Anda di halaman 1dari 18

PANAS REAKSI

Dalam reaksi kimia umumnya ada efek panas.


Terdapat perbedaan kandungan entalpi antar reaktan
dengan hasil reaksi
Bila hasil-hasil reaksi mempunyai entalpi lebih besar dari
pada pereaksinya maka perlu dimasukkan panas pada
sistem bereaksi , atau sebaliknya
A + 2B + Q +H1o 2C + D + H2O
NM A + 2B 2C + D
NP Q + H 1o H2o
 Q = H2o – H1o = ΔHRo
ΔHRo = panas reaksi pada keadaan standar
ΔHRo = positif, maka perlu panas : reaksi endotermis
ΔHRo= negatif, maka mengeluarkan panas : reaksi eksotermis
Nilai entalpi reaksi tergantung bagaimana persamaan reaksi dituliskan

Nilai dari panas reaksi tergantung pada keadaan (padat, cair, atau gas )
dari senyawa yang terlibat.

Panas reaksi standar adalah panas reaksi jika baik reaktan maupun hasil
reaksi berada pada keadaan standar (25 oC, 1 atm)
Pengukuran dan Perhitungan panas reaksi : Hukum Hess
Panas reaksi diukur dengan
kalorimeter
Namun kadang tidak diperoleh
suatu kondisi seperti yang
diinginkan. Misal mengukur
panas pembakaran C menjadi CO
 Panas pembentukan standar, ΔHfo, adalah
perubahan entalpi sehubungan dengan
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur
pembentuknya pada keadaaan standar (25
o
C, 1 atm)
 Panas reaksi standar dapat dihitung dari
panas pembentukan standar

 Panas pembakaran standar, ΔHCo, adalah


panas reaksi pembakaran dengan oksigen
yang menghasilkan hasil reaksi tertentu
(misal CO2(g), H2O (l)) dimana baik
reaktan maupun hasil reaksi pada keadaan
standar
 Panas reaksi standar dapat dihitung
dengan menggunakan panas pembakaran
example 9.3-1 F-R
Example 9.4-1 F-R
Salah satu penggunaan data panas reaksi pembakaran standar adalah
untuk mencari panas pembentukan standar senyawa-senyawa yang
reaksi pembentukannya tidak terjadi secara alamiah.
Contoh perhitungan panas reaksi standar
Pirit mengandung 85% FeS2 dan 15% gaunge (inert). Dibakar dengan
udara menurut reaksi
4FeS2 (s) + 11O2 (g) 2Fe2O3 (s) + 8SO2 (g)
untuk memproduksi gas SO2.
Jika konversi reaksi sebesar 95%, hitung panas reaksi standar setiap
kilogram pirit dibakar.
Diketahui ΔHfo FeS2 = -42, 52 kcal/mol
Fe2O3 = -196,5 kcal/mol
SO2 = -70,96 kcal/mol
Pengaruh suhu pada panas reaksi
Jika reaksi dijalankan pada keadaan bukan standar maka panas reaksi dapat
dihitung dengan cara

Suhu hasil reaksi, Tout dapat sama


atau berbeda dengan suhu reaktan, Tin
Tout berbeda dengan Tin
Hasil reaksi, Tout

ΔHR

Reaktan, Tin
Heating product

Cooling reactant

Reaktan, Hasil reaksi,

25 oC 25 oC
ΔHR o 298K

ΔHR = ΔH1+ΔHRo+ΔH2
Dalam desain awal suatu boiler, biogas yang mempunyai komposisi 75%
metana (sisanya karbondioksida) pada 25 oC, 1,25 atm dibakar sempurna
dengan menggunakan udara 30% berlebih yang masuk dengan suhu
sama. Kecepatan umpan biogas 40 m3/jam. Gas panas hasil pembakaran
keluar dapur pada suhu 300 oC dan dibuang ke atmosfer. Panas yang
diperoleh (Q) digunakan untuk membuat steam superheated pada
tekanan 10 bar dan suhu 250 oC dari air bersuhu 30 oC.

a. Hitung komposisi gas keluar dapur (% mol)


b. Hitung panas yang diperoleh (Q)
c. Hitung kecepatan produksi steam (Kg/jam)
Contoh soal
Asam sulfat dibuat dengan proses kontak. Pirit (100% FeS2)(s) mula-mula dibakar dengan
udara 100% berlebihan atas dasar yang diperlukan untuk mengoksidasi pirit menjadi Fe 2O3
(s) dan SO2 (g). Dianggap pembakaran pirit sempurna dan tidak terjadi SO 3 di ruang
pembakaran. Gas dari ruang pembakaran setelah dibersihkan dari padatan kemudian dialirkan
masuk ke dalam unit konverter sehingga 80% dari SO2 diubah menjadi SO3 karena dioksidasi
oleh O2 yang masih ada dalam aliran gas masuk konverter. Bila gas masuk konverter pada
suhu 400 oC dan gas keluar reaktor pada suhu 550 oC, hitunglah panas yang yang harus
dikeluarkan dari konverter untuk setiap 1 ton pirit yang dibakar.
Data lain yang diketahui :
Kapasitas panas, Cp
SO2 : 6,945
SO3 : 7,454
O2 : 6,117
N2 : 6,457
Cp dalam cal/mol.oK
 
Panas pembentukan :
ΔHfo SO2 = -70906 cal/mol
ΔHfo SO3 = -94450 cal/mol

Anda mungkin juga menyukai