Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Ilmu Kimia

Ilmu Kimia, berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang berarti
perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir bin Hayyan(700-
778M).
Dari kata al-kimia diatas, dapat disimpulkan secara singkat bahwa
ilmu kimia berarti: ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu
mengubah materi menjadi materi lain.
Secara lengkapnya, Kimia merupakan suatu bagian dari ilmu
pengetahuan alam, yang mempelajari materi
mengenai struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (z
at) dan energi yang turut serta dalam perubahan suatu zat atau
materi [tsb.]
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang komposisi,
struktur, sifat dan perubahan dari suatu zat. Ilmu ini akan erat
kaitannya dengan permasalahan-permasalahan sifat suatu unsur dan
atom, bagaiaman pembentukan suatu senyawa, bagaimana atom
berikatan satu sama lainnya, apa kegunaan dari suatu material,
bagaimana reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
manusia.
Oleh karena luasnya bahasan yang termasuk dalam ruang lingkup
kimia, maka para ahli menyebut ilmu kimia sebagai “central
science” atau pusat dari ilmu pengetahuan. Ilmu kimia merupakan
dasar ilmu yang dapat menjembatani semua ilmu pengetahuan alam,
seperti biologi, fisika, geologi bahkan astronomi.
Secara epistimologi bahasa, definisi dari ilmu kimia yang besal
dari kata bahasa arab “alkemi” yang bermakna seni menyepuh logam
dan mineral. Jadi ilmu kimia ini merupakan ilmu yang telah
dikembangkan di daerah arab kuno jauh sebelum peradaban di eropa
menjadi maju.
Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering berhubungan
dengan ilmu kimia. Lebih spesifik lagi, kita telah melakukan kontak
langsung dengan bahan-bahan kimia baik itu yang alami maupun
bahan yang buatan.
Coba perhatikan segala benda di sekitar kita, seperti baju dengan
beragam warnanya, plastik dengan beragam bentuk, kertas dengan
berbagai ukuran, semen, pupuk, tembaga, besi, karat, bensin dan
obat-obatan. Kesemua benda tersebut dihasilkan melalui proses reaksi
kimia yang tentu saja membutuhkan ilmu pengetahuan kimia yang
memadai untuk melakukan prosesnya.
Menurut para ahli, Ilmu kimia sangatlah penting dan diperlukan di
era modern seperti saat ini. Ia tak pernah lepas dari kegiatan sehari-
hari untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sejarah Kimia
Akar kimia dapat ditelusuri ke fenomena pembakaran atau api. Api
sebagai kekuatan mistik yan dapat mengubah suatu zat menjadi zat
lain. Setelah emas ditemukan dan menjadi sebuah logam mulia,
banyak orang yang tertarik untuk menemukan metode yang dapat
mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan protosains
yang disebut Alkimia.
Alkemis menemukan banyak proses kimia yang mengarah pada
pengembangan kimia modern. Selama sejarah, alkemis terkemuka
(terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan
mengembangkan lebih sistematis dan ilmiah. Para alkemis pertama
yang Dianggap menerapkan metode ilmiah untuk membedakan antara
alkimia dan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627-1691).
Nobel Kimia diciptakan pada tahun 1901 Memberikan gambaran yang
baik dari penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian
awal abad ke-20, mengungkapkan sifat mekanika kuantum atom dan
subatom mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada abad ke-20
pertengahan, kimia telah berkembang dan mampu memahami aspek
biologi yang meluas ke bidang biokimia.
Perkembangan Ilmu Kimia
1) Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan
reaksi kimia (misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat).
2) Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani
yaitu Democritus dan Aristoteles mencoba memahami hakekat
materi.

 Menurut Democritus = setiap materi terdiri dari partikel kecil


yang disebut atom.
 Menurut Aristoteles = materi terbentuk dari 4 jenis unsur
yaitu : tanah, air, udara dan api.

3) Abad pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para


ahli kimia Arab dan Persia.

 Kimia lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis


zat seperti : alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan
asam nitrat.
 Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-
kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn
Hayyan (tahun 700-778).

4) Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli


kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang
berhasil mengemukakan hukum kekekalan massa.
5) Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John
Dalton (tahun 1766-1844) mengajukan teori atom untuk pertama
kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini.

Cabang Ilmu Kimia


Bidang-bidang yang dipelajari dalam keilmuan ini sangatlah luas,
sehingga para ahli membaginya menjadi lima bidang ilmu kimia
penting, yaitu:
1. Kimia Fisika
Definisi dari Kimia Fisika merupakan topik ilmu kimia yang
mempelajari mengenai suatu zat dalam skala makroskopik,
atomik, subatomik pada suatu sistem kimia dengan hukum-
hukum dan konsep fisika yang berlaku. Hal-hal yang dipelajari
dari cabang kimia fisika ialah mengenai prinsip dan konsep
fisika seperti pergerakan, energi, gaya, waktu, termodinamika,
kimia kuatum, statistika mekanik, dinamika dan ekuilibrium.

Bidang Kimia Fisika mempelajari hubungan antara konsep-


konsep kimia dengan konsep fisika dan penerapannya. Bidang
ini meliputi pengembangan teori kimia makro dan mikro,
perhitungan energi dalam suatu proses, penentuan sifat-sifat
fisis suatu zat, pemisahan antara dua senyawa. Dalam bidang ini
kita akan menjumpai banyak persamaan matematis dan
perhitungan yang berkaitan dengan energi sehingga cenderung
rumit.

2.Kimia Analitik
Pengertian Bidang Kimia Analitik ialah cabang dari ilmu kimia
yang mempelajari tentang cara memisahkan, mengindentifikasi
jenis zat penyusun suatu bahan serta menentukan jumlahnya.
Oleh karenaya kimia analitik dibedakan atas dua bagian pokok,
yakni analisis kualitatif dan kuatitatif. Kimia Analitik meliputi
proses-proses pengidentifikasian suatu zat, pengelompokan zat,
dan pembentukan zat baru untuk melakukan analisis. Bidang
kimia lingkungan biasanya digolongkan dalam cabang ilmu
analitik juga.
Metode analitis yang dipelajari dalam cabang kimia Analitik
terbagi menjadi dua, yaitu metode klasik dan metode
instrumental. Yang termasuk dalam metode klasik ialah
pemisahan zat dengan cara presipitasi, ekstraksi, distilasi dan
pengukuran kualitatif dari suatu senyawa dengan cara analisis
warna, bau ataupun dengan titik lelehnya.

Sedangkan yang termasuk dalam analisis metode instrumental


ialah teknik analisa dengan menggunakan serapan cahaya,
fluorescence ataupun konduktivitas zat. Teknik pemisahan
senyawa yang termasuk dalam metode instrumental ialah
kromatografi, elektroforesis, dan fraksinasi dengan aliran listrik.
Bidang Kimia analitik berfokus pada penelitian untuk
meningkatkan desain eksperimen, pengukuran kimia, dan
pembuatan teknik baru untuk mengukur suatu keadaan kimia
dengan lebih tepat.

3.Kimia Organik
Bidang Kimia Organik merupakan ilmu yang mempelajari
tentang sintesis dan sifat-sifat senyawa organik. Umumnya
senyawa organik ini terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon
serta turunannya. Bidang ini memiliki peranan penting dalam
hal sintesis senyawa, analisa gugus karbon dan penelitian yang
berhubungan dengan atom karbon lainnya.

Materi dasar yang kalian temukan pada Kimia Organik ialah


mengenai Hidrokarbon, tata nama senyawa hidrokarbon.
Kemudian pada level mahasiswa kuliah, kamu akan dapat materi
mengenai senyawa organik halogen dan beberapa hidrokarbon
yang berikatan dengan unsur-unsur lain, seperti oksigen,
nitrogen, sulfur, fosfor dan natrium. Perkembangan terkini dari
riset-riset bidang kimia organik, mengarah pada topik mengenai
organometalik, termasuk lantanida dan logam transisi.

4.Kimia Anorganik
Salah satu bidang kimia yang sangat berguna dalam kehidupan
kita ialah Kimia Anorganik. Apa itu kimia anorganik? Kimia
anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
sintesis dan sifat-sifat senyawa anorganik, seperti garam,
mineral, logam serta senyawa-senyawa organometalik.

Bidang ini juga mempelajari mengenai pembentukan kristal,


pemisahan senyawa anorganik, pengolahan mineral, pelapisan
material, penggunaan campuran dalam bahan bakar dan
pembentukan warna dalam senyawa. Karena keguanaanya yang
luas, bidang kimia anorganik seringkali diperlukan dalam
industri, seperti industri cat, industri kaca dan gelas, industri
tekstil, plastik, dan banyak industri lainnya.

