GRUP L
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I
Dosen Pembimbing
Ir. C. Pujiastuti, MT
NIP. 19630305 198803 2 001 Ir. C. Pujiastuti, MT
NIP. 19630305 198803 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi Teknik
Kimia I ini dengan judul “Proses Pelarutan Padat Cair”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 22
Februari 2018 di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. C. Pujiastuti,MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
dan dosen pembimbing praktikum.
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, kami selalu mengharapkan kritik dan
saran, seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam pelaksaan kesempurnaan
laporan ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya
jurusan Teknik Kimia.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
INTISARI........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
I.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
I.2 Tujuan.....................................................................................................................2
I.3 Manfaat...................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
II.1 Secara Umum........................................................................................................3
II.1.1 Pengertian Kelarutan.....................................................................................3
II.1.2 Pengertian Pelarutan dan Larutan...............................................................3
II.1.3 Konsentrasi Larutan......................................................................................4
II.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan...........................................7
II.2 Sifat Bahan............................................................................................................9
II.3 Hipotesa...............................................................................................................10
II.4 Diagram Alir........................................................................................................11
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................................12
III.1 Bahan yang Digunakan.....................................................................................12
III.2 Alat yang Digunakan.........................................................................................12
III.3 Gambar Alat......................................................................................................12
III.4 Rangkaian Alat..................................................................................................13
III.5 Prosedur.............................................................................................................13
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk memahami pengaruh waktu pengadukan dengan konsentrasi zat padat.
2. Untuk memahami perpindahan massa padat cair berdasarkan densitas
3. Untuk membuat dan memahami kurva hubungan antara volume pelarut
terhadap konsentrasi zat padat.
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pelarutan padat cair
2. Agar praktikan dapat mengetahui pengaplikasian proses pelarutan padat cair
pada dunia industri kimia
3. Agar prakitkan dapat mengetahui rumus cara perhitungan kelarutan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecah dan
tergantikan oleh tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut
dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu struktur zat pelarut
mengelilingi zat terlarut, hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan
pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut,
pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi.
Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan pada
suhu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah
zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksmal, dan larutannya disebut sebagai
larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan yaitu seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi.
II.1.3 Konsentrasi Larutan
Konsentrasi dapat diartikan sebagai ukuran yang menentukan banyaknya
zat yang berada di dalam suatu campuran dan dibagi dengan volume total pada
campuran tersebut. Biasanya konsentrasi dinyatakan pada satuan fisik, seperti
halnya satuan volume, satuan kimia, ataupun satuan berat seperti mol ekuivalen
dan massa rumus.
(Redypta, 2015)
Molaritas merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan
konsentrasi atau kepekatan suatu larutan. Molaritas larutan adalah banyaknya mol
zat terlarut dalam 1 liter larutan.
g 1000
M= x ………………………………(1)
Mr mL
Keterangan :
M = Molaritas Larutan (M)
g = Massa zat Terlarut (gram)
Mr = Massa Relative zat Terlarut (gr/mol)
mL = Volume Larutan (mL)
ρ x 10 x %massa
M= …………………………(2)
Mr
Keterangan :
M = Molaritas Larutan (M)
= Massa Jenis (kg/liter)
Mr = Massa relative zat terlarut (kg/mol)
Pengenceran merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan
mencampurkan pelarut yang lebih ukurannya dari suatu zat yang dilarutkannya.
Untuk pengenceran larutan dengan konsentrasi tertentu dapat menggunakan
rumus pengenceran larutan berikut :
V 1 M 1=V 2 M 2 ………………..……………(3)
Keterangan :
V1 = Volume larutan awal (L)
V2 = Volume larutan jadi (L)
M1 = Molaritas larutan awal (M)
M2 = Molaritas larutan jadi (M)
Kemolalan atau molalitas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan
jumlah mol(n) zat terlarut dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut. Rumus molalitas
adalah :
massa 1000
m= x ……………..……………(4)
Mr p
Keterangan :
Massa = Massa zat terlarut (kg)
p = Massa zat pelarut (kg)
m = Molalitas (m)
Mr = massa relative zat terlarut (gr/mol)
Untuk menghitung molaritas dari larutan campuran dapat menggunakan
rumus kimia sebagai berikut :
g1 g2 1000
m= ( + )
x
Mr 1 Mr 2 P1+ P 2
………………………(5)
Keterangan :
m = molalitas larutan (m)
g1 = massa zat terlarut 1 (gram)
g2 = massa zat terlarut 2 (gram)
Mr1 = massa relative zat terlarut 1 (gr/mol)
Mr2 = massa relative zat terlarut 2 (gr/mol)
P1 = Massa Pelarut 1 (gram)
P2 = Massa Pelarut 2 (gram)
Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total
larutan (gabungan zat terlarut dan pelarut)
mol A
X A= ………………………...…(6)
mol A+mol B
mol B
X B= …………………….....(7)
mol A+ mol B
X A + X B=1 …………………………(8)
Keterangan :
X = Fraksi Mol
A = Terlarut (gr/mol)
B = Pelarut (gr/mol)
Kadar larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram
larutan. Untuk menghitung kadar zat dalam larutan dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
mt
%massa= x 100 % ………………………..(9)
mt + mp
vt
%volume= x 100 % ……………………….(10)
vt + v p
Keterangan :
mt = massa zat terlarut (gram)
mp = massa zat pelarut (gram)
Vt = Volume terlarut (mL)
V2 = Volume pelarut (mL)
Ketika kelarutan dinyatakan sebagai berat zat terlarut dalam berat pelarut tertentu,
maka kelarutan larutan tersebut akan bagus jika zat terlarut dengan berat molekul
tinggi, dan untuk pelarut dengan berat molekul rendah, Bila kelarutan dinyatakan
sebagai jumlah zat terlarut dalam volume pelarut tertentu, maka yang terbesar
adalah untuk pelarut yang memiliki berat molekul rendah dan kepadatan tinggi.
