Anda di halaman 1dari 41

Kimia Dasar

Pengantar Ilmu Kimia

Dosen Pengampu:
Pudya Zuheiria, S.Pd., M.Pd.
MATERI BAHASAN:
1. Pengertian ilmu kimia
2. Sejarah dan
petrkembangan ilmu kimia
3. Pengertian materi
4. Reaksi kimia
5. Hukum kekekalan massa
1. Pengertian Ilmu Kimia
2. Sejarah dan Perkembangan
Ilmu Kimia
Zaman prasejarah - awalera
Kristen (ilmu hitam)
Awal era Kristen – akhir abad
ke-17 (alkimia)
Pertengahan abad ke-19
(Kimia tradisional)
Pertengahan abad ke-19 – sekarang
(Kimia Modern)
Cabang ilmu kimia
3. Pengertian materi
THANK YOU


Sasaran Pembelajaran
1. Mampu memahami perkembangan sejarah ilmu kimia dan
keterkaitannya dengan perkembangan sain dan bidang lain.
2. Memahami pendekatan sain, metoda saintifik
3. Membedakan antara batasan hipotesis, teori, dan hukum saintifik
4. Menjelaskan sifat keadaan gas, cair dan padat Klasifikasi sifat kimia
dan fisika
5. Klasifikasi perubahan materi secara kimia atau fisika
6. Memberikan contoh spesifik sifat kimia dan fisika
7. Membedakan sifat intensif dan ekstensif
8. Mengklasifikasikan zat sebagai unsur, senyawa, atau campuran
9. Membedakan antara data dan hasil.
10.Memahami satuan ukuran utama dalam system metric dan Inggris,
dan mampu mgubahah kesatuan lainnya.
11.Penulisan data dan hasil menggunakan notasi saintifik dan
pengunaan bilangan yang signifikan
12.Menggunakan besaran percobaan yang sesuai dalam menjawab
permasalahan
13.Menghitung kerapatan suatu objek dari massa dan volume dan
menghitung kerapatan jenis suatu objek dari nilai kerapatannya.
Outline
Pertemuan 1
1.1 Sejarah Perkembangan Kimia
A HUMAN PERSPECTIVE: The Scientific Method
1.2 Materi dan Sifat
Materi dan sifat fisik; Materi dan sifat kimia ; Sifat Intensif dan ekstensif
Klasifikasi Materi
 
Pertemuan ke 2
1.3 Pengukuruan dalam Kimia
Data, Hasil dan Satuan; Satuan Inggris dan Metrik ; Satuan Pengubah:
Sistem Inggris dan Metrik ; Satuan Pengubah dalam system yang
sama ; Satuan Konversi dasi Sistem Berbeda
1.4 Bilangan bermakna dan Notasi Saintifik
Bilangan Bermakna; Mengenali Bilangan bermakna; Notasi Santifik
Bilangan bermakna dalam Perhitungan hasil; Pembulatan angka
1.5 Besaran Eksperimen
Massa; Panjang; Volume; Waktu; Temperature; Energi; Konsentrasin;
Kerapatan dan Rapat Jenis
A HUMAN PERSPECTIVE: Food Calories
A CLINICAL PERSPECTIVE: Diagnosis Based on Waste
PENDAHULUAN
Sistem kehidupan merupakan suatu
susunan yang terorganisir dalam skala
besar, berbasis molekul karbon yang
dipertahankan oleh reaksi-reaksi biokimia.
Untuk memahami dan menghargai sifat
sistem kehidupan, kita harus memahami
konsep ilmu dasar sain dan kimia pada
tingkatan biomolekular.

CHEMISTRY CONNECTION:
Chance Favors the Prepared Mind
1.1 Sejarah Perkembangan Kimia

Sebelum Abad 17
350 SM
Aristotle, mengusulkan gagasan suatu senyawa sebagai
kombinasi zat dan bentuk. Menjelaskan teori Five Elements.
Teori ini diterima di dunia barat hingga satu abad lebih.

770
Abu Musa Jabir ibn Hayyan (dikenal dengan Geber), seorang
alchemist Arab/Persian orang yang dianggap oleh banyak ahli
sebagai “the father of chemistry", mengembangkan awal dari
metoda percobaan untuk kimia, dan mengisolasi sejumlah
senyawa asam, termasuk asam klorida, asam nitrat, asam
sitrat, asam asetat, asam tartarat, dan aqua regia.

