Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal tentan Praktikum
Kimia Dasar mengenai Stoikiometri. Selain itu, tujuan dari dibuatnya laporan awal
ini adalah sebagai syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika
Dasar.
Dalam penulisan laporan akhir praktikum ini, penulis mendapatkan banyak
sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Silvya Yusnica Agnesty, S.Si.,M.T. dan Dr. Puspa Ratu, M.T. selaku dosen
pada mata kuliah Praktikum Fisika Dasar
2. Arumlillah Mustikahadi selaku asisten laboratorium
3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam pembentukan
laporan ini
4. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu
Demikian Laporan Awalr Praktikum Kimia Dasar ini telah dibentuk. Tentu
dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun laporan awal
praktikum ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan ini bisa menjadi
tambahan informasi untuk pembelajaran kita semua.
kelompok 2
Riza Merlina
KATA PENGANTAR
DAFTAR IS
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1 Pengertian Stoikiometri ............................................................................ 3
2.2 Hukum Dasar Kimia Stoikiometri ............................................................ 5
2.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Percobaan ................................................... 6
BAB III METODOLOGI ..................................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................... 8
3.2 Alat ........................................................................................................... 8
3.3 Bahan yang digunakan ............................................................................. 8
3.4 Prosedur Percobaan .................................................................................. 8
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ...................................................................... 11
4.1 Hasil Praktikum ...................................................................................... 11
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 12
4.3 Hubungan stoikiometri dengan logistik ................................................. 14
4.4 Perhitungan ............................................................................................. 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 16
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
5.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
Angka 22,4 L merupakan volume gas ideal dalam keadaan STP (Standard
Temperature and Pressure), dengan tekanan gas (P) = 1 atm, dan suhu (T) =
273 K. Sementara angka 6,02 x 1023 merupakan besaran tetapan Avogadro.
Jadi, 1 mol zat apa pun memiliki jumlah partikel yang sama yaitu sebanyak
6,02 x 1023 partikel.
2.1.1 Konsep Dasar Stoikiometri
Untuk mempelajari materi Kimia Stoikiometri, kamu harus dapat
memahami konsep-konsep kimia berikut ini.
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif merupakan perbandingan massa suatu atom
dengan 1/12 kali massa suatu atom isotop karbon-12 atau C-12.
Isotop C-12 ini digunakan sebagai standar karena mempunyai
kestabilan inti yang inert dibandingkan dengan atom lainnya.
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Berbeda dengan atom relatif, massa molekul relatif digunakan
untuk mencari perbandingan massa satu molekul senyawa dengan
1/12 kali massa satu atom isotop karbon-12 atau C-12. Dalam hal
5. Aquades
Akuades memiliki rumus kimia H₂O. Akuades adalah pelarut yang sering
kita gunakan dalam praktikum di laboratorium. Berikut ini adalah
beberapa sifat fisika dan kimia yang dimiliki oleh akuades memiliki sifat
fisik Memiliki berat molekul 18,02 g/mol, berbentuk cairan, tidak
berwarna, tidak berbau, temiliki titik didih 100°C, tekanan uap 2,3 kPa,
densitas 1000 kg/m³. Untuk sifat kimianya yaitu memiliki pH = 7, tidak
mudah terbakar, tidak beracun, tidak bersifat korosif, terbentuk dari 2 atom
hidrogen yang berikatan kovalen dengan 1 atom oksigen, dapat terionisasi
membentuk ion H⁺ dan ion OH⁻
3.2 Alat
Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu:
1. Neraca analitis
2. Gelas beker 100 Ml 2 buah
3. Penggaris (mistar)
4. Tabung reaksi 12 buah
5. Pipet ukur 2 buah
6. Bulb 2 buah
7. Forteks
8. Rak tabung reaksi
Lakukan hal yang sama seperti tahap 1, kemudian tabung reaksi diisi
dengan 2 mL larutan KI 0,1 M dan kemudian catat beratnya.
4.1.2 Data hasil penentuan ketinggian endapan antara NaOH 0,1 M dan
CuSO4 0,1 M
Tabel 4.3 "Data Pengukuran Tinggi Endapan"
4 2 2,9
3 3 1
2 4 0,6
1 5 0,4
2,5
1,5
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6
4.2 Pembahasan
Pada praktikum percobaan kimia dengan materi stoikiometri ini ada dua
objek yang dilakukan. Objek yang pertama yaitu penimbangan berat larutan
menggunakan neraca analitik dengan bahan Pb 0,1 M dan Kl 0,1 M. Untuk
Langkah yang pertama yaitu menuang larutan Kl 0,1 M sebanyak 2 ml dan Pb
0,1 M sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi. Setelah itu kita dapat menimbang
dahulu wadah tabung reaksi yang dimasukkan ke dalam gelas beaker.
Kemudian menimbang Pb 2 ml dimasukkan ke dalam gelas beaker kemudian
di catat hasilnya. Dari percobaan penimbangan Pb mendapatkan hasil 2,4486
gram. Kemudian dilanjutkan penimbangan larutan Kl yang memperoleh hasil
2,0462 gram. Jika sudah, larutan Pb dicampurkan dengan larutan Kl kemudian
ditimbang, dari penimbangan mendapatkan hasil 4,1887 gram. Dari hasil yang
telah didapat kita dapat mencari nilai berat produk percobaan dengan rumus =
berat campuran – (berat Pb + berat Kl). Maka berat produk percobaan = 4,1887
– (2,4486+2,0462) diperoleh hasil - 0,3061. Dapat dikatakan percobaan ini
berhasil karena hasil yang diperoleh adalah mines. Hasil ini mines dikarenakan
berat pencampuran antara Pb dan Kl yang di reaksikan lebih kecil daripada
berat penjumlahan antara Pb dan Kl yang belum direaksikan. Dari hasil berat
campuran reaksi hanya 4,1887gram sedangkan berat Pb dan Kl yang belum di
reaksikan adalah 2,4948 gram. Hasil berat pencampuran lebih kecil
dikarenakan saat menuangkan atau mereaksikan Pb ke Kl tidak semua
4.4 Perhitungan
Data perhitungan praktikum perhitungan berat produk percobaan.
Berat Kl = 2,4486 gram
Berat Pb = 2, 0462 gram
Berat Kl + Pb = 4,1887 gram
Berat produk percobaan = Berat campuran – (berat Pb + berat Kl)
= 4,1887 – (2,4486 + 2,0462)
= - 0,3061 (berhasil) harus mines
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum ini berhasil
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum ini dilakukan dua penelitian yang pertama yaitu penentuan
berat produk percobaan dan yang kedua adalah penentuan tinggi endapan.
Dalam penentuan berat produk percobaan praktikum yang dilakukan berhasil
karena hasil yang didapat sesuai teori yaitu hasil harus mines. Hasil yang
didapat yaitu - 0,3061 gram. Hal ini dikarenakan tidak semua larutan tercampur
dalam pereaksian, ada sedikit konsentrasi yang masih tertinggal di wadah
dalam penuangan larutan. Untuk praktikum yang kedua penentuan tinggi
endapan juga dikatakan berhasil, karena tinggi endapan maksimal terjadi ketika
volume CuSO4 sebanyak 2 ml dan volume NaOH sebanyak 4 ml. Ini
dikarenakan ketika volume tersebut merupakan keadaan paling setimban.
Tinggi endapan paling tinggi adalah 2,9 cm. Meskipun ada kesalahan ketika
pratikum dimana larutan terkontaminasi dari tabung reaksi karena tidak dituang
aquades terlebih dahulu. Tetapi tidak mempengaruhi hasil praktikum.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini harus memperhatikan beberapa hal
agar berjalan dengan maksimal. Ketika menuang larutan pastikan dengan benar
jenis larutan serta ketelitian volume larutan ketika pengambilan dimana harus
menggunakan prinsip meniscus. Telitilah dalam melakukan pengukuran
menggunakan neraca analitik. Pastikan hasil penimbangan serta perhitungan
hasil sudah benar, pastikan saat awal neraca sudah di nol kan. Ketika
menentukan tinggi endapan beri label pada tabung reaksi 1-5 dan ingat-ingat
tabung mana yang berisi NaOH dan yang berisi CuSO4. Ingat-ingat larutan
mana yang dicampurkan ketika pereaksian. Teliti dalam melakukan
pengukuran tinggi endapan agar hasilnya benar. Berhati-hatilah menggunakan
alat yang mudah pecah. Apabila sudah selesai melakukan praktikum cuci
semua alat-alat menggunakan sabun dan kembalikan lagi pada tempatnya.
Gunakan APD saat di laboratorium sesuai ketentuan. Lakukan kegiatan
Lampiran 1
Lampiran 2