Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KIMIA DASAR

“MATERI”

Disusun Oleh :
Nama : Fenny Putri
Nim : 2018312009P
Mata Kuliah : Kimia Dasar
Dosen Pembimbing : Rully Masriatini, S.T., M.T.

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


JURUSAN TEKNIK KIMIA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Bissmilahirohmannirohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
semoga senantiasa kita haturkan pada junjungan kita nabi Muhammad SAW juga untuk para
sahabat, keluarga, dan INSHAALLAH sampai kepada kita sekalian sebagai umatnya. Karena
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“MATERI”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan
memberikan gambaran mengenai materi terkait yaitu kimia dasar. Sehingga pembaca dapat
menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung dalam pengembangan bidang ilmu
selanjutnya yang terkait ruang lingkup ilmu kimia.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun bahasanya, maka penyusun mengharapkan saran dan kriktik yang membangun untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
menjadikan makalah ini sebagai bahan literatur mengenai materi terkait. Amiin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, Oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembahasan ringkas tentang materi wujud, sifat, perubahan materi, seta energy
merupakan ruang lingkup ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari sangat pesat dan memberikan andil yang sangat besar sekali.
Banyak produk yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dari
andil ilmu kimia. Dengan itu, kami mengembangkan dan memaparkan secara garis
besarnya saja, tentang pendahuluan materi kimia dasar. Seperti ruang lingkup ilmu
kimia, perubahan materi, persamaan kimia dan reaksi kimia. Makalah ini juga
membahas sedikit manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari secara garis
besarnya.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dasar-dasar ilmu kimia dan mengaplikasikan dalam kehidupan
2. Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kimia
3. Untuk mengetahui manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
4. Meningkatkan kualitas berpikir dalam proses ilmu kimia

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup ilmu kimia?
2. Bagaimana perkembangan ilmu kimia?
3. Apa itu metode ilmiah?
4. Apa yang dimaksud dengan perubahan materi?
5. Apa persamaan kimia dan reaksi kimia?
6. Bagaimana mengaplikasikan kimia dalam kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN ILMU KIMIA

1. Kajian Ilmu Kimia


Asal kata Kimia masih diperdebatkan.

Diduga berasal dari Bahasa Mesir dan Yunani,yaitu kēme (dibaca: Chem). Kata
Chem muncul pertama kali disekitar abad keempat untuk merepresentasikan sebuah
seni atau ilmu dalam membuat metal, pewarna dan batu.
Kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Arab menjadi "Al Kimiya" yang
kemudian dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "Alchemist".
Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya,
komposisinya, dan perubahannya yang disebabkan karena interaksi dengan benda lain
atau reaksi.

2. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara atau tehnik yang dilakukan untuk memecahkan
masalah ilmiah dengan langkah-langkah tertentu yang teratur dan sistematis. Berikut
langkah-langkah meode ilmah :
a. Merumuskan Masalah
Masalah adalah segala persoalan yang perlu dipecahkan secara pasti dan benar.
Misalnya saat mengamati kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, kita bisa
merumuskan masalah menggunakan berbagai kata tanya.
b. Menyusun Kerangka Berpikir
Setelah merumuskan permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah
menyusun kerangka berpikir. Dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah
mengumpulkan keterangan atau data yang berkaitan dengan masalah yang berguna
untuk menemukan jawaban sementara terhadap masalah tersebut. Data yang
dikumpulkan dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, maupun hasil-
hasil penelitian terdahulu mengenai masalah yang sama.
c. Menyusun Hipotesis
Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah dan fakta berdasarkan teori dan fakta
yang ada.
d. Melakukan Eksperimen
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat, langkah selanjutnya
adalah melakukan eksperimen. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan akan
menghasilkan data yang nantinya dapat diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan
data tersebut, dapat diketahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan hasil
eksperimen atau tidak.
e. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen.
Terdapat dua kemungkinan hasil eksperimen.
f. Eksperimen lanjutan atau Eksperimen ulang
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil eksperimen, biasanya akan menimbulkan
pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memerlukan eksperimen lanjutan untuk
menjawabnya. Selain itu, orang lain bisa melakukan eksperimen ulang untuk
membuktikan kebenarannya.

