Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNOLOGI PUPUK

“BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK”

Disusun Oleh :
FENNY PUTRI (2018312009P )

Dosen Pembimbing
RENO FITRIYANTI, S.T., M.Si.

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


JURUSAN TEKNIK KIMIA
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1
B. TUJUAN........................................................................................................................... 2
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 4
A. DEFINISI AMONIA ....................................................................................................... 4
B. DEFINISI FOSFAT ....................................................................................................... 4
C. DEFINISI KALIUM ...................................................................................................... 7
D. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK AMONIA ................................................. 7
E. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK FOSFAT .................................................. 8
F. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK KALIUM ................................................. 9
G. MANFAAT AMONIA, FOSFAT DAN KALIUM ................................................. 11
BAB III ....................................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 14
B. KRITIK DAN SARAN.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kita semua sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu dengan judul “Bahan Baku Pembuatan
Pupuk”.

Makalah ini disusun sedemikian rupa agar dosen dan teman-teman mahasiswa
dapat dengan mudah memahami isi dari Makalah ini. Harapan saya semoga Makalah ini
dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Walaupun komposisi Makalah ini masih jauh dari unsur kesempurnaan, terutama
dari penyajian kelengkapan materi. Oleh karena itu, saran tak lupa saya nantikan demi
kesempurnaan Makalah ini.

Dengan selesainya Makalah ini, saya menghaturkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan Makalah ini
dari awal sampai akhir.

Palembang, April 2019

Penyusun

iii
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Amonia merupakan senyawa nitrogen yang terpenting dan paling banyak di
produksi. Antara tahun 1908 sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman berhasil
mensintesis amonia langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas nitrogen (N2) dan gas
hidrogen (H2). (J. Goenawan 153). Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang
merupakan unsur nonlogam, dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi (sekitar 78%).
Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi dapat membentuk isotop-isotop yang
4 diantarnya bersifat radioaktif. Di alam nitrogen terdapat dalam bentuk gas N2 yang
tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak beracun. Pada suhu yang rendah
nitrogen dapat membentuk cairan atau bahkan Kristal padat yang tak berwarna (bening).
Selain itu nitrogen juga terdapat dalam bentuk senyawa nitrat, amonia, protein dan
beberapa mineral penting seperti (KNO3) dan senyawa chili (NaNO3).

Penggunaan pupuk fosfat alam untuk pertanian sampai saat ini masih sangat
diperlukan oleh petani. Pupuk fosfat alam mengandung fosfor (P) yang merupakan salah
satu dari tiga unsur makro atau esensial selain Nitrogen dan Kalium, yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman. Unsur tersebut tersedia di alam berupa batuan fosfat, yang
biasanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk buatan (Suciati, 2004).

Unsur P diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, kekurangan unsur hara makro


ini mengakibatkan mengurangi kemampuan tanaman untuk mengabsorbsi unsur hara
lainnya (Soepardi, 1983). Menurut Buckman & Brandy (1982) unsur P dalam tanaman
antara lain digunakan untuk pembelahan sel, pembentukan lemak, pembungaan,
pembuahan, perkembangan akar, memperkuat batang, kekebalan terhadap penyakit dan
lain sebagainya. Dengan banyaknya manfaat dari unsur P ini, maka pupuk fosfat alam
merupakan produk yang banyak digunakan oleh petani.

1
Mengingat pentingnya kandungan fosfor (P) dalam pupuk yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman, diharapkan masyarakat mengetahui keunggulan dari pupuk fosfat
alam dan cara pembuatannya.

Kalium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambing K
dan nomor atom 19. Pupuk kalium merupakan salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan
oleh sebagian besar petani di Indonesia, karena kebanyakan unsur kalium dalam tanah
masih relatife kecil. Pupuk kalium termasuk ke dalam golongan pupuk tunggal yang
sering digunakan petani dalam upaya meningkatkan pertumbuhan tanaman budidayanya.
Unsur kalium yang terkandung di dalam pupuk kalium memiliki banyak manfaat bagi
pertumbuhan tanaman. Di pasaran, pupuk kalium dapat ditemui dengan berbagai bentuk
dan jenis. Hanya saja, meski bentuk dan jenisnya berbeda, pupuk-pupuk kalium tersebut
sama-sama berfungsi untuk mencukupi kebutuhan hara K yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Jenis-jenis pupuk kalium tersebut antara lain pupuk kalium sulfat, kalium
klorida, dan pupuk patent-kali.

Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai
valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam
tanaman baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem.
Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma.Peningkatan pemakaian pupuk N dan P akan
meningkatkan pula terhadap pupuk kalium. Walaupun Unsur Kalium dalam tanah msih
tergolong cukup. Pupuk Kalium memberikan pengaruh yang nyata pada tanah kering,
tetapi pada tanah sawah pupuk kalium tidak memberikan pengaruh nyata. Hal ini
disebabkan pada tanah sawah unsur kalium banyak ditambah oleh air irigasi.

B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi ammonia, fospat dan kalium.


2. Untuk mengetahui bahan baku dan karakteristik dari ammonia, fospat dan kalium.
3. Untuk mengetahui manfaat dari ammonia, fospat dan kalium.

2
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ammonia, fospat dan kalium ?
2. Apa saja bahan baku dan karakteristik dari ammonia, fospat dan kalium ?
3. Apa saja manfaat ammonia, fospat dan kalium ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI AMONIA
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Kontak dengan gas
amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar,
amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan
pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus
disertai surat izin
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat.
Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia
mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau
temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi
sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap.
"Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan
komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat
baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di
rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia. Amonia
umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam
yang amat lemah (pKa = 9.25).

B. DEFINISI FOSFAT
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen,
banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi

4
tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif,
memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan
secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida,
odol, dan deterjen.
Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop yaitu putih
(atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Fosfor putih adalah molekul dengan
komposisi P4. Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C) dan larut
dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih piroforik dan sangat
beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen
utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul
P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik
dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk
memproduksi korek, dsb.
Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor
putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan
berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan
normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa).
Yang paling umum adalah fosfor merah dan putih, keduanya mengelompok dalam
empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan
dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor merah ketika terkena panas atau
cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang
dipisahkan oleh suhu transisi -3,8°C. Fosfor merah relatif lebih stabil dan
menyublim pada 170°C pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan
atau gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit – atom-atom
tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yangmenghantarkan listrik.
Fosfor tidak terlarut dalam air, tetapi melarut dalam karbon disulfida. Ia
dapat terbakar dengan mudah di udara dan membentuk pentaoksida. Tidak pernah
ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. Batu fosfat,

5
yang memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat yang tidak murni dan
merupakan sumber penting elemen ini. Deposit yang besar telah ditemukan di
Rusia, Maroko, dan negara bagian Florida, Tennessee, Utah, dan Idaho.
Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan
terekspos pada fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-
rata, selama 40 jam per minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena
sangat reaktif dengan udara. Alat khusus (forceps) juga perlu digunakan untuk
menangani unsur ini karena dapat membakar kulit.
Ketika terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya
sampai 250 derajat Celcius, ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak
bereaksi di udara secara mudah seperti bentuknya yang putih. Bentuk ini juga
tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap perlu kehati-hatian dalam
menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih pada suhu-suhu
tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah cukup
stabil, menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17o C dan diguankan dalam
membuat korek api yang aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.
Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-
kalsium fosfat dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik.
Fosfor elementer terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor,
bahan utama untuk pupuk super fosfat.
Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% –
75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
Permintaan untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang
banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang
digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat
perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga
digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak
air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting
bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.

6
C. DEFINISI KALIUM
Kalium adalah logam ringan dengan warna keperakan, juga memiliki sifat
sangat reaktif. Kalium hidroksida merupakan basa kuat dan bahan kimia industri
yang penting. Logam ini digunakan dalam pembuatan sabun lunak dan sebagai
elektrolit dalam baterai alkaline. Kalium klorida digunakan sebagai alternatif yang
sehat sehat pada pembuatan garam. Senyawa-senyawa kalium digunakan dalam
pupuk kimia dan untuk pembuatan kaca. Kaca dapat dikeraskan cara merendam
kaca ke dalam lelehan kaliumnitrat. Kaliumnitrat merupakan bahan peledak utama
dalam bubuk mesiu.
Unsur hara kalium (K) sebenarnya banyak terdapat dalam tanah, namun
hanya sebagian kecil yang dapat diserap oleh tanaman yaitu yang larut dalam air
atau yang dapat dipertukarkan (dalam koloid tanah). Koloid liat dan humus dapat
melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran kation-kation yang terjerap dengan
kation-kation yang terdapat bebas di dalam air tanah. Adapun urutan pertukaran
dari yang paling sukar ke yang paling mudah adalah : H, Ba, Mg, K, NH4, dan
Na. Kalium sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman
menggunakannya untuk mensintesis protein. Sehingga kalium/potasium sangat
diperlukan pada pembuatan pupuk.

D. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK AMONIA


Sifat-sifat amonia antara lain sebagai berikut:
a. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang
sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya.
b. Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air
terlarut 1180 liter amonia.
c. Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -
780C dan mendidih pada suhu -330 C.

Beberapa data penting tentang unsur penyusun senyawa amonia:


a. Ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun 1772.
b. Mempunyai massa atom 14,0067 sma

7
c. Mempunyai nomor atom 7
d. Mempunyai jari-jari atom 0,92
e. Mempunyai konfigurasi elektron 25
f. Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -3,+5, +4 dan +2
g. Mempunyai volum atom 17,30 cm3/mol
h. Mempunyai struktur Kristal heksagonal
i. Mempunyai titik didih 77,344 K
j. Mempunyai titik lebur 63,15 K
k. Mempunyai massa jenis 1,251 gram/cm3
l. Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/g K
m. Mempunyai potensial ionisasi 14,534 Volt
n. Mempunyai elektronegativitas 3,04
o. Mempunyai konduktivitas kalor 0,02598 W/m K
p. harga entalpi penguapan 2,7928 KJ/mol.

E. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK FOSFAT


Bahan Baku untuk pupuk Fosfat adalah:
Bahan fosfat/ Rock Phosphate : terdiri atas berbagai macam apatit, antara lain
sebagai berikut:
· Fluoroapatit : Ca3(PO4)2.CaF2
· Khloroapatit : Ca3(PO4)2.CaCl2
· Oksidaapatit : Ca3(PO4)2.CaO
· Hidroksidaapatit : Ca3 (PO4)2.Ca(OH)2
· Karbonatapatit : Ca3 (PO4)2.CaCO3
Sedangkan senyawa fosfor dalam tanah dan deposit berupa:
· Fe-fosfat (FePO4 .2H2O)
· AI-fosfat (AIPO4 .2H2O)
Di Indonesia sumber bahan baku fosfor sangat terbatas. Apatit fosfor
sebagian berasal dari magma dan sebagian merupakan organogenetik. Edapan
apatit fosfor terluas di dunia berupa kalsium karbonat fluoroapatit/fravolite
(Ca10F2(PO4)6. X CaCO3. Sedangkan geologi endapan deposit erat kaitannya

8
dengan geologi marin yaitu pembentukan endapan fosforit di dasar laut sebagai
hasil persenyawaan kimia, fisika & biologi, yang merupakan sumber fosfor
terbesar 80% dari produk dunia, sedangkan dari batuan beku hanya 12%. Sumber
fosfor lain adalah Guano deposit P-organik dari kotoran kelelawar, tetapi bukan
untuk bahan baku pembuatan fosfor.
Dimulai dengan penambangan deposit yang umumnya memakai metode
strip mining/ tambang terbuka yang hasilnya dibawa ke pabrik untuk dilakukan
proses pemisahan dari pasir, tanah liat, dan lain-lain.
Pembuatan pupuk fosfor hanya memakai proses fisika, karena proses ini
dianggap lebih mudah, tetapi pupuk sukar larut dalam air dan hanya larut dalam
suasana asam, karena bentuk fosfat yaitu PO4-3 relatif tidak larut dalam air.
Sedangakan pembuatan pupuk fosfat dengan memakai proses dekomposisi kimia
yang terdiri dari 3 kelompok:
a. Dalam produksi superfosfat dan triplefosfat terjadi penggantian sebagian
Ca dalam apatit dengan H dari asam.
b. Dalam produksi rhenania fosfat terjadi penggantian sebagian Ca dalam
apatit dengan Na.
c. Dlam produksi fosfat Thomas dan lain-lain terjadi perombakan secara
total terhadap struktur kimia dari apatit/ senyawa fosfor lain.

