dan Wang, S.H. (1992).
Adsorption Technology for Air and Water
Pollution Control, USA: Lewis Publisher,
Inc.
Saputra, B.W. (2008). Desain Sistem Adsorpsi.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai