Anda di halaman 1dari 38

Ruang Lingkup

• Penerapan konsep, teori dan metode sains


dalam bidang kedokteran atau perawatan
kesehatan.
• Bidang:
– Fisika medik,
– Kimia medik,
– Biologi medik,
Fisika Medik
Aplikasi konsep, prinsip, hukum-hukum, dan
teori fisika dalam pengembangan teknologi
medik sehari-hari, yang meliputi:
– diagnosis penyakit,
– pengobatan, dan
– perawatan pasien.
Terapan Fisika Medik
 Medical imaging physics –pencitraan
 Radiation therapeutic physics –terapi radiasi
 Nuclear medicine physics –fisika nuklir
 Health physics –fisika kesehatan
 Clinical audiology physics –fisika pendengaran
 Laser medicine –laser kedokteran
 Medical optics -optik
 Neurophysics –fisika saraf
 Cardiophysics –fisika jantung
 Physiological measurement techniques –teknik pengukuran faal
 Physics of the human and animal bodies –fisika tubuh
 Healthcare informatics and computational physics –fisika
informatika dan komputasi kesehatan
Medical Imaging Physics:
Ultrasonography (USG)
• Teknik pencitraan medis yang
menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi
(ultrasonic) dan pantulannya
(echo atau gema).
• Teknik ini mirip dengan
echolocation yang digunakan
oleh kelelawar, paus dan
lumba-lumba, serta SONAR
yang digunakan oleh kapal
selam.
Pemanfaatan Ultrasonography
Obstetrics and Gynecology (Kandungan) Kardiologi
– Menentukan ukuran janin •melihat bagian dalam hati
– Menentukan posisi janin untuk mengidentifikasi struktur
– Memeriksa posisi plasenta atau fungsi abnormal
– Melihat jumlah janin di rahim • mengukur aliran darah melalui
– Memeriksa jenis kelamin bayi (jika jantung dan pembuluh darah
area genital bisa terlihat jelas) utama
– Memeriksa tingkat pertumbuhan
janin Urologi
– Mendeteksi kehamilan ektopik, •mengukur aliran darah melalui
– Menentukan jumlah cairan amnion ginjal
(ketuban) •melihat batu ginjal
– Melihat tumor ovarium dan •Mendeteksi kanker prostat
payudara lebih awal
Diagram Alat USG
Mesin USG terdiri atas:
• Probe transduser - probe yang mengirim dan
menerima gelombang suara
• Central processing unit (CPU) - komputer yang
melakukan semua perhitungan dan berisi
pasokan listrik untuk dirinya sendiri dan probe
transduser.
• Transduser - mengubah amplitudo, frekuensi
dan durasi pulsa yang dipancarkan dari probe
transduser
• Display - menampilkan gambar dari data
ultrasuara yang diproses oleh CPU
• Keyboard / kursor - memasukkan data dan
melakukan pengukuran dari layar
• Perangkat penyimpanan disk (hard, floppy, CD) -
menyimpan gambar yang didapat
• Printer - mencetak gambar dari data yang
ditampilkan
Gambar 3 dimensi USG

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%
3DvloFWz-
041k&psig=AOvVaw1Z8Cx3ce12dsZPtdavntCX&ust=1586135623304000&source=images&cd
=vfe&ved=2ahUKEwjE07TkjdDoAhWi6jgGHXypD1wQr4kDegUIARCAAg
Pemindaian Rontgen (Sinar-X)
Pemeriksaan dalaman tubuh
dengan menggunakan sinar-X
yang dipancarkan menembus
bagian tubuh tertentu.
Bagian tubuh yang disinari akan
dicitrakan dalam sebuah plat
film di mana bagian tubuh
yang lebih tembus sinar akan
ditunjukkan dengan warna
hitam dan bagian tubuh yang
lebih tidak tembus sinar
(seperti tulang) dengan warna
putih.
Sinar-X
• Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10
nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz
to 60 EHz).
• Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
• Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau
besi, karena sinar-X mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
• Sinar-X hanya dapat ditahan oleh bahan yang mempunyai kerapatan
tinggi, misalnya timah hitam (Pb) atau beton tebal.
• Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan
Kristalografi sinar-X.
Prinsip Pemindaian Rontgen
Twin Robotic X-ray scanner
Intravenous Fluids
(Cairan Infus)

Cairan intravena (infus) adalah


cairan yang dimasukkan ke
dalam tubuh pasien melalui
pembuluh vena yang fungsi
utamanya untuk
mempertahankan
homeostasis cairan tubuh.
Cairan Tubuh
• Dalam keadaan normal kandungan elektrolit cairan tubuh
dijaga tetap konstan oleh mekanisme homeostatik.

• Cairan tubun berasal dari asupan makanan dan minuman


seseorang (termasuk jumlah kecil dari metabolisme
karbohidrat).

• Cairan tubuh hilang/berkurang melalui air kencing, keringat


dan kotoran, serta aktivitas paru-paru dan kulit.

• Ukuran konsentrasi zat terlarut dari larutan cairan tubuh itu


dinyatakan dengan osmolalitas dan osmolaritas.
Tonisitas sel
• Tonisitas sel adalah ketegangan sel yang berkaitan
dengan perbeadaan kepekatan (osmolalitas) cairan di
adalam dan luar sel bersangkutan.
• Cairan Isotonik: jika tekanan osmotik cairan sama
dengan di dalam sel (kepekatan sama).
• Cairan hipoosmotik: jika tekanan osmotik cairan lebih
rendah (encer) daripada di dalam sel.
• Cairan hiperosmotik: jika tekanan osmotik cairan lebih
tinggi (pekat) daripada di dalam sel
Dampak Tonisitas
Dampak Tonisitas
Pemberian cairan Infus
Keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan
infus adalah:
– Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
– Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
– Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur
(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
– “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada
dehidrasi)
– Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
– Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
– Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
Kepentingan Klinis Osmolalitas
Cairan Infus
• Membran sel pada umumnya bersifat permeabel terhadap air,
karenanya osmolalitas cairan ekstraselular kira-kira sama dengan
cairan intraselular.

• Perubahan osmolalitas ekstra sel memiliki pengaruh besar pada


osmolalitas intrasel, yang dapat menyebabkan masalah pada fungsi
dan volume sel normal (bahkan dapat menyebabkan sitolisis).

• Karena itu osmolalitas (kekentalan) cairan infus haruslah dibuat


sama dengan osmolalitas cairan tubuh
Macam cairan infus
• Cairan hipotonik: osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah
dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan
“ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari
osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada
keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga
pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang
membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan
kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya
adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.

• Cairan Isotonik: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen
darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami
hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya
overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya
adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).

• Cairan hipertonik: osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan
elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah,
meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan
cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose
5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Kimia Medik
• Cabang ilmu kimia yang
mengkhususkan kajian pada
pembuatan, pengembangan, aktivitas
biologis dan khasiat obat.
• Dalam terminologi Inggris, kajian kimia
medik secara lebih khusus dikenal
dengan “ADME (adsorption,
distribution, metabolism and excretion)
of drugs”
• Periset kimia medik berusaha
menemukan senyawa kimia aktif baru,
terutama dari produk alami seperti
tanaman dan mikroba, serta senyawa
sintetis baru.
Obat dan Prinsip Kimia Medik
Definisi Obat:
Obat adalah senyawa yang berinteraksi dengan sistem biologis untuk
menghasilkan respon biologis.

Sifat Kimiawi Obat:


Tidak ada obat yang benar-benar aman—ada efek samping.
Tingkat dosis senyawa menentukan apakah obat tersebut akan
berkhasiat obat atau sebagai racun.
Indeks terapeutik haruslah tinggi—margin keamanan besar antara dosis
manfaat dan toksik.
Prinsip toksisitas haruslah selektif—obat yang berguna menunjukkan
toksisitas terhadap sel asing atau sel abnormal tapi aman terhadap sel
normal.
Prinsip Pengembangan Obat
• Mengetahui sturuktur dan sifat bahan obat itu sendiri .
• Mengetahui struktur dan fungsi dari molekul target yang ada di
dalam tubuh.
• Target obat utama biasanya molekul besar (makromolekul), seperti
protein dan asam nukleat yang terdapat pada membran sel.
• Kebanyakan obat terikat pada target dengan ikatan antarmolekul.
• Interaksi antara bahan obat dengan molekul target yang
menghasilkan efek farmakologis disebut farmakodinamika obat
(drug’s pharmacodynamics ).
Penggolongan Obat
Obat dapat digolongkan berdasarkan:
1. Efek farmakologis: analgesik, antipsikotik, antihipertensi, anti-
asthma, dan antibiotik.
2. Struktur kimia (struktur sama dimasukkan ke dalam golongan
yang sama): penicillin, barbiturat, opiat, steroid, dan
catecholamines.
3. Sistem target (apakah bekerja pada sistem tertentu, saraf
misalnya): cholinergic vs adrenergic
4. Molekul target: anticholinesterases, obat yang menghambat
enzim acetylcholinesterase
Biologi Medik
• Bidang biologi yang memiliki terapan dalam
bidang pengobatan, perawatan, dan
diagnostik laboratorium.
• Kajian biomedik meliputi:
• Specific Organs and Systems
• Injuries and Diseases
• Other Areas
Organ dan Sistem Organ
• Darah (Blood)
• Tulang (Bone)
• Otak (Brain)
• Sistem Peredaran Darah (Cardiovascular System)
• Gigi dan Mulut (Dental and Mouth)
• Sistem Pencernaan (Digestive System)
• Sistem pendengaran (Ears, Hearing, and the Auditory System)
• Mata (Eyes)
• Sistem kekebalan (Immune System)
• Ginjal (Kidneys)
• Hati (Liver)
• Paru dan pernapasan (Lungs and Respiration)
• Sistem Saraf (Nervous System)
• Sistem reproduksi (Reproductive System)
• Kulit (Skin)
• Saluran kencing (Urinary Tract)
Kecederaan dan Penyakit

• Epidemiology
• Trauma
• Tumours
• Viruses
• Penyembuhan Luka (Wound Healing)
Bidang lain
• Antibodies
• Bacteria
• Cells
• Perkembangan dan kejiwaan (Development and
Psychology)
• Pemberian Obat (Drug Delivery)
• Alat kesehatan (Medical Devices)
• Me5tabolisme (Metabolism)
• Interaksi Protein (Protein Interactions)
• Kultur Jaringan (Tissue Engineering)
Contoh Riset Biomedik
• Dampak medan magnet pada tekanan darah
mencit;
• Efek ekstrak tanaman terhadap fertilitas;
• Efek hormonal ektrak tanaman pada hewan
coba;
• Efek genetik nikotin pada sel-sel gonat
• Dsb...
Biomedik & Hewan Coba
Macam hewan coba
Penggunan Kultur sel

Anda mungkin juga menyukai