Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
Mengenai Sistem Akuntansi Pembelian Tunai dan Kredit
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................5

BAB II PEMAHASAN......................................................................................6
2.1 Definisi Sistem Akuntansi Pembelian .............. …….................................. 6
2.2 Pembelian Tunai............................................................................................8
2.3 Pembelian Kredit...........................................................................................9
2.4 Siklus Pembelian Tunai dan Kredit ..............................................................9

BAB III KESIMPULAN.................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembelian di zaman globalisasi sekarang ini tidak boleh dianggap remeh
begitu saja dalam menjalani berbagai aktivitas operasional suatu perusahaan
karena pembelian merupakan suatu pengadaan barang yang sejatinya dapat
digunakan dan dijual kembali kepada pihak lain. Kekuatan dalam sistem
pembelian barang dagang dan bakunya sistem pembelian sangatlah penting
dalam pelaksanaan pembelian, yang kedepannya semua kegiatan tersebut
dapat dipertanggung jawabkan dengan benar.
Di dalam negeri sendiri banyak perusahaan yang beroperasi, baik itu
perusahaan dagang, jasa maupun manufaktur dalam menjalankan
keberlangsungan kerja selalu memerlukan barang-barang supplies yang
pengadaannya harus dibeli dari pihak lain. Barang-barang tersebut seperti
barang habis pakai yang digunakan oleh perusahaan.
Sistem akuntansi pembelian barang dagang dapat dilakukan dengan
menggunakan pembayaran secara tunai maupun secara kredit. Dalam
pelaksanaannya setiap perusahaan haruslah memiliki prosedur yang kompleks
karena perusahaan memiliki banyak fungsi terkait yang dimana fungsi-fungsi
itu saling bekerja sama dalam melakukan pembelian barang dagang. Masing-
masing fungsi tersebut memilik tanggung jawab yang berbeda-beda.
Sedangkan fungs penerimaan bertanggungjawab melakuka pemeriksaan
terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima pemasok. Pemisahan
fungsi dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kecurangan kecurangan
dalam transaksi (Mulyadi, 2008: 300). Dari latar belakang tersebut maka
penulis merasa tertarik untuk membahas tentang Sistem Akuntansi Pembelian
Tunai dan Kredit.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan dibahas diantaranya :
1) Apa definisi sistem akuntansi pembelian ?
2) Apa definisi pembelian tunai ?
3) Apa definisi pembelian kredit ?
4) Bagaimana siklus pembelian tunai dan kredit dilakukan ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulisan makalah ini bertujuan
untuk :
1) Mengetahui definisi sistem pembelian.
2) Mengetahui definisi pembelian tunai.
3) Mengetahui definisi dari pembelian kredit.
4) Mengetahui siklus pembelian tunai dan kredit.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Akuntansi Pembelian


Menurut Mulyadi (2016:243) “Sistem аkuntаnsi pembeliаn digunаkаn
dаlam perusаhааn untuk pengаdааn bаrаng yаng diperlukаn oleh perusаhааn”
Sedangakan menurut James A. Hall (2001:56) “Sistem pembelian berguna
dalam mengenali kebutuhan untuk membeli persediaan fisik (seperti bahan
baku) dan melakukan pesanan ke pemasok. Ketika barang diterima, sistem
pembelian mencatat peristiwa tersebut dengan menambah persediaan dan
membuat akun utang untuk dibayar pada tanggal yang telah di tertapkan”.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan sistem akuntansi pembelian
merupakan kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk pengadaan barang
seperti persediaan fisik atau bahan baku yang di perlukan perusahaan.
Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua yaitu pembeliana lokal
dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri,
sedangkan impor adalah pembelian pemasok dari luar negeri. Dalam sistem
pembelian terdapat beberapa fungsi yang terkait yaitu, fungsi gudang, fungsi
pembelian, fungsi penerimaan, fungsi akuntansi.
Sistem pembelian atau biasa kita sebut dengan sistem akuntansi
pembelian merupakan sistem yang selalu digunakan oleh perusahaan dalam
pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan. Transaksi pembelian
dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian lokal dan impor. Dimaksud
dengan pembelian lokal adalah pembelian yang dilakukan dari pemasok dalam
negeri. Sedangkan pembelian impor adalah pembelian yang dilakukan melalui
pemasok luar negeri. Sistem akuntansi pembelian dibagi menjadi:
- Sistem pembelian dengan pengadaan langsung.
- Sistem akuntansi pembelian dengan penunjukkan langsung.
- Sistem akuntansi pembelian dengan lelang.

