SISTEM AKUNTANSI
Sistem Akuntansi Pembelian
DOSEN PENGAMPU : Drs. I Komang Winata, M.Si & Albet Maydiantoro, S,Pd., M.Pd
Disusun oleh:
FAKULTAS K.I.P
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem akuntansi pembelian.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Sistem Akuntansi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pemikiran dalam pemahaman mengenai Sistem Akuntansi Pembelian bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. I Komang Winata, M.Si & bapak Albet
Maydiantoro, S,Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem Akuntansi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Bandar Lampung , 24 Februari 2022
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Prosedur Sistem Akuntansi Pembelian
2.2 Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam
pengambilan keputusan (Hopwood, 2000). Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus
dicapai oleh semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Proses penetapan tujuan membutuhkan
kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Pada perusahaan dagang dan industri,
persediaan merupakan aktiva lancer yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama
perusahaan berhubungan dengan persediaan. Pembelian untuk persediaan barang dagangan yang
terlalu besar hanya merupakan pemborosan dalam bentuk biaya dana yang tertanam dalam
persediaan. Disamping adanya kemungkinan resiko kerusakan juga mengakibatkan bertambahnya
biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan digudang, turunnya kualitas barang dan keusangan.
Sebaliknya, pembelian yang relatif kecil dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk tidak
terpenuhinya kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan tidak akan percaya pada perusahaan.
Keadaan ini dapat menyebabkan pelanggan akan beralih ke perusahaan lain yang melakukan
kegiatan sejenis. Agar perencanaan yang dibuat dapat berjalan secara efektif dan efisien perlu
dilakukan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan secara pengawasan fisik, pengawasan akuntansi
dengan melihat adanya pemisahan fungsi antara bagian pemesanan, bagian penerimaan, bagian
penyimpanan, bagian pengiriman, dan bagian pencatatan. Selain itu, pengawasan juga perlu untuk
menjaga agar persediaan berada pada tingkat persediaan sesuai dengan kebutuhan agar kelancaran
operasi perusahaan tidak terganggu. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya laba usaha yang
diterima perusahaan adalah modal. Pada umumnya pihak manajemen perusahaan memiliki dua
pilihan, yaitu menerbitkan saham baru atau melakukan pinjaman dari pihak luar baik dalam hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang, apabila manajemen memilih hutang sebagai
alternative sumber modal, maka manajemen perusahaan dituntut untuk bekerja keras agar
penggunaan modal tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan, sehingga
perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu membayar hutang tersebut kepada kreditor,
baik pokok maupun bunganya.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Prosedur Sistem Akuntansi Pembelian
A. Pengertian Akuntansi Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang
diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian digolongkan menjadi 2, yaitu pembelian
lokal dan import. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri sedangkan
impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri. Beberapa fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi pembelian, antara lain fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan dan
fungsi akuntansi.