Anda di halaman 1dari 12

LARUTAN GAS DALAM CAIRAN

 Sebagian besar gas dapat larut dalam


cairan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan gas dalam cairan adalah :
1. Sifat gas
2. Temperatur
3. Tekanan Gas
1. Sifat Gas
 Sifat gas yang berpengaruh dalam kelarutannya
adalah sifat kepolaran dari molekul-molekul gas
tersebut. Gas yang bersifat polar akan dapat
larut dengan baik dalam cairan yang bersifat
polar.
Contoh : gas HCl, gas NH3 dapat larut
dalam pelarut air
Sedangkan yang bersifat non polar akan dapat
larut dengan baik dalam cairan non polar.
Contoh : Gas H2, O2,dan N2 dapat larut dalam
pelarut alkohol.
2. Temperatur Larutan
 Kelarutan gas dalam cairan akan
berkurang apabila suhu larutam dinaikkan.
Hal ini disebabkan dengan bertambahnya
suhu maka energi kinetik gas akan
bertambah sehingga gas akan dengan
mudah meninggalkan larutan
3. Tekanan Gas
 Semakin besar tekanan gas pada
permukaan cairan akan semakin besar
kelarutan gas tersebut dalam cairan.
Hal ini disebabkan karena semakin besar
tekanan gas akan semakin besar masa
dari gas sehingga kelarutannya akan
bertambah.
Tekanan gas ini hanya efektif untuk gas-
gas yang sukar larut dalam cairan.
Cara Menyatakan Kelarutan Gas
 Untuk menghitung kelarutan gas dalam
cairan dapat digunakan :
1. Fraksi Mol
2. Koefisien kelarutan ( S )
3. Koefisien Absorbsi ( α )
2. Koefisien kelarutan ( S )
 Perbandingan antara volume gas yang larut
dengan volume pelarut ( solven ) yang diukur
pada suhu tertentu.
Contoh :
Koefisien kelarutan gas CO2 pada berbagai suhu
:
S 0ºC = 1,713
S 10ºC = 1,238
S 20ºC = 0,943
S 30ºC = 0,738
S 40ºC = 0,608
3. Koefisien Absorbsi (α )
 Perbandingan antara volume gas yang larut
yang diukur pada STP ( 1 atm 0ºC) dengan
volume pelarut.
 Volume gas pada STP sebanding dengan jumlah
mol dari gas.Jumlah mol dari gas sebanding
dengan tekanan gas. Tekanan dari gas
sebanding dengan suhu gas.
V1 x T1 = V2 x T2
1 = keadaan gas pada STP
2 = keadaan gas pada suhu tertentu
Contoh :
 Pada suhu 20ºC dan tekanan 1 atm kelarutan gas CO 2
adalah 471,5 ml dalam 500 ml air. Hitung harga S dan α
 Jawab :
0,4715 L
S20ºC = ----------- = 0,943
0,500 L
Pada keadaan STP : V1xT1 = V2xT2
471,5x273 = V2 x 293
V2 = 439 ml
α20ºC = 0,439/ 0,500
= 0,878
Hubungan antara Koefisien
kelarutan dan koefisien absorbsi
pada t yang sama :
 α t ºC = S t ºC x 273 / T

 S t ºC = α t ºC x T / 273

 V=Sxv V = volume gas pada t tertentu


v = volume pelarut
S = Koefisien kelarutan

 V=αvp V = volume gas pada STP


v = volume pelarut
p = tekanan
α = koefisien absorbsi pada t tertentu
Harga Koefisien absorbsi pada t
tertentu :
CO CO2 O2 N2
0 0,0354 1,713 0,0489 0,0239
10 0,0282 1,194 0,0384 0,0196
20 0,0232 0,878 0,0310 0,0164
30 0,0200 0,665 0,0261 0,0138
40 0,0178 0,530 0,0231 0,0118
Contoh soal :
 Berapa volume gas CO2 yang diukur pada
suhu 30ºC dan tekanan 600 mmHg yang
dapat larut dalam 800 ml air ?
 Berapa Harga α 30 ºC untuk gas CO2 ?
 Berapa volume CO2 pada STP yang dapat
larut dalam 500 ml air pada suhu 30 ºC
dan tekanan 2 atmosfer ?
 Udara terdiri dari larutan N2, O2, dan CO2
dengan komposisi : 79%, 20% dan 0,05%
hitunglah volume masing-masing gas pada
STP jika diukur pada 600 ml air dengan
suhu 20 derajad C.

Anda mungkin juga menyukai