Anda di halaman 1dari 25

Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I

“Tangki Berpengaduk”

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA I

“ TANGKI BERPENGADUK ”

GRUP : A

1. M.Ulul Albab (1631010007)


2. Vita Kartika Sari (1631010039)

Kepala Laboratorium OTK I Dosen Pembimbing

(Ir. Caecilia Pujiastuti, MT) (Ir. Sukamto, MT)

NIP. 19630305 198803 2 001 NIP. 19541019 198503 1 001

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page i
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia I ini dengan judul “Tangki Berpengaduk“. Laporan Resmi ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi Teknik Kimia I yang
diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan hingga
perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta petunjuk asisten
pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2018 di Laboratorium
Operasi Teknik Kimia.

Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Ir. C. Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia


2. Bapak Ir. Sukamto, MT selaku dosen pembimbing
3. Seluruh asisten laboratorium yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum

Penyusun sadar bahwasanya tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena
itu, penyusun sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan kritik dan
saran guna menyempurnakan laporan praktikum ini.

Surabaya, 01 Maret 2018

Penyusun

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page ii
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
INTISARI............................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
I.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
I.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
II.1 Secara Umum ................................................................................................ 3
II.2 Sifat Bahan .................................................................................................... 8
II.3 Hipotesa ........................................................................................................ 9
II.4 Diagram Alir ................................................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 10
III.1 Bahan ................................................................................................................... 10
III.2 Alat ........................................................................................................... 11
III.3 Gambar Alat .............................................................................................. 11
III.4 Rangkaian Alat .......................................................................................... 12
III.5 Prosedur ..................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................. 13
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan ............................................................................ 13
IV.2 Tabel Hasil Perhitungan ............................................................................ 15
IV.3 Grafik ........................................................................................................ 17
IV.4 Pembahasan ............................................................................................... 17
BAB V. ................................................................................................................. 19
V.1 Kesimpuan .................................................................................................. 19
V.2 Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
APPENDIX............................................................................................................21

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page iii
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

INTISARI

Pengadukan adalah suatu proses atau operasi kesatuan yang mempunyai


sasaran untuk menghasilkan gerakan tidak beraturan dalam suatu cairan dengan alat
mekanis. Pada proses industri, proses pengadukan sangat berperan. Hal ini untuk
mencampur dua zat atau lebih baik yang beda fase maupun yang fasenya sama.
Sehingga membentuk campuran yang homogen. Tujuan dari praktikum ini adalah
mengembangkan hubungan empiris untuk memperkirakan ukuran alat pada
pemakaian yang sebenarnya (laboratorium) serta menentukan besarnya daya
pengadukan.
Dalam praktikum ini praktikan akan merangkai satu set alat berpengaduk, dan
masukan masing-masing bahan kedalam beaker glass (tangki) dengan kecepatan
dan ketinggian dari dasar beaker glass (tangki) yang berbeda-beda, dengan
kecepatan sebesar 220 rpm. Kemudian lakukan pengadukan dengan menggunakan
buffle maupun tanpa buffle serta terdapat vortex atau tidak. Kemudian akan
dilakukan pengukuran berat jenis dan viskositas produk bertutur-turut dengan
menimbang pikno kosong terlebih dahulu dengan volume 10 ml. Kemudian
masukan masing-masing bahan yang akan diukur densitasnya kedalam pikno
kosong tersebut lalu timbang kembali sebagai pikno isi. Ulangi percobaan diatas
sesuai variable percobaan yang ditentukan.
Dari data teoritis telah diketahui bahwa semakin besar kecepatan pengadukan
maka semakin besar kemungkinan terjadinya vortex (vortex yang timbul semakin
besar). Dari grafik hubungan antara Nre terhadap Npo, dapat diketahui bahwa Nre
dan Npo berbanding terbalik, jadi semakin besar Nre maka Npo yang diperoleh
semakin kecil. Semakin besar kecepatan pengadukannya, grafik yang dihasilkan
cenderung menurun.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page iv
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pengadukan adalah operasi yang menciptakan gerakan dari bahan-bahan
yang dapat diaduk, umumnya digunakan untuk mencampur atau mendispersikan
bahan-bahan yang ada. Bahan bisa dua cairan yang saling larut, padatan dalam
cairan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung. Pengadukan juga dilakukan
untuk mempercepat perpindahan panas. Contohnya, pada pemanasan fluida dan oil
atau jaket pemanas. Faktor yang mempengaruhi pencampuran dan pengadukan
antara lain konfigurasi tangki, jenis dan geometri pengaduk, kecepatan putaran dan
sifat fisik fluida.
Prosedur percobaan meliputi, pertama menimbang pikno kosong dengan
volume 20 ml, lalu masukkan masing-masing bahan yang akan diukur densitasnya
kedalam pikno kosong tersebut, kemudian menimbang kembali sebagai pikno isi.
Selanjutnya memasang satu set alat berpengaduk, kemudian masukkan masing-
masing bahan kedalam beaker glass (tangki) dengan volume liter, kecepatan dan
ketinggian dari dasar beaker glass (tangki) yang berbeda-beda. Selanjutnya
melakukan pengamatan dengan menggunakan buffle apakah terdapat vortex atau
tidak. Mengulangi percobaan diatas sesuai dengan variabel yang ditentukan.
Pada percobaan tangki berpengaduk tujuannya adalah untuk
mengembangkan hubungan empiris untuk memperkirakan ukuran alat pada
pemakaian yang sebenarnya pada percobaan laboratorium. Kemudian untuk
menentukan konstanta-konstanta dalam persamaan empiris. Terakhir yaitu untuk
membuat hubungan kurva antara bilangan power (Npo) dengan bilangn reynold
(Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya baffle.

I.2. Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara viskositas dengan kecepatan pengadukan.
2. Mempertimbangkan daya yang diperlukan ketika pengaduk berputar pada
kececpatan tertentu berikutnya.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 1
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

3. Untuk menentukan hubungan power dengan bilangan reynold dengan


variasi jenis cairan dan ada tidaknya buffle.
I.3. Manfaat
1. Praktikan diharapkan dapat mengetahui pengaruh baffle dalam tangki
berpengaduk.
2. Praktikan diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pengadukan.
3. Praktikan diharapkan dapat mengetahui besar bilangan power untuk setiap
variable kecepatan pengadukan.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 2
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan
yang diaduk seperti molekul-molekul. Zat-zat yang bergerak atau komponennya
menyebar (terdispersi). Sedangkan pencampuran adalah operasi yang
menyebabkan tersebarnya secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana
bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih. Proses pencampuran bisa
dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini dikarenakan faktor-faktor
penting yang berkaitan dengan proses ini, didalam aplikasi nyata biasanya bisa
dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Pencampurn terjadi pada tiga tingkatan
yang berbeda yaitu :
1. Meknisame konvektif : merupakan pencampuran yang disebabkan aliran cairan
secara keseluruhan (bulf flow).
2. Eddy diffusion : merupakan pencampuran karena adanya gumpalan-gumpalan
fluida yang terbentuk dan tercampakkan dalam medan aliran.
3. Diffusion : merupakan pencampuran karena gerakan molekuler.
Tangki berpengaduk (tangki reaksi) merupakan bejana pengaduk tertutup yang
benbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung. Tangki pengaduk terutama
digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada
tekanan vakum, namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain
misalnya untuk pencampuran, pelarutan, penguapan ekstraksi dan kristalisasi.
Untuk pertukaran panas, tangki biasanya dilengkapi mantel ganda yang di las atau
disambung dengan flens atau dengan kumparan yang benbentuk belahan pipa yang
dilas. Untuk mencegah kerugian panas yang tidak dikehendaki tangki dapat
diisolasi.
(kurniawan, 2011)
Adapun parameter- parameter hidrodinamika dalam tangki berpengaduk
dapat diturukan dalam suatu korelasi empiris antara bilangan reynolds,fraude dan
power sebagai berikut :

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 3
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

a. Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang menyatakan
perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos. Untuk sistem dengan
𝑛 𝐷𝑎 𝜌
pengadukan : 𝑁𝑅𝑒 = 𝜇

Dimana :
ρ = densitas fluida
μ = viskositas fluida
Da = diameter pengaduk
b. Bilangan Fraude
Bilangan Fraude menunjukkan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya
gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑛2 𝐷𝑎
𝑁𝐹𝑟 =
𝑔
Bilangan Fraude bukan merupakan variable yang signifikan. Bilangan ini
hanya diperhitungkan pada sistem pengadukan unbaffled. Pada sistem ini bentuk
permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi sehingga membentuk
vorteks. Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya
inersia.
c. Bilangan Power
Bilangan Power menunjukkan perbandingan antara perbedaan tekanan yang
dihasilkan aliran dengan gaya inersianya. Perubahan tekanan akibat distribusi pada
permukaan pengaduk dapat diintegrasikan menghasilkan torsi total dan kecepatan
pengaduk.
𝑃
𝑃𝑜 =
𝜌 𝑛3 𝐷𝑎5
Korelasi antara bilangan Power dengan Reynold serta Fraude ditunjukkan pada
persamaan-persamaan berikut:
Untuk sistem tanpa baffle : Po = a . Reb. . Prc (13)
Untuk sistem dengan baffle : Po = a . Reb (14)
Dimana :
Po = bilangan Power

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 4
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

Re = bilangan Reynold
Pr = bilangan Prandtl
a, b, c = konstanta eksperimental
Persamaan pertama dapat diubah menjadi: ln Po = ln a + b ln Re
Seseorang perancang bejana sangat memperhatikan tipe dan lokasi
impeller,ukuran bejana, ukuran buffle dan sebagainya. Masing-masing keputusan
sangat mempengaruhi kecepatan dari fluida, besarnya viskositas dan power yang di
perlukan sebagai titik awal untuk desain pada masalah pengadukan . sebuah turbin
pengadukan untuk tangki bersekat dapat ditunjukkan oleh rumus atau persamaan
dibawah ini :
𝐷𝑎 1 𝐻 𝐽 1
= = 1 =
𝐷𝑡 3 𝐷𝑡 𝐷𝑡 12
𝐶 𝑊 1 𝐿 1
= 1 = =
𝐷𝑎 𝐷𝑎 5 𝐷𝑎 4
Dimana :
C = tinggi pengaduk dari dasar tangki ( ft )
Da = diameter pengaduk ( ft )
Dt = diameter tangki ( ft )
H = tinggi fluida dalam tangki ( ft )
J = lebar baffle ( ft )
W = lebar pengaduk ( ft )
Sedangkan untuk tangki tanpa sekat, pada Nre di bawah 300, kurva angka
daya untuk tangki yang mempunyai sekat atau tidak bersekat adalah identik. Pada
NRe yang lebih tinggi kurva memisah. Di daaerah Nre demikian, yang biasanya di
hindarkan dalam praktek dengan tangki tanpa sekat, terbentuk vortex dan angka
Froude akan terpengaruh.
𝑎 − log 𝑏 𝑁𝑅𝑒
𝑀=
𝑏
Berbagai faktor bentuk dalam persamaan tersebut ditentukan oleh jenis dan
susunan alat. Ukuran-ukuran penting untuk bejana dengan pengaduk turbin yang
umum disajikan pada Gambar 6. Faktor-faktor bentuk yang berhubungan dengan
dimensi bejana, sekat, dan impeller tersebut adalah: S1 = Da/Dt, S2 = E/Da, S3 =
L/Da, S4 = W/Da, S5 = J/Dt dan S6 = H/Dt. Faktor-faktor tersebutlah yang biasanya

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 5
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

dikorelasikan dengan bilangan-bilangan tak berdimensi dan diplot dalam grafik-


grafik korelasi.
( McCabe, 2005)
Dalam proses pengadukan ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah sebagai berikut :
1. Jenis Pengaduk
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan di dalam bejana pengaduk.
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan , yang pertama
yaitu baling-baling (propeller) yaitu pengaduk yang digunakan pada kecepatan
antara 400 hingga 1750 rpm dan digunakan untuk cairan denga viskositas rendah.
Kedua yaitu pengaduk dayung (padddle) merupakan pengaduk yang biasa
digunakan pada kecepatan rendah yaitu antara 20 hingga 200 rpm. Sedangkan untuk
yang ketiga yaitu pengaduk turbin yang biasa digunakan pada kecepatan tinggi
untuk cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas, turbin biasanya memiliki
empat atau enam daun pengaduk. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang
baik.
2. Kecepatan pengaduk
Kecepatan pengadukan merupakan salah satu variasi dasar dalam proses
pengadukan dan pencampuran jika kecepatan semakin besar biasanya digunakan
dengan kebutuhan suatu bahan yang ada. Misalnya kecepatan 400rpm untuk
minyak kental, lumpur dimana terdapat serat. Kemudian pada kecepatan 1150rpm
untuk sirup kental dan minyak pernis. Sedangkan pada kecepatan 1750rpm
biasanya digunakan untuk viskositas rendah seperti air.
3. Jumlah pengaduk
Penambahanpola aliran dalam tangki berpengaduk jumlah pengaduk yang
digunakan pada dasarnya untuk tetap menjaga efektifitas pengadukan pada kondisi
yang berubah ketinggian fluida yang lebih besar dari diameter tangki, disertai
dengan viskositas fluida yang lebih besar dan diameter pengaduk yang lebih kecil
dari dimensi yang biasa digunakan, meruakan kondisi dimana pengaduk yang
digunakan lebih dari satu buah dengan jarak antar pengaduk sama dengan jarak
pengaduk paling bawah dasar tangki.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 6
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

4. Pola aliran dalam tangki berpengaduk


Pada tangki berpengaduk, pola aliran yang dihasilkan bergantung pada beberapa
faktor antara lain geometri tangki, sifat fisik fluida dan jenis pengaduk itu sendiri.
Pengaduk jenis turbine akan cederung membentuk pola aliran radial sedangkan
propeller cenderung membentuk aliran aksial. Pengaduk jenis helical screw dapat
membentuk alliran aksial dari bawah tangki menuju keatas permukaan cairan.
Beberapa pola aliran fluida didalam tangki berpengaduk yaitu flat-blade turbine,
marine propeller, dan helical screw.
5. Draft tube
Merupakan silinder ramping yang mengelilingi pengaduk dengan diameter lebih
besar dari diameter pengaduk. Alat ini digunakan untuk mengendalikan arah dan
kecepatan alir fluida. Penggunaan cpdraft tube menghasilkan peningkatan yang
sangat signifikan dari keseragaman aliran, terutama pada daerah dekat permukaan
cairan. Tetapi, daya yang dibutuhkan pada sistem pengadukan dengan draft tube
lebih besar daripada sistem operasi impeller. Posisi pengaduk dalam draft tube
ditentukan oleh jenis pengaduk yang digunakan.
( Anonim, 2012 )

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 7
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

II.2 Sifat Bahan

1. Natriaum Hidroksida
A.Sifat Fisika
a. Rumus Molekul = NaOH
b. Bentuk = Padatan
c. Massa molar = 40 gr/mol
d. Bau = Berbau
B Sifat Kimia
a. Densitas = 2,31 gr/cm3
b. Titik lebur = 323 oC
c. Titik Didih = 1388 oC
d. Kelarutan = Mudah larut dalam air dingin
( MSDS,2013 .“sodium hydroxide”)
2. Asam Sitrat
A.Sifat Fisika
a. Rumus Molekul = C6H8O7
b. Bentuk = Padatan
c. Massa molar = 192,13 gr/mol
d. Bau = Berbau
B Sifat Kimia
a. Densitas = 1,665 gr/cm3
b. Titik lebur = 153 oC
c. Titik Didih = Decompos
d. Kelarutan = Mudah larut dalam Air
(MSDS,2013.”Citric Acid”)

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 8
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

II.3 Hipotesa
Pada percobaan tangki berpengaduk, semakin besar konsentrasi suatu
larutan, maka semakin besar pula viskositasnya sehingga daya yang diperlukan
untuk pengadukan juga semakin besar.

II.4 Diagram Alir

Menimbang Pikno Kosong

Membuat larutan NaOH dan C6H8O7 sesuai konsentrasi, masukkan dalam pikno, timbang
sebagai berat pikno isi

Memasang Satu set Alat Berpengaduk

Masukkan NaOH dab C6H8O7 kedalam beaker glass dengan volume, kecepatan, letinggian dan
konsentrasi bahan

Melakukan pengamatan menggunakan baffle maupun tanpa baffle

Mengulangi percobaan diatas sesuai dengan variable yang ditentukan

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 9
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

BAB III

PERCOBAAN

III.1. Bahan

1. NaOH

2. Asam Sitrat

III.2.Alat

1. Beaker Glass 7. Pipet

2. Statif dan klem 8. Baffle

3. Piknometer 9. Viskometer Ostwald

4. Propeller 10. Kaca Arloji

5. Spatula 11. Neraca Analitik

6. Gelas Ukur

III.3. Gambar Alat

Motor Klem Gelas Ukur Propeller Buffle

Neraca Analitik Gelas Ukur Piknometer Statif Corong Kaca

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 10
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

Spatula pipet

III.4 Rangkaian Alat

2
6 5
3

Keterangan :
1. Motor
2. Klem
3. Tangki (Beaker Glass)
4. Buffle
5. Propeller (Pengaduk)
6. Statif

III.4 Prosedur
1. Menimbang pikno kosong
2. Menimbang pikno yang telah diisi bahan

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 11
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

3. Memasang set alat berpengaduk


4. Masukkan masing-masing bahan ke dalam beaker glass
5. Mengatur kecepatan dan ketinggian bahan dan pengaduk sesuai variable
6. Kemuadian melakukan pengamatan dengan baffle atau tidak, terdapat
vortex atau tidak..
7. Mengulangi langkah percobaan diatas sesuai dengan variable yang
ditentukan.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 12
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan


A. Tanpa Baffle

N t ρ µ
Konsentrasi vortex
(rpm) (menit) (gr/ml) (gr/ cm s)

Naoh 2N, 1%
220 2 x 1.8081 0.3841
asam sitrat

Naoh 2N, 2%
220 2 x 1.8684 0.5238
asam sitrat

Naoh 2N, 3%
220 2 x 1.1877 0.9179
asam sitrat

Naoh 2N, 4%
220 2 x 1.18946 1.1247
asam sitrat

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 13
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

B. Dengan Baffle

N t ρ µ
Konsentrasi vortex
(rpm) (menit) (gr/ml) (gr/ cm s)

Naoh 2N, 1%
220 2 x 1.1986 0.5267
asam sitrat

Naoh 2N, 2%
220 2 x 1.2029 0.8825
asam sitrat

Naoh 2N, 3%
220 2 x 1.2095 1.1721
asam sitrat

Naoh 2N, 4%
220 2 x 1.2191 1.2053
asam sitrat

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 14
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan


a. Tanpa Baffle

N t
Konsentrasi Nre Nfr Np P
(rpm) (menit)

Naoh 2N,
1% asam 220 2 476.248 32102.04 1.5 103377.560
sitrat
Naoh 2N,
2% asam 220 2 552.59 32102.04 1.45 158122.2042
sitrat
Naoh 2N,
3% asam 220 2 200.451 32102.04 1.2 83184.613
sitrat
Naoh 2N,
4% asam 220 2 163.83 32102.04 1.5 79836.71
sitrat

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 15
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

b. Dengan Baffle

N t
Konsentrasi Nre Nfr Np P
(rpm) (menit)

Naoh 2N, 1%
220 2 352.54 32102.04 1.3 90943.70
asam sitrat

Naoh 2N, 2%
220 2 211.16 32102.04 1.15 80738.81
asam sitrat

Naoh 2N, 3%
220 2 159.86 32102.04 1.03 72710.66
asam sitrat

Naoh 2N, 4%
220 2 156.69 32102.04 1 71153.182
asam sitrat

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 16
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

IV.3 Grafik
a. Tangki Tanpa Baffle
Grafik 1. Hubungan Nre dengan Npo pada tanpa baffle

Grafik Nre vs Npo


1.4

1.2

0.8
Npo

0.6

0.4

0.2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Nre

b. Tangki Dengan Baffle


Grafik 2. Hubungan Nre dengan Npo pada dengan baffle

Grafik Nre vs Npo


1.4
1.2
1
0.8
Npo

0.6
0.4
0.2
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Nre

IV.4 Pembahasan
Pada praktikum Operasi Teknik Kimia ini, kelompok kami melakukan
percobaan Tangki Berpengaduk. Percobaan ini dilakukan menggunakan bahan

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 17
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

Naoh dan Asam Sitrat. Kecepatan pengadukan yang digunakan adalah 220 rpm.
Kemudian variabel konsentrasi Naoh adalah 1%, 2%, 3% dan 4%.
Pertama membuat larutan Naoh 1000 ml dengan konsentrasi sebesar 1%
sesuai variabel yang ditentukan. Kemudian mengukur densitasnya dengan
menggunakan piknometer. Setelah itu, melakukan proses pengadukan dengan
bahan dan variabel yang ada dengan menggunakan baffle maupun tanpa baffle, dan
mengamati perbedaannya. Perlakuan ini juga berlaku untuk campuran Naoh dan
Asam Sitrat. Lalu menghitung nilai Nre, Npo, Nfr dan P.
Pada Saat pengadukan dengan tidak menggunakan baffle, maka semakin
tinggi kecepatan putarannya vortex semakin jelas terlihat. Sedangkan saat
menggunakan baffle, walaupun dengan kecepatan yang tinggi, vortex tidak terlihat
karena pola alirannya berbeda dengan yang tanpa menggunakan baffel. Dari data
yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa semakin besar kecepatan pengadukan
maka semakin besar massa jenis yang diperoleh dari campuran tersebut. Kemudian
dapat diketahui juga bahwa semakin besar kecepatan pengadukan maka semakin
besar viskositas yang diperoleh dari campuran tersebut. Kemudian dapat diketahui
juga adanya konsentrasi larutan berpengaruh terhadap hasil percobaan.
Pada grafik hubungan antara Nre terhadap Npo, dapat diketahui bahwa Nre
dan Npo berbanding terbalik. Jadi semakin besar Nre maka Npo yang diperoleh
semakin kecil. Semakin besar kecepatan pengadukannya, grafik yang dihasilkan
cenderung menurun. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan tangki
berpengaduk adalah kecepatan, diameter pengaduk, densitas, viskositas, dan waktu.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 18
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

V.1 Simpulan
1. Semakin besar kecepatan pengadukan maka semakin besar pula bilangan Nre
yang didapat
2. Semakin besar bilangan Nre maka semakin kecil bilangan Npo nya.
3. Pencampuran dengan menggunakan baffle digunakan untuk menghilangkan
vortex pada saat pengadukan, karena vortex menyebabkan menurunnya kualitas
pencampuran

V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan melalukan pengukuran densitas dan viskositas dengan baik
dan benar karena akan berpengaruh pada hasil akhir.
2. Sebaiknya praktikan melakukan pemasangan alat dengan benar, sehingga tidak
terjadi kesalahan selama percobaan.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengamati adanya vortex.

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 19
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

DAFTAR PUSTAKA

Ameur, Hovari. 2016.”Agitation of Yield Stress Fluid in Different Vessel Shape”.


Algeria: Centeer Universitaise Salhi. Di akses pada tanggal 25 Februari 2018
pukul 21.00 WIB
Lubis.2012.’’mixingataupengadukan’’.(http;//ahmadhusnilubis.blogspot.co.id/201
2/02/pencampuran-bahan-kimia-mixing-process.html) Di akses pada tanggal
25 Februari 2018 pukul 22.00 WIB
McCabe.1993.” Unit Operaitons of Chemical Engineering sevent Edition”.
America:MC Giaw Hill Book company
MSDS. 2013. ”Calcium Oxide”. (https://sciencelab.com). Di akses pada tanggal 25
Februari 2018 pukul 21.00 WIB
MSDS. 2013. ”Sodium Chloride”. (https://sciencelab.com). Di akses pada tanggal
25 Februari 2018 pukul 21.00 WIB
Tim dosen,2018.’’Modul OTK 1 Tangki berpengaduk’’ Surabaya: UPN’’Veteran’’
Jawa Timur
Toker.2011.’’Mixing’’(http://rizatoker.blogspot.co.id/2011/06/mixing.html). Di
akses pada tanggal 27 Februari 2018 pukul 21.00 WIB

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 20
Laporan Praktikum Operasi Teknik kimia I
“Tangki Berpengaduk”

APPENDIX

1. 𝜌 larutan dengan konsentrasi 1%


𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜−𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌= 𝑉 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
55,4896−25.5198 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 25 𝑐𝑚3
𝑔𝑟
= 1.1986 cm3

2. Pembuatan larutan Asam Sitrat 1%


𝑤 𝑤 𝑁𝑎𝐶𝑙
% 𝑣 = 𝑣 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 x 100%
𝑤 𝑁𝑎𝐶𝐿
1% = x 13%
𝑣 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

w = 13 gram
3. µ dengan konsentrasi 1% (tanpa buffle)
(𝜌 𝑥 𝑡) 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
µ= (𝜌 𝑥 𝑡) 𝑎𝑖𝑟
x µ air (literatur)
1.1808 𝑥 1.65
= x 7.96 x 10-1
0.997 𝑥 4.07
𝑔𝑟
= 0.3841 𝑐𝑚.𝑠

4. Reynold Number
𝜌 . 𝐷 2 .𝑟𝑝𝑠
𝑁𝑟𝑒 = 𝜇
𝑔𝑟 220
1.1986 𝑥 (6 𝑐𝑚)2 𝑥 𝑟𝑝𝑠
𝑐𝑚3 60
= 𝑔𝑟
0.3841
𝑐𝑚.𝑠

= 476.249
5. Bilangan Fraud
220 2
𝑛2 𝐷 (
60
) 𝑟𝑝𝑠 𝑥 6 𝑐𝑚
𝑁𝑓𝑟 = = 𝑚 = 32102.04
𝑔 9.8 2
𝑠

6. Power
𝜌 = 𝑁𝑝 . 𝑛3 . 𝐷5
220 3
= 1.5 𝑥 ( 60 ) 𝑥 65 𝑥 1.044

= 103377.560

Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN”VETERAN”Jawa Timur, Surabaya Page 21

Anda mungkin juga menyukai