A + 2B + Q +H1o 2C + D + H2O
• NM : A + 2B 2C + D
• NP : Q + H1o H2o
Q = H2o – H1o = ΔHRo
ΔHRo = panas reaksi pada keadaan standar
• ΔHRo = positif, maka perlu panas REAKSI ENDOTERMIS
• ΔHRo= negatif, maka mengeluarkan panas REAKSI EKSOTERMIS
• Entalpi reaksi didefinisikan berdasarkan reaksinya (jumlah bahan
dalam mol sesuai persamaan reaksinya)
• Nilai dari panas reaksi tergantung pada keadaan (padat, cair, atau
gas ) dari senyawa yang terlibat.
• Panas reaksi standar, ΔHRo adalah panas reaksi jika baik reaktan
maupun hasil reaksi berada pada keadaan standar (25 oC, 1 atm)
• Panas pembentukan standar, ΔHfo, adalah perubahan entalpi
sehubungan dengan pembentukan 1 mol senyawa dari unsur
pembentuknya pada keadaan standar (25 oC, 1 atm)
• Panas reaksi standar dapat dihitung dari panas pembentukan standar
Reaktan, Heating
Tin product
Cooling
reactant
• ΔHR = ΔH1+ΔHRo+ΔH2
Contoh
• Reaksi 4NH3(g) + 5O2 (g) 4NO(g) + 6H2O dijalankan dalam
suatu reaktor. NH3diumpankan pada suhu 25 oC sedang udara masuk
pada suhu 750 OC. 90% NH3bereaksi. Umpan O2 sebanyak 2,4 kali
umpan NH3 (dalam mol). Jika suhu keluar reaktor tidak boleh
melebihi 920 oC, berapa panas yang harus diambil permol NH3
umpan.
gas ΔHf298, kal/mol Cp, a+bT,
cal/mol.K
NH3 -10960 6,7 + 0,006T
O2 0 8,3 + 0,0002T
NO 21600 8,05 + 0,0002T
H2O -57800 7,2 + 0,003T
N2 0 8,5 + 0,0001T
REAKSI ADIABATIS
• adalah reaksi yang dijalankan dalam suatu tempat dimana tidak ada
panas yang ditambahkan atau dihilangkan.
• Reaksi adiabatis dijalankan dalam reaktor tanpa pemanas maupun
pendingin, sehingga:
a. Jika reaksi bersifat endotermis (membutuhkan panas) maka reaksi
akan menurunkan suhu produk reaktor.
b. Jika reaksi bersifat eksotermis (menghasilkan panas) maka reaksi
akan menaikkan suhu produk reaktor.
• Neraca Panas reaksi adiabatis:
ΔHR = 0
ΔHR = H1 + Hro + H2
HEATING VALUE
• Adalah nilai negatif dari panas pembakaran standar
• HIGHER HEATING VALUE (HHV) atau TOTAL HEATING
VALUE atau GROSS HEATING VALUE adalah –ΔHco dengan
H2O (l) sebagai hasil pembakaran