ANGGITA INASSATIVA
XI IPA 6 / 05
SISTEM DAN LINGKUNGAN
Suatu reaksi kimia akan berlangsung jika ada zat-zat yang
bereaksi, tempat reaksi dan kondisi lingkungan dimluar reaksi.
Zat yang bereaksi disebut sistem, sedangkan keaadan di luar
sistem (tempat,kondisi) disebut lingkungan
Contoh:
› NaOH(aq) + HCl(aq) Nacl(aq) + H20(l) = x kJ
Campuran NaOH dan HCl yang berubah menjadi
NaCl dan H20 menjadi fokus dipelajari, sedangkan
termometer dan gelas kimia sebagai peralatan
yang menunjang proses. Jadi pada campuran NaOH +
HCl dalam air merupakan sistem, sedangkan
termometer dan gelas kimia merupakan lingkungan.
ENERGI DAN ENTALPI
Energi merupakan kemampuan untuk kerja. Setiap materi atau
zat memiliki energi yang tekandung di dalamnya dengan
berbagai bentuk energi.
Jumlah total dari semua bentuk energi dalam zat disebut
entalpi (H)
Entalpi suatu zat akan konstan selama tidak ada energi yang
masuk atau keluar dari zat tersebut.
Besarnya perubahan entalpi (H) adalah selisij dari entalpi
hasil reaksi (produk) dikurangi entalpi pereaksi (reaktan)
H = Hproduk - Hreaktan
REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
Reaksi endoterm : perpindahan dari lingkungan ke sistem
(reaksi memerlukan kalor). Dalam persamaan reaksi dengan
H > 0, yg berarti H < Hawal akhir
H = + 46 kJ
H1 1 /2 N2(g) + 1 1/2 H2(g)
JENIS PERUBAHAN ENTALPI
NEXT
ENTALPI PEMBENTUKAN STANDAR (Hof)
BACK
ENTALPI PENGURAIAN STANDAR(Hod)
BACK
ENTALPI PEMBAKARAN SATNDAR(Hoc)
BACK
ENTALPI PENGUAPAN STANDAR(Hov)
BACK
ENTALPI PELARUTAN STANDAR(Hos)
› H2O(s) H2O(l) H s = + 66 kJ
o
BACK
MENENTUKAN PERUBAHAN
ENTALPI (H) REAKSI
Menentukan Harga H Reaksi Secara Eksperimen
Menghitung Harga H Reaksi Berdasarkan Hukum
Hess
Menentukan Harga H Reaksi dengan Data Hof
Menentukan Harga H dengan Data Energi Ikatan
NEXT
Menentukan Harga H Reaksi Secara
Eksperimen
Mengukur kalor yang diserap atau dilepaskan dalam suatu
reaksi merupakan cara menentukan harga H secara
eksperimen
Harga H dapat ditentukan dengan eksperimen jika reaksi
aman, tidak terhadi gas, panas tidak tinggi, tidak terjadi api
Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan kalor dalam
suatu reaksi adalah kalorimeter.
Banyak jenis kalorimeter yang digunakan para ahli kimia
untuk menentukan kalor suatu reaksi, yaitu
› Kalorimeter sederhana
› Kalorimeter bom
Kalorimeter Sederhana
Kalorimeter ini banyak digunakan unntuk mempelajari reaksi
dalam larutan.
Prinsip kerja kalorimeter sederhana
1. Sebelum direaksikan, ukur suhu awal dan massa larutan
masing-masing.
2. Kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam kalorimeter.
3. Catat suhu akhirny (suhu tertingi atau suhu terendah yang
dicapai)
Kalor (Q) larutan dapat ditentukan dengan mengetahui
perubahan suhu larutan dan massa larutan. Kapasitas panas
bahan-bahan kalorimeter sederhana umumnya rendah, sehingga
Qreaksi =Qlarutan = m . C . T
m = massa larutan c = kalor jenis larutan
T = perubahan suhu
Contoh :
Larutan KOH 1 M yang bersuhu 25oC sebanyak 100 mL direaksikan
dengan 100 mL HNO3 1 M yang bersuhu 25oC dalam sebuah kalorimeter
dari bahan plastik. Kemudian, suhu dicampurkan naik menjadi 32oC . Jika
kalor jenis larutan = kalor jenis air sebesar 4,2 Jg-1K-1 dan masa jenis
larutan 1 gcm-1 , tentukan entalpi reaksi?
Jawab : KOH(aq) + HNO3 (aq) KNO3(aq) + H2O(l)
massa larutan : 100 + 100 = 200 g
T = 32oC - 25oC = 7oC = 7 K
Qreaksi = Qlarutan
= m . C . T
= 200 . 4,2 . 7 = 5880 Joule = 5,88 kJ
Mol KOH dan HNO3 yang terdapat dalam 100 mL = 0,1 L x 1 M = 0,1 mol
H = -5,88 kJ = -58,8 kJ
0,1 mol
BACK
Kalorimeter Bom
BACK
Menentukan Kalor Reaksi Berdasarkan Tabel
Entalpi Pembentukan
pereaksi produk
II
I H + H 1 2
H + H
3 4
Keadaan hipotesis
BACK
Menentukan Harga H Reaksi dengan Data Hof
Catatan H f = 0
o
BACK
Menentukan Harga H dengan Data Energi Ikatan
H C H + 2O = O O = C = O + 2O H = ?
H H
H = x–y
BACK
= 2462 – 3450 kJ
= -808
ENERGI BAHAN BAKAR
Kalor yang dihasilkan bahan bakar yang satu dengan yang lain akan berbeda,
sehingga kita harus dapat memilih bahan bakar yang efektif dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
› Dampak pembakaran bahan bakar
› Besarnya kalor yang dihasilkan
› Cara memperoleh bahan bakar
Bahan bakar yang kita pilih hendaknya menghasilkan kalor yang besar,
mudah diperoleh dan tidak menimbulkan dampak negatif.
Pembakaran yang tidak sempurna akan menimbulkan dampak negatif, yaitu :
› Kalor yang dihasilkan lebih kecil
contoh : a. pembakaran sempurna :