- Diantara senyawa penyusun eritrosit (sel darah merah) tersebut, hemoglobin merupakan komponen
terpenting, karena fungsinya sebagai transport O 2 dan CO2
- Organisme tingkat tinggi memerlukan system transpor O 2, karena gas tersebut sukar larut dalam air.
- Dalam 1 L plasma hanya terdapat 3.2 ml O2 yang dapat larut,
- Sebaliknya hemoglobin (Hb) yang terkandung dalam darah manusia (kira-kira 160 g/L) mampu
mengikat 220 ml O2/L, -> artinya bahwa Hb mengikat oksigen, 70 kali lebih besar dibanding oksigen
yang terikat plasma.
- Banyaknya O2 yang ditranspor tergantung pada kadar Hb dan O2 dalam kapiler paru-paru maupun
jaringan.
- Sebagai ilustrasi dipakai diagram yang menggambarkan bagian gugus hem yang jenuh O2 (S, saturated)
vs kadar O2 (sebagai tekanan parsia pO2, dalam mmHg).
- Berdasar efek alosterik, kurva kejenuhan Hb berbentuk S (sigmoid).
- Biasanya kurang dari ½ O2 yang terikat dalam paru-paru diberikan kembali ke jaringan ( ∆ S < 0.5),
karena 1L darah mengandung 10 mmol gugus hem, sehingga didapatkan jumlah O2 yang ditranspor
dengan mengalikan ∆ S dengan nilai tersebut.
- Hb orang dewasa (HbA) merupakan tetramer dari 2 rantai- α dan 2 rantai- β dengan BM masing-masing
16 kDa. Subunit α dan β dapat dibedakan dari urutannya, namun dua-duanya terlipat serupa.
- Kira-kira 80% asam amino globin membentuk heliks−α
- Setiap subunit membawa 1 gugus hem. Dalam hal ini O2 terikat pada atom Fe gugus hem yg bervalensi
2, dan terletak pada pusatnya.
- Pada pengikatan O2 (oksigenasi) biasanya tahap-tahap oksidasi Fe tetap
- Ketika Ke-6 sisi Fe berkoordinasi dg oksigen bentuk oksihemoglobin, ketika dg H2O bentuk
deoksihemoglobin.
- Hb terdapat dalam 2 konformasi yg berbeda, yg disebut bentuk T (tense) (kiri) dan R (relaks)
(kanan).
- Bentuk T mengandung sedikit O2 dibanding bentuk R
- Binding O2 dg salah satu subunit bentuk T, menyebabkan perubahan konformasi yg memperlemah
hubungan antar subunit.
- Peningkatan tek O2 parsial memperbanyak molekul berubah menjadi bentuk R interaksi antar
subunit memperbanyak afinitas O2 dalam Hb meningkatkan kadar O2 shg berbentuk sigmoid
- Berbagai efektor tsb berpengaruh pd keseimbangan antar bentuk T dan R yg kmd mengatur
hemostatis Hb pentingnya Hb thd CO2, H+ & BPG (bifosfogliserat)
- Hemoglobin juga berperan dalam transpor karbondioksida (CO2) dari jaringan ke paru-paru.
- Kira-kira 90% CO2 tidak ditranspor langsung, tetapi terlebih dahulu diubah menjadi asam
bikarbonat (HCO3-) yang mudah larut.
- Dalam paru-paru, HCO3- diregenerasi kembali menjadi CO2, karena bentuk ini yang dapat
dikeluarkan lewat pernafasan.
- Dari kedua proses ini (pembentukan HCO3- dalam jaringan dan pembebasan CO2 dalam paru-
paru), berkaitan dengan deoksigenasi atau oksigenasi Hb.
- Deoksigenasi Hb bersifat basa yang jauh lebih kuat daripada oksigenasi Hb -> maka, deoksigenasi
Hb mengikat proton-> akibatnya akan merangsang pembentukan HCO3- + CO2 dalam kapiler
jaringan.
- Enzim yang berperan dalam proses ini adalah dehidratase karbonat (anhidrase karbonat) (dalam
eritrosit berkadar tinggi).
Contoh:
- dalam paru-paru, dimana PO2 = 100 mg, maka 96% HbO2 (artinya Hb dijenuhi oksigen)
- sebaliknya di sel otot yang sedang bekerja, PO2 hanya 26 mmg. Pada kondisi seperti ini 1/3
oksigen dibebaskan dari ikatan Hb, sehingga saat meninggalkan otot hanya 64% HbO2
- Selain mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan, Hb juga mengangkut 2 produk akhir dari
respirasi jaringan, yaitu H+ dan CO2 dari jaringan menuju paru-paru dan ginjal.
- Didalam sel jaringan perifer, bahan-bahan organik juga dioksidasi dalam mitokondria sehingga
terbentuk CO2 dan H2O.
- Dengan terbentuknya CO2 tersebut, maka kadar H+ meningkat yang artinya pH menurun (pH= -log
[H+]).
H2CO3 H+ + HCO3