5
Sistem akuntansi pembelian adalah sistem yang digunakan oleh
perusahaan untuk melaksanakan pengelolaan bahan baku, bahan penolong,
bahan keperluan kantor dan aktiva tetap yang dibutuhkan dalam kegiatan
perusahaan secara menyeluruh. Sistem akuntansi pembelian adalah sistem
yang digunakan oleh perushaan untuk melaksanakan pengelolaan bahan baku,
bahan penolong, bahan keperluan kantor dan aktiva tetap yang dibutuhkan
dalam kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Sistem pembelian berguna
dalam mengenali kebutuhan untuk membeli persediaan fisik (seperti bahan
baku) dan melakukan pesanan ke pemasok. Ketika barang diterima, sistem
pembelian mencatat peristiwa tersebut dengan menambah persediaan dan
membuat akun utang untuk dibayar pada tanggal yang telah di tertapkan
( Hall, 2007). Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian (Mulyadi, 2008) :
1. Fungsi Gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang memiliki tanggung
jawab untuk memberikan permintaan pembelian sesuai dengan posisi
persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah
diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam
pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian barang.
3. Fungsi Penerimaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang
diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang
tersebut diterima oleh perusahaan.
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi
pencatat utang yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk
menyelenggarakan arsip dokumen sumber yang berfungsi sebagai catatan

6
utang, atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang
serta fungsi pencatat persediaan yang bertanggung jawab untuk mencatat
harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

Menurut Oram (2005:145) dalam Buku Sistem Informasi Akuntansi 1


pembelian. Pada perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian
aktiva produksi, pembelian barang dagangan serta pembelian barang dan jasa
lain dalam rangka kegiatan usaha. terdiri dari dua jenis antara lain:
”pembelian kredit adalah pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran
lebih dari satu bulan, pembelian secara tunai yaitu pembelian yang dibayar
secara langsung tanpa syarat dengan uang sendiri pembelian tunai adalah
pembelian yang dibayar dengan uang kas perusahaan.”)
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pembelian terdiri dari dua jenis yaitu pembelian tunai dan kredit, pembelian
tunai adalah pembelian yang di bayar dengan uang kas peruasahaan
sedangkan pembelian kredit adalah pembelian yang terjadi dengan adanya
syarat tertentu.
Beberapa dokumen yang harus digunakan dalam sistem akuntansi
pembelian meliputi:
1. Surat permintaan pembelian, dokumen ini biasanya berupa formulir yang
diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang.
2. Surat permintaan penawaran harga, dokumen ini berfungsi untuk meminta
penawaran harga bagi pengadaan barangnya.
3. Surat order pembelian, dokumen yang digunakan untuk memesan barang
pada pemasok.
4. Laporan penerimaan barang, dokumen yang dibuat sebagai fungsi
penerimaan bahwa menunjukkan barang yang diterima sesuai.
Surat perubahan order, dokumen yang dibuat jika tiba-tiba terdapat order
yang berubah seperti kuantitas, spesifikasi, dan lain sebagainya.
Bukti kas keluar, sebagai catatan transaksi pembelian.

7
2.2 Definisi Pembelian Tunai
Pembelian tunai dapat diartikan sebagai pembelian yang dilakukan secara
transaksi dengan cara menerima barang yang dibeli dan memberikan alat tukar
sebagai alat pembelian yang sesuai dengan jumlah atau harga yang disepakati.
Menurut Mulyadi (2001) pembelian tunai adalah pembelian dimana
pembayaran dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.
Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pembelian tunai :
1. Mengenali kebutuhan barang yang akan di beli. Melakukan observasi
melalui catatan persedian yang ada digudang dan catatan bahan baku yang
dibutuhkan oleh bagian produksi.
2. Menentukan jumlah barang yang akan di pesan, sehingga pembelian
dilakukan secara efisien.
3. Memilih pemasok atau suplier yang sesuai dengan kriteria dan telah
melakukan prooses negosiasi dengan perusahaan.
4. Membuat pesanan pembelian.
5. Pembayaran dilakukan secara tunai.
6. Penerimaan barang/ bahan dari suplier.
7. Melakukan pencatatan pembelian.

2.3 Pembelian Kredit


Pembelian kredit yaitu pembelian yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dengan mengansur biaya pembayaran secara bettahap. Pengertian lainnya,
pembelian kredit menurut (Mulyadi: 2002) adalah pembelian yang dilakukan
oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau
secara angsuran kepada pemasok.