5.Biokimia
Pengertian biokimia merupakan cabang ilmu kimia yang
mempelajari Proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup, dan menganalisa senyawa-senyawa yang terlibat
dalam reaksi tersebut. Bidang ini terkait dengan komponen
kimia sel, pembuatan obat, penelitian genetik, penelitian enzim,
penelitian mengenai rangkaian reaksi dalam tubuh manusia dan
penelitian dalam kaitan ilmu kimia dan biologi.
Biokimia mempelajari secara spesifik tentang struktur, fungsi,
dan interaksi biologis dari suatu makromolekul, seperti
karbohidrat, asam nukleat, protein, dan lemak. Terkadang,
reaksi yang terjadi ialah pada level ion, sehingga melibatkan
senyawa anorganik, seperti air, O2, sulfur danzat mineral
anorganik.

Biokimia merupakan topik yang sangat erat kaitannya dengan


botani, medisinal bahkan biologi molekular dalam penelitian
khsusnya terhadap sel. Fokus penelitian pada bidang biokimia
yang dilakukan akhir-akhir ini ialah mempelajari bagaimana
suatu molekul dapat mempercepat proses kimiawi dalam suatu
makhluk hidup.

Manfaat Ilmu Kimia


Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh
bidang ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu
merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia bahkan
tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia
dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang
lain.

 Ilmu Kimia di Kedokteran


Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia
adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu
penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan
obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses
dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan
dalam cabang kimia farmasi.

 Ilmu Kimia di Pertanian


Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan
bidangpertanian, lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang
pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan kesuburan
tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama
dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan
bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal
yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk”
dari ilmu kimia.

 Ilmu Kimia di Geologi


Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral)
dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan
unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan
untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia.
Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu
memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang
bebatuan atau “benda-benda” alam.

 Ilmu Kimia di Biologi


Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk
hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme,
fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal
tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat
senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim,
lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum,
bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun
manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh
dalam bidang biologi ini.

 Ilmu Kimia di Hukum


Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia?
Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan
dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang
hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan
peralatan buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh
tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya
karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan
ini melibatkan ilmu kimia.

 Ilmu Kimia di Mesin


Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu
mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk
pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan
minyak pelumas mesin.

 Ilmu Kimia di Teknik Sipil


Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen,
kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya.
Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan
ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-
bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta
kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan
dikemudian hari.
Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-
bidang kehidupan manusia, maka sangatlah jelas bahwa manfaat
ilmu kimiamemegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia
untuk selaras dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi.

 Ilmu Kimia di Lingkungan


Kimia lingkungan adalah ilmu mempelajari bagaimana zat kimia
berinteraksi dengan lingkungan alam. Kimia lingkungan
iyalah bidang lintas disiplin yang melibatkan kimia analitik dan
pemahaman terhadap ilmu lingkungan. Ahli di bidang ini
pertama kali harus memahami kimia dan reaksi kimia yang
muncul pada proses alam pada air dan udara.
Kualitas air merupakan area penting pada kimia lingkungan. Air
“murni” tidak pernah muncul di alam semesta. Selalu terdapat
beberapa mineral atau senyawa lainnya yang terkandung di
dalamnya. Kualitas air diuji pada sungai, danau, serta air laut
melalui karakteristik seperti kandungan oksigen, keasaman,
tingkat kekeruhan, sedimen tersuspensi, serta pH.

Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan
perubahan kimiawi.
Sifat materi yang mempunyai kenderungan untuk mengadakan reaksi
kimia, diantaranya :

1. Keterbatasan
2. Daya Ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bias/ tidak bisa membusuk

Contoh lain dari sifat kimia zat adalah dapat berkarat, dapat terbakar,
dll. Sifat Kimia antara lain

 Reaksi dengan Logam Natrium

Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk dengan


alkoksida dan gas hidrogen.
 Reaksi Oksidasi

Menghasilkam reaksi yang berbeda-beda, tergantung jenis alkohol


oleh zatoksidator sedang (K2Cr2O7) dalam lingukngan asam dapat
digunakan untuk mengidentifikasi akohol primer, sekunder,
dantersier.

1. Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat


teroksidasi lebih lanjut membentuk karboksilat.
2. Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton
3. Alkohol tersier tidak teroksidasi

 Rekasi dengan Hidrogen Halida

Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk


haloalkana dan air dengan reaksi :
R – OH + HX R – X +H2O

 Reaksi esterfikasi

Alkohol dengan asam karboksilatdaat menghasilkan ester.


R – OH + R – COOH R – COOR’ + H2O
Alkohol asam karboksilat ester

 Reaksi dehidrasi alkohol

Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena
dan air.

Hubungan Ilmu Kimia dengan Ilmu Lain


1. Ilmu Kimia disebut juga ‘Central Science‘ karena peranannya
yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak
ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu
kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi,
geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang
dicapai dalam ilmu kimia
2. Bidang Kedokteran dan Farmasi. Ilmu kimia diperlukan untuk
mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium,
pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti
tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
3. Bidang Geologi. Ilmu kimia diperlukan utnuk penelitian jenis
dan komposisi materi dalam batuan dan mineral.
4. Bidang Pertanian. Ilmu kimia digunakan untuk pembuatan
berbagai macam pupuk dan pestisida agar produksi pangan
meningkat.

5. Bidang Industri . Ilmu kimia berperan seperti dalam pembuatan


serat sintetis, rayon dan nylon, untuk menggantikan kapas, wool
dan sutera alam yang produkasinya semakin tidak mencukupi.
6. Bahkan ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan
masalah sosial, seperti masalah ekonomi, hukum, seni dan
lingkungan hidup. Sebagai contoh : uang sebagai alat tukar
dalam perekonomian, bahkan bahan dan proses pembuatannya
memerlukan ilmu kimia. Namun demikian, ilmu kimia juga
memerlukan ilmu-ilmu lain seperti matematika, fisika dan
biologi. Matematika diperlukan untuk memahami bebrepa
bagian ilmu kimia seperti : hitungan kimia, laju reaksi, thermo
kimia dan lain lain.
7. Fisika diperlukan untuk mempelajari antara lain
Thermodinamika, perubahan materi, sifat fisis zat dan lain lain.

8. Biologi sangat erat hubungannya dalam bio kimia. Keterkaitan


ilmu kimia dengan ilmu lainnya, telah melahirkan beberapa
cabang dalam ilmu kimia, contohnya : biokimia (biologi dan
kimia), kimia fisika (kimia dan fisika), Thermo kimia (thermo
dinamika dan kimia), elektro kimia (elektronik dan kimia) dan
kimia nuklir (kimia dan nuklir). Ilmu kimia dikembangkan
berlandaskan percobaan (eksperimen) di laboraturium, serta
melalui penerapan konsep-konsep matematika, sehingga ilmu
kimia masih terus berkembang. Contoh : Persoalan manusia
yang dipecahkan atau diselesaikan dengan ilmu kimia. Dengan
pengetahuan dasar kimia yang kita miliki, kita mengerti berbagai
gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan seharu hari dan
dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi. Contoh :
Mengupayakan bahan bakar dan energi alternatif, mengatasi
pencemaran lingkungan disekitar kita, pengadaan air bersih,
pengolahan limbah, memanfaatkan bahan bakar yang ramah
lingkungan dan lain lain.

Ilmu kimia disebut juga central science karena peranannya yang


sangat penting di antara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada bidang
ilmu pengetahuan alam yang tidak tergantung pada ilmu kimia.
Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian,
dan sebagainya tidak mungkin terjadi terjadi tanpa kemajuan yang
dicapai dalam ilmu. Juga hamper tidak ada industry yang bergantung
pada proses kimia. Bigitu juga dalam dunia pendidikan, ilmu kimia
berperan sebagai dasar. Dalam pelajaran biologi. Geologi, dan fisika,
akan ditemukan topic yang yang menyangkut ilmu kimia.

Penemuan pupuk, pestisida, dan bahan pengawet telah membawa


kemajuan yang sangat berarti dalam bidang pertanian. Perkembangan
dalam kimia organik telah menghasilkan kemajuan dalam bidang
farmasi, misalnya dalam sintesis obat baru. Kemajuan dalam cara
penentuan struktur molekul telah memacu dalam kemajuan dalam
bidang biologi dan kedokteran. Kemajuan yang dicapai dalam bidang
analisis kimia membawa kemajuan dalam berbagai bidang
kedokteran, geokimia, ilmu lingkungan, dan industri. Kimia
merupakan penerapan dari konsep ilmu kimia.

Anda mungkin juga menyukai