Anda di halaman 1dari 15

6

TERMOKIMIA
Reaksi Eksoterm
dan Endoterm

Macam-macam
Perubahan
Entalphi

Termokimia

Kalorimeter

Penentuan
Entalphi Reaksi
6

Termokimia
A Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Sistem didefinisikan sebagai bagian dari semesta yang merupakan fokus kajian dan lingkungan adalah
segala sesuatu di luar sistem yang bukan kajian. Jika dalam reaksi kimia terjadi perpindahan panas dari
sistem ke lingkungan, maka suhu lingkungan Jika suhu sistem turun, maka dikatakan bahwa reaksi
tersebut eksoterm. Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor (eksoterm), energi yang terkandung
dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksi
berharga negatif.

P
H ---

∆H = HP - HR < 0

P
P ---

Pada reaksi endoterm kalor mengalir dari lingkungan he sistem, sistem membutuhkan kalor untuk
melangsungkan reaks, sehingga perubahan entalpi reaksi akan berharga positif.

P
P ---
∆H = HP - HR < 0

R --- R
Ciri-ciri reaksi eksoterm:

1.Reaksi yang melepas kalor

2.Reaksi yang menghasilkan energi.

3. Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan.

4. ∆H bernilai -.

5. Terjadi kenaikan suhu T1 < T2

Ciri-ciri reaksi endoterm:

1. Reaksi yang menyerap kalor.

2. Reaksi yang memerlukan energi.

3. Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem.

4. ∆H bernilai +.

5. Terjadi penurunan suhu T1 > T2

B Macam-macam Perubahan
1. Entalpi Pembentukan Entalphi
Standar (∆H o
f )

1. entalpi pembentukan standar (∆Hfo)

Perubahan entalphi pembentukan adalah kalor yang terlibat dalam reaksi pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsurnya, diukur pada keadaan standar, Satuan dari entalpi pembentukan standar adalah
kJ/mol.

Contoh:

½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(ag) ∆H = +90,4 kJ / mol

2. Entalpi Penguraian Standar (∆Hdo)

Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan, yaitu penguraian senyawa menjadi
unsur-unsurnya. Harga perubahan entalpi pengura standar suatu zat sama besar dengan perubahan
entalpi pembentukan standar, tetapi berlawanan tanda.

Contoh:

CO2(g) → C(s) + O2(g) ∆H = -394 kJ / mol

3. Entalpi Pembakaran Standar (∆Hco)

Perubahan entalpi yang terjadi untuk mereaksikan 1 mol zat dengan oksigen (pembakaran) pada
keadaan standar.

Contoh:

CH4(g) + 202(g) → CO2(g) + 2H2O(l)


∆H = -212,4 kkal/mol

C Kalorimeter

Untuk menaikkan suatu massa zat dari t1 ke t2 oC diperlukan kalor sebanyak:

qlarutan = m.c. ∆t

dan

qkalorimeter = C. ∆t

Karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, kalor reaksi sama kalor yang diserap oleh larutan
dan kalorimeter.

qreaksi = -(qlarutan + qkalorimeter)

Di mana q = kalor yang di lepas/diserap reaksi, m = massa sistem, C = kalor jenis, ∆t = perubahan suhu.

D Penentuan Entalphi Reaksi

1. Hukum Hess

Pada hukum Hess entalpi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi maka perubahan
entalpi tidak bergantung pada jalannya reaksi (proses). Hukum Hess dapat diterapkan untuk
menentukan perubahan entalpi reaksi zat-zat kimia, dengan catatan bahwa setiap tahap reaksi diketahui
perubahan entalpinya.

Contoh:

Pembentukan gas NO2 dari unsur-unsurnya.

Tahapan reaksi:

½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ∆H1 = +90,4 kJ

NO(g) + ½ O2(g) → NO2(g) ∆H2 = +33,8 kJ

Jika keduanya ditotal:

2. Entalpi Pembentukan (∆Hfo)


Perubahan entalpi reaksi pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya.

∆H = ∑∆Hfo produk -∑∆Hfo retakan

Contoh pembentukan gas CO2 dari unsur-umsurnya

C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H= ...?

∆H = ∆HfoCO2- (∆Hfo O2 + ∆HfoC)

Zat ∆Hfo
H2(g) 0
O2(g) 0
N2(g) 0
C(s) 0
Fe(s) 0
Si(s) 0
H2O(g) -241,8
H2O(g) -285,8
CO(g) -110,5
CO2(g) -393,5
C2H4(g) +52,5
Zat ∆Hfo
CCI2(g) 0
C2H3OH 0
SiO2(g) 0
PbO(s) 0
NH3(g) 0
NO2(g) 0
SO(g) -241,8
H2S(g) -285,8
HF(g) -110,5
HCI(g) -393,5
AgCI(g) +52,5
3. Energi Ikatan

Energi ikatan adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan antaratom
dalam fasa gas. Untuk menentukan entalpí reaksi berdasarkan energi ikatan adalah dengan
mengurangkan energi total pemutusan ikatan pereaksi dikurangi dengan jumlah energi pembentukan
ikatan produk.

∆H = ∑ Eikatan reaktan - ∑ Eikatan yang produk


Ikatan Energi Ikatan kJ Ikatan Energi Ikatan kJ
mol -1 mol -1
H-H 436 C-O 350
H-C 415 C-O 741
H-N 390 C-CI 330
H-F 569 N-N 496
H-CI 432 O-O 498
H-Br 370 F-F 160
C-C 345 CI-CI 243
C-C 611 I-I 150
c-Br 275 Br-Br 190
C-C 837 C=N 891
O-H 464
Aplikasi

1. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar yang menunjukan terjadinya proses endoterm adalah gambar nomor

A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Jawaban: A
Reaksi endoterm ditandai dengan adanya penurunan suhu penurunan suhu ini menunjukkan
sistem membutuhkan kalor.
2. Perhatikan data persamaan reaksi termokimia di bawah ini!

(1) C3 Hg(g) + 5O2(g)→3CO2(g) + 4H2 O(l)

(2) CH3 OH(g) + 3/2 O2(g) → CO2(g) + 2H2 O(l)

(3) NaCI(s) → Na(s) → + ⅟2 CI2(g)

(4) NO(g) → ⅟2 N2(g) + ⅟2 O2(g)

(5) H2(g) + ⅟2 O2(g) → H2 O2(g) → H2 O(l)

Persamaan reaksi yang merupakan ∆Hf ◦, ∆Hd◦, ∆Hc◦ adalah …


A. (1) , (2) , dan (3)
B. (1), (3) , dan (4)
C. (2) , (3) , dan (4)
D. (3) , (4) , dan (5)
E. (5) , (3) , dan (2)
Jawaban : E

 ∆Hf◦ adalah reaksi pembentukan senyawa dari unsur- unsur.


H2(g) + ½ O2(g) → H2 O(l)
 ∆Hd◦ adalah reaksi penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya.
NaCl(s) → Na(s)+ ⅟2 CI2(g)
NO(g)→ ⅟2 N2(g) + ⅟2 O2(g)
 ∆Hc◦ adalah reaksi pembakaran suatu unsur dengan penambahan O2
C3 Hg(g)+5O2(g) → 3CO2(g) + 4 H₂ O(l)

CH3 OH(g) + 3/2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2 O(l)

H2(g) + ⅟2 O2(g)→ H2 O(l)

3. Perhatikan bagan reaksi dibawah ini!

Reaksi tersebut termasuk ke dalam reaksi

A. Eksoterm, karena H pereaksi < H hasil reaksi, ∆H = -


B. Eksoterm, karena H pereaksi < H hasil reaksi, ∆H = +
C. Eksoterm, karena H pereaksi > H hasil reaksi, ∆H = +
D. Endoterm, karena H pereaksi > H hasil reksi, ∆H = -
E. Endoterm, karena H pereaksi = H hasil reaksi, ∆H = +
Jawaban : B

Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa reaksinya endoterm, karena ∆H = + dan H pereaksi < H
hasil reaksi. Ba(OH)2 + NH 4 CI → BaCI2 + NH 4 OH + H 2 O ∆H = +

4. Jika urea dimasukan kedalam gelas berisi air beberapa saat serasa dingin, ini menandakan bahwa
reaksi antara urea dan air

A. Melepas panas
B. Eksoterm
C. Membuang energi
D. Energinya berkurang
E. Endoterm
Jawaban : E

Berdasarkan pernyataan yang ada dapat dikethui bahwa suhu sistem (menjadi dingin) setelah
reaktan direaksikan sehingga sistem membutuhkan kalor. Maka, berdasarkan pernyataan yang ada
reaksi antara urea dengan air adalah reaksi endoterm.

5. Perhatikan beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari berikut!

Reaksi eksoterm terjadi pada

A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5
Jawaban: C

Reaksi eksoterm adalah reaksi dimana sistem membebaskan energi. Kita ketahui bahwa dalam
reaksi pembakaran hidrokarbon, selain menghasilkan karbo dioksida dan air, juga akan dibebaskan
sejumlh energi dan kalor tertentu. Dari ke lima reaksi tersebut reaksi nomor 2 dan 4 adalah reaksi
pembakaran senyawa hidrokarbon.

6. Seorang siswa mengkur perubahan etalpi dari reaksi:

HCI(aq) + NaOH(aq) → NaCI(aq) + H2 O(l)

Suhu awal larutan HCI dan NaOH masing-masing 25◦C dan setelah dicampurkan menjadi 30◦C. Jika
banyaknya zat yangg dicampurkan 50 mL HCI 0,2 M dan 50 mL NaOH 0,4 M, kapasitas kalor bejana
diabaikan dan kalor jenis air 4,2 J/g. K, maka perubahan entalpi (∆H) reaksi tesebut adalah

A. 4,2 kJ
B. 16,8 kJ
C. -21,0 kJ
D. -84,0 kJ
E. -210 kJ
Jawaban : E
7. Diketahui reaksi pembentukan gas NO sebagai berikut:

½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ∆H = 90,25 kJ /mol

Diagram tingkat energi reaksi tersebu t adalah ...


8.

Kelompok gambar yang termasuk reaksi ekstoren adalah ...

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan
E. 3 dan 4

Jawaban: A

Reaksi eksoterm ditandai adanya kenaikan suhu. Kenaikan suhu ini menunjukkan sistem melepas kalor
ke lingkungan.

9. Persamaan energi bebas Gibbs: ∆G = ∆H -T ∆S Pada suhu dan tekanan tetap, suatu reaksi berlangsung
tidak spontan, jika ....

A. ∆H<0, T∆S <0, T ∆S > ∆H


B. ∆H<0, T∆S > 0, T∆S > ∆H
C. ∆H=0, T∆S <0, T∆S < ∆H
D. ∆H > 0, T∆S > 0, T∆S = 0
E. ∆H<0, T∆S <0, T∆S < ∆H

Jawaban: C

Reaksi berlangsung tidak spontan artinya reaksi tidak dapat terjadi tanpa ada energi dari luar, yaitu jika
∆G > 0, (bernilai positif).

Jika ∆G = ∆H-T∆S harganya > 0, maka ∆H = 0 dan T∆ S < 0 atau T∆S < ∆H.

10. Berdasarkan bahan perubahan entalpi (∆H) berikut ini.


CuO(s) + H2(g)

CuO(s) + H2O(g)

Maka, reduksi CuO oleh hidrogen menjadi logam tembaga dan air merupakan reaksi ...

A. Endoterm sebab H awal > H akhir dan ∆H positif


B. Endoterm sebab H awal < H akhir dan ∆H positif
C. Endoterm sebab H awal > H akhir dan ∆H positif
D. Eksoterm sebab H awal > H akhir dan ∆H positif
E. Eksoterm sebab H awal < H akhir dan ∆H positif
Jawaban : D

CuO yang merupakan reaktan (pereaksi) mempunyai entalpi lebih tinggi daripada produknya
sehingga dapat diketahui bahwa reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm. Untuk reaksi eksoterm ∆H
bernilai negatif dan H awal > H akhir.

11. Jika proses penguraian H2O kedalam atom-atomnya memerlukan energi sebesar 220 kkal/mol,
maka energi ikatn rata-rata O-H adalah

A. +220 kkal/mol

B. -220 kkal/mol

C. +110 kkal/mol

D. -110 kkal/mol

E. +55 kkal/mol

Jawaban : C

Memerlukan energi berarti reaksi edoterm H2 O → 2H + O

∆H = +220 kkal/mol

∆H = ∑ E ikatan reaktan - ∑ E ikatan yang produk

220 = 2(O – H) – [(H) + (O)]

220 = 2(O – H ) – 0

2(O – H) = 220
(O – H) = +110 kkal/mol

12. Dikethui energi ikatan rata-rata sebagai berikut:

C – H = 414 kJ/mol H – CI = 432 kJ/mol

CI – CI = 244 kJ/mol C – CI = 326 kJ/mol

Perubahan entalpi untuk reaksi berikut:

CH4(g) + CI2(g) → CH3 CI(g) + HCI(g)

adalah …

A. -kJ/mol
B. +100 kJ/mol
C. +728 kJ/mol
D. -1342 kJ/mol
E. +1342 kJ/mol
Jawaban : A

Penentuan ∆H berdasarkan energi ikat:

Reaksi : CH4(g) + CI2(g) + HCI(g)

∆H = ∑E ikatan raktan - ∑ E ikatan yang produk

= [4(C- H) + (CI-CI)] – [3(C-CH)) + (C+CI) + (H-CI)]

= [(4x114) + (244)] – [1242 +(326) + (432)]

= [1656 + 244] – [ 1242 + 326 + 432 ]

= 1900 – 2000

= -100 kJ/mol

13.

A. -20 kJ
B. -270 kJ
C. -135 kJ
D. +135 kJ
E. +420 kJ
14. Perhatikan reaksi termokimia berikut!

BCI3(g) + NH3(g) → H3 NBCI3(g) ∆H = -389 kJ

Energi ikatan B-N pada senyawa H3 NBCI3 adalah

A. 112 kJ
B. 165 kJ
C. 195 kJ
D. 223 kJ
E. 389 kJ
Jawaban: E

15. Pehatikan reaksi berikut :

2B5 H9(I) + 12O2(g) → 5B2 O3(s) + 9H2 O(I) ∆H = -1870 kJ

C6 H4 O2(aq) + 2(g) → C6 H4 (OH) 2(aq) ∆H = -170 kJ

Jika panas yang dihasilkan dari pembakaran B5 H9 digunakan untuk mengubah C6 H4 (OH)2 menjadi C6
H4 O2’ maka massa B5 H9 (Mr =64) yang diperlukan untuk menghasikan 220 g H2 adalah

A. 80 g
B. 160 g
C. 320 g
D. 640 g
E. 1280 g
Jawaban : E

2B5 H9(I) + 1202(g) →5B2 O3(s) + 9H2 O (I) ∆H = -1870 kJ

Untuk tiap 1 mol, ∆H = -935 kJ

C6 H4 O2(aq) + H2(g) → C6 H4 (OH)2(aq) ∆H = -170 kJ

220

110 mol 110 mol 110 mol

Jika panas dari pembakaran B5 H9 digunakan untuk mengubah C6 H4 O2’ maka:

q B5 H9 = q C6 H4 (OH)2

∆H . n = ∆H . n

-935.n = -170 .110 mol


-935.n = -18700

n = 20 mol

massa B5 H9 = n x Mr

= 20 x 64

= 1280 gram

Anda mungkin juga menyukai