(ABKC 3504)
SENYAWA PEPTIDA
Dosen Pengasuh:
Disusun Oleh:
Alya Nur Asmi (A1C315003) Meynita Intan Utari (A1C315205)
Puput Rahayu (A1C315031)
Nurlaila Hayati (A1C315053)
Sri Ulfah (A1C315059)
Kelompok III
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
Bergantung pada banyaknya satuan asam amino dalam molekul itu, maka
suatu peptida dirujuk sebagai dipeptida (dua satuan), suatu tripetida (tiga
satuan), dan seterusnya. Suatu polipeptida adalah suatu peptida dengan banyak
sekali residu asam amino.
Peptida dan protein merupakan poliamida yang tersusun dari asam-asam
amino. Menurut perjanjian, suatu poliamida dengan residu asam amino kurang
dari 50 dikelompokan sebagai suatu peptida, sedangkan poliamida yang lebih
besar dianggap sebagai protein. Makin banyak residu asam amino dalam suatu
peptida, maka makin banyak kemungkinan strukturnya. Glisina dan alanina
dapat digabung dalam dua cara. Dalam suatu tripeptida, tiga asam amino dapat
digabung menurut enam cara yang berbeda. Sepuluh asam amino berlainan
dapat menghasilkan lebih dari empat trilyun (1012) dekapeptida.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kondensasi, hal ini ditandai dengan
lepasnya molekul air ketika reaksi berlangsung. Hasil dari ikatan ini merupakan
ikatan CO-NH.
Gambar 5 CO-NH yang Berikatan pada Senyawa Peptida
Gambar 9 Piroglutamilhistidilprolinamida
2. Glutation
Glutathion (GSH) adalah induk dari semua antioksidan. Zat ini
merupakan sebuah tripeptidea protein yang mengandung tiga asam amino
utama, yaitu L-Glutamic Acid, L-Cysteine dan L-Glycine yang secara alami
sudah ada di seluruh sel tubuh manusia. Produksi glutathion dipengaruhi oleh
peran serta enzim sebagai prekusor. Senyawa ini disintetis di dalam sel tubuh.
Dengan bertambahnya usia, produksi antioksidan ini semakin menurun. Oleh
karena itu, semakin banyak usia, akan semakin banyak ditemukan berbagai
masalah kesehatan karena pengaruh zat radikal bebas dan paparan polutan.
Manfaat Glutahione untuk kesehatan adalah :
Memelihara sistem kekebalan tubuh dengan perannya dalam pembentukan
limfosit
Detoksifikasi atau menetralisirkan berbagai racun yang ada di dalam tubuh
Menetralisir efek samping obat-obatan seperti Acetaminophen, aspirin,
ibuprophen dan lain-lain
Gambar 10 Glutathion
3. Bradikinin
Hormon Bradikinin, merupakan polipeptida dari golongan autakoid yang
ditemukan di dalam tubuh. Hormon sendiri merupakan salah satu sistem
komunikasi utama dari tubuh. Hormon memiliki kadar yang berjumlah sangat
kecil namun mampu menghentikan atau menjalankan proses metabolik sistem
ekskresi pada manusia. Secara umum Bradikinin dapat menimbulkan efek
vasodilatasi nyata di dalam pembuluh darah. Dalam hal ini, Bradikinin 10 kali
lebih kuat jika dibandingkan dengan histamin dalam memberikan efek
vasodilatasi pembuluh darah pada beberapa organ tubuh seperti halnya jantung
serta bagian bagian ginjal.
Gambar 11 Bradikinin
4. Oksitosin
Oksitosin (oxytocin), yaitu suatu hormon yang bersasal dari kelenjar di
bawah otak (pituitary hormone) yang menyebabkan pengerutan uterin selama
melahirkan bayi, merupakan peptida yang terbentuk dari 9 asam amino yang
berikatan.
Gambar 12 Oksitosin
5. Enkefalin
Enkefalin (Enkhephalin) adalah zat-zat penghilang nyeri yang dihasilkan
tubuh, zat ini adalah peptida-peptida otak yang mengandung hanya lima residu
asam amino. Diduga opiat-opiat (morfina dan sebagainya) bertindak sebagai
analgesik (penghilang nyeri) dengan meniru bentuk dan polaritas enkefalen-
enkefalen dan meletakan diri pada situs penerimaan penghilang nyeri dalam
otak.
Gambar 13 Enkefalin
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1982). Kimia Organik (Ketiga ed.). (A. H.
Pudjaatmaka, Penerj.) Jakarta: Penerbit Erlangga.
Khirzin, M. H., Sukarno, Yuliana, N. D., Fawzya, Y. N., & Chasanah, E. (2015).
Aktivitas Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE) dan Antioksidan
Peptida Kolagen dari Teripang Gama (Stichopus variegatus). JPB
Kelautan dan Perikanan, 32-34.