Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PELAKSANAAN MAGANG

Konseling Individu Sebagai Upaya Pemantapan Karier Pada Peserta Didik


Berkebutuhan Khusus di SMA Muhammadiyah 1 Gresik

Nama : Silvia Anggraini

NIM : 170701041

DPM : Nadhirotul Laily, M.Psi., Psikolog

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN MAGANG

Konseling Individu Sebagai Upaya Pemantapan Karier Pada Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus di SMA Muhammadiyah 1 Gresik

Di susun oleh :

Silvia Anggraini

170701041

Laporan magang ini telah disetujui dan siap untuk diujikan

Disetujui tanggal : ………………………

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Magang Supervisor Lapangan

Nadhirotul Laily, M.Psi., Psikolog Wiwit Rahmya Rosintan, M.Psi., Psi

Ketua Program Studi Ketua Panitia Magang

Awang Setiawan W, S.Psi., M.Psi.,Psikolog PrianggiAmelasasih, S.Psi.,M.Si


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Konseling Individu Sebagai Upaya Pemantapan Karier Pada Peserta Didik


Berkebutuhan Khusus di SMA Muhammadiyah 1 Gresik

Disusun Oleh :

SILVIA ANGGRAINI

170701041

Telah disidangkan dan dipertahankan dihadapan dosen penguji magang Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Gresik dan dapat diterima sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Disahkan
Pada Hari :
Tanggal :
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Gresik

DEKAN

Nadhirotul Laily, M.Psi., Psikolog

NIP : 170603160

SUSUNAN DOSEN PENGUJI

TANDA
NO JABATAN NAMA NIP
TANGAN

1. Ketua

2. Anggota

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaian laporan magang di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik yang membahas mengenai “Konseling Individu Sebagai Upaya
Pemantapan Karier Pada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di SMA Muhammadiyah 1
Gresik”.

Laporan ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk membina dan membimbing dalam pembuatan laporan magang. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terkait dalam pembuatan penyusunan proposal magang ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa laporan magang ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu dengan kerendahan hati Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kekurangan.Penulis berharap atas kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki dalam
penulisan laporan magang ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Gresik, April 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………...........................……….......... i

Halaman Persetujuan …………………........................…………………. ii

Halaman Pengesahan …………………........................…………………. iii

Kata Pengantar….....................................…………………………………. iv

Daftar Isi...............................................……………………………………. v

BAB I ................................................................................................................. 7

PENDAHULUAN ............................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 7

1.2 Fokus Permasalahan ............................................................................... 8

1.3 Tujuan ................................................................................................... 8

1.3.1. Tujuan Umum ...................................................................................... 8

1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 8

1.4 Manfaat.................................................................................................. 9

BAB II ............................................................................................................... 10

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 10

2.1 Anak berkebutuhan khusus ........................................................................ 10

2.2 Bimbingan dan konseling ............................ Error! Bookmark not defined.

2.3 Konseling Karier ......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III ............................................................................................................... 7

RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN MAGANG ....................................... 19

3.1 Keadaan Umum Lokasi Magang ............ Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Lokasi Tempat Magang ...................... Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Identitas Sekolah ................................ Error! Bookmark not defined.

3.1.3 Sumber Daya SMA Muhammadiyah 1 GresikError! Bookmark not defined.

v
3.1.4 Sarana dan Prasarana............................. Error! Bookmark not defined.

3.2 Pemilihan dan penentuan program.......... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Penentuan Metode Penelitian ................. Error! Bookmark not defined.

3.2 Target Pencapaian ....................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV.............................................................................................................. 22

HASIL KEGIATAN MAGANG ........................................................................ 22

4.1 Kegiatan magang dan hasil yang dicapai dan rincian dana .................... 22

4.1.1 Kegiatan Magang ............................................................................. 22

4.1.2 Hasil Magang ................................................................................... 22

4.2 Faktor-faktor Hambatan ....................................................................... 23

4.3 Pemecahan terhadap Faktor Hambatan ................................................. 23

4.4 Tanggapan Institusi terhadap kegiatan magang ..................................... 24

BAB V ............................................................................................................... 25

SIMPULAN DAN SARAN................................................................................ 25

5.1 Simpulan ................................................................................................... 25

5.2 Saran......................................................................................................... 25

5.2.1 Bagi Instansi SMA Muhammadiyah 1 Gresik ...................................... 25

5.2.2 Bagi Instansi Penyelenggara Magang Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah


Gresik .......................................................................................................... 25

Daftar Pustaka ...............................................……………………………………. . .40

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap anak mempunyai potensi masing-masing, tidak terkecuali anak


berkebutuhan khusus yang secara fisik mempunyai keterbatasan, tetapi secara
potensi mereka mempunyai kemampuan, minat, bakat, dan cita-cita yang sama
seperti anak normal lainnya. Pendidikan hadir sebagai wadah untuk
mengembangkan dan mengarahkan potensi anak tersebut agar semakin
berkembang dan terarah. Salah satu persoalan yang dihadapi anak
berkebutuhan khusus adalah bagaimana mengupayakan jaminan pendidikan
lanjut dan bagaimana setelah peserta didik ini menyelesaikan pendidikan di
tinkatan sekolah. Apakah mereka dapat bersaing dan dapat memiliki karir yang
layak di dunia yang memandang keluarbiasaan sebagai sebuah kelainan,
keterbelakangan, dan bentuk-bentuk diskriminasi lainnya.

Sampai kini hanya sedikit penyandang keluarbiasaan yang dapat


kesempatan bersaing dan memiliki karir yang layak, mengingat kompleksnya
permasalahan dan dampak yang ditimbulkan oleh keluarbiasaan. Baik yang
menyangkut dampak psikologis, dan dampak sosialnya. Peran para
penyandang cacat dalam pembangunan nasional sangat penting untuk
mendapat perhatian dan didayagunakan sebagaimana mestinya. Seperti yang
tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan. Selain itu, sarana dan upaya untuk memberikan perlindungan
hukum terhadap kedudukan, hak, kewajiban, dan amanat hak atas pendidikan
bagi yang menyandang kelainan atau ketunaan di tetapkan dalam Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 32.

Perkembangan karir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


perkembangan manusia, karena itu prinsip-prinsip yang berlaku bagi
perkembangan manusia pada umumnya berlaku bagi perkembangan karir.
Siswa yang berada pada masa remaja mulai mengenal karir atau pekerjaan
yang diperoleh dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan
lingkungan sekolah. Tugas-tugas perkembangan bagi siswa di sekolah sebagai
calon tenaga kerja ialah memilih lapangan kerja yang sesuai dengan potensi-
potensi yang dimilikinya, keterampilan berfikir, kemaampuan kerja dan sikap
terhadap pekerjaan.

Dengan memberi kesempatan yang sama kepada anak berkemampuan


berbeda untuk memperoleh pengajaran dan pendidikan, berarti memperkecil
kesenjangan angka partisipasi pendidikan normal dengan anak berkelaianan.

1.2 Fokus Permasalahan

Berdasarkan hasil pengayaan di lapangan hingga banyak hal


menarik di lapangan, sehingga dari banyaknya permasalahan tersebut
untuk pembatasan lingkup penelitian maka perlu ditentukan fokus
penelitian yaitu dalam penelitian ini adalah fokus kepada siswa
berkebutuhan khusus yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Gresik

1.3 Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

1. Melatih mahasiswa agar mampu memadukan pemahaman teoritis


yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kecakapan praktis di
lapangan, sehingga dapat meningkatkan hardskill maupun softskills.

2. Melatih mahasiswa dalam mengidetifikasi permasalahan, menggali


data secara terstruktur dan menyusun alternatif pemecahan
permasalahan secara teoritis maupun praktis/aplikatif.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada siswa SMA


Muhammadiyah 1 Gresik.

2. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di SMA


Muhammadiyah 1 Gresik.
3. Untuk membantu menentukan karir yang tepat bagi siswa
berkebutuhan khusu SMA Muhammadiyah 1 Gresik.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa

a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang berhubungan


dengan ilmu psikologi yang telah diperlajari dibangku kuliah
khususnya psikologi pendidikan.

b. Mendapatkan pengalaman secara langsung dalam menghadapi


permasalahan yang terkait dengan bidang psikologi yang
terdapat dipendidikan.

c. Mampu menerapkan ilmu konseling pada siswa

2. Siswa

a. Mendapatkan pengetahuan mengenai karir

b. Lebih yakin untuk menentukan karir yang akan di lakukan.

3. Lembaga

a. Dapat mebantu menyelesaikan permasalah yang ada pada diri


siswa berkebutuhan khusus.

b. Mahasiswa yang melakukan magang dapat membantu


pengerjaan tugas-tugas yang ada dalam tempat magang.

4. Prodi dan Fakultas

a. Terbinanya kerjasama antara SMA Muhammadiyah 1 Gresik


dengan Universitas Muhammadiyah Gresik prodi Psikologi.

b. Dapat menghasilkan lulusan yang terampil dan berkompeten di


bidangnya secara softskills dan hardskills.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anak Berkebutuhan Khusus

2.1.1 Definisi Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan


khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami
anak. Berkaitan dengan istilah disability, maka anak berkebutuhan khusus
adalah anak yang memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa
kemampuan baik itu bersifat fisik seperti tunanetra dan tunarungu, maupun
bersifat psikologis seperti autism dan ADHD. Pengertian lainnya
bersinggungan dengan istilah tumbuh-kembang normal dan abnormal, pada
anak berkebutuhan khususbersifat abnormal, yaitu terdapat penundaan
tumbuh kembang yang biasanya tampak di usia balita seperti baru bisa
berjalan di usia 3 tahun.

Hal lain yang menjadi dasar anak tergolong berkebutuhan khusus yaitu
ciri-ciri tumbuh-kembang anak yang tidak muncul (absent) sesuai usia
perkembangannya seperti belum mampu mengucapkan satu katapun di usia
3 tahun, atau terdapat penyimpangan tumbuh-kembang seperti perilaku
echolalia atau membeo pada anak autis. Pemahaman anak berkebutuhan
khusus terhadap konteks, ada yang bersifat biologis, psikologis, sosio-
kultural. Dasar biologis anak berkebutuhan khusus bisa dikaitkan dengan
kelainan genetik dan menjelaskan secara biologis penggolongan anak
berkebutuhan khusus, seperti brain injury yang bisa mengakibatkan kecacatan
tunaganda.

Dalam konteks psikologis, anak berkebutuhan khusus lebih mudah


dikenali dari sikap dan perilaku, seperti gangguan pada kemampuan belajar
pada anak slow learner, gangguan kemampuan emosional dan berinteraksi
pada anak autis, gangguan kemampuan berbicara pada anak autis dan ADHD.
Konsep sosio-kultural mengenal anak berkebutuhan khusus sebagai anak
dengan kemampuan dan perilaku yang tidak pada umumnya, sehingga
memerlukan penanganan khusus.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Republik Indonesia 2013, menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus
adalah: “Anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan,baik fisik,
mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara
signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan
dengan anak-anak lain yang seusia dengannya”. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus (Heward, 2002) adalah anak
dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa
selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Istilah
lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat.
Anak dengan kebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan
secara simpel sebagai anak yang lambat (slow) atau mangalami gangguan
(retarded) yang sangat sukar untuk berhasil di sekolah sebagaimana anak-
anak pada umumnya.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan


memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada
umumnya. Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan
khusus, seperti disability, impairment, dan handicap. Menurut World Health
Organization (WHO), definisi masing-masing istilah adalah sebagai berikut:
Disability yaitu keterbatasan atau kurangnya kemampuan (yang dihasilkan
dari impairment) untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau
masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu.
Impairment yaitu kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis, atau
struktur anatomi atau fungsinya, biasanya digunakan pada level organ.
Handicap yaitu ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment
atau disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang
normal pada individu.
2.1.2 Prevalensi Anak Berkebutuhan Khusus

Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia dari tahun


ke tahun terus meningkat. PBB memperkirakan bahwa paling sedikit ada
10 persen anak usia sekolah yang memiliki kebutuhan khusus. Di
Indonesia, jumlah anak usia sekolah, yaitu 5 - 14 tahun, ada sebanyak 42,8
juta jiwa. Jika mengikuti perkiraan tersebut, maka diperkirakan ada kurang
lebih 4,2 juta anak Indonesia yang berkebutuhan khusus. Di Indonesia
belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Menurut data
terbaru jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia tercatat mencapai
1.544.184 anak, dengan 330.764 anak (21,42 persen) berada dalam rentang
usia 5-18 tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 85.737 anak berkebutuhan
khusus yang bersekolah. Artinya, masih terdapat 245.027 anak
berkebutuhan khusus yang belum mengenyam pendidikan di sekolah, baik
sekolah khusus ataupun sekolah inklusi. Sedangkan dari asumsi PBB
(Persatuan Bangsa-Bangsa atau United Nations) yang memperkirakan
bahwa paling sedikit 10% anak usia sekolah menyandang kebutuhan
khusus. Jumlah anak berkebutuhan khusus pada tahun 2011 tercatat
sebanyak 356.192 anak, namun yang mendapat layanan baru 86.645 anak
dan hingga tahun ini baru 105.185 anak, tahun 2012 pemerintah
mentargetkan minimal 50% anak berkebutuhan khusus sudah terakomodir.

2.2 bimbingan konseling

2.2.1 Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan karir merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan


konseling. Sebelum menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan Karir
itu sendiri, maka terlebih dahulu menjelaskan mengenai pengertian
Bimbingan dan Konseling.

a. Pengertian bimbingan

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari


seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang
membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media
dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai
kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri
maupun lingkungannya. Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah
nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah, “bimbingan
merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam rangka upayaa
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan”. Pakar bimbingan lain menjelaskan bahwa, bimbingan ialah suatu
proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang di bimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan, yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Dari beberapa pengertian bimbingan di atas dapat di simpulkan


bahwa, bimbingan adalah pemberian bantuan dari pembimbing kepada
yang di bimbing secara terus-menerus dan sistematis agar individu
tersebut menjadi pribadi yang madiri.

b. Pengertian konseling

Pada awalnya istilah yang di gunakan dalam konseling adalah


“penyuluhan”, tapi sejak tahun 1980-an istilah penyuluhan di rubah
menjadi konseling, hal ini di maksudkan untuk mengkhususkan istilah
konseling pada bimbingan di bidang pendidikan Jadi, konseling
merupakan sebuah hubungan timbal balik antara konselor sebagai pihak
yang memberikan bantuan kepada konseli (klien) untuk memecahkan
masalahnya dengan menanamkan kepercayaan diri sendiri dalam
memperbaiki tingkah laku untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

c. Pengertian bimbingan dan konseling

Dari pengertian di atas, arti kata bimbingan dan kata konseling yang telah
di bahas di atas, maka dapat di simpulkan pengertian dari bimbingan dan
konseling adalah upaya pemberian bantuan yang dilakukan dengan empat
mata atau tatap muka secara langsung antara pembimbing (konselor)
kepada yang dibimbing (klien) secara terus menerus dan sistematis, agar
individu tersebut menjadi pribadi yang mandiri dengan menanamkan
kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah laku untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.

2. Pengertian layanan bimbingan karir

Layanan bimbingan karier diartikan sebagai bimbingan yang


bertujuan membantu siswa menyusun rencana karier dan menyiapkan diri
untuk kehidupan kerja. Menurut pendapat Muhammad Thayeb Manrihu
layanan bimbingan karier adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa
depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karir.
Konseling karir adalah merupakan teknik bimbingan karir melalui
pendekatan individual dalam serangkaian wawancara penyuluhan
(counseling interview).

Penyuluhan merupakan pengkhususan kegiatan penyuluhan dalam


masalah khusus yaitu masalah karir.23 Jadi yang dimaksud konseling
karir konseling disini adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses-proses, teknik-teknik, atau layanan-
layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-
kesempatan pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelolah karirnya.

Layanan bimbingan karier merupakan layanan yang diberikan


pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karier yang
dihadapi klien. Bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan
yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier
untuk memperoleh penyesuaian yang sebaik-baiknya dengan masa
depannya. Bimbingan karier juga membantu siswa dalam mengambil
keputusan mengenai karier atau pekerjaan utama yang mempengaruhi
hidupnya di masa mendatang. Karir bagi siswa bukanlah hal yang mudah
untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki namun haruslah ditentukan.

Dengan ditentukan oleh siswa itu sendiri yang didasarkan pada


pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karier yang
ada di masyarakat. Kegiatan bimbingan karier pada sekolah harus bisa
mengantar setiap pelajar untuk menanggulangi tugas perkembangan
menuju perkembangan karier dan membimbing pelajar kepada kreasi dan
prestasi dari seperangkat pilihan dan rencana yang akan ditetapkan.
Penekanan utama dalam kegiatan bimbingan karier untuk berbagai siswa
haruslah di dasarkan pada intensitas perencanan, kesiapan berpartisipasi
dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent dan keterarahan
peserta didik kepada tujuan.

3. Tujuan bimbingan karir

Secara umum, tujuan bimbingan karier disekolah adalah


membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan kaputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan
yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa
kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan
lingkungan. Menurut Dewa Ketut Sukardi tujuan bimbingan karir di
sekolah adalah “upaya membantu siswa dalam memahami dirinya dan
lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup
yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya”

Jadi sebelum konselor menentukan karir seseorang untuk bekerja,


maka penting seorang konselor untuk melakukan konseling terhadap
klien, karena apabila klien menepati pekerjaan itu maka klien itu harus
mau melakukan pekerjaan dan tugas-tugas dalam tempat kerja tersebut
dan harus mampu melakukannya. Pentingnya seorang konselor untuk
mengetahui bakat dan kemampuan seorang klien yang akan menempati
suatu pekerjaan itu sangat dibutuhkan, sehingga konselor bisa
memberikan arahan kepada klien agar klien dapat menentukan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Jadi bimbingan karier
lebih menitik beratkan kepada perencanaan kehidupan yang harus
mempertimbangkan potensi-potensi diri yang dimilikinya serta
lingkungan sekitar agar siswa dapat memperoleh dan memiliki pandangan
yang cukup luas dari pengaruh terhadap berbagai peranan positif yang
layak dilaksanakan dalam masyarakat.

4. Prinsip bimbingan karir

a. Pekerjaan itu di pilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.

b. Pemilihan jabatan bermula ketika kita pertama kali sadar bahwa suatu
pekerjaan dapat menolong memenuhi kebutuhan kita.

c. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan


jabatan karena informasi itu membantu kita menyadari apa yang kita
inginkan dan atau membantu di dalam antisipasi apakah kita akan
berhasil.

d. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan


karena informasi tersebut membantu kita dalam menentukan apakah
pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhan kita.

e. Kebutuhan-kebutuhan dapat di amati secara jelas atau hanya dirasakan


secara samar-samar yang keduanya ini berpengaruh di dalam pemilihan
jabatan.

f. Pemilihan jabatan selalu dapat berubah apabila kita yakin bahwa


perubahan itu akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

g. Setiap individu masing-masing memiliki kecakapan untuk sejumlah


pekerjaan.

h. Setiap jabatan memerlukan pola khas dari pada kemampuan, minat, dan
sifat kepribadian.
i. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung kepada seberapa jauh
seseorang menyalurkan kemapuan-kemampuanya, minatnya, sifatsifat
pribadi dan nilai-nilai pribadi secara memadai.

j. Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja tergantung atas kongruensi antara


kepribadian seseorang dengan lingkungan dimana dia bekerja.

5. Model konseling karir

Menurut Sutirna model adalah suatu rencana atau pola kegiatan yang
dapat digunakan untuk membentuk, merancang, dan memandu suatu
kegiatan. Model adalah cara yang dilakukan konselor untuk membantu
memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi klien dalam masalah
ini ada 3 model.

a. Directive counseling

Dipelopori oleh G.williamson model ini dilaksanakan oleh konselor


dalam membantu klien disini konselor berperan aktif dalam mengambil
inisiatif dalam proses konseling sehingga klien hanya menerima apa yang
dikemukakan oleh konselor. Maksudnya konselor berperan penting dalam
menentukan pekerjaan klien tanpa meminta pendapat kepada klien,
sehingga klien menerima apa yang diputuskan oleh konselor.

b. Non directive counseling

Model ini disebut pula “Client Centered Counseling” yaitu memberikan


suatu gambaran proses konseling yang menjadi pusatnya adalah klien
bukan konselor. Yang dimaksud di sini adalah klien berperan aktif pada
proses konseling dalam menentukan karir kedepannya, konselor hanya
memberikan gambaran dan mengarahkan pembicaraan klien, sehingga
klien dapat menggali potensi yang ada pada dirinya dan bisa menentukan
sendiri pekerjaan yang diinginkannya.

c. Elective Counseling

Model ini dicetuskan pertama kali oleh F.P. Robinson model ini gabungan
antara Directive Counseling dan Non Directive Counseling tergantung
mana yang tepat dan dibutuhkan oleh klien. teknik ini sering digunakan
oleh konselor, karena keberhasilan konselor untuk menjalankan tugas-
tugasnya tidak hanya berpegang dalam satu model saja yang digunakan
melainkan dapat dipadukan dengan sifat masalah klien dengan stuasi
konseling itu sendiri. Jadi maksud di sini adalah dalam menyelesaikan
masalah klien konselor tidak hanya menggunakan satu model pendekatan
saja, namun pendapat konselor dan klien juga berguna bagi pemutusan
karir kedepan klien. Dalam mempelajari model konseling karir, maka
penting bagi konselor untuk memahami terlebih dahulu model
kepribadian setiap klien yang bertujuan untuk menentukan karir kedepan
klien
BAB III

RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN MAGANG

3.1 Keadaan Umum Lokasi Magang


3.1.1 Keadaan SMAM 1 Gresik
3.1.1.1 Profil SMAM 1 Gresik
1 Nama Sekolah : SMA MUHAMMADIYAH 1 Gresik
2 Alamat : Jl. Kh. Kholil No.90, Kroman, Pekelingan
3. Kecamatan : Gresik
4. Kabupaten : Gresik
5. Provinsi : Jawa Timur
6. Kode Pos : 61115
7. Telepon/Fax : (031) 3981310
8. Tahun Berdiri : 1965
9. Lokasi Sekolah : Di Perkotaan

3.1.1.2 Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 1 Gresik


1. Visi Sekolah
Mewujudkan sekolah innovative bertaraf internasional yang Islami.
Indikator visi unggul dalam:
a. Akhlaq
b. Akademik
c. Bahasa
d. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
2. Misi sekolah
1. Menyelenggarakan sekolah menengah yang bermutu internasional.
2. menyediakan layanan pendidikan inovatif untuk meningkatkan kualitas
hidup yang mandiri.
3. membangun manusia muslim yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak
mulia.
4. mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang modern.
3.2 Waktu Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang dilaksnakan selama 30 hari kerja, mulai tanggal 22
Februari 2021 sampai 2 April 2021.
3.3. Peserta Magang
Nama Lengkap : Silvia Anggraini
NIM : 170701041
Jurusan : Psikologi
Semester : 8 (Delapan)
Tempat, Tgl Lahir : Gresik, 17 Juli 1999
Alamat : Jl Jaksa Agung gang 8 Sidokumpul Gresik
No. Hp : 082233920267
Email : Silvia26262626@gmail.com
3.4 Pemilihan dan Penentuan Program
Kegiatan magang dilaksanakan pada hari senin, 22 Februari 2021
sampai dengan hari Jumat, 2 April 2021. Kegiatan magang dilaksanakan di
SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Sebelum melakukan kegiatan Magang,
terlebih dahulu dibuat pemilihan dan penentuan program yang dilaksanakan
oleh peneliti dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan tentunya
bantuan dari pihak guru BK SMA Muhammdiyah 1 Gresik. Program
kegiatan magang yang akan dilakukan di SMA Muhammdiyah 1 Gresik
adalah:
1. Identifikasi siswa
2. wawancara dengan GBK tentang Peserta didik berkebutuhan khusu yang
dapat di jadikan klien konseling.
3. Penenetuan siswa sebagai subjek kegiatan magang
4. pelaksanaan konseling dengan metode elective konseling.
5. Penyusunan Laporan

3.5 Jadwal Kegiatan Magang


No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
1 Identifikasi
siswa
2 Wawancara
3 Pelaksanaa
n program
4 Penyusuna
n laporan

3.6 Target/Hasil Yang Ingin Dicapai


Hasil yang ingin dicapai dalam program kegiatan konseling pada anak ABK
adalah:
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan minat dan bakat mereka sehingga
dapat memantapkan karir.
2. Siswa dapat mengetahui karir
BAB IV

HASIL KEGIATAN MAGANG


1.1 Kegiatan magang dan hasil yang dicapai dan rincian dana
1.1.1 Kegiatan Magang

Minggu
No. Jenis Kegiatan
Biaya 1 2 3 4 5 6
1. 1.Orientasi dengan lingkungan sekolah (guru, -
siswa, sistem kerja dll)
2.pengambilan data siswa dan profil sekolah
2. 1.Observasi pada lingkungan sekolah dan siswa -
3. 1.Wawancara kepada GBK -
2.Observasi layanan bimbingan konseling di
sekolah
3.Membantu guru BK dalam melaksanakan
tugas dan perannya
4. Membangun rapport dengan peserta didik -
berkebutuhan khusus
5. Bimbingan dan konsultasi dengan dosen
pembimbing dan supervisor lapangan mengenai
permasalahan yang telah didapat
6. Melakukan Konseling dengan peserta didik
berkebutuhan khusus.

1.1.2 Hasil Magang


1.1.2.1 Hasil Program
A. Konseling Individu dengan peserta didik berkebutuhan khusus
penulis juga melakukan konseling individual terhadap siswa
berkebutuhan khusus tentang karier mereka kedepannya. Berikut nama
setiap siswa yang melakukan konseling individual :
1. SAD (XI IBBU)
Pada tanggal 22 maret 2021 dan 26 Maret 2021 melakukan
konseling dengan peserta didik, pada pertama konseling A mengatakan
bahwa ia menyukai anime dan bercita cita ingin sebagai pembuat film
anime. Konseling kedua, A berkata bahwa ingin memasuki jurusan
teknik informatika di ITS. Diperkuat dengan data guru BK bahwa A
memang menyukai perihal media, jaringan dan alat elektronik.
2. WA ( X )
Pada tanggal 25 Maret 2021 melakukan konseling dengan siswa.
Dalam konseling WA mengatakan bahwa ia setelah lulus sekolah akan
melanjutkan kuliah sambil bekerja dan juga mencari sebuah yayasan
untuk mengabdikan dirinya, dan dia juga menyebutkan bahwa ingin
menjadi guru. Ia juga menyiapkan dirinya dengan menambah ilmu
diluaran sekolah yaitu mengikuti seminar dan webinar tentang banyak
hal ia juga mempunyai informasi tentang perkuliahan yang dapat
menerima ia.
3. WI (VII D)
Pada tanggal 25 Maret 2021 melakukan konseling dengan siswa.
Dalam konseling WA mengatakan bahwa ia setelah lulus sekolah akan
melanjutkan kuliah sambil bekerja dan juga mencari sebuah yayasan
untuk mengabdikan dirinya, dan dia juga menyebutkan bahwa ingin
menjadi guru. Ia juga menyiapkan dirinya dengan menambah ilmu
diluaran sekolah yaitu mengikuti seminar dan webinar tentang banyak
hal ia juga mempunyai informasi tentang perkuliahan yang dapat
menerima ia. WA dan WI merupakan saudara.
1.2 Faktor-faktor Hambatan
Dalam program magang ini terdapat beberapa hambatan, yaitu :
1. Kurangnya waktu untuk masuk ke kelas dalam menjalankan program
magang.
2. Kurang focus karena terkendala sinyal.
1.3 Pemecahan terhadap Faktor Hambatan
Upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi beberapa faktor-faktor
hambatan, yaitu :
1. Menjalin setiap hari rapport dengan peserta didik
2. Tidak berpaku pada 1 hari untuk konseling dengan peserta didik.
1.4 Tanggapan Institusi terhadap kegiatan magang

Tanggapan dari institusi mengenai kegiatan magang yang dilakukan selama


30 hari di SMA Muhammadiyah 1 Gresik adalah dari pihak institusi menerima
dengan baik dan terbuka dengan kegiatan magang yang di lakukan. Hal ini
diketahui dengan mudahnya para peserta magang dalam mendapatkan informasi.

Guru BK pun selalu mengajarkan apa saja yang dilakukan guru BK di


sekolah terutama di SMA Muhammadiyah 1 Gresik seperti menyelesaikan
permasalahan pada siswa, mengenalkan karakteristik siswa dan sebagainya. Selain
itu guru BK berharap pada kegiatan magang ini bisa dijadikan sebagai
pembelajaran dan sarana pengembangan keilmuan bagi mahasiswa. Kepala
sekolah pun berharap untuk peserta magang untuk mampu menerapkan ilmu yang
telah dipelajari selama proses perkuliahan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Pada kegiatan magang ini yang telah dilaksanakan pada tanggal 22
Februari- 2 April 2021 dengan program pemantapan karier pada siswa
berkebutuhan khusus. Dengan subjek 3 siswa. Hasil yang didapat setelah
bimbingan konseling penulis dan siswa mendapatkan informasi karier yang di
harapkan siswa dan siswa dapat mengetahui perguruan tinggi dan informasi terkait
perguruan tinggi dan karier mereka kedepannya.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Instansi MTs. Nurul Islam Pongangan Gresik


1. Sebaiknya, guru BK selalu menanyai informasi dan memberikan informasi
terkait karier mereka kedepannya.

5.2.2 Bagi Instansi Penyelenggara Magang Fakultas Psikologi Universitas


Muhammadiyah Gresik
1. Meningkatkan hubungan dengan instansi/lembaga tempat yang digunakan
magang setiap mahasiswa.
2. Sebaiknya, magang disiapkan beberapa bulan sebelum magang berlangsung
dan menyiapkan yang diperlukan ketika magang hendak berakhir.

5.2.4 Bagi Peserta Magang selanjutnya

Diharapkan setiap peserta magang selanjutnya lebih menentukan program


kerja yang akan dilakukan, mampu menerapkan ilmu yang sudah didapat selama
perkuliahan di tempat magang dengan baik. Selalu menjaga sikap ketika di tempat
magang, berinisiatif membantu lembaga tersebut selagi tidak mengganggu program
kerja.
Daftar Pustaka

Ali, M., & Asrori, M. (2016). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta


Didik.Jakarta: Bumi Aksara.

Atheva, Abi. (2007). Perilaku Baik Sehari-hari. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Itta, allenidekania. 2019. Kemampuan anak berkebutuhan khusus. Jurnal kesehatan.

Latipun, (2003). Psikologi Konseling. Edisi empat. Malang:UMM Press

Prayitno, Emran. (1994). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka


Cipta

Sofyan, W.S (2007) Konseling individual Teori dan Praktek. Bandaung:CV


Alfabeta.
FORM PENILAIAN
SUPERVISOR LAPANGAN
RENTANG NILAI BERKISAR ANTARA 0 – 100

Nama Mahasiswa : ______________________________________________


NIM : ______________________________________________

no Aspek Penilaian Indikator Penilaian

1 Kemampuan - Mampu mempelajari hal baru


Psikomotor - Terampil dalam menyelesaikan tugas
2 Kreativitas - Mampu menggali informasi dari key person
(supervisor, subjek) dengan berbagai cara
- Mampu mencari cara yang efektif dalam menggali
informasi
- Menunjukkan inisiatif atau keinginan membantu
pada tugas
3 Kedisiplinan/ - Bersedia menaati semua aturan yang berlaku dalam
Kepatuhan tempat Magang
- Datang sesuai jadwal waktu yang sudah ditetapkan.
- Antusias bekerja selama magang
4 Kerjasama - Mampu menjalin kerjasama dengan Kepala Instansi
/ Supervisor
- Mampu menjalin kerjasama dengan subjek
5 Tanggung - Mampu tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
jawab yang diberikan supervisor.
- Mampu melaksanakan tugas sesuai dengan agenda
kegiatan.
6 Sopan santun - Bersikap ramah dan sopan dengan individu lain di
tempat magang
- Memahami etika/norma di tempat magang

Catatan :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Rentang nilai: Keterangan Gresik, 2020
A : 80 – 100 Istimewa Supervisor lapangan
AB : 71 – 79 Sangat baik
B : 66 – 70 Baik
BC : 61 – 65 Cukup
C : 55 – 60 Sedang
D : 40 - 55 Kurang ( Wiwit Rahmya R, M.Psi., Psi )
E : 0 – 40 Kurang sekali
PEDOMAN PENILAIAN
UNTUK DOSEN PEMBIMBING MAGANG
RENTANG NILAI BERKISAR ANTARA 0 – 100
Nama Mahasiswa : _________________________________________________
NIM : _________________________________________________
Dosen Pembimbing : _________________________________________________
No. Aspek Penilaian Indikator % Nilai Nilai
X%

1 Keruntutan sistematika - Laporan sesuai dengan format 5%


pelaporan yang sudah ditentukan.
- Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baku.
2 Ketepatan penyerahan - Tepat sesuai jadwal yang 5%
laporan sudah ditentukan.
3 Ketepatan dalam - Mampu melakukan teknik 20%
melakukan asesmen asesmen secara akurat sesuai
(observasi, wawancara, dengan kebutuhan.
dll) dan intervensi - Penerapan kode etik.
4 Kesesuaian teori dan - Landasan teori relevan 20%
ketepatan analisis dengan kasus yang dihadapi
teoretis - Analisis sesuai
5 Kelengkapan Data - Mampu menyajikan data 10%
secara lengkap
6 Ketepatan simpulan - Mampu memberikan 10%
Saran simpulan dan saran secara
akurat.
7 Kesiapan Proposal - Identifikasi permasalahan 20%
Magang - Pemahaman teori
- Kesesuaian program
8 Proses pembimbingan - Sikap dan etika 10%
- Jumlah bimbingan (min 4x)
- Respon terhadap masukan

Rentang nilai: Keterangan Gresik, 2020


A : 80 – 100 Istimewa Dosen Pembimbing Magang
AB : 71 – 79 Sangat baik
B : 66 – 70 Baik
BC : 61 – 65 Cukup
C : 55 – 60 Sedang
D : 40 - 55 Kurang ( )
E : 0 – 40 Kurang sekali
FORM PENILAIAN
UJIAN LAPORAN AKHIR MAGANG
RENTANG NILAI BERKISAR ANTARA 0 – 100

Nama Mahasiswa : ______________________________________________


NIM : ______________________________________________

Dosen Penguji : ______________________________________________

No. Aspek Penilaian Indikator % Nilai Nilai


X%
1 Keruntutan - Laporan sesuai dengan 10 %
sistematika pelaporan format yang sudah
ditentukan.
- Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baku.
2 Ketepatan dalam - Mampu melakukan teknik 25%
melakukan asesmen asesmen secara akurat
(observasi, sesuai dengan kebutuhan.
wawancara, dll) dan - Penerapan kode etik.
intervensi
3 Kesesuaian teori dan - Landasan teori relevan 25%
ketepatan analisis dengan kasus yang
teoretis dihadapi
- Kesesuaian analisis
4 Kelengkapan Data - Mampu menyajikan data 15%
secara lengkap
5 Ketepatan simpulan - Mampu memberikan 10%
Saran simpulan dan saran secara
akurat
6 Kesiapan dan - Kreativitas dalam 15%
kepercayaan diri penyajian yang menarik
dalam presentasi - Kejelasan pemahaman dan
penguasaan materi
Nama Mahasiswa : Silvia anggraini

NIM : 170701041

NO PUKUL TANGGAL TEMPAT URAIAN KEGIATAN

Mengetahui :

Supervisor Lapangan, Peserta Magang,

Anda mungkin juga menyukai