2.4 Siklus Pembelian Tunai dan Kredit


Siklus dalam akuntansi merupakan suatu proses akuntansi sistematis dan
bertahap dimana pelaksanaannya dilakukan dengan tujuan untuk memproses
berbagai bukti transaksi keuangan dan mengolahnya menjadi informasi
akuntan atau sebuah laporan pada sebuah entitas dalam satu periode waktu

8
tertentu. Menurut pendapat Dina Fitria (2014:28) yang dimaksud dengan
siklus akuntansi adalah sebuah tahapan kegiatan akuntansi yang meliputi
pencatatan, pengelompokan, peringkasan data keuangan yang sudah diproses
sebelumnya dan pelaporan yang dimulai saat terjadinya transaksi dalam
sebuah entitas. Sementara itu, Rahman Pura (2013:18) menjelaskan bahwa
siklus akuntansi adalah rangkaian kegiatan dan tahapan akuntansi yang
dilakukan secara sistematis mulai dari pencatatan akuntansi hingga penutupan
pembukuan.
Siklus akuntansi terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan,
yaitu :
1. Analisa transaksi, Tahap pertama adalah menganalisa setiap transaksi yang
terjadi pada sebuah entitas dalam satu periode yang dapat mempengaruhi
posisi keuangan sebuah entitas.
2. Pencatatam transaksi, Tahap kedua adalah mencatat transaksi yang sudah
dianalisa ke dalam jurnal secara berurutan sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi.
3. Pembuatan buku besar, Tahap ketiga adalah memindahkan transaksi yang
sudah dicatat di dalam jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan daftar
susunan – susunan rekening buku besar.
4. Pembuatan neraca saldo, Tahap keempat adalah membuat neraca saldo
dengan memindahkan saldo – saldo yang terdapat di buku besar sehingga
bisa terlihat saldo yang sama antara debet dan kredit.
5. Pembuatan jurnal penyesuaian, Tahap kelima adalah membuat jurnal
penyesuaian apabila ada transaksi yang belum dicatat pada akhir periode
akuntansi atau ada hal lain yang perlu disesuaikan.
6. Pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian, Tahap keenam adalah
membuat neraca saldo setelah penyesuaian dengan memasukkan seluruh
saldo yang telah disesuaikan.
7. Pembuatan laporan keuangan, Tahap ketujuh adalah membuat laporan
keuangan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus
kas dan neraca sesuai dengan data pada neraca saldo setelah penyesuaian.

9
8. Pembuatan jurnal penutup, Tahap kedelapan adalah membuat jurnal
penutup yang berfungsi untuk menutup akun nominal seperti pendapatan,
beban dan deviden menjadi nol.

Sama seperti halnya akuntansi, pembelian tunai dan kredit pun ada siklus yang
harus dilalui, diantaranya :
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih
memasok, danmembuat pesanan pembelian.
3. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima brang persediaan dari
pemasok.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbarui
catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok.
6. Buku besar menerima ringkasan informasi dsri utang usaha dan
pengendali persediaan

10
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan


beberapa poin diantaranya bahwa disimpulkan sistem akuntansi pembelian
merupakan kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk pengadaan barang
seperti persediaan fisik atau bahan baku yang di perlukan perusahaan. Pembelian
tunai dapat diartikan sebagai pembelian yang dilakukan secara transaksi dengan
cara menerima barang yang dibeli dan memberikan alat tukar sebagai alat
pembelian yang sesuai dengan jumlah atau harga yang disepakati. Pembelian
kredit yaitu pembelian yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan mengansur
biaya pembayaran secara bettahap.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adibah, Dzulkirom, Husaini, (2015). Analisis Sistem Akuntansi Penjualan dan


Penerimaan Kasdalam Upaya Pengendalian Intern. Jurnal Adminitrasi
Bisnis (JAB). Vol. 26 No. 1 September 2015.
Antasari dan Yaniartha (2015). Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
dan Penggunaan Teknologi Informasi pada Kinerja Individual dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi. Issn: 2302-8556 E-Jurnal
Akuntansi Univ. Udayana. 10.2. Hlm, 354-369 dalam ojs.unud.ac.id
Ardana dan Lukman (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Mitra Wacana
Media. Isbn: 978-602-318-046-2. Edisi Pertama, Jakarta.
Daud dan Windana (2014). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer pada Perusahaan Kecil (Study kasus
pada PT Trust Technology). dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.
Vol.12 No.1.
Krismiaji (2002). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN, Yogjakarta
Mulyadi, (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai