Anda di halaman 1dari 7

Makalah Genetika

Kata Pengantar
Puji dan Syukur saya naikan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
tuntunan kasih-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ada pula materi yang
diambil dari berbagai macam referensi elektronik, dan buku pegangan yang dapat membantu
saya menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya memahami dan mengetahui benar bahwa Makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, tetapi semoga dengan dibuatnya makalah ini, dapat membantu dan menambah
pengetahuan bagi siapa saja yang membaca makalah ini. kurang dan lebihnya isi dari makalah ini
saya mohon maav. Semoga bermanfaat bagi siapa saja kedepannya.

Ambon, 05 Mei 2014


Penulis

Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

. i

. ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

. 1
. 1

B. TUJUAN

. 1

BAB II. PEMBAHASAN

. 2

A. Kromosom

. 2

B. Gen

. 4

C. Alel

. 5

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan

. 7
. 7

DAFTAR PUSTAKA

. 8

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Genetika berasal dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics,
dibentuk dari kata bahasa Yunani , genno, yang berarti "melahirkan". Genetika adalah
cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme. Maka
secara singkat, Genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Dalam ilmu genetika dikenal istilah genotip dan fenotip. Fenotip adalah wujud luar yang
dapat diamati dan diukur dari suatu individu. Genotip adalah susunan genetik suatu individu
(sesuatu yang tidak dapat diamati).
Genetika hutan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana sifat/karakter
diwariskan dari tetua kepada keturunanya, khususnya untuk jenis-jens pohon. Ruang lingkup
genetika hutan meliputi: Genetika mendel, genetika populas, dan genetika kuantitatif. Genetika
Mendel mempelajari mekanisme pewarsan suatu karakter dari suatu individu dengan karakter
yang diamati sifat kualitatif. Genetika populasi mempelajari mekanisme pewarisan suatu
karakter tingkat populasi dari generasi ke generasi yang berkembang biak secara kawin acak
(random matting).

B. TUJUAN
Untuk Mengetahui dan mempelajari lebih jelas mengenai apa itu Kromosom,Gen dan Alel

BAB II
PEMBAHASAN
A. KROMOSOM
Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada waktu terjadi
proses pembelahan dalam inti sel (nucleus), Kromosom dalam bahasa Yunani: chroma, warna;
dan soma, badan, merupakan struktur di dalam inti sel berupa deret panjang molekul yang terdiri
dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu
organisme. Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer
atau kinetokor, satelit, dan telomer.

Kromatid merupakan salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.
Kromer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan

dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)


Sentromer merupakan daerah lekukan primer di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer
terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan

benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujng lengan kromatid.
Satelit terbentuk karena adanya lekukan sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom
memiliki satelit

Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer
berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak
terurai.
Kromosom akan terlihat ketika terjadi proses pembelahan pada sel. Komosom tersusun dari
DNA, RNA, dan Protein. Protein dalam kromosom terdiri dari Histon yang bersifat basa dan
Non-Histon yang bersifat asam.
Berdasarkan letak sentromer, dan melihat panjang lengannya, maka kromosom dapat
dibedakan atas 4 macam :

Metasentris
Sentromer kira-kira berada pada bagian tengah kromosom sehingga kromosom terbagi menjadi

dua bagian.
Dilihat dari bagian Lengan, Lengan kromosom sama panjang dan membentuk huruf V
Submetasentris
Sentromer terletak pada bagian tengah salah satu kromosom sehingga kromosom terbagi

menjadi dua bagian yang tidak sama panjang.


Dari lengan, kromosom memiliki lengan yang tidak sama panjang dan membentuk huruf J
Akrosentris
Sentromer terletak di dekat ujung kromosom, sehingga kromosom tidak dapat membengkok

melainkan tetap lurus.


Salah satu lengan dari kromosom ada yang sangat pendek dan Lengan yang satunya ada yang

sangat panjang.
Telosentris
Sentromer terletak pada bagian ujung kromosom yang membuat kromosom hanya terdiri dari
satu lengan sehingga berbentuk lurus seperti batang.
Berdasarkan jumlah sentromer, Kromosom terbagi menjadi 4 yaitu
1. Monosentris : adalah kromosom yang hanya memiliki sebuah sentromer.
2. Disentris : adalah kromosom yang memiliki dua sentromer.
3. Polisentris : adalah kromosom yang memiliki banyak sentromer.
4. Asentrik : adalah kromosom yang tidak memiliki sentromer.

Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan atas :


1. Kromosom Tubuh, dimana kromosom ini tidak ada hubungannya dalam penentuan jenis
kelamin. Penulisannya dilambangkan dengan huruf A

2. Kromosom Kelamin, dimana kromosom ini menentukan jenis kelamin, yang terdiri atas
kromosom X dan Kromosom Y

B. Gen
Gen merupakan pembawa sifat dari Makhluk Hidup (dari Induk ke Keturunan), Gen menempati
suatu tempat tertentu yang disebut Lokus. Gen merupakan zat yang paling kecil yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi.

Sifat-Sifat Gen antara lain :


Mengandung informasi genetika
Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun psikis.
Gen sebagai faktor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik manik yang
disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema. Morgan seorang ahli genetika dari Amerika
Serikat menyebut kromomer itu dengan lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen
dalam kromosom. Jadi menurut morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas
dalam kromosom. Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetik dan
mengatur sifat sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom
mengandung banyk gen. Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam
kromonema terdapat deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak
jelas seperti deretan kotak kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya
berada pada kromosom (1869).

Sebagai substansi hereditas, fungsi gen sebagai berikut :

Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu


Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya
Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil yang tidak dapat dibagi

bagi lagi
Setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom

C. ALEL
secara Umum, Alel adalah Sepasang Gen yang terletak pada lokus dan terdapat pada Kromosom
Homolog. tetapi Dari sudut pandang genetika klasik, alel (dari bahasa Inggris allele) merupakan
bentuk alternatif dari gen dalam kaitan dengan ekspresi suatu sifat (fenotipe). Sejalan dengan
perkembangan genetika, pengertian alel menjadi lebih luas dan umum. Dalam arti modern, alel
adalah berbagai ekspresi alternatif dari gen atau seberkas DNA, tergantung tingkat ekspresi
genetik yang diamati

Pada tingkat fenotipe, pengertian alel adalah seperti yang dikemukakan di atas.

Pada tingkat enzim (dalam analisis isoenzim), alel sama dengan isoenzim.

Pada tingkat genom, alel merupakan variasi-variasi yang diperoleh pada panjang berkas
DNA (polimorfisme DNA).

Pada tingkat transkriptom, alel adalah bentuk-bentuk alternatif dari RNA yang dihasilkan
oleh suatu oligo.

Pada tingkat proteom, alel merupakan variasi-variasi yang bisa dihasilkan dalam suatu
keluarga gen.

Jadi, Alel berasal dari kata allelon singkatan dari allelomorf yang artinya bentuk lain. Alel
merupakan sepasang gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom yang homolog,
yang bertugas membawa suatu sifat / karakter.Tidak semua gen mempunyai 2 alel ada juga yang
lebih dari 2 disebut beralel banyak (alel ganda), ex : gen yang mengatur protein darah.
- Homozygot : alel dengan pasangan kedua gen pada suatu individu sama (simbolnya sama /
genotipenya
sama)
- Heterozygot : alel dengan pasangan kedua gen tidak sama ( simbolnya berbeda / genotipenya
sama.

Frekuensi alel
Frekuensi alel adalah proporsi ataupun perbandingan keseluruhan kopi gen yang terdiri dari
suatu varian gen tertentu (alel). Dengan kata lain, ia merupakan jumlah kopi suatu alel tertentu
dibagi dengan jumlah kopi keseluruhan alel pada suatu lokus dalam suatu populasi. Ia dapat
diekspresikan dalam bentuk persentase. Dalam genetika populasi, frekuensi alel digunakan untuk
menggambarkan tingkat keanekaragaman genetik pada suatu individu, populasi, dan
spesies.Apabila diketahui:
1. lokus tertentu pada suatu kromosom beserta gen yang menduduki lokus tersebut

2. suatu populasi berjumlah N individu yang membawa n lokus pada tiap-tiap sel somatik
mereka (contohnya dua lokus pada sel spesies diploid yang mengandung dua set
kromosom)
3. terdapat alel-alel gen yang berbeda
4. terdapat a kopi suatu alel
maka frekuensi alelnya adalah persentase keseluruhan kemunculan lokus tersebut yang diduduki
oleh satu alel tertentu dan frekeunsi satu alelnya adalah a/(n*N).

Anda mungkin juga menyukai