F. BAHAN BAKU DAN KARAKTERISTIK KALIUM


Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan
sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium
teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air,
dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Kalium di alam
berbentuk senyawa yang berikatan denganberbagai mineral seperti silvit, karnalit,
langbeinite, dan kainit. Kebanyakan mineral yang mengandung kalium disebut
sebagai kalium.Kalium mencakup 2,1% dari massa bumi, kalium adalah unsur
kedelapan yang paling melimpah di kerak bumi. Hal ini juga dapat ditemukan
dalam air laut dan juga merupakan unsur kedelapan yang paling berlimpah.

9
Unsur kalium merupakan unsur yang mobil, dan dapat mudah bereaksi
dengan senyawa/unsur yang ada di sekitarnya.

Berikut adalah karakteristik dan sifat yang ada pada kalium (potassium):

1. Simbol : K
2. Nomor atom : 19
3. Berat atom : 39,0983
4. Klasifikasi : logam alkali
5. Fase pada Suhu Kamar : Padat
6. Berat jenis : 0.86 gram per cm3
7. Titik leleh : 63,38 ° C, 146,08 ° F
8. Titik didih : 759 ° C, 1398 ° F
9. Ditemukan oleh : Sir Humphry Davy pada tahun 1807
Kalium/potasium merupakan logam yang berwarna putih keperakan, titik
leleh rendah, cukup lunak untuk ukuran logam sehingga mudah dipotong dengan
pisau. Ketika dipotong, maka permukaan logam tersebut dengan cepat akan
teroksidasi di udara, membentuk lapisan oksida.Dalam kondisi standar kalium
adalah logam lembut berwarna perak-putih. Kalium sangat lembut yang dapat
dengan mudah dipotong dengan pisau. Ketika logam tersebut dipotong, dengan
cepat membentuk lapisan oksida dan berubah menjadi kusam. Kalium memiliki
titik leleh yang sangat rendah sehingga api dari lilin dapat menyebabkan kalium
mencair. Ketika terbakar, menghasilkan api berwarna ungu pucat. Kalium juga
memiliki kerapatan yang sangat rendah dan merupakan usur kedua logam paling
padat setelah lithium. Kalium begitu ringan sehingga dapat mengapung di air.
Secara kimiawi, kalium merupakan logam yang sangat aktif. Bereaksi keras ketika
bersentuhan dengan air, menghasilkan panas dan gas hidrogen. Kalium juga
bereaksi dengan unsur-unsur dan zat-zat lain seperti oksigen, asam, belerang,
fluor, dan nitrogen.

10
G. MANFAAT AMONIA, FOSFAT DAN KALIUM
1. Kegunaan amonia bagi manusia adalah sebagai berikut:

Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium


sulfat)

2 NH3(g) + CO2(g) → CO(NH2)2(aq) + panas

2 NH3(g) + H2SO4 → (NH4)2SO4(aq)

Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium
klorida, amonium nitrat.

4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO(g) + 6 H2O(g

NH3(g) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)

NH3(g) + HNO3(aq) → NH4NO3(aq)

Untuk membuat hidrazin.

2 NH3(g) + NaOCl(aq) → N2H4(l) + NaCl(s) + H2O(l)

Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan
bakar roket.

Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant)


karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga
menimbulkan efek pembekuan (J. Goenawan 153-154).

Dalam kasus pencemaran lingkungan oleh peternakan ayam, yang


menjadi pemicu permasalahan sebenarnya sebenarnya akibat dari pemukiman
yang terus berkembang. Pada awal pembangunan, peternakan ayam didirikan jauh
dari pemukiman penduduk namun lama kelamaan di sekitar areal petemakan
tersebut menjadi pemukiman. Hal tersebut menjadi soal karena perkembangan
dan rencana tataruang yang tidak konsisten (INFOVET, 1996). Untuk itu. perlu
suatu perbaikan sistem pemanfaatan lahan yang sesuai dengan peruntukannya.
Dalam hal ini pemerintah telah membuat kebijakan penggunaan suatu areal atau

11
kawasan usaha peternakan (KUNAK) agar tidak saling mengganggu antara
peternakan dan pemukiman. Sudah tentu kawasan tersebut juga harus senantiasa
memelihara lingkungannya, antara lain dengan melakukan pengelolaan limbah
serta pemantauan lingkungan secara terus menerus.

2. Kegunaan Fosfat adalah sebagai berikut :

Peran pupuk fosfat bagi tanaman adalah sebagai respirasi dan fotosintesis,
penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah,
perangsang perkembangan akar sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap
kekeringan dan mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko
keterlambatan waktu panen.

Pupuk fosfat juga memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem


perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak
dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat. Menggiatkan pertumbuhan
jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pembentukan
bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen. Memperbesar
persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. Menambah daya tahan
tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada


unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat,
FePO4, dan AlPO4.

Apabila tanaman kekurangan unsur hara fosfor, tanaman tersebut akan


tumbuh kerdil. Pada tanaman muda, daun akan berwarna hijau tua keunguan,
kadang-kadang tampak pula warna hijau kekuning-kuningan karena kekurangan
Fosfor cenderung menghambat penyerapan unsur hara Nitrogen. Warna
kekuningan ini akan lebih dulu dijumpai pada daun tua karena sifat Fosfor yang
mobil dalam tanah, sehingga dalam keadaan kekurangan, unsur hara Fosfor
dengan cepat ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lebih muda. Pada tanaman
buah-buahan pucuk daun akan berwarna browns atau ungu. Pembentukan

12
bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat. Selain itu persentase bunga
yang menjadi buah menurun karena penyerbukan yang tidak sempurna.

3. Berikut adalah manfaat K (kalium/potassium) :


a. Berperan dalam pembentukan pati,
b. Mempengaruhi penyerapan unsur – unsur lainnya,
c. Mengatur pernapasan dan penguapan (pembukaan stomata),
d. Membantu proses fisiologis dan proses metabolik dalam sel,
e. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan,
f. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar,
g. Mengaktifkan enzim asetik thiokinase, pirivat kinase, glutamilsistein
sinterase, formil tetrahidrofolatsintetase, suksinil CoA sintetase, induksi
nitrat reduktase, sintesis tepung, dan ATP ase.
h. Memacu translokasi karbohidrat dari daun kebagian tanaman lainnya,
i. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
j. Menguatkan batang,
k. Meningkatkan kualitas buah (misalnya menguatkan rasa)

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang
sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya. Kegunaan amonia untuk
pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium =
amonium sulfat).
2. Pupuk fosfat juga memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem
perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih
banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat. Menggiatkan
pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga
mempercepat masa panen. Memperbesar persentase terbentuknya bunga
menjadi buah dan biji. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan
hama dan penyakit.
3. Kalium adalah logam ringan dengan warna keperakan, juga memiliki sifat
sangat reaktif. Kalium sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.
Tanaman menggunakannya untuk mensintesis protein. Sehingga
kalium/potasium sangat diperlukan pada pembuatan pupuk.

B. KRITIK DAN SARAN


Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini kami mengharap
saran dan kritikan dari para pembaca (dosen, kakak semester serta teman serekan)
sangat di harapkan untuk penulis dari penyempurnaan makalah berikutnya atau
masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Purnamia. 2013. Contoh Makalah Amonia. Online


(http://purnamiap.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-amonia.html, Diakses pada
tanggal 03 April 2019)

2008. Jenis dan Kegunaan Unsur Hara. (http://www.wordpress.com, diakses pada


tanggal 03 April 2019)

2009. Pupuk Fosfor (P). Soil Science and Land Resource. (http://www.blogspot.com,
diakses tanggal 03 April 2019)

Adie, Muchlish, dkk. 2008. Pupuk Terbaik Aglaonema. (diakses pada tanggal 03 April
2019)

Rahman, Afriar. 2008. Pupuk SP-36 Non Subsidi-Petrokimia. (http://www,aneka-


pupuk.co.ccfile, diakses pada tanggal 03 April 2019)

Saioto, Taro. 2009. Silikon, Nitrogen dan Fosfor. (http://www,chem-is-try.org, diakses


pada tanggal 03 April 2019)

Kimia, Indonesia. 2011. Pupuk Phospat.


(http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/06/pupuk-phosphat.html, diakses pada
tanggal 03 April 2019)

Anonim. 2013. Pupuk Kalium. (http://detiktani.blogspot.co.id/2013/06/pupuk-


kalium.html. diakses pada tanggal 03 April 2019)

Anonim. 2015. Pengertian, Ciri dan Sifat Kalium.


(http://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-kalium.html. diakses pada tanggal
03 April 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai