Anda di halaman 1dari 8

Analisis Sistem Pembelian dan Persediaan

Pada PT Semangat Duta Pratama

Gustin Merdiana1 , Sukarno2


1
Prodi D3 Akuntansi, Jl.Raya Puspiptek No.46, Pamulang, 081381803624, Universitas Pamulang
2
Prodi D3 Akuntansi, Jl.Raya Puspiptek No.46, Pamulang, 081294507481, Universitas Pamulang
Email: 1gustinmerdiana@gmail.com, 2sukarnoreza@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pembelian dan persediaan pada PT Semangat Duta
Pratama sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP) dan mengetahui jaringan prosedur
sistem pembelian dan persediaan pada PT Semangat Duta Pratama. Metode penelitian ini adalah
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa sistem pembelian dan persediaan pada PT Semangat Duta
Pratama belum sesuai dengan standar operasional perusahaan (SOP). Adapun kelemahan pada sistem
pembelian dan persediaan pada PT Semangat Duta Pratama adalah: terdapat selisih jumlah barang
pada kartu stok dengan stok fisik yang ada di gudang dan tidak adanya pembatasan akses atau izin
berupa otorisasi ke gudang dan serta terdapat perangkapan fungsi pada fungsi gudang dan penerimaan
serta sistem pencatatan transaksi pembelian dan persediaan yang masih manual belum menggunakan
database dan hanya menggunakan buku dan Microsft Excel untuk membuat laporan.

Kata kunci : Akuntansi, pembelian, persediaan, sistem

Abstract
The purpose of this study was to study the purchasing and procurement system at PT Semangat Duta
Pratama in accordance with the Company's Operational Standards (SOP) and to study the purchasing
and setting procedure network at PT Semangat Duta Pratama. The method of this research is qualitative.
The technique of collecting data using observation, interviews, documentation, literature. PT Semangat
Duta Pratama is not in accordance with the company's operational standards (SOP). PT Semangat Duta
Pratama is: there is a difference in the number of items on the stock card with physical stock in the
warehouse and does not have access permission or permission that contains authorization to the
warehouse and also provided a change of function in the warehouse and receives a manual and purchase
registration system. haven't used the database and only use books and Microsoft Excel to make reports..

Keywords : Accounting, purchasing, inventory, systems

PENDAHULUAN Pada dasarnya fungsi pembelian adalah


Dalam kegiatannya suatu perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang
tentunya tidak lepas dari kegiatan transaksi- dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan
transaksi untuk pemenuhan kegiatan perusahaan kualitas yang tepat. Dan untuk mencapai tahap
dalam rangka menghasilkan barang atau jasa untuk pembelian tentunya ada serangkaian proses-proses
dijual kembali agar mendapatkan keuntungan. yang terjadi di belakang sebelum sampai pada
proses pembelian.
Dalam pelaksanaan fungsi pembelian berjalanya sesuai dengan tujuan organisasi dan
sedikitnya diperlukan tiga macam dokumen atau dapat tercapainya tujuan organisasi.
formulir, yaitu Permintaan Pembelian, Order Sementara penelitian Serny (2013) dengan
Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang. judul Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi
(Harnanto, 2017:71). Akuntansi Pembelian Dan Pengeluaran Kas Pada
Pencatatan-pencatatan dari hasil transaksi UD. Roda Mas Manado. Tujuan penelitian ini
yang tertera dalam formulir dan dokumen. Formulir adalah untuk mengevaluasi apakah penerapan
sering disebut dengan istilah dokumen karena sistem informasi akuntansi pembelian dan
dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam pengeluaran kas pada perusahaan telah diterpakan
organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secara efektif. Teknik analisa menggunakan metode
secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain. bahwa sistem pembelian dan pengeluaran kas
(Mulyadi. 2013:3). dalam perusahaan diterapkan secara efektif dan
Tujuan penelitian ini adalah untuk berjalan sesuai dengan prosedur. Struktur
mengetahui sistem pembelian dan persediaan pada organisasi perusahaan perlu dilakukan
PT Semangat Duta Pratama apakah sudah sesuai pengembangan yaitu dengan menambah satu fungsi
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). yaitu manjer akuntansi untuk mengawasi proses
Perusahaan dagang dan perusahaan pencatatan transaksi keuangan.