1000
Abū al-Rayhān al-Bīrūnī dan Avicenna, kedua ahli kimia dari
Persia, menentang pandangan alchemy dan teori
transmutation of metals.
Abad 17 dan 18
1605
Sir Francis Bacon mempublikasikan The Proficience and
Advancement of Learning, yang mengandung uraian apa yang
kemudian dikenal dengan scientific method.

1615
Jean Beguin mempublikasikan the Tyrocinium Chymicum, buku
teks awal dari kimia, dan didalamnya berikut persamaan kimia
yang pernah ada pertamakali

1637
René Descartes mempublikasikan Discours de la méthode, yang
mengandung suatu krangka metoda saintifik.

1661
Robert Boyle mempublikasikan The Sceptical Chymist, suatu
esai yang membedakan antara kimia dan alchemy. Dalam
tuulisannya juga diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan
awal gagasan modern tentang atoms, molekul, dan reaksi kimia
dan menandai awal dari sejarah kimia modern.[33]
1662
Robert Boyle mengusulkan Boyle's Law, suatu percobaan yang
menguraikan tentang sifat gas, lebih spesifiknya hubungan antara
tekanan dan volume.

1735
Ahli kimia Swedia George Brandt menganalisis dark blue pigment
yang ditemukan pada biji tembaga. Brandt mendemonstrasikan
bahwa pigmen mengandung unur baru yang selanjutnya disebut
cobalt.

1754
Joseph Black mengisolasi karbondioksida, yang dia sebut sebagai
"fixed air".

1757
Louis Claude Cadet de Gassicourt, saat meneliti senyawa arsenic,
menciptakan Cadet's fuming liquid, yang kemudian ditemukan
sebagai Cacodyl oxide, kemudian dianggap sebagai awal
dimulainya sintesa senyawa organologam.
1758
Joseph Black memformulasikan konsep panas laten untuk menjelaskan
termokimia pada perubahan fase.[36]

1766
Henry Cavendish menemukan gas hidrogen yang tidak berwarna dan
berbau namun mudah terbakar dan dapat membentuk suatu ledakan bila
bercampur dengan udara..

1773–1774
Carl Wilhelm Scheele dan Joseph Priestly secara terpisah berhasil
mengisolasi oksigen, yang disebut oleh Priestly sebagai
"dephlogisticated air" dan Scheele "fire air". [37][38]

1778
Antoine Lavoisier, diangap sebagai "The father of modern chemistry", [39]
memahami dan menamakan oxygen, dan juga menyatakan bahwa oksigen
memiliki peran penting dalam proses pembakaran. [40]

1787
Antoine Lavoisier mempublikasikan Méthode de nomenclature
chimique,system modern pertama mengenai tatanama senyawa kimia. [40]
Batasan Kimia Modern

Secara klasik, sebelum abad 20, Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari mengenai suatu matri dan
perubahannya.
 
Setelah penemuan struktur atom oleh Ernest Rutherford dan Niels
Bohr tahun 1912, radioaktif oleh Marie and Pierre Curie, Saintis harus
mengubah pandangannya terhadap sifat alami dari zat.

Pengalaman yang diperoleh ahli kimia tidak lagi relevan untuk


mempelajari sifat secara keseluruhan dari materi tetapi hanya sebatas
pada aspek yang berkaitan dengan awan elektron yang mengelilingi
inti atom dan pergerakannya dalam medan magnit (see
Born-Oppenheimer approximation).

Rentang ilmu kimia selanjutnya dibatasi pada sifat suatu materi


disekitar kita dalam kondisi yang tidak terlalu melebar (or
exceptionally far) dari kondisi standar untuk temperatur dan tekanan
dan dalam kondisi paparan radiasi yang tidak terlalu berbeda dari
kondisi alami untuk radiasi gelombang microwave, visible or UV
dibumi.
Bidang Utama Kimia
Biokimia merupakan kajian ilmu tentang kehidupan pada
tingkat molecular dan proses yang berkaitan dengan
kehidupan, seperti reproduksi, pertumbuhan dan respirasi.
 
Kimia Organik is merupakan kajian tentang materi yang
pada dasarnya terdiri dari karbon dan hydrogen. Ahli Kimia
Organik mempelajari metoda pembuatan berbagai
senyawa/bahan seperti plastic, obat, pelarut dan,bahan
kimia yang dibutuhkan Industri
 
Kimia Anorganik merupakan kajian ilmu materi yang terdiri
dari semua jenis unsur selain karbon dan hydrogen serta
kombinasinya. Ahli kimia Anorganik memiliki peran untuk
pengembangan senyawa senyawa unik salah satunya
seperti semiconductors dan high-temperature ceramics
untuk industry.
 
Kimia Analitik melibatkan kajian tentang analisis
suatu zat untuk menentukan komposisi dan
kuantitas masing masing zat yang ada. Sakah satu
kegiatan Ahli kimia Analisis adalah mendeteksi
senyawa toksik dalam jumlah sangat kecil dalam air
dan udara. Mereka juga mengembangkan metoda
untuk menganalisis cairan dalam tubuh manusia
yang mengandung obat, racun dan lainnya.
 

Kimia Fisik merupakan disiplin ilmu yang


menerangkan sifat sifat suatu senyawa. Ahli kimia
fisik mengembangkan konsep teoritis dan mencoba
untuk membuktikan secara eksperimen. This helps
us understand how chemical systems behave.
Metodologi Saintifik

Metoda ilmiah merupakan pendekatan sistematik


untuk menemukan suatu informasi yang baru.

Bagaimana kita mempelajari sifat-sifat suatu


material, caranya adalah memahami sifatnya di
alam, dan bagaimana zat tersebut dapat
dimodifikasi menjadi produk bermanfaat?

Ahli Kimia melakukan hal ini dengan


menggunakan metoda ilmiah untuk mempelajari
cara mengubah suatu material pada kondisi
yang terkontrol dengan baik/teliti.
A HUMAN PERSPECTIVE: The Scientific Method

Penemuan pinicilin oleh Alexander Fleming


merupakan suatu contoh dari kerja suatu
metoda ilmiah.

Kunci metoda ilmiah adalah rancangan


percobaan yang disusun secara sistimatis
dan terkendali sehingga dapat menerima
atau menolak hipotesis yang diusulkan
Dalam kurun waktu beberapa tahun
kemudian senyawa antibiotic, penicillin ini,
digunakan untuk untuk mengatasi infeksi
bakteri pada penderita.
Karakteristik suatu proses saintifik ,meliputi
hal sebagai berikut:
Observasi. Deskripsi mengenai warna, rasa, atau
bau suatu senyawa merupan salah satu contoh
suatu hasil pengamatan. Pengukuran temperature
suatu zat cair atau ikuran massa zat padat
dihasilkan dari suatu pengamatan.

Formulasi pertanyaan. Keingin tauan manusia


merupakan motivasi dasar untuk menjawab
pertanya mengapa dan bagaimana suatu berkerja.

Pengenalan Pola. Jika saintis menemukan suatu


hubungan sebab dan akibat, hal tersebut mungkin
saja menjadi dasar generalisasi penjelasan suatu
senyawa dan sifatnya.
Pengembangan Teori. Bila saintis mengamati suatu
fenomena, mereka cenderung menjelaskan hal tersebut.
Proses uraian dari karakteristik yang diamati diawal dengan
hipotesis.

Suatu hipotesis merupakan suatu upaya sederhana untuk


menjelaskan suatu pengamatan, atau suatu seri
pengamatan, dalam suatu cara yang dapat diterima nalar.
Jika hasil beberapa uji coba menunjang suatu hipotesis, hal
tersebut munkin dapat dijadiakan suatu teori. Suatu teori
merupakan suatu hipotesis yang didukung uji ekstensif
(experimental) yang menjelaskan fakta fakta saintifik dan
dapat memprediksi fakta baru.

Eksperimen. Demonstrasi kebenaran dari hipotesis dan teori


merupakan jantungnya metoda saintifik.

Ringkasan informasi. Hukum sain tidak lebih dari ringkasan


sejumlah informasi.
Gambar 1.1
Metoda Saintifik, suatu cara terorganisir untuk melakukan kajian.
Suatu upaya “trial and error” Nampak disini. Jika upaya
percobaan gagal tidak mendukung hipotesa, perlu diulang lagi.
Pemodelan dalam Kimia
Hipotesis, teori dan hukum seringkali diekspresikan dalam
persamaan matematik. Persamaan tersebut mungkin
membingungkan. Untuk alasan tersebut suatu Model satuan kimia
atau sistem dibutuhkan agar gagasan yang diusulkan menjadi lebih
jelas. Model yang baik berdasarkan pengalaman sehari hari,
walaupun tidak terlalu sempurna, memberikan pemahaman
informasi dengan cara sangat sederhana. Coba perhatikan satuan
dasar dari metana, komponen utama dari gas alam, yang terdiri dari
satu atom karbon (simbol C) dan empat atom hydrogen (simbol H).
1.2 Materi dan Sifat

Sifat-Sifat materi merupakan karakteristik dari


materi dan diklasifikasikan baik secara kimia atau
fisika. Pada bagian ini kita akan mempelajari arti
dari pada sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, dan
bagaimana sifat tersebut digunakan untuk
mengkarakteristikan materi.
Zat dan Sifat Fisik
Ada tiga keadaan Zat: keadaan gas, keadaan cair,
dan keadaan padat.
Air merupakan contoh umum suatu senyawa yang
dapat ada dalam ketiga untuk keadaan pada
rentang temperature yang juga umum
dilingkungan kita (Gambar 1.2). Perubahan air dari
keadaan satu kebentuk lainnya merupakan suatu
bagian dari perubahan fisika.
Gambar 1.2
Tiga keadaan zat yang diperlihatkan oleh air: (a)
padat, sebagai es; (b) cair, sebagai air di lautan; (c)
gas, sebagai kelembaman di udara.
Zat dan Sifat Kimia

Sifat kimia memberikan hasil perubahan dalam


komposisi dan dapat diamati hanya melalui reaksi
kimia. Suatu reaksi kimia merupakan suatu proses
penyusunan ulang, penggantian, atau penambahan
atom untuk menghasilkan senyawa baru. Contoh,
proses photosynthesis dapat diperlihatkan sbb:

Light is the Energy needed to make the


reaction happen. Chlorophyll is the
Energi absorber, converting light
Energy to chemical Energy.
Contoh 1.1
Mengidentifikasi Sifat
Tentukan proses yang terjadi pada telur yang
digoreng merupakan sebagai perubahan fisika atau
kimia ?

Pertanyaan 1.1
Jelaskan untuk salah satu dari sifat kimia atau sifat fisika:
a. warna d. bau
b. dapat terbakar e. rasa
c. kesadahan
 
Pertanyaan 1.2
Tentukan apakah perubahan berikut ini merupakan
perubahan fisika atau kimia:
a. Air mendidih menjadi uap
b. Mentega menjadi tengik c. pembakaran kayu
d. Es meleleh e. daun rontok
Sifat Intensif dan Ekstensif
 Suatu sifat intensif merupakan suatu sifat dari
materi yang tidak bergantung pada kuantitas suatu
senyawa. Rapat jenis dan rapat jenis spesifik
merupakan sifat intensif. Sebagai contoh rapat
jenis satu tetes air sama dengan rapat jenis satu
liter air.

 Suatu sifat ekstensif bergantung pada kuantitas


senyawa. Massa merupakan sifat ekstensif.
Sangat jelas bahwa satu gram perak dengan satu
kg perak; kuantitas dan nilainya berbeda

CONTOH 1.2
Membedakan antara sifat Intensif dan Ekstensif
Apakah temperature merupakan sifat ekstrnsif atau
ekstensif?
Klasifikasi Materi/Zat

Gambar 1.4
Classification of matter. All matter is either a pure substance or
a mixture of pure substances. Pure substances are either
elements or compounds, and mixtures may be either
homogeneous (uniform composition) or heterogeneous
(nonuniform composition).
Gambar 1.5
Schematic representation of some classes of matter. A pure substance
(a) consists of a single component. A homogeneous mixture (b) has a
uniform distribution of components. A heterogeneous mixture (c) has a
nonuniform distribution of components.

CONTOH 1.3
Pengelompokan Materi/Zat
Apakah air laut merupakan senyawa murni, campuran homogen, atau
campuran heterogen ?
LATIHAN 1.3
Apakah masing masing material berikut senyawa
murni, campuran homogen atau campuran
heterogen?
a. etil alcohol (etanol)
b. darah
c. garam dala air
d. Oksigen dalam tabung Rumah Sakit
 
LATIHAN 1.4
Apakah masing masing material berikut senyawa
murni, campuran homogeny atau campuran
heterogen?
a. air
b. cat
c. minyak wangi
d. karbon monoksida

Anda mungkin juga menyukai