Anda di halaman 1dari 11

Finansha-Journal of Sharia Financial Management E-ISSN 2774-2687

Volume 1, Nomor 2 (2020), Halaman 1-12 P-ISSN 2775-0868

SISTEM PEMBELIAN KREDIT DAN RETUR PEMBELIAN KREDIT

Dwi Rizqi Fathurrahman 1199230038


Manajemen Keuangan Syariah, Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung
dwirizqi1705@gmail.com
Dena Mega 1199230028
Manajemen Keuangan Syariah, Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung
denamega191@gmail.com
Abstrak

Dalam proses bisnis, pembelian merupakan hal yang paling penting. Pembelian pasti selalu
terlibat dalam setiap kegiatan bisnis, baik bisnis yang bergerak di bidang jasa, jual beli
maupun industri. Pada aplikasi pembelian, dapat mengelola pencatatan, pemesanan,
pembelian, retur pembelian, pencatatan pelunasan pembelian kredit serta pelaporan atas
penilaian supplier. Dalam penelitian kali ini bertujuan untuk memaparkan mengenai sistem
pembelian kredit dan retur pembelian kredit. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian kali ini adalah kepustakaan dan browsing dengan tujuan dapat
mendapatkan pemahaman mengenai sistem pembelian kredit dan retur pembelian kredit.

Kata Kunci: Sistem Pembelian, Pembelian Kredit, Retur Pembelian Kredit.

Abstract

In the business process, purchasing is the most important thing. Purchasing must always be
involved in every business activity, both businesses engaged in services, buying and selling
or industry. In the purchasing application, you can manage recording, ordering,
purchasing, purchase returns, recording credit purchases and reporting on supplier
assessments. This study aims to describe the credit purchase system and credit purchase
returns. The data collection method used in this research is library and browsing with the
aim of getting an understanding of the credit purchase system and credit purchase returns.

Keywords: Purchase System, Credit Purchase, Credit Purchase Return.


Dwi Rizqi Fathurrahman, Dena Mega

1 Pendahuluan
Berkembangnya usaha-usaha perdagangan kredit yang sangat pesat pada saat ini
menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam
menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan.Teknologi internet sudah terbukti merupakan salah satu media informasi
yang efek-tif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh
siapa saja, kapan saja dan di-mana saja. Salah satu teknologi komputer yang
digunakan adalah aplikasi penjualan (Aria, 2017).
Aplikasi penjualan secara terkomputerisasi juga digunakan untuk menangani proses
transaksi penjualan. Perusahaan tersebut melakukan proses transaksi penjualan dengan
menggunakan sistem pembayaran secara tunai dan kredit. Transaksi penjualan
dengan sistem pembayaran secara tunai pada suatu perusahaan sama halnya dengan
sistem pembayaran tunai pada umumnya yaitu dilakukan pembayaran secara
langsung dan lunas. Sedangkan untuk informasi kebijakan pemberian kredit. Sistem
memberikan informasi kepada pemilik perusahaan dalam memberikan kebijakan
kepada pelanggan yang akan melakukan transaksi pembayaran secara kredit. Bagi
pelanggan yang masih mempunyai tanggungan pembayaran tidak bisa melakukan
transaksi lagi sebelum melunasi pembayaran sebelumnya (Arliq, 2014).

2 Metode
Objek penelitian kali berfokus terhadap sistem pembelian kredit dan retur pembelian
kredit dengan menggunakan petode pengumpulan data dengan cara kepustakaan serta
browsing dengan tujuan supaya mendapatkan pemahaman mengenai sistem pembelian
kredit dan retur pembelian kredit secara rinci dan detail.

1 Pembahasan
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemrosesan
transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi (Diana
& Setiawati, 2011).
Diana dan Setiawati menyatakan bahwa tujuan pokok sistem informasi akuntansi adalah
:
1. Mengamankan harta/kekayan perusahaan;
2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan;
3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal;
4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi;
5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit(pemeriksaan);
6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan;

2|
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024
Sistem Pembelian Kredit dan Retur Pembelian....

7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan


pengendalian (Diana & Setiawati, 2011).
Menurut Mulyadi, Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang
yang diperlukan oleh perusahaan. (Mulyadi, 2016)
Pengertian retur pembelian menurut Umron, Perusahaan mengembalikan/mengirim
kembali barang yang dibeli kepada penjual dengan alasan tertentu (Umron & Ali, 2013)
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi yang diterjemahkan oleh Kikin Sakinah dan Novita Puspitasari dapat
disimpulkan bahwa dalam mengevaluasi supplier yang tepat melibatkan lebih dari
sekedar membandingkan harga. Perushaan juga mengeluarkan biaya seperti pengerjaan
ulang dan bahan yang tersisa setelah produksi (scrap), terkait dengan kualitas dari
produk yang dibeli. Adapula biaya yang terkait dengan kinerja pengiriman supplier.
Keandalan pemasok sangat penting karena pengiriman yang terlambat dapat
menghentikan seluruh sistem. (Romney, 2016)

3.1 Sistem Pembelian Kredit


Sistem informasi akuntansi pembelian digunakan oleh perusahaan untuk
mempermudah perusahaan dalam setiap kegiatan baik input dan outputnya yang
salah satunya adalah dalam kegiatan pembelian. Tujuan dari sistem informasi
akuntansi pembelian adalah untuk mengidentifikasi pembelian yang diperlukan.
Dengan sistem informasi pembelian yang baik juga dapat diperoleh data yang benar,
tepat dan dapat dipercaya keandalannya.
Menurut La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa, Sistem Akuntansi Pembelian adalah segala
sistem dan prosedur yang dijalankan untuk membuat pesanan pembelian barang dan
penerimaan barang (Midjan & Azhar, 1995)
Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi
Akuntansi” menyatakan bahwa, Sistem akuntansi pembelian digunakan untuk
melaksanakan pengadaan barang kebutuhan perusahaan, Jaringan prosedur yang
membentuk sistem akuntansi pembelian adalah: Prosedur permintaan pembelian,
prosedur permintaan, penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order
pembelian, prosedur penerimaan barang, perosedur pencatatan utang danprosedur
distribusi pembelian (Mulyadi, 2016).
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkanbahwa siste informasi akuntansi
pembelian adalah sebauh sistem yang digunakan guna pengadaan barang bagi
perusahaa yang mencakup prosedur yang dimulai dari prosedur pemintaan barang
samapi denga pendistribusian barang demi mencapai tujuan sistem informasi
pembelian yaitu memastikan perusahaan membeli barang yang diperlukan oleh
perusahaan.

3.2 Tujuan Sistem Pembelian Kredit

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024 |3
Dwi Rizqi Fathurrahman, Dena Mega

Menurut Anastasia Dian dan Lilis Setiawati dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi menyatakan bahwa terdapat 4 tujuan dari Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian, yaitu :
1. Memastikan bahwa perusahaan membeli barang yang dibutuhkan dengan tepat
waktu.
2. Memastikan bahwa perusahaan tidak terlambat membayaar utang yang telah
jatuh tempo.
3. Memastikan bahwa perusahaan membayar utang untuk barang yang benar-benar
di terima
4. Memastikan bahwa tidak ada peluang kecurangan dalam siklus pembelian yang
dapat dimanfaatkan oleh karyawan (Anastasia & Setiawati, 2011)
Sedangkan menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi menyatakan bahwa tujuan dari sistem informasi akuntansi pembelian
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menidentifikasikan pembelian yang diperlukan baik untuk bahan baku,
perlengkapan dan aktiva lain.
2. Untuk memilih pemasok yang cocok.
3. Untuk menjamin bahwa barang-barang yang dibeli memang dibutuhkan dan
dapat diperoleh (Krismiaji, 2015)
Berdasarkan tujuan pembelian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem
informasi akuntansi pembelian adalah untuk melaksanakan pembelian yang andal,
membeli barang dengan kualitas yang baik sesuai dengan yang diinginkan,
memperoleh barang dengan harga yang relatif sesuai , hanya membeli barang yang
disetujui (authorized) dan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu, mengelola barang
secara sehat sehingga selalu tersedia manakala dibutuhkan perusahaan, hanya
menerima barang yang sudah dipesan dan harus menerima ssemua barang yang
dipesan, menerapkan ppengendalian barang yang disimpan dan diterima secara sehat
untuk benbagai kemungkinan yang merugikan dan meminimalkan biaya total untuk
menjaga kestabilan persediaan barang dagang.

3.3 Prosedur Pembelian Kredit


Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
menyatakan bahwa jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian
adalah :
1. Prosedur permintaan pembelian, dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan
permintaan pembelian dalam formulir surat perrnintaan pembelian kepada fungsi
pembelian;
2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, dalam prosedur
ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada
pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai
syarat pembelian yang lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan
ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan;
3. Prosedur order pembelian, dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan
surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada

4|
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024
Sistem Pembelian Kredit dan Retur Pembelian....

unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang


sudah dikeluarkan oleh perusahaan;
4. Prosedur penerimaan barang, dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan
pemeriksaan mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari
pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan
penerimaan barang dari pemasok tersebut;
5. Prosedur pencatatan utang, dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan
pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang;
6. Prosedur distribusi pembelian, prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di
debit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen
(Mulyadi, 2016).

3.4 Fungsi Fungsi Terkait Dalam Sistem Pembelian Kredit


Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
menyatakan bahwa dalam setiap siklus pembelian, terdapat fungsi-fungsi yang
terlibat dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Kredit, yaitu :
1. Fungsi Gudang,
Fungsi Gudang bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian berdasarkan
jumlah stok barang di Gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima
oleh fungsi penerimaan;
2. Fungsi Pembelian,
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga
barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih;
3. Fungsi Penerimaan,
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis,
mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau
tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan;
4. Fungsi akuntansi
Fungsi Akuntansi terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang
(Mulyadi, 2016).
Sedangkan menurut Anastasia Diana dan Lilies Setiawati dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan bahwa fungsi-fungsi yang terkait
dalam sistem informasi akuntansi pembelian kredit adalah sebagai berikut:
1. Bagian yang membutuhkan, mengajukan permintaan pembelian ke Bagian
Pembelian.
2. Fungsi Pembelian memesan barang ke pemasok dengan menggunakan surat
order pembelian.
3. Pada saat barang yang dipesan datang, bagian yang membutuhkan dan Fungsi
Pembelian mengecek barang yang diterima dari pemasok. Jika barang yang
diterima tidak sesuai dengan barang yang dipesan, Bagian akuntansi akan
membuat Nota Retur dan dan barang yang tidak sesuai tersebut segera
dikembalikan ke pemasok.

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024 |5
Dwi Rizqi Fathurrahman, Dena Mega

4. Fungsi Akuntansi (Khususnya bagian utang) menerima tagihan (Faktur) dari


pemasok. Menjelang saat jatuh tempo, fungsi akuntansi akan menyiapkan Bukti
Kas Keluar untuk pelunasan utang pemasok.
5. Kepala Bagian Keuangan mengotorisasi Bukti Kas Keluar dan Cek atau Slip
Transfer. Cek dan Slip Transfer beserta Bukti Kas Keluar di serahkan ke bagian
kasir.
6. Bagian Kasir memproses pembayaran utang. Bukti Kas Keluar beserta slip
transfer atau coppy dari cek diserahkan ke fungsi akuntansi untuk di bukukan
(Diana & Setiawati, 2011)
Dari pernyataan kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga fungsi
utama yang memiliki peran penting dalam proses pembelian, yaitu bagian gudang
yang mengajukan permintaan pembelian barang, bagian pembelian yang bertugas
untuk mencari informasi harga barang, menentukan supplier hingga melakukan
transaksi dengan supplier tersebut dan bagian akuntansi yang melakukan pembayaran
atas tagihan dari supplier.

3.5 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pembelian Kredit


Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah :
1. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai
barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis,
jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut. Surat permintaan
pembelian ini biasanya dibuat 2 lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk
fungsi pembelian, dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang;
2. Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi yang menyangkut jumlah rupiah
pembelian yang besar.
3. Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
4. Laporan Penerimaan Barang;
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang
diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti
yang tercantum dalam surat order pembelian;
5. Surat perubahan order pembelian
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang
sebelumnya telah diterbitkan;
6. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk
pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat
pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran berfungsi sebagai
remittance advice (Mulyadi, 2016).

6|
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024
Sistem Pembelian Kredit dan Retur Pembelian....

3.6 Catatan yang digunakan dalam Sistem Pembelian Kredit


Menurut Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi akuntansi
menyatakan bahwa, catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah :
1. Register bukti kas keluar
Register bukti kas keluar adalah suatu jurnal untuk mencatat utang yang timbul dari
pembelian;
2. Jurnal pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure,
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian;
3. Kartu utang
Jika dalam catatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure buku
pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang;
4. Kartu persediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian. Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat
harga pokok persediaan yang dibeli (Mulyadi, 2016).

3.7 Informasi yang digunakan dalam Sistem Pembelian Kredit


Menurut Mulyadi dalm bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
mengemukakan bahwa Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari sistem
akuntansi pembelian kredit adalah :
1. Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali (reorder poin).
2. Order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok.
3. Order pembelian yang telah dipenuhi pemasok.
4. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu.
5. Saldo utang dagang kepada pemasok tertentu.
6. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian. (2008:206)

3.8 Sistem Retur Pembelian


Sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian barang
yang sudah dibeli kepada pemasoknya. Barang yang sudah diterima pemasok
terkadang tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order pembelian.
Ketidaksesuaian itu terjadi kemungkinan karena barang yang diterima tidak cocok
dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami
kerusakan dalam pengiriman atau barang yang diterima melewati tanggal pengiriman
yang dijanjikan oleh pemasok (Mulyadi, 2016).
Secara umumnya retur pembelian adalah pengembalian barang yang sudah dibeli
oleh pihak pembeli kepada pihak penjual karena barang yang sudah dikirim tidak
sesuai maupun tidak lengkap bahkan rusak. Alasan adanya retur pembelian,
keuntungan dari pihak pembeli yaitu utang pihak pembeli kepada pihak penjual akan
menjadi berkurang ketika membeli barang secara kredit.
Pada akun retur pembelian, akan dicatat pada bagian kredit dalam jurnal keuangan,
namun pada akun utang dagang akan dicatat di bagian debit. Kemudian pada saat

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024 |7
Dwi Rizqi Fathurrahman, Dena Mega

penyesuaian retur pembelian tersebut akan mempengaruhi pencatatan pada laporan


seperti arus kas.

3.9 Jenis Transaksi Retur Pembelian


Pada saat pembelian barang secara kredit yang telah diperjualbelikan antara penjual
dan pembeli sesuai dengan angsuran dan dapat dianggap lunas saat pembayaran
harus selesai pada waktu jatuh tempo yang telah disepakati.
Retur Pembelian Secara Tunai, pembelian barang dagang secara tunai oleh pihak
pembeli, dapat juga dilakukan pengembalian barang yang akan diberikan kepada
pihak penjual. Pencatatan retur ini dapat dilakukan di arus kas ditambah catatan lain
bahwa pembelian barang bisa diretur atau dikembalikan jika rusak atau tidak sesuai.

3.10 Perlindungan Hukum dalam Transaksi Retur Pembelian


Dalam transaksi retur pembelian dan penuualn terdapat pula hukum yang
melindunginnya sebagaiaman berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 (Bab 1 Pasal 1: 1-3)
Tentang Perlindungan Konsumen, yang berbunyi:
1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Sehingga ketika sejak awal ada kesengajaan pengiriman dari penjual untuk
mengirimkan barang yang rusak atau barang yang salah, maka pembeli tetap dijaga
oleh UU tentang perlindungan konsumen dan penjual yang melanggar dapat terkena
sanksi hukum yang sesuai dengan ketentuan.

3.11 Pencatatan Retur Pembelian


Pada tanggal 29 Januari perusahaan Cv. Kemilau Cahaya mengembalikan sebanyak
10 buah kalung merek franko karena barang produk rusak dan tidak sesuai pesanan.
Dengan contoh tampilan pengembalian barang dan jurnal pada saat pemakain
software Harmony sebagai berikut (Retur Pembelian & Penjualan: Jenis Dan
Pencatatannya Dalam Akuntansi, 2021):

8|
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024
Sistem Pembelian Kredit dan Retur Pembelian....

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024 |9
Dwi Rizqi Fathurrahman, Dena Mega

3.12 Bagan Alir Dokumen Sistem Retur Pembelian

(Suherman & Nurjaman, 2022)

10 |
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024
Sistem Pembelian Kredit dan Retur Pembelian....

3 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan menegani Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Siste
Retur Pembelian dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi akuntansi pembelian
digunakan oleh perusahaan untuk mempermudah perusahaan dalam setiap kegiatan baik
input dan outputnya yang salah satunya adalah dalam kegiatan pembelian. Tujuan dari
sistem informasi akuntansi pembelian adalah untuk mengidentifikasi pembelian yang
diperlukan. Dengan sistem informasi pembelian yang baik juga dapat diperoleh data
yang benar, tepat dan dapat dipercaya keandalannya. Sistem retur pembelian digunakan
dalam perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya.
Barang yang sudah diterima pemasok terkadang tidak sesuai dengan barang yang
dipesan menurut surat order pembelian. Ketidaksesuaian itu terjadi kemungkinan karena
barang yang diterima tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order
pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang yang diterima
melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok.

Referensi

Anastasia, D., & Setiawati, L. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi Offset.
Aria, S. B. (2017). Implementasi Sistem Informasi Angsuran redit Mobil (Studi Kasus PT Asrindo
Jaya Jakarta). 71-76.
Arliq, R. M. (2014). Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Pada Sistem
Informasi Penjualan Di Ud. Adi Jaya Makmur. Rancang Bangun Aplikasi Analisis
Kelayakan Pemberian Kredit Pada Sistem Informasi Penjualan Di Ud. Adi Jaya Makmur, 2-
10.
Diana, A., & Setiawati, L. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan, Proses, dan
Penerapan. Yogyakarta: CV Andi.
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN.
Midjan, L., & Azhar. (1995). Sistem Informasi Akuntansi II : Pendekatan Sistem (System
Approach) Praktik Penyusunan Metode Dan Prosedur. Bandung: Lembaga Informati
Akuntansi.
Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Retur Pembelian & Penjualan: Jenis Dan Pencatatannya Dalam Akuntansi. (2021, February 24).
Retrieved from Akuntansi: https://www.harmony.co.id/blog/retur-pembelian-penjualan-
jenis-dan-pencatatannya-dalam-akuntansi#:~:text=Sistem%20retur%20pembelian
%20digunakan%20dalam,dipesan%20menurut%20surat%20order%20pembelian.
Romney, M. d. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Suherman, U. D., & Nurjaman, I. (2022). Sistem Retur Pembelian. Bandung: LMS UIN SGD
Bandung.
Umron, & Ali. (2013). Belajar Sendiri Komputerisasi Akuntansi Dengan Myob Accounting.
Surabaya: Indah Surabaya.

https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/finansha
DOI :10.15575/fsfm.v1i2.11024 | 11

Anda mungkin juga menyukai