manufaktur selalu memiliki persediaan di toko PT. Semangat Duta Pratama yang
maupun di gudang perusahaan. Persediaan tersebut merupakan salah satu perusahaan dagang yang
dapat berupa persediaan bahan baku, barang dalam menjual beberapa perekat kayu seperti gummed
proses, atau barang jadi. Persediaan harus dimiliki tape dan reeling tape dan beberapa barang
karena merupakan produk perusahaan yang harus pendukung lainnya untuk industri kayu lapis.
dijual sebagai sumber pendapatan. Gummed tape adalah perekat berbahan dasar kertas
Persediaan perusahaan dicatat dan dan lem, biasanya digunakan untuk merekatkan
diakui sebesar harga belinya, bukan harga jualnya. tampalan/tambalan dengan cara membasahi bagian
Harga beli adalah harga yang tercantum di faktur gummed tape yang memiliki lem (berperekat).
pembelian. Jika dalam transaksi pembelian terdapat Sedangkan reeling tape adalah suatu tahapan proses
pengeluaran tambahan seperti ongkos angkut produksi veenir, pada tahap ini veenir yang berasal
pembelian, maka akan dicatat di akun yang dari mesin kupas digulung pada roll besi.
terpisah, yaitu akun ongkos angkut pembelian. Dalam menjalankan usahanya Manajemen
(Rudianto, 2012 : 222). PT Semangat Duta Pratama melakukan pengolahan
Penelitian Supriono (2015) dengan judul data pembelian dan persediaan berdasarkan faktur
Analisis Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pembelian transaksi sebagai transaksi yang sah dan membuat
Untuk Meningkatkan Efektivitas Sistem laporan pembelian dan persediaan menggunakan
Pengendalian Manajemen (Studi Kasus pada buku dan Microsofts Excel. Pengolahan data seperti
KOPMA Kanjuruhan Malang periode 2015). yang dilakukan oleh PT Semangat Duta Pratama ini
Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan memang bukanlah sesuatu hal yang dianggap
sistem akuntansi pembelian pada Koperasi buruk, namun sesuai dengan perkembangan zaman
Mahasiswa Kanjuruhan dan untuk mengetahui cara pengolahan data transaksi tersebut dapat
efektifitas pengendalian manjemen pada Koperasi dilakukan secara Aplikasi Komputer Akuntansi
Mahasiswa Kanjuruhan Malang periode 2015. guna memberikan kemudahan dalam pengolahan
Metode yang digunakan Deskriptif Kualitatif. Hasil data setiap transaksi bisnis dan menghasilkan
penelitian menunjukan Sistem akuntansi pembelian laporan yang akurat dari setiap proses bisnis yang
kurang efektif dengan teori yang sudah ada karena dilakukan.
adanya beberapa fungsi masih di rangkap yaitu Oleh sebab itu PT Semangat Duta Pratama
fungsi gudang merangkap fungsi penerimaan dan memerlukan sebauh sistem yang dapat
fungsi pembelian sedangkan sistem pengendalian mengintegrasikan setiap proses bisnisnya, sehingga
manajemen perlu adanya konrolmengenai bagian menghasilkan laporan yang lebih akurat.
fungsi-fungsi yang terkait agar organisasi dapat Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Sistem Pembelian dan pengadaan barang, dan mengeluarkan order
Persediaan sudah berjalan sesuai dengan Standar pembelian kepada pemasok yang dipilih.
Operasional Perusahaan (SOP) ? 3. Fungsi Penerimaan
2. Bagaimana jaringan prosedur yang
membentuk Sistem Pembelian dan Persediaan pada Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi
PT Semangat Duta Pratama? ini bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas
LANDASAN TEORITIS barang yang diterima dari pemasok guna
Pengertian Sistem menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut
Menurut Mulyadi (2010:05) Sistem adalah diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga
suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola bertanggung jawab untuk menerima barang dari
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan.
perusahaan. Sedangkan Menurut pendapat Sistem 4. Fungsi Akuntansi
adalah kumpulan/group dari sub Fungsi akuntansi yang terkait dalam
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang
ataupun non phisik yang saling berhubungan satu dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem
sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk akuntansipembelian, fungsi pencatat utang
mencapai satu tujuan tertentu. (Azhar Susanto, bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
2013:22). pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan
Pengertian Pembelian untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber
Pembelian (purchasing) adalah akun yang (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan
digunakan untuk mencatat semua pembelian barang utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai
dagang dalam suatu periode. (Soemarso. S.R, buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi
2009:208). pembelian, fungsi pencatat persediaan bertanggung
Menurut Romney dan Steinbart jawab untuk mencatat harga pokok persediaan
(2015:465), terdapat 4 aktifitas siklus pembelian, barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
yaitu: Menurut Mulyadi (2010:303-308),
1. Memesan bahan baku, perlengkapan dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
jasa. pembelian adalah :
2. Menerima bahan baku, perlengkapan dan 1. Surat Permintaan Pembelian
jasa. Dokumen ini merupakan formulir yang
3. Menyetujui faktur dari pemasok. diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai
4. Pengeluaran kas. barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan
Menurut Mulyadi (2010:299-300) fungsi- pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan
fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi mutu seperti yang tersebut dalam surat
pembelian bahan baku adalah : tersebut. Surat permintaan pembelian ini
1. Fungsi Gudang biasanya dibuat 2 lembar untuk setiap permintaan,
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi satu lembar untuk fungsi pembelian, dan
gudang bertanggung jawab untuk mengajukan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta
permintaan pembelian sesuai dengan posisi barang.
persediaan yang ada di gudang dan untuk 2. Surat Permintaan Penawaran Harga
menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi Dokumen ini digunakan untuk meminta
penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung penawaran harga bagi barang yang pengadaannya
pakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di tidak bersifat berulangkali terjadi (tidak repetitif),
gudang), permintaan pembelian diajukan oleh yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang
pemakai barang. besar.
2. Fungsi Pembelian 3. Surat Order Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk Dokumen ini digunakan untuk memesan
memperoleh informasi mengenai harga barang, barang kepada pemasok yang telah dipilih.
menentukan pemasok yang dipilih dalam 4. Laporan Penerimaan Barang.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi Jaringan Prosedur Yang Membentuk
penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang Sistem Akuntansi Pembelian
yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, Menurut Mulyadi (2010:301-
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang 303), jaringan prosedur yang
tercantum dalam surat order pembelian. membentuk sistem akuntansi pembelian adalah :
Pengertian Persediaan 1. Prosedur Permintaan Pembelian
Menurut Rudianto (2012:222), persediaan Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan
adalah salah satu aset perusahaan yang sangat permintaan pembelian dalam formulir surat
penting karena berpengaruh langsung terhadap permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.
kemampuan perusahaan untuk memperoleh 2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga
pendapatan. dan Pemilihan Pemasok
Menurut Weygandt, Kimmel, Kieso Dalam prosedur ini, fungsi pembelian
(2011:250), persediaan adalah aset yang di miliki mengirimkan surat permintaan penawaran harga
perusahaan yang digunakan untuk di jual kembali kepada para pemasok untuk memperoleh informasi
kepada pelanggan dari suatu proses pengadaan mengenai harga barang dan berbagai syarat
barang atau persediaan bahan baku, proses pembelian yang lain, untuk memungkinkan
pengerjaan yang digunakan dalam memproduksi pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai
barang menjadi persediaan barang jadi yang siap pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
untuk dijual. Untuk mengetahui persediaan akhir 3. Prosedur Order Pembelian
pada perusahaan dagang adalah persediaan awal di Dalam prosedur ini fungsi pembelian
tambah biaya barang yang dibeli (cost of goods mengirim surat order pembelian kepada pemasok
purchase) yang akan menjadi harga barang tersedia yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
untuk di jual (cost of goods available for sale) di organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi
kurangi harga pokok penjualan (cost of goods sold) penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan
hasil nya adalah persediaan akhir atau Persediaan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian
Akhir = Persediaan awal + pembelian – HPP. yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
Penilaian persediaan di kelompokan 4. Prosedur Penerimaan Barang
menjadi 3 jenis, yaitu: Dalam prosedur ini fungsi penerimaan
1. FIFO Method melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas,
FIFO (First In First Out) adalah bahwa dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan
barang yang berasal dari pembelian awal adalah kemudian membuat laporan penerimaan barang
barang yang pertama untuk dijual. Penilaian untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok
persediaan FIFO setara dengan aliran fisik barang tersebut.
dagang, umumnya adalah proses bisnis dengan 5. Prosedur Pencatatan Utang
menjual unit pertama yang di beli. (Weygandt, Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
Kimmel, Kieso, 2011:255) memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan
2. LIFO Method dengan pembelian (surat order pembelian, laporan
LIFO (Last In First Out) adalah bahwa penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan
barang yang terakhir di beli adalah barang pertama menyelenggarakan pencatatan utang atau
untuk dijual. Metode penilaian LIFO jarang mengarsipkan dokumen sebagai sumber catatan
bertepatan dengan arus fisik persediaan. utang.
Berdasarkan metode LIFO, biaya barang yang 6. Prosedur Distribusi Pembelian
terakhir dibeli adalah yang pertama diakui dalam Prosedur ini meliputi distribusi rekening
menentukan harga pokok penjualan (HPP). yang didebit dari transaksi pembelian untuk
(Weygandt, Kimmel, Kieso, 2011:274) kepentingan pembuatan laporan manajemen.
3. Average Method
Average Cost adalah metode biaya rata-rata
dalam sistem persediaan yang menggunakan
pencatatan perpetual yang disebut metode rata-rata
bergerak (moving average method) dengan
metode ini, perusahaan
literatur yang berkaitan dengan sistem pembelian
dan persediaan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam menganalisis penelitian yang
dilakukan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskripif dengan metode analisis data kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara variabel
satu dengan variabel yang lain. (Sugiyono,
2008:11).
Permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka
tapi mendiskripsikan, menguraikan dan
menggambarkan tentang Sistem Akuntansi
Pembelian dan Persediaan pada PT. Semangat Duta
Gambar 1. Jaringan Prosedur dalam Sistem Pratama.
Akuntansi Pembelian
(Mulyadi, 2010 : 301) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sistem Pembelian dan Persediaan Pada
METODE PENELITIAN PT. Semangat Duta Pratama
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat beberapa
Metode penelitian yang digunakan dalam permasalahan yang akan dibahas, yang pertama
penelitian ini menggunakan metode deskriptif terdapat perbedaan jumlah barang pada catatan
kualitatif. kartu stok barang dengan jumlah barang yang ada
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik di gudang dan kartu stok tidak diperbarui
pengumpulan data merupakan langkah yang paling secara menyeluruh dan yang kedua adanya peluang
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
terjadinya kecurangan dan ketidaksesuaian jumlah
penelitian adalah mendapatkan data. Dalam persediaan pada kartu stok dengan persediaan
mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode barang di gudang.
sebagai berikut : Sistem akuntansi pembelian barang
1. Observasi dagangan merupakan suatu urutan kerja kegiatan
Memperoleh informasi dengan
klerikal yang berkaitan dengan pengadaan barang
menyaksikan langsung kegiatan sistem pembelian dagangan, biasanya melibatkan beberapa orang
dan persediaan pada PT. Semangat Duta Pratama dalam satu bagian atau lebih yang dibuat untuk
seperti penerimaan barang dan penyimpanan barang menjamin penanganan transaksi pembelian yang
hingga proses transfer pembayaran. berulang- ulang.
2. Wawancara Berdasarkan hasil penelitian yang
Mengumpulkan data dengan cara
dilakukan, sistem pembelian dan persediaan pada
berkomunikasi langsung dengan Dept. Keuangan, PT Semangat Duta Pratama dimulai dari pembelian
melakukan tanya jawab seputar pengeluaran kas barang dari pemasok dengan jenis dan jumlah
saat pembelian barang serta bertanya pada beberapatertentu. Barang tersebut kemudian akan disimpan
staff di gudang. digudang untuk dijual. Proses pencatatan transaksi
3. Dokumentasi yang berjalan masih menggunakan sistem manual.
Mempelajari profil perusahaan seperti Pencatatan stok serta pembuatan laporan tidak
sejarah, struktur organisasi serta dokumen menggunakan sistem atau aplikasi tertentu.
perusahaan.
4. Studi Pustaka Sistem pembelian dan persediaan pada PT
Mengumpulkan data dengan membaca Semangat Duta Pratama pada umumnya dilakukan
jurnal-jurnal, teori-teori dan mempelajari literatur- secara kredit, karena pembelian barang pada
perusahaan tersebut biasanya relatif besar.
Pembelian barang dilakukan dengan cara
mengajukan pesanan kepada pemasok. Dalam
menawarkan produknya, pemasok menggunakan
beberapa cara diantaranya adalah melalui telepon,
facsimile, atau email. Pembelian barang pada PT.
Semangat Duta Pratama dilakukan dengan
perencanaan terlebih dahulu, tujuan perencanaan
tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pembelian
tersebut sesuai dengan kebutuhan. PT Semangat
Duta Pratama telah sering melakukan pembelian
barang secara kredit dan untuk pencatatan setiap
transaksi masih secara manual yaitu menggunakan
buku dan Microsoft Excel.
Pembelian barang secara kredit yang Gambar 4.1 Jaringan Prosedur Pembelian
dilakukan oleh PT Semangat Duta Pratama dan Persediaan pada PT Semangat Duta Pratama
mengakibatkan terjadinya utang dagang dan syarat Setelah bagian gudang menyimpan barang
termin pembayaran utang dagang dilakukan n/60 tersebut kemudian dilakukan pencatatan persediaan,
atau selambat-lambatnya 60 hari tanpa diskon. sistem pencatatan (inventory system) PT Semangat
Setiap transaksi pembelian secara kredit akan Duta Pratama menerapkan Sistem Periodik
dicatat oleh bagian akuntansi umum ke dalam kartu (Periodic System). Dengan Sistem Periodik maka
persediaan dan kartu utang serta setiap transaksi pencatatan dalam sistem ini semua jumlah nilai
pembayaran secara kredit akan dicatat oleh bagian persediaan hanya akan diketahui pada akhir tahun
akuntansi umum ke dalam jurnal pembelian. saja untuk menyiapkan pembuatan laporan
Jaringan Prosedur Yang Membentuk keuangan. Keunggulan dari Sistem Periodik
Sistem Pembelian dan Persediaan (Periodic System) adalah lebih cepat & ringkas
Dalam hal ini transaksi pembelian pada untuk melakukan pembukuan.
PT Semangat Duta Pratama diawali dengan Kemudian bagian gudang menerapkan
adanya Purchase Order dari pelanggan kemudian metode penilaian persediaan LIFO (Last In First
bagian gudang melakukan permintaan barang Out). Dengan metode LIFO, maka perekat kayu
kepada bagian pembelian, dan bagian gudang yang terakhir dibeli dikeluarkan terlebih dahulu,
mengecek persediaan barang tersebut melalui kartu dan perekat kayu yang pertama dibeli akan
stok dan jika persediaan hampir habis maka secara dikeluarkan dikemudian hari. Dalam metode LIFO
otomatis bagian gudang akan membuat surat persediaan yang pertama kali dicatat saat penjualan
permintaan pembelian kepada bagian pembelian adalah persediaan yang terakhir masuk. Metode
dan bagian pembelian akan mengirimkan Order penilaian LIFO jarang bertepatan dengan arus fisik
Pembelian kepada pemasok barang yang akan persediaan. Berdasarkan metode LIFO, biaya
dipesan. barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama
Pada PT. Semangat Duta Pratama pihak diakui dalam menentukan harga pokok penjualan
yang berwenang menerima barang adalah bagian (HPP).
gudang. Apabila ada barang yang tidak rusak atau
jumlahnya tidak sesuai pemesanan maka bagian Pembahasan
penerimaan akan menambahkan keterangan di surat Pada hasil penelitian dijelaskan bahwa
jalan kemudian barang yang sudah diterima permasalahan pertama pada sistem pembelian dan
disimpan. Berikut jaringan prosedur yang persediaan pada PT Semangat Duta Pratama yaitu
membentuk pembelian dan persediaan pada PT terdapat perbedaan jumlah barang pada catatan
Semangat Duta Pratama: kartu stok barang dengan jumlah barang yang ada
di gudang dan kartu stok tidak diperbarui secara
menyeluruh, penyebab dari permasalahan ini adalah
bagian gudang tidak melakukan pemeriksaan Komputer Akuntansi. Software Akuntansi mampu
dengan teliti dan tidak membuat retur pembelian. menunjang seluruh kegiatan transaksi suatu
Permasalahan kedua adalah adanya peluang perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena
terjadinya kecurangan dan ketidaksesuaian jumlah kemampuannya untuk mengolah data yang jauh
persediaan di catatan dengan persediaan barang di melebihi kecepatan manusia.
gudang, hal ini disebabkan karena pembatasan Berdasarkan permasalahan tersebut PT
akses atau ijin berupa otorisasi ke gudang tidak ada. Semangat Duta Pratama perlu menerapkan SIA
Pada permasalahan tersebut PT Semangat (Sistem Informasi Akuntansi) sebagai solusi yang
Duta Pratama dapat mengambil keputusan bahwa efektif dan efisien serta membantu untuk mengatur
bagian gudang harus memperbarui kartu stok semua informasi yang dibutuhkan ke dalam suatu
dengan cara melakukan stock opname setiap aplikasi dan digunakan untuk mengambil keputusan
bulannya, tujuannya untuk mengetahui secara pasti berdasarkan data yang ada.
dan akurat mengenai persediaan yang ada di dalam
catatan pembukuan dan yang ada di gudang apakah KESIMPULAN DAN SARAN
benar-benar sama nilainya atau selisih Kesimpulan
kelebihan/kekurangan persediaan barang dagang. Berdasarkan uraian mengenai Sistem
Kegiatan ini cukup menyita waktu karena Pembelian dan Persediaan pada PT Semangat Duta
bagian gudang akan benar-benar memeriksa secara Pratama maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
langsung keadaan serta kondisi persediaan barang 1. Sistem pembelian dan persediaan pada
dagang perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus PT Semangat Duta Pratama belum sesuai dengan
mengatur waktu secara efisien ketika ingin standar operasional perusahaan (SOP) karena masih
melakukan stock opname. Sebagian besar terdapat beberapa kelemahan diantaranya terdapat
perusahaan menggunakan barcode karena diyakini selisih jumlah barang pada kartu stok dengan stok
dapat dengan mudah dan akurat membantu fisik yang ada di gudang dan tidak adanya
perusahaan untuk mengurangi kesalahan pencatatan pembatasan akses atau izin berupa otorisasi ke
dan perhitungan barang namun PT Semangat Duta gudang.
Pratama masih melakukan pengecekan barang 2. Fungsi yang terkait pada pembelian PT
secara manual belum menggunakan barcode. Semangat Duta Pratama kurang baik, karena pada
Dan untuk mencegah terjadinya perusahaan terdapat perangkapan fungsi pada
kecurangan dan ketidaksesuaian jumlah persediaan fungsi gudang dan penerimaan.
di catatan dengan persediaan barang di gudang, 3. Pencatatan setiap transaksi pembelian
maka PT Semangat Duta Pratama harus membuat dan persediaan yang masih manual menyebabkan
peraturan berupa pembatasan akses atau izin berupa keamanan data pembelian dan data persediaan
otorisasi ke gudang. kurang terjamin, perusahaan belum menggunakan
Persediaan database dan hanya menggunakan buku dan
Pelaksanaan sistem akuntansi pembelian Microsft Excel untuk membuat laporan.
dan persediaan pada PT Semangat Duta Pratama Saran
masih harus dikaji untuk mengurangi kesalahan 1. Bagian gudang harus memperbarui kartu
dalam pengecekan barang dan penyimpanan stok dengan cara melakukan stock opname setiap
barang. Sistem yang masih sederhana dan bulannya untuk mencegah terjadinya
perangkapan fungsi pada pelaksanaan kegiatan perbedaan jumlah barang pada catatan kartu stok
usaha tidak seharusnya terjadi. Perangkapan terjadi barang dengan jumlah barang yang ada di gudang
pada fungsi gudang dengan fungsi penerimaan dan perusahaan harus membuat peraturan berupa
barang. Pemisahan fungsi diperlukan untuk pembatasan akses izin berupa otoritas ke gudang.
menghindari kesalahan dalam pengecekan barang 2. Sebaiknya perlu diadakannya pemisahan
yang masuk dan ketelitian dalam pencatatan fungsi gudang dan penerimaan untuk menghindari
transaksi-transaksinya agar tidak terjadi barang kesalahan dalam pengecekan barang yang masuk
hilang atau kecurangan lain yang mungkin akan dan ketelitian dalam pencatatan transaksi-
terjadi. transaksinya agar tidak terjadi barang hilang atau
Proses pencatatan transaksi dapat dilakukan kecurangan lain yang mungkin akan terjadi.
dengan lebih cepat apabila menggunakan Aplikasi
3. Perlunya menggunakan Aplikasi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Komputer Akuntansi untuk setiap pencatatan Universitas Sam Ratulangi Manado.
transaksi sehingga seluruh proses kegiatan transaksi Soemarso. 2009. “Akuntansi Suatu
perusahaan akan lebih cepat dan akurat. Pengantar”. Buku. Jakarta : Salemba
Empat.
DAFTAR PUSTAKA
Supriono. 2015. “Analisis Sistem
Azhar Susanto.2013. ”Sistem Informasi
Pelaksanaan Sistem Akuntansi
Akuntansi”. Bandung: Lingga Jaya.
Pembelian Untuk Meningkatkan
Baridwan, Zaki. 2009. “Sistem Informasi
Efektivitas Sistem Pengendalian
Akuntansi” . Yogyakarta: BPFE.
Manajemen Pada KOPMA
Hall, James A. 2008. “Sistem Informasi
Kanjuruhan Malang”
Akuntansi”. Di-Indonesiakan oleh
“Jurnal ISSN” Universitas
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kanjuruhan Malang.
Kwary. Jakarta : Salemba Empat.
Sutarman. 2009. “Pengantar Teknologi
Hanafi. 2012. “Analisis Laporan
Informasi”. Jakarta : Bumi Aksara.
Keuangan”. Yogyakarta : UPP STIM
Weygandt, Kieso, Kimmel. 2011.
YKPN.
“Accounting Principles”. IFRS
Harnanto. 2017. “Akuntansi Biaya”.
edition, John Wiley & Son, Inc.
Yogyakarta : BPFE UGM.
Irawati Susan, 2008. “Manajemen
Keuangan”. Pustaka. Bandung.
Mulyadi. 2010. “Sistem Akuntansi”.
Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”.
Jakarta : Salemba Empat.
Mursyidi. 2010. “Akuntansi Dasar”.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Natasha, 2014. “Analisis Sistem
Pengendalian Intern Persediaan
Barang Dagang Dan Penerapan
Akuntansi Pada PT. Cahaya Mitra
Alkes”. “Jurnal ISSN”. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Akuntansi Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Romney, Marshall B, Paul John Steinbart.
2015. “Sistem Informasi Akuntansi”.
Di-Indonesiakan oleh Kikin Sukinah
Nur Safira dan Novita Puspasari.
Jakarta : Salemba Empat.
Rudianto. 2012. “Pengantar Akuntansi
Adaptasi IFRS”. Jakarta : Erlangga.
Serny, 2013. “Evaluasi Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Dan
Pengeluaran Kas Pada UD. Roda
Mas Manado”.
“Jurnal ISSN. Fakultas Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai