Anda di halaman 1dari 32

KIMIA DASAR

Termokimia

PERTEMUAN KE 9
Pendahuluan
• Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari tentang perubahan kalor atau energi
yang menyertai suatu reaksi kimia, baik yang
diserap maupun yang dilepaskan.
• Dalam termokimia akan dipelajari perubahan kalor
yang terjadi proses fisis dan dalam reaksi kimia
• Proses fisis dan reaksi kimia yang terjadi di alam
maupun eksperimen di laboratorium lebih banyak
dilakukan pada tekanan tetap, sehingga kalor yang
dihasilkannya dinyatakan dalam bentuk perubahan
entalpi (H)
Beberapa Pengertian Dasar
Sistem dan Lingkungan

Sistem -- bagian dari alam semesta yang sedang kita


amati
Lingkungan – bagian selain sistem
Batas – pemisah antara sistem dan lingkungan, dapat
berupa sesuatu yang nyata, namun seringkali
imajiner.
Antara sistem dengan lingkungan dapat terjadi
interaksi, yaitu berupa pertukaran energi dan atau
materi. Berdasarkan pada interaksi tersebut dapat
diklasifikasikan beberapa sifat sistem, yaitu: sistem
tersekat, sistem tertutup, dan sistem terbuka.
Ilustrasi Sistem, Batas dan Lingkungan

Batas

Sistem
Air
panas Lingkungan
Ilustrasi Jenis sistem
Uap air

Pa
Pa
na
na
s
s

Sistem terbuka Sistem tertutup Sistem terisolasi


Sistem terbuka

• sistem yang dapat


mempertukarkan baik energi Energi dan materi dapat
maupun materi dengan keluar masuk
lingkungan melalui batasnya.

Pada sistem ini:


• Terjadi pertukaran energi,
sehingga ΔE0
Larutan
• Terjadi pertukaran materi gula
Sistem tertutup
• sistem yang dilengkapi
dengan dinding
impermeabel.

Pada sistem ini:


• Terjadi pertukaran energi,
Coca
sehingga ΔE0 cola Energi dapat keluar
• Tidak terjadi pertukaran masuk
Materi tidak bisa
materi
keluar masuk
Sistem tersekat

• sistem yang dilengkapi


dengan dinding tegar dan
adiabatik.
Baik energi maupun
materi tidak dapat
Pada sistem ini: keluar masuk
• Tidak terjadi pertukaran Dinding
energi, sehingga ΔE=0 adiabatis
• Tidak terjadi pertukaran
materi
Bentuk energi (kalor)

• Kalor adalah metoda


perpindahan energi panas dari
satu sistem ke sistem lain atau
lingkungan
• nilai kalor bergantung pada
proses perubahan sistem dari
keadaan awal ke keadaan
akhir
Kalor yang menyertai reaksi

Eksotermik Endotermik
Proses eksotermik adalah setiap proses yang melepaskan
kalor (yaitu, perpindahan energi termal ke lingkungan).

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) + energi


H2O (g) H2O (l) + energi

Proses endotermik adalah setiap proses dimana kalor


harus disalurkan ke sistem oleh lingkungan.

energi + 2HgO (s) 2Hg (l) + O2 (g)

energi + H2O (s) H2O (l)


Entalpi
Entalpi (H) – Besaran energi yang digunakan untuk menghitung aliran kalor
ke dalam atau ke luar sistem dalam suatu proses yang terjadi pada tekanan
konstan.

H = H (produk) – H (reaktan)

Pada tekanan konstan, q = ΔH

Hproduk < Hreaktan Hproduk > Hreaktan


DH < 0 DH > 0
Persamaan Termokimia

Apakah H negatif atau positif?

Sistem menerima panas

Endotermik

H > 0

6,01 kJ diterima untuk setiap 1 mol es yg meleleh


pada suhu 00C dan tekanan 1 atm.

H2O (s) H2O (l) H = 6,01 kJ


Persamaan Termokimia

Apakah H negatif atau positif?

Sistem melepas panas

Eksotermik

H < 0

890,4 kJ dilepaskan untuk setiap pembakaran 1


mol metana pada suhu 250C dan tekanan 1
atm.
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) H = -890,4 kJ
Persamaan Termokimia
1. Koefisien reaksi sudah menyatakan
jumlah mol
2. Jika persamaan DIBALIK maka H
DIBALIK
3. Jika persamaan DIKALI X maka H
DIKALI X
4. Jika persamaan DIJUMLAHKAN maka
H DIJUMLAHKAN
Perubahan Entalpi Standar dan
Manfaatnya
• Perubahan entalpi standar adalah pengukuran
entalpi zat pada tekanan tetap 1 atm dan 298,15 K
dalam keadaan paling stabil.
• Perubahan entalpi standar suatu reaksi dapat
digolongkan menurut jenis reaksinya, seperti entalpi
pembentukan standar (Hfo), entalpi penguraian
standar (Hdo), dan entalpi pembakaran standar
(Hco).
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (Hfo)
• kalor yang dilepaskan atau diperlukan pada reaksi
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya yang
diukur pada 1 atm, 298,15 K.

Zat H°f/(kJ/mol)

Na+(g) 609,84
Na+(aq) −239,66
Na(g) 107,76
Na(s) 0
NaCl(s) −411,10
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Perubahan Entalpi Penguraian Standar (Hdo)
• entalpi penguraian suatu senyawa menjadi unsur-
unsurnya sama besar dengan entalpi pembentukan
tetapi berlawanan tanda.
C(s)+ O2(g) → CO2(g)H = −393,509 kJ/mol
CO2(g) → C(s)+ O2(g)H = +393,509 kJ/mol
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar
• kalor yang dilepaskan jika satu mol zat dibakar
sempurna (direaksikan dengan oksigen) pada
keadaan standar. Contoh reaksi pembakaran:
C(s) + O2(g) ⎯→ CO2(g) = - 393,5 kJ/mol
CH4(g) + 2O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2H2O() = - 393,5 kJ/mol
CH3OH(s) + 3/2 O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2H2O() = - 393,5 kJ/mol
Penentuan Kalor
Reaksi

Melalui Melalui
Perhitungan Percobaan

Hukum Energi
H°f Hess Ikatan
Kalorimeter
Kalorimeter

• Menerapkan hukum konservasi energi,


artinya, kalor yang dilepaskan oleh suatu
benda (a) sama dengan kalor yang
diterima oleh benda (b) yang kontak termal
dengan (a)

qB = − qA
Prinsip Black
• q = m x c x T q = C x T
Zat Kalor jenis Kapasitas kalor
J.g-1oC-1. molar
J.mol-1oC-1
Al 0,901 24,3
Cu 0,384 24,4
C2H5OH 2,430 112,0
Fe 0.449 25,1
H2O 4,180 74,3

Kapasitas kalor molar zat (C)adalah jumlah kalor yang


diperlukan untuk menaikkan suhu satu mol zat sebesar satu
derajat Celsius atau satu Kelvin.
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat Celsius
pada tekanan tetap.
Penggunaan Data H Standar

• Perubahan entalpi merupakan fungsi


keadaan,
• Perubahan entalpi reaksi dapat dihitung
dari perbedaan perubahan entalpi hasil-
hasil reaksi (keadaan akhir) dan entalpi
pereaksi (keadaan awal).

HRe
O
aksi =  Pr oduk  Pereaksi
H O
− H O
Hukum Hess Konservasi Entalpi

C(s) ½O2(g) 2H2(g)


Hess's Law:
H1
if several reactions can
be added or subtracted H1
H2
to give a desired CO(g) +
H2
reaction, their enthalpy
changes can be CH3OH()
combined in the same
way to give the enthalpy
change of the desired
reaction. C(s) 2H2(g) ½O2(g)
H1
H3 H1
CH4(g) H2O(g) +
H2
H2 +
H3
+
CO(g) + 3H2(g)
H4

H4
CH3OH()
Hukum Hess
H1 = H2 + H3
N2(g) + 2O2(g)
N2(g) + 2O2(g) ⎯→ 2NO2(g) H1 = 67 kJ
H2
Reaksi tersebut dapat juga dilakukan dalam
dua tahap berbeda, dan perubahan entalpinya
ditandai dengan : H1
N2(g) + O2(g) ⎯→ 2NO(g) H2=180 kJ 2NO(g)+O2(g)
2NO(g) + O2(g) ⎯→ 2NO2(g) H3 =−113 kJ
N2(g) + 2O2(g) ⎯→ 2NO2(g) H3
H2 + H3 = 67 kJ
2NO2(g)
Entalpi Reaksi
• Cara lain untuk
memperkirakan H
suatu reaksi adalah
dengan
membandingkan
entalpi ikatan pada
pemutusan ikatan
dengan entalpi ikatan
pada pembentukan
ikatan.

• Dengan kata lain,


Hr = (Entalpi pemutusan ikatan) −(Entalpi pembentukan ikatan)
Entalpi Ikatan Rata-rata

• Harganya positif, karena pemutusan


ikatan merupakan proses endotermik.
• Dengan kata lain,
Hr = (energi ikatan kiri)−(energi ikatan kanan)
Kalor Pembakaran
• Gas alam cair yang utama
adalah metana (CH4)
• pembakaran per mol gas alam
adalah:
CH4(g) + O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2H2O(g)
H0 = −802 kJ
LATIHAN SOAL
1. Jika diketahui

Maka untuk dapat menguraikan 11,2 dm3 (pada STP) gas


HBr menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak….

2. Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram gas


C2H2 dapat menaikkan suhu 1 liter air dari 25oC menjadi
37oC. Jika kalor jenis air diketahui=4,2 J/g.oC maka entalpi
pembakaran gas C2H2 dinyatakan dalam kJ/mol
adalah….(Ar H=1, C=12)
3. Apabila 100 mL larutan NaOH 1M direaksikan
dengan 100 mL larutan HCl 1M dalam sebuah
kalorimeter, ternyata suhu larutan naik dari 29 oC
menjadi 37.5oC. Jika kalor jenis larutan
dianggap sama dengan kalor jenis air=4.2 J/g.oC
maka perubahan entalpi reaksi:

4. Diketahui ∆Hf H2O = - 300 kJ/mol, ∆Hf CO2 = -


400 kJ/mol dan ∆Hf C3H8 1300 kJ/mol, maka
harga ∆Hc C3H8 adalah ....
5.

Perubahan entalpi dari es menjadi uap adalah

6. Diketahui energi ikatan H-H, Cl-Cl dan H-Cl


berturut-turut adalah 105, 60 dan 102,5 kkal.
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 7,3
gram HCl (Mr.36,5) menjadi unsur unsurnya
adalah….
Kerjakan!
• Dari suatu percobaan penentuan ∆H
reaksi alkohol (C2H5OH) 4,6 gram alcohol
dibakar untuk memanaskan 100 gram air
pada suhu 20 0C, pada akhir pemanasan
suhu air menjadi 25 0C, jika kalor jenis air
4,2 J/gC, maka ∆H pembakaran alcohol
adalah .... (Ar C = 12, H = 1, O = 16)

Anda mungkin juga menyukai