3. Perkembangan Ilmu Kimia


a. Zaman Prasejarah – Awal Era Kristen (Ilmu Hitam)
4000 – 2500 SMBangsa Sumeria telah mampu membuat barang-barang yang
terbuat dari emas, tembaga, perunggu, dan besi.
3400 SM. Mesir memanfaatkan banyak logam untuk keperluan sehari-hari,
pemanfaatan proses kimia seperti pembuatan alkohol dari proses fermentasi,
pembuatan racun, mengolah bijih logam, membuat zat warna, membuat gelas dan
keramik.
430 SM,Democritus (460-370 SM) menyatakan atom menjadi materi yang paling
sederhana. Semua materi terdiri dari atom.
300 SM,Aristoteles, menyatakan bahwa di alam ini hanya ada empat elemen: api,
udara, air dan bumi.
b. Awal era Kristen – akhir abad ke-17 (alkimia)
300 SM - 300, Awal Perkembangan Alkimia, terinspirasi dari teori Aristoteles,
para ahli Kimia mencoba untuk menciptakan emas dengan cara mengubah logam
biasa menjadi emas. Zat yang dipakai untuk percobaan ini disebut Philosopher's
Stone.
Abad 13-15, Kegagalan Praktek Pembuatan Uang, Paus Yohanes XXII
mengeluarkan larangan terhadap praktek pembuatan emas, akan tetapi para ahli
Alkimia pada zaman itu tetap melakukan praktek tersebut walaupun tidak ada
satupun yang berhasil.
1520, Ramuan Kehidupan, para ahli AlKimia tidak hanya berambisi untuk
mengubah logam bisa menjadi Emas, tetapi mereka juga berambisi untuk
menciptakan sebuah ramuan yang dapat memperpanjang umur dan dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percobaan ini pun tidak berhasil.
Akhir Abad 17, Matinya Praktek Alkimia, Sanggahan dari teori Aristoteles dan
peluncuran buku The Skeptical Chemist, oleh Robert Boyle, menghancurkan era
alkimia.
c. Pertengahan Abad ke 19 (Kimia Tradisional)
1700an, Teori Phlogiston dan Hukum Coulomb, Johann J. Beecher mempercaya
suatu zat yang bernama Phlogiston. Sebuah zat yang tercipta dari proses
pembakaran.
1744-1794, Penyanggahan Teori Phlogiston oleh Antoine Lavoisier. Antoine
Lavoisier disebut sebagai "Bapak Kimia Modern".
1803, Teori Atom John Dalton, John Dalton menyatakan bahwa semua materi
terdiri dari atom, yang kecil dan tak terpisahkan.
d. Pertengahan Abad ke-19 - Sekarang (Kimia Modern)
Pada tahun 1854, Heinrich Geissler menciptakan tabung vakum pertama.
Pada tahun 1885, Eugene Goldstein menemukan partikel positif dengan
menggunakan tabung diisi dengan gas hidrogen (tabung ini mirip dengan tabung
Thomson).
Pada tahun 1897, JJ. Thomson menempatkan tabung Crookes dalam medan
magnet, menemukan bahwa sinar katoda bermuatan negatif.
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford mengirimkan sumber radioaktif melalui
medan magnet. Beberapa radioaktivitas itu dibelokkan ke plat positif, sebagian
dibelokkan untuk pelat negatif, dan sisanya masuk melalui medan magnet tanpa
defleksi.

B. MATERI DAN PERUBAHAN MATERI

1. Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa, dan
menempati ruang. Makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri atas materi: manusia,
tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, dan benda benda apa saja di sekitar kita
termasuk materi. Materi terdiri dari 3 macam wujud yaitu : padat, cair, gas.
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang
berubah hanya bentuk dan wujud materi.
Contoh :
1. Es menjadi air, dan dapat kembali menjadi es.
2. Pelarutan garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam semula.
b. Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang menghasilkan materi
baru. Suatu perubahan kimia, sulit dikembalikan ke keadaan semula.
Contoh :
1. Nasi menjadi basi
2. Kayu terbakar menjadi abu

2. Sifat-sifat Materi
Sifat adalah kekhasan yang dimiliki oleh suatu objek. Materi atau zat diidentifikasi
dari sifat-sifatnya dan dari susunanya. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau
karakteristik atau kekhasan yng dimiliki materi tetentu. Sifat fisika adalah sifat atau
karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain. Contoh dari sifat fisika yaitu titik didih, titik leleh,
kerapatan, viskositas, kalor jenis, kekerasan. Sifat fisika dapat diukur dan diamati tanpa
mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh
es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es berubah menjadi air. Air
berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari susunanya, sehingga
perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk memperoleh
esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika. Demikian pula, ketika kita
mengatakan bahwa gas helium lebih ringan dibandingkan udara, kita sedang berbicara
tentang sifat fisika.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu
berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain, dan dengan berubah
itu membentuk bahan-bahan yang berlainan. Pernyataan “gas hidrogen terbakar dalam gas
oksigen menghasilkan air” menggambarkan salah satu sifat kimia hidrogen karena untuk
mengamati sifat ini, kita harus melakukan perubahan kimia, yang dalam kasus ini adalah
pembakaran. Sesudah perubahan, zat-zat awalnya, yaitu gas hidrogen dan gas oksigen
akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda yaitu air akan menggantikannya.
Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air dengan perubahan
fisika seperti pendidihan atau pembekuan.
Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan yaitu sifat ekstensif
dan intensif. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi
yang diukur. Massa, panjang, dan volume adalah sifat-sifat ekstensif. Semakin banyak
materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat
dijumlahkan. Misalkan dua keping uang logam mempunyai massa gabungan yang
merupakan jumlah dari massa masing-masing keping uang itu, dan volume yang ditempati
air dalam dua buah gelas merupak jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut.
Nilai terukur dari suatu sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang
diukur. Suhu adalah sifat intensif. Misalnya kita memlilikidua gelas air yang suhunya
sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya
ketika masih terpisah, tidak seperti massa dan volume, suhu dan sifat-sifat intensif lainnya
seperti titik leleh, titik didih dan kerapatan tidak bersifat aditif.

3. Perubahan Materi
Bahan atau zat di sekitar kita dapat berubah. Perubahan tersebut dapat tejadi secara
alami; misalnya berkaratnya besi, namun dapat juga terjadi karena intervensi manusia,
seperti reaksi kimia yang dikerjakan di laboratorium. Perubahan materi dapat
dikategorikan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu objek
dengan identitas dasar tak berubah. Dalam perubahan fisika, sifat-sifat kimia zat tersebut
masih tetap sama, yang terjadi adalah perubahan wujud dari zat tersebut. Contohnya adalah
air bersih, dalam suhu kamar air berbentuk cair dapat diminum dan tidak beracun. Jika
didinginkan akan mengalami perubahan fisika sehingga bentuknya menjadi padat yang
disebut es. Es dapat diminum, tidak beracun dan jika mencair akan kembali menjadi air
yang wujudnya cair.
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak hanya mencakup keadaan fisis,
tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan kimia disebut juga disebut reaksi kimia.
Perubahan materi ada yang dikehendaki (menguntungkan) ada pula yang tidak
dikehendaki (merugikan) manusia. Pada peristiwa perubahan kimia disertai terjadinya
perubahan warna, tejadinya endapan, timbulnya gas, tejadinya perubahan kalor. Tanda-
tanda perubahan itu merupakan gejala fisis yang dapat diamati yang menunjukkan
berlangsungnya perubahan kimia. Contohnya jika kayu dibakar, maka sebenarnya yang
terjadi adalah kayu bereaksi dengan gas oksigen yang ada di udara dan menjadi gas karbon
dioksida (CO2) dan uapa air (H2O) dan menhasilkan panas. Gas karbon dioksida dan uap
air hasil pembakaran kayu tidak dapat berubah menjadi kayu dan gas oksigen lagi.
Contoh lain perubahan kimia adalah:
1) Daging ayam yang dimasak (dibakar, digoreng, direbus) akan terjadi perubahan warna
dari semula berwarna putih menjadi berwarna lebih gelap, berarti terjadi perubahan
kimia pada proses memasak tersebut.
2) Makanan ketika basi atau membusuk akan timbul bau yang tidak sedap (bau busuk).
Hal ini terjadi karena pada peristiwa pembusukan terjadi perubahan kimia dan
terbentuknya gas yang bebau busuk.
3) Susu sapi segar jika didiamkan beberapa hari akan menjadi basi. Pada kejadian ini
terlihat susu segar yang mula-mula putih terlihat memisah menjadi dua bagian. Bagian
atas telihat seperti air yang lebih jernih sedangkan bagian bawah terligat gumpalan
padatan (endapan) yang berwarna putih keruh. Pada peristiwa basi terjadi peubahan
kimia.

4. Klasifikasi/Penggolongan Materi
Materi di alam tidak terhitung jumlah dan macamnya. Agar memudahkan dalam
mempelajarinya, maka materi diklasifikasikan seperti gambar di bawah ini.
MATERI

ZAT
CAMPURAN

UNSUR SENYAWA HOMOGEN HETEROGEN

Bagan Klasifikasi Materi

Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap sifat-sifat yang tertentu
pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida), dan karbon dioksida.
Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat diidentifikasi dari penampilannya,
baunya, rasanya, dan sifat-sifat yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13 juta zat, dan
jumlahnya terus bertambah dengan cepat.

Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa
contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan, dan susu. Suatu campuran tidak mempunyai
sifat yang unik atau khas, sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya. Campuran juga tidak
memiliki susunan yang tetap. Udara di sekitaar kita merupakan contoh campuran. Udara
terutama tersusun dari nitrogen, oksigen, argon, uap air, dan karbon dioksida. Masing-masing
penyusun ini menunjukkan sifat-sifatnya yang unik dalam campuran tersebut. Jadi, sampel-
sampel udara yang diperoleh dari kota yang berbeda bisa berbeda susunannya karena
perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain.

Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogeny adalah campuran yang mempunyai komposisi dan sifat-sifat yang sama
untuk keseluruhan contoh. Campuran homogen disebut juga larutan. Contoh campuran
homogen yaitu ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup
lama, susunan dari campurannya diseluruh bagian larutan akan sama. Contoh garam dapur
dalam air atau larutan garam. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran zst dimana
komposisi dan sifat-sifat fisisnya berbeda dari satu bagian campuran terhadap yang lain. Ketika
pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat dan
terpisah. Jenis campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen.
Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya
tidak memiliki susunan yang konstan.

Zat murni adalah zat yang memiliki komposisi dan sifat sama dalam keseluruhan
contoh. Yang termasuk zat murni yaitu unsur dan senyawa. Unsur adalah zat-zat yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana oleh reaksi kimia. Contoh dari unsur
yaitu besi, tembaga, perak, emas. Pada saat ini telah diketahui sekitar 113 unsur. Sedangkan
senyawa kimia adalah zat murni yang terbentuk oleh kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur.
Senyawa dapat didefinisikan pula sebagai suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua
unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap. Senyawa kimia
yang telah diketahui dewasa ini jumlahnya jutaan, mulai dari senyawa sederhana seperti H 2O
sampai senyawa yang lebih kompleks seperti protein. Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar
dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat-sifatnya sangat berbeda dengan
sifat dari unsur-unsur pembentuknya. Air tersusun atas dua bagian hidrogen dan satu bagian
oksigen. Susunan ini tidak berubah, darimanapun air itu berasal. Tidak seperti campuran,
senyawa hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur-unsur murninya.

5. Penggolongan Materi
a. UNSUR
• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi
zat-zat lain yang lebih sederhana.
• Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.
Contohnya : H, C, N, Fe, Au, Mg
b. SENYAWA
Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur.
Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
Contohnya : senyawa H2O(l) dan NaCl(s)
c. CAMPURAN
Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran
sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua
zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur.
Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula
dengan air.

6. Partikel-Partikel Materi
a. Atom
Menurut seorang ilmuwan, yaitu Aristoteles, semua pembagian tentang materi
bersifat kontinu. Suatu materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil secara
terus menerus tanpa ada batasnya. Sedangkan ilmuwan Filosofi Yunani lain,
Democritus berpendapat lain dari Aristoteles bahwa pembagian materi sifatnya
diskontinu. Artinya, jika suatu materi dibagi secara terus menerus, maka akan
diperoleh bagian yang terkecil dan tidak dapat dibagi lagi. Bagian itulah yang
disebut dengan atom. Atom adalah bagian yang terkecil dari suatu unsur. Sebuah
atom dapat dituliskan dalam lambang tertentu. Aturan penulisan lambang sebuah
atom adalah sebagai berikut;

X = Lambang unsur yang disusun oleh atom

A = Nomor massa atom

Z = Nomor atom

b. Molekul

Merupakan gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Molekul
terbagi 2 yakni :

a. Molekul Unsur, molekul ini tersusun dari dari hasil penggabungan atom-atom
unsur yang sejenisnya. Contohnya : O2, H2.

b. Molekul Senyawa, molekul ini tersusun dari penggabungan atom-atom unsur


yang berbeda. Contohnya : H2O, CO2.
c. Ion

Ion adalah atom yang bermuatan listrik disebut kation, dan yang bermuatan negatif
disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tungga; hanya terdiri satu jennis
atom atau dapat pula berupa ion poli atom menandung 2 atau lebih atom yang
berbeda

7. HUKUM-HUKUM DASAR MATERI

HUKUM DASAR KIMIA

a. Hukum kekekalan massa

AntoineLavoiser (1743-1794) ahli kimia dari prancis menyatakan bahwa : “Massa


sebelum reaksi dan seaudah reaksi selalu sama”.

b. Hukum Perbandingan Tetap

Hasil penemuan Josep dinyatakan sebagai hukum perbandingan tetap yang


berbunyi: “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.

c. Hukum Kelipatan Dalton

Hukum dalton dinyatakan sebagai hukum kelipatan bergenda yang berbunyi:


“Apabila dua jenis unsur dapat membentuk dua/lebih jenis senyawa, maka jumlah
massa unsur yang pertama yang bersenyawa dengan unsur yang kedua yang sama
massanya berbanding sebagai bilangan-bilangan yang mudah dua bulat”.

d. Hukum Perbandngan Volume

GayLussac – Avogadro yang menyatakan bahwa untuk reaksi gas pada suhu dan
tekanan yang sama berlaku: “Perbandingan vume = peebandingankoefisin =
perbandingan jumlah molekul”.
8. RUMUS DAN PERSAMAAN KIMIA

1. Lambang Unsur

Pada tahun 1810, John Dalton membuat lambang unsur dengan menggunakan lingkaran
sebagai dasarnya.

Walaupun lambang unsur yang dibuat oleh Dalton sudah menunjukkan suatu
kemajuan, namun dirasakan masih kurang praktis terutama jika kita ingin menuliskan
rumus kimia dari suatu senyawa. Pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons
Jacob Berzelius(1779 – 1848) membuat lambang unsur yang lebih sederhana dan yang
digunakan sebagai dasar penulisan lambang unsur sampai sekarang.

Lambang unsur yang dibuat Berzelius diturunkan dari nama unsur tersebut
dalam bahasa latin atau yunani. Sebagai contoh: hydrogen diberi lambang H dan
oksigen lambang unsurnya O. Jika terdapat beberapa unsur yang memiliki huruf
depan(pertama) yang sama, maka lambang unsurnya dibedakan oleh huruf kedua atau
huruf berikutnya.Misal: Calsium, Cuprum, dan Cobalt, berturut-turut diberi lambing:
Ca, Cu, dan Co.

Ketentuan penulisan lambang unsur:

 Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, maka penulisannya harus
menggunakan huruf capital
 Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, maka penulisannya yaitu huruf
pertama harus menggunakan huruf capital, huruf keduanya huruf kecil.
Contoh penulisan beberapa lambang unsur menurut Berzelius dapat dilihat pada table
berikut ini.

Nama unsur
Nama unsur Lambang
(nama
(nama latin) Indonesia) Atom Penurunan nama

Argentum Perak Ag L, Argentum, perak

Aluminium Aluminium Al L, Alumen, rasa pahit


Argon Argon Ar Y, Argos, malas

Aurum Emas Au L. Aurum, fajar terang

Borium Boron B Ar, Buraq, putih

Barium Barium Ba Y, Barys, berat

Bromium Brom Br Y, Bromos, busuk

Carbonium Karbon C L, Carbo, arang

Calsium Kalsium Ca L, Calx, kapur

Cobaltum Kobal Co Jer, kabold

Chromium Khrom Cr Y, Chromos, warna

Cuprum Tembaga Cu L, Cuprum, paku Cyprus

Fluorium Fluor F L, Fluere, mengalir

Ferrum Besi Fe L, Ferum, besi

Y, Hydro:
Hydrogenium Hidrogen H air;genes=pembentuk

Y, Hydragyrum, perak
Hydragyrum Raksa Hg cair

Helium Helium He Y, Helios, matahari

Iodium Iodium I Y, Iodes, ungu

Kalium Kalium K L, Kalium, potas


Sulfur Belerang S L, Sulphurium

Silicium Silikon Si L, Silex, batu api

Stanum Timah Sn L, Stanum, timah

Zincum Seng Zn Jer, Zincum

2. Rumus Kimia

 Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat
dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus
kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau
rumus empiris.
 Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-
unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan
susunan sebenarnya dari molekul zat.
 Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-
atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa
ion merupakan rumus empiris.
3. Tata Nama Senyawa

Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang


disusun secara sistematis.

 Senyawa Ionik

Ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak senyawa ionik
merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari hanya dua unsur. Untuk
senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion
nonlogam dan diberi akhiran "-ida". Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis
muatan (bilangan oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai
besarnya muatan.
 Senyawa Molekular

Banyak senyawa molekular merupakan senyawa biner. senyawa molekular tersusun


atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari unsur no-logam pertama
diikuti nama unsur non-logam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur non-logam
dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa maka digunakan awalan Yunani,
suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.

 Senyawa Ion Poliatomik

Penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif
(anion).untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi
keterangan angka romawi ditengahnya sesuai besar muatan.

4. Persamaan Kimia

Persamaan kimia merupakan perwakilan teoretis atau tertulis dari apa yang
terjadi saat reaksi kimia berlangsung. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa
tidak ada atom yang dapat tercipta atau dihancurkan dalam sebuah reaksi kimia
sehingga jumlah atom yang terdapat dalam pereaksi harus menyeimbangkan jumlah
atom yang ada dalam produk.

Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :

 Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan
sebutan.

Contoh : Magnesium+Oksigen ->Magnesiumoksida

 Sebagai pengganti nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia, hasilnya disebut


persamaan kerangka.

Contoh : Mg(s) + O2(g) ->MgO(s)

 Persamaan kerangka kemudian di setimbangkan, yang menghasilkan persamaan


kimia.

Contoh : 2Mg(s) + O2(g) -> 2MgO(s)

9. REAKSI-REAKSI KIMIA

1. Macam-macam Reaksi

 Reaksi Penggabungan
yaitu dalam reaksi penggabungannya dua atau lebih zat tergabung membentuk zat lain.

Contohnya : pada Reaksi antara hidrogen dengan oksigen yang membentuk air

 Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian ialah suatu reaksi kebalikan dari reaksi penggabungan. Dalam reaksi
ini satu zat terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana.
Sebagian besar reaksi ini membutuhkan sebuah energi berupa kalor, cahaya, dan listrik.
Rumus umum reaksi penguraian ini yaitu sebagai berikut :

Contohnya : pada Reaksi penguraian air oleh listrik menghasilkan hidrogen dan oksigen.

 Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian ialah reaksi penggantian tunggal terjadi, bila satu unsur
menggantikan sebuah unsur lain dalam satu senyawa. Untuk menyelesaikan persamaan
reaksi penggantian terdapat dua persamaan, yaitu sebagai berikut :

Contohnya : Sebuah kawat tembaga dimasukkan ke dalam sebuah larutan perak nitrat.
Tembaga lebih aktif daripada perak, maka tembaga yang menggantikan perak membentuk
larutan tembaga (II) nitrat berwarna biru.

2. Reaksi dalam Larutan

- Reaksi Penetralan

Reaksi penetralan yaitu reaksi yang dihasilkan apabila terjadi reaksi antara asam
dengan basa.

Contoh:

HCl + NaOH⎯⎯→ NaCl + H2O

- Reaksi Pembentukan Gas

1. Gas Hidrogen

Gas hidrogen terjadi jika asam direaksikan dengan sebagian logam.

2 HCl + Mg⎯⎯→ MgCl2 + H2

2. Gas Karbon Dioksida

Gas karbon dioksida antara lain dihasilkan dari reaksi antara garam-
garam karbonat dengan asam

CaCO3 + 2 HCl⎯⎯→ CaCl2 + H2O + CO2

- Reaksi Pengendapan - Reaksi-reaksi dalam Larutan Asam dan Basa

a. Untuk mengetahui apakah suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak, harus
diketahui kelarutan zat yang akan terjadi. Berikut ini merupakan zat-zat yang sukar
larut dan mudah larut.
b. Hampir semua asam larut, kecuali H2S dan H2SiO3.
c. Sebagian besar basa sukar larut, kecuali basa golongan IA, yaitu NaOH, KOH, LiOH,
RbOH, dan CsOH.
d. Garam nitrat, asetat, klorat, dan perklorat mudah larut.
e. Garam klorida, bromida, dan iodida mudah larut, kecuali AgCl, AgBr, PbBr2,
Hg2Br2, AgI, PbI2, Hg2I2, dan HgI2.
f. Garam fluorida mudah larut, kecuali MgF2, CaF2, SrF2, dan BaF2.
g. Garam sulfat mudah larut, kecuali SrSO4,BaSO4, PbSO4, dan HgSO4.
h. Garam sulfida sukar larut, kecuali sulfida golongan IA, sulfida golongan IIA,
dan (NH4)2S.
i. Contoh:
j. Reaksi pengendapan:

2 NaI + Pb(NO3)2 ⎯⎯→ PbI2(s) + 2 NaNO3

- Reaksi Oksida

1. Reaksi antara oksida basa dengan asam.

Contoh:

CaO + 2 HCl⎯⎯→ CaCl2 + H2O

2. Reaksi antara oksida asam dengan basa.

Contoh:

SO3 + 2 NaOH⎯⎯→ Na2SO4 + H2O


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi struktur, sifat-sifat
materi, perubahan materi menjadi materi lain dengan proses, serta energi yang
menyertai perubahan materinya. Ilmu kimia sering disebut ilmu pusat karena
menghubungkan ilmu lain seperti fisika, ilmu bahan, geologi, teknik sipil, farmasi,
biologi, kedokteran, geologi, dan sebagainya yang berhubungan dengan kimia.
Berdasarkan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat penulis berikan
adalah sebagai berikut.
1. Materi adalah adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa,
2. Sifat materi adalah seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik atau kekhasan yng
dimiliki materi tetentu. Sifat materi dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisika
dan sifat kimia, serta sifat intensif dan sifat ekstensif.
3. Perubahan materi merupakan perubahan yang dialami oleh suatu materi. Perubahan
tersebut dapat tejadi secara alami namun dapat juga terjadi karena intervensi manusia.
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
4. Klasifikasi dari materi yaitu zat murni dan campuran. Zat murni dapat digolongkan
menjadi unsur dan senyawa, sedangkan campuran dapat digolongkan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen.

B. SARAN
Melalui makalah ini, penulis memberi saran kepada pembaca agar menjadikan
motivasi setiap pembuatan makalah yang lebih baik lagi. Maka dari itu saya
menghimbau teman-teman untuk terus berlatih dan mengembangkan penelitian
terhadap materi. Pada pembuat tugas makalah, jangan pernah patah semangat, terus
berjuang demi pengembangan pengetahuan anda. Perhatikan hal-hal yang perlu
dimasukkan dalam makalah secara umumnya termasuk syarat makalah yang sah
menurut Bahasa Indonesia.
Pada makalah ini, penulis menyadari ada banyak kesalahan setiap penulisan dan
penyusunan kalimat. Maka dari itu, penulis meminta saran dan kritik yang bersifat
membangun dan dapat dikembangkan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumuskimia.net/?m=1
http://hadi27.wordpress.com/
http://nista-maja.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-metode-ilmiah.html
http://artikeltop.xyz/
http://fiskadiana.blogspot.co.id/?m=1
http://gurumurid.com/hukum-hukum-dasar-kimia/
http://www.gurupendidikan.co.id?pengertian-ciri-dan-macam-macam-reaksi-kimia-
beserta-contohnya-lengkap/#main
http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/04/unsur-senyawa-dan-campuran.html
http://www.akacn.ac.id/artikel/rumus-kimia
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tata_nama_senyawa_kimia&mobileaction
=toggle_view_desktop
https://www.slideshare.net/mobile/RathinoGiovanni/kimia-ruang-lingkup-dan-
perkembangan-ilmu-kimia

Anda mungkin juga menyukai