Cairan nonpolar yang memiliki tekanan hampir sama mematuhi hukum Raoult.
Perbedaan tekanan dengan cairan nonpolar mengurangi kelarutan, suatu kelarutan
dipertimbangkan dalam bentuk gas atau komponen padat. Perbedaan tekanan
internal yang besar tidak cocok atau serasi jika kedua komponen dalam
bentuk cair. Dua cairan dapat menunjukkan penyimpangan positif atau
negatif dari hukum Raoult. Biasanya positif jika ada perbedaan polaritas yang
cukup besar, dan negatif saat keduanya sangat polar.
(Hilderbrand, 1916)
Tekanan komponen gas dari suatu larutan dapat digunakan untuk
membebaskan energi dari suatu komponen larutan dengan mengumpamakan suatu
larutan tersebut adalah ideal.
Toluene Benzene
0,8
Pressure, bar
tal
0,6 To e
en
nz
Be
0,4
0,2 Toluene
0 0,8 1
0,2 0,4 0,6
II.3 Hipotesa
Semakin berat massa CaO yang akan dilarutkan dalam aquadest, maka
akan semakin banyak pula zat yang dapat larut dalam aquadest. Berat CaO
sebelum dilarutkan memiliki massa yang lebih berat daripada massa CaO yang
setelah dilarutkan.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Stopwatch Spatula
Beakerglass
Keterangan :
1. Beakerglass
2. Magnetic Stirrer
III.5 Prosedur
1. Menimbang solute sesuai variabel yang ditentukan
2. Membuat solvent dengan konsentrasi tertentu
3. Menghitung densitas solvent dengan piknometer
4. Mencampur solute dan solvent di dalam beakerglass
5. Melakukan operasi pelarutan dengan magnetic stirrer sesuai waktu yang
ditentukan
6. Memisahkan filtrat dan residu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1
Tabel Vol. CaO Densitas
Penga Berat Kertas Saring Berat Kertas Saring + Berat Residu Densitas Awal
Pelarut awal Akhir
matan (gr) Residu (gr) (gram) (gr/mL)
(mL) (gr) (gr/mL)
Waktu
(menit)
15 200 2 0,287 2,4073 2,1203 0,9352 0,9507
15 250 2 1,0856 3,192 2,1064 0,9352 0,949
15 300 2 1,1057 3,04 1,9343 0,9352 0,9505
15 350 2 1,0729 3,1755 2,1026 0,9352 0,9493
15 400 2 1,0768 2,6542 1,5774 0,9352 0,9505
IV.3 Grafik
IV.3.1 Volume Pelarut VS Berat Solute yang Larut
1.2
CaO yang Larut (gram)
1
0.8
0.6
Vol. Pelarut VS Berat yang
0.4 Larut
0.2 Vol. Pelarut VS Densitas
Akhir
0
150 200 250 300 350 400 450
-0.2
15.0000
10.0000
Vol. Pelarut vs %recovery
5.0000 padatan
0.0000 Vol. Pelarut VS %Recovery
150 200 250 300 350 400 450 Densitas
-5.0000
-10.0000
IV.4 Pembahasan
Program Studi S-1 Teknik Kimia
18
Fakultas Teknik-UPN”VETERAN”JATIM
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROSES PELARUTAN PADAT CAIR
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. A
2. B
3. C
V.2 Saran
1. A
2. B
3. C
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
0 , 031
¿ x 100 %
2
¿ 3,3148 %