Anda di halaman 1dari 19

BAB I

SIFAT-SIFAT GAS
TUJUAN
 Mhs dapat menjelaskan konsep keadaan dan
persamaan keadaan
 Mhs dapat menurunkan persamaan gas ideal

dan gas nyata ( Van der Waals)


 Mhs dapat menggunakan konstanta kritis

untuk menentukan konstanta gas nyata


Sifat umum gas

Dapat ditekan
Menimbulkan tekanan pada kondisi sekelilingnya
Mengembang dan menempati volume yang tersedia

Mampu bercampur sempurna dengan gas lain


Dapat dijelaskan menggunakan parameter suhu dan
tekanannya, volume yang ditempatinya, dan jumlah
molekul yang ada
GAS
 Gas sebagai kumpulan molekul dengan
gerakan tidak teratur, acak tapi
berkesinambungan, dengan kecepatan
bertambah jika temperaturnya dinaikkan
 Sifat kimia gas satu sama lainnya sangat
berbeda, tetapi sifat fisiknya pada tekanan
rendah, semua hampir sama
 Selain V dan n, sifat dasar untuk
mempelajari gas adalah P dan T
TEKANAN DAN SUHU GAS

Satuan SI Satuan tekanan umum

1 Pa = 1 kg m-1 det-2 1 bar = 105 Pa = 100 kPa


= 1 N/m2 1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 101,325 kPa
1 atm = 760 torr = 760 mm Hg
Gaya ( F )
Tekanan ( P)  1 atm = 14,7 lb/in2 (psi) = 1,01325 bar
Luas ( A)

Temperatur
“ adalah sifat yang menunjukkan arah aliran energi”

Temperatur pada skala termodinamik (Kelvin) diberi notasi T dan


dinyatakan dalam Kelvin(K).
Jika dinyatakan dalan Celcius maka : T/K = θ/0C + 273,15 tepat
Hukum Hukum Gas
Hukum Boyle: V vs P
“Pada suhu tetap, volume (V) yang ditempati oleh
massa gas yang tertentu berbanding terbalik terhadap
tekanan (P)”

V  1/P (pada n dan T tetap) P1V1 =P2V2


Hukum Charles: V vs T
“Pada tekanan tetap, volume yang ditempati oleh massa
tertentu gas berbanding lurus terhadap suhu mutlak (T)”

V1 V2
V  T (pada n dan P tetap) 
T1 T2

Hukum Avogadro: V vs n
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan
volume yang sama memiliki jumlah molekul (n) yang sama”

V1 V2
V  n (pada T dan P tetap) 
n1 n2
HUKUM GAS IDEAL

V  1/P (pada n dan T tetap)

V  T (pada n dan P tetap) nT


V PV = nRT
P Hukum gas ideal
V  n (pada T dan P tetap)

(R = 0,082058 L atm mol-1 K-1)


Contoh :
Nyatakan tetapan gas ideal R dalam J mol-1 K-1.

Jawab:
L atm m 3
Pa J
R = 0,082058  10-3  101325 1
mol K L atm Pa m 3
R = 8,3145 J mol-1 K-1
Contoh :

Dengan menggunakan hukum gas ideal, hitunglah volume


molar gas pada STP (0 oC, 1 atm)?

Jawab: PV = nRT

Volume molar = volume per mol


V RT
Vm = 
n P

(0,082058 L atm mol 1 K 1 )(273,15 K)


=
(1 atm)

= 22,414 L mol-1
Contoh :

Berapa volume yang ditempati oleh 0,2 g oksigen pada


tekanan 1 atm dan 20 oC?

Jawab: T = 20 °C + 273 = 293 K m = 0,2 g


P = 1 atm V=?
1 mol O2
mol O2 = 0,2 g O2 x = 0,00625 mol O2
32 g O2
PV = nRT
nRT 0,00625 mol x 0,0821 L atm mol-1 K-1 x 293 K
V = =
P 1,0 atm
= 0,150 L = 150 mL
Contoh :

Helium diisikan ke dalam balon gas yang


digunakan untuk membawa instrumen ilmiah
ke atmosfer. Balon diluncurkan pada hari yang bersuhu
22,5 oC dan pembacaan barometer 754 mm Hg. Jika volume
balon adalah 1,00  106 L, apa yang terjadi pada ketinggian
37 km ketika tekanan 76,0 mm Hg dan suhu 240 K?

Jawab: Penggabungan 2 set kondisi:


P1V1 P2V2 P1V1 P2V2
R= n T dan R = 
1 1 n2T2 n1T1 n2T2
P1V1 P2V2
Selama peluncuran balon n dianggap konstan: 
T1 T2
P1 = 754 mm Hg P2 = 76,0 mm Hg
T1 = 22,5 °C + 273 = 295,5 K T2 = 240 K
V1 = 1,00  106 L V2 = ?

P1V1T2 (754 mm Hg)(1,00  10 6 L)(240 K)


V2  
P2T1 (76,0 mm Hg)(295,5 K)

= 8,06  106 L

Jadi, balon gas memuai 8,06 kali pada ketinggian 37 km.


Hukum Dalton
“ Tekanan yang dilakukan oleh campuran
gas ideal adalah tekanan yang
dilakukan oleh masing-masing gas
tersebut yang secara sendiri menempati
volume yang sama”
Ptotal = PA + PB + …..
PA = XA Ptotal , dimana X = fraksi mol
GAS NYATA
 Penyimpangan dari ideal terlihat pada P
tinggi dan T rendah.
 Terdapat interaksi molekuler
 Faktor kompresibilitas, Z = PVm/RT
Z =1, maka gas ideal
 Persamaan virial: PVm = RT (1 + B’P + C’P +…..)
atau lebih umum : PVm = RT ( 1 + B/Vm + C/Vm + ….)
- Gas ideal dianggap sama dengan deret pertama, dimana
akan sama dengan gas nyata pada P  0
- B, C dst disebut sebagai koefisien virial
KONSTANTA KRITIS
Tc , Pc dan Vc
 Menunjukkan temperatur, tekanan dan
volume, dimana gas jika dimampatkan tidak
bisa menjadi cair.
 Pada Tc dan di atas Tc sampel mempunyai
fasa tungal yang menempati seluruh volume
wadah, yaitu fase “GAS”
 Di atas temperatur kritis,fasa cairan suatu zat
tidak bisa terbentuk
Gas Nyata Tidak Mengikuti Hukum Gas Ideal

Salah satu perluasan hukum gas ideal untuk menghampiri


sifat gas nyata ialah persamaan van der Waals:

a, b = tetapan van der Waals


 n2a  (bergantung jenis zat)
 P  2  V  nb   nRT
 V 
Satuan a: L2 atm mol-2
Satuan b: L mol-1
Ciri-ciri utama
Pers. Van’t der Waals
1. Isoterm gas sempurna diperoleh pada T tinggi dan volume
molar besar

2. Cairan dan gas berada bersama-sama jika efek kohesi dan


dispersi berada dalam kesetimbangan

3. Konstanta kritis berhubungan dengan koefisien Van’t der


Waals : Vc = 3b ; Pc = a/27b2 ; Tc = 8a/27Rb

4. Temperatur Boyle berhubungan dengan temperatur kritis:


TB = a/bR = 27Tc/8
Asas Keadaan yang bersesuaian
Konstanta kritis merupakan sifat khusus gas
, sehingga dimungkinkan membuat skala dg
sifat tersebut yaitu dengan memperkenalkan
“VARIABEL TEREDUKSI” sbb:

Tekanan tereduksi, Pr = P/Pc


Volume tereduksi, Vr = V/Vc
Temperatur tereduksi, Tr = T/Tc
Pengamatan yang mewujudkan gas-gas nyata pada volume
dan temperatur sama melakukan tekanan tereduksi yang
sama disebut “ asas keadaan bersesuaian”

Persamaan Van’t der Waals menjelaskan asas


tersebut,

Pr Pc = RTrTc /(VrVc – b) - a/ Vr2 Vc2


Atau

Pr = 8 Tr/ (3Vr -1) - 3/Vr2

Pers. tsb sama dengan pers asli Van’T der


Waals tetapi tidak lagi menggandung
konstanta Van’t der Waals
Soal-soal Mandiri
Kerjakan soal-soal:
a) Latihan : 1.5 ; 1.12 dan 1.17

b) Numerik : 1.6 dan 1.8

c) Teoritis : 1.14 dan 1.16

Anda mungkin